...NGERJAIN SI COWOK NYEBELIN...
Sesampainya di kantor Polda Metro Jaya, Naya langsung mengarahkan mobilnya menuju parkiran yang masih kosong. Setelah memarkirkan mobilnya Naya dan Lisa turun dari mobil kemudian menuju ke pos piket ada beberapa polisi yang berjaga disana. Mereka berdua meminta bantuan beberapa polisi itu untuk mengangkat cowok nyebelin itu menuju tengah lapangan apel. Mereka pun meletakkan si cowok itu disana sebelum Naya dan Lisa pergi dari sana. Muncul ide jahil Naya untuk mengerjainya lagi dia mengambil secarik kertas dan spidol dari dalam tas nya dan menuliskan sebuah kalimat lucu “ Lagi nyantai bos, jangan diganggu”. Sedangkan Lisa hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan jahil Naya itu. Lisa sempat mengambil beberapa foto sebelum pergi masuk kedalam kantor untuk menjalani tugasnya. Beberapa polisi disana yang melintas hanya tersenyum melihat kelakuan cowok itu bahkan ada yang memotretnya diam-diam.
“ Puas gue ngerjain tuh cowok. Liat aja wajahnya tadi bikin ngakak terus”, ucap Naya puas sampai tertawa lepas.
“ Bener Nay. Gue aja puas banget dah ngerjain dia habisnya ngeselin sih”, ucap Lisa tertawa sumringah.
“ Ya gue setuju. Sama ide lo tadi nggak nyangka aja lo sejahil ini hahaha”, ucap Naya sambil mengingat ide gila Lisa tadi.
“ Lo mah gitu sih, kan jahilnya nurun dari lo. Tapi dilihat-lihat kasihan juga sih sama tuh cowok kita kerjain”, ucap Lisa merasa kasihan kepada si cowok nyebelin tadi.
“ Kenapa harus kasihan Sa. Biarin aja biar kapok”, ucap Naya sangat puas.
“ Kata nenek gue sih, kalo kita ngerjain orang apalagi yang dikerjain itu cowok bakal kena karma nya. Bahkan ada yang bilang bakal berjodoh”, ucap Lisa mengingatkan pesan neneknya.
“ Itu cuman mitos aja Sa. Jangan dipercaya percaya tuh sama Allah SWT. Idih ogah kali berjodoh sama dia”, ucap Naya gak percaya ucapan Lisa.
“ Emang sih cuman mitos. Tapi lo harus hati-hati sahabat gue jangan terpesona cowok tadi”, ucap Lisa coba mengingatkan.
“ Ya gue bakal hati-hati kok. Thanks ya Sa dah ngingetin gue”, ucap Naya berterima kasih kepada Lisa telah mengingatkan nya.
“ Sama-sama Nay kan kita sahabatan harus bisa saling mengingatkan”, ucap Lisa terharu dengar ucapan Naya.
“ By the way, gue mau keruangan gue dulu ya. Keburu telat nanti kena potong lagi gaji gue”, ucap Naya hendak pamit.
“ Ya udah gue juga mau pamit. Jangan lupa nanti makan siang bareng dikantin dan bawa bekal lo ya”, ucap Lisa pamit.
“ Siap komandan. Assalamualaikum”, ucap Naya.
“ Oke. Walaikumsalam”, ucap Lisa.
Mereka pun berpisah menuju ruangan masing-masing. Naya keruangan Polantas sedangkan Lisa keruangan Binmas. Mereka berdua memang bekerja di bagian berbeda meskipun begitu mereka tetap kompak. Naya dan Lisa menjadi primadona karena prestasi nya maupun jago bela diri menyebabkan banyak cowok yang coba mendekati mereka namun ditolak mentah-mentah. Sempat Naya maupun Lisa kencan diajak oleh beberapa polisi cowok tapi yang ada mereka gak betah karena sering dijahilin. Meskipun gitu masih banyak polisi cowok yang mendekati mereka.
...MALU BANGET...
Setelah sekitar 2 jam tertidur pulas di atas reruntuhan lapangan apel. Cowok ngeselin tadi terpaksa dibangunkan oleh Pak Kabid. Humas bernama Kombes Pol. Andi Alfiansyah Hardi. Dia sempat melihat cowok itu tidak bangun-bangun dari tadi karena merasa khawatir Pak Andi didampingi oleh 2 orang polisi. Mencoba membangunkannya beberapa kali belum bangun kemudian setelah mencoba lagi si cowok itu merasa kebingungan kok berada disitu. Dia sempat melamun sebentar berpikir kalo yang mengerjainya adalah 2 orang polwan tadi. “ Awas aja nanti kalo ketemu gue bakal kerjain balik”, gumamnya dalam hati dan melamun. Selah tersadar dia sempat ditanya oleh Pak Andi tentang keadaannya.
“ Nak kamu tidak apa-apa kan. Apakah ada yang terluka?”, tanya Pak Andi ramah.
“ Eh nggak papa saya tidak apa-apa. Cuman syok aja kok ada disini ya”, ucap Cowok itu cengegesan dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
“ Kalo begitu kamu ikut saya. Masuk keruangan saya istirahat disana gak baik disini dan disana tersedia obat maupun makanan”, ucap Pak Andi menawarkan bantuan ke cowok tadi.
“ Maaf merepotkan pak. Saya betul-betul tidak apa-apa kok”, ucap Cowok itu berdiri dan memperlihatkan badannya yang masih sehat. Tiba-tiba saja perutnya keroncongan membuat cowok itu sangat malu dan wajahnya menjadi merah seperti kepiting rebus.
“ Tuh perutnya aja keroncongan. Mending keruangan saya aja istirahat disana. Nanti saya bisa tanya-tanya mengenai keluarga mu biar menjemput. Mari nak”, ucap Pak Andi menawarkan bantuan dan mengajaknya keriangannya.
“ Ehh ya pak. Makasih bantuannya mari”, jawab Cowok itu menerima bantuan Pak Andi.
Pak Andi langsung mengajak cowok tadi keruangannya yang tidak terlalu jauh. Banyak mata yang melihat penampilan cowok itu ada yang terheran dam ada juga yang terpesona akan ketampanan nya. Bahkan beberapa polwan sempat mau minta foto tapi buru-buru dicegah oleh Pak Andi. Saat dalam perjalanan cowok itu sempat melihat Naya lalu lalang disana karena harus mengambil beberapa berkas di ruang arsip. Mereka berdua sempat bertatapan tanpa sengaja, Naya melihatnya dengan senyum sinis sedang si cowok menatap nya dengan tatapan kesal. Setelah itu mereka pun berpisah, Pak Andi langsung mengajak cowok itu masuk kedalam ruangannya.
...DIMANA TUAN MUDA YA?...
Tak kalah paniknya dikediaman Tuan Wardhana. Mulai dari Tuan Wardhana, Nyonya Nisa, Pak Gumara, Hendra, dan beberapa asisten rumah tangga yang akan menyambut tuan muda nya. Mereka menunggu kabar dari tuan muda nya tapi belum ada kabar lebih lanjut. Saking khawatir nya Nyonya Nisa hanya mondar-mandir menunggu kedatangan anaknya. Wardhana Sanjaya merupakan pebisnis hebat dan pimpinan perusahaan Wardhana Group cabangnya ada di 45 negara termasuk perusahaan terbesar didunia. Sedangkan Annisa Fitriani merupakan seorang desainer dan pemilik butik terkenal di Indonesia maupun Asia. Tuan Wardhana dan Nyonya Nisa memang terkenal dermawan dan kehidupan mereka jarang disorot kamera.
Anaknya bernama Revi Aditya Wardhana merupakan pewaris tunggal perusahaan Wardhana Group. Usia nya saat ini sudah 22 tahun dan baru saja menyelesaikan pendidikan S2 di Amerika Serikat. Revi terkenal baik dan bertanggung jawab namun sikapnya yang nakal dan keras kepala membuatnya kurang mendapatkan banyak teman. Dia juga jarang tersorot kamera karena ingin sederhana seperti orang normal. Kedua orang tua nya tidak pernah memaksa kan kehidupan sang anak. Mereka cendrung memberikan nya kebebasan memilih jalan hidupnya.
“ Yah, kok aku gak tenang ya. Dimana keberadaan tuan muda Revi dari tadi belum sampai”, curhat Hendra pada sang ayah Pak Gumara.
“ Tenang saja nak. Bentar lagi pasti ada info anak buah ayah, sudah tau keberadaan nya. Kamu bisa kan kesana menjemput nya”, ucap Pak Gumara menunjukkan ponselnya yang dapat pesan dari anak buahnya akan keberadaan Revi. Hendra yang melihat itu tampak terkejut karena lokasi nya di kantor polisi.
“ Hah, beneran itu. Tuan muda di kantor polisi apa aku gak salah liat yah”, ucap Hendra mengucek matanya dengan tangannya tampak tak percaya.
“ Hahaha, biasa lah Hendra. Tuan muda lagi nyari pacar polwan mungkin. Kan dia memang perilaku nya sedikit unik”, ucap Pak Gumara tertaw melihat ponselnya.
“ Hahaha ya sih Yah. Perilaku nya unik banget. Ya udah aku pamit dulu yah, mungkin ayah bisa beritahukan hal ini pada Tuan Wardhana”, ucap Hendra tertawa kembali.
“ Sudah nak. Tuan Wardhan hanya geleng-geleng kepala mengetahui tingkah anaknya itu. Hati-hati di jalan ya”, ucap Pak Gumara.
Nama pemuda itu adalah Hendra Achdian Gumara anak dari Pak Gumara. Mereka adalah asisten pribadi Tuan Wardhana sekaligus sekretaris perusahaan. Tugas mereka adalah menjamin keamanan keluarga Wardhana maupun perusahaan. Tugas yang berat haru mereka berdua jalan kan dengan baik dan gaji nya sampai miliaran rupiah.
Setelah pamit Hendra langsung melajukan mobil Pajero Sport dengan kecepatan sedang untuk sampai ke kantor Polda Metro Jaya. Dari info yang didapatkan sang ayah bahwa tuan muda nya dibawa seseorang ke kantor tersebut karena kelelahan dia tidak menyadari telah dibawa ke kantor polisi. Sepanjang jalan Hendra hanya berpikir heran karena perilaku sang tuan muda itu nyeleneh dan unik. Dari dulu perilaku sang tuan muda tidak pernah berubah dan Hendra membayangkan malu nya sang tuan muda hanya tersenyum mengingat kejadian itu. Dia sangat dekat dengan tuan muda nya bahkan sudah seperti adiknya sendiri. Sering bercanda dan mengejek akan kebodohan masing-masing apabila bertemu.
...MALU DITANYAIN POLISI...
Revi sangat malu ketika ditanyai oleh Pak Andi saking malu nya pipinya berubah jadi merah seperti kepiting rebus. Pak Andi hanya tersenyum melihat tingkah aneh Revi karena ekspresi wajahnya berubah. Pak Andi sudah menanyai nama pemuda ini dan menghubungi salah seorang keluarga nya yang akan menjemput nya dalam waktu dekat. Dengan malu-malu Revi memakan nasi padang yang disediakan oleh Pak Andi supaya Revi bisa kenyang perutnya. Revi tampak menikmati makanannya karena dinilai nya enak dan porsi nya banyak. Pak Andi banyak menggelengkan kepalanya beberapa kali melihat perilaku nyeleneh si pemuda ini.
“Makannya pelan-pelan aja. Kalo mau nambah boleh ambil lagi aja kebetulan masih ada satu bungkus lagi”, ucap Pak Andi ramah dan menawarkan nasi Padang lagi ke Revi.
“ Ehh udah pak. Terima kasih atas kebaikan bapak. Saya gak enak jadi merepotkan begini”, ucap Revi malu-malu.
“ Santai aja nak. Hal seperti ini sudah sering terjadi kok jadi tenang saja saya gak merasa kerepotan kok”, ucap Pak Andi mencoba menenangkan Revi.
“ Makasih banyak pak”, ucap Revi berterima kasih. Pak Andi hanya menganggukkan kepalanya sembari tersenyum.
“ Nak Revi. Kalo boleh bapak tanya apa betul anda anaknya Pak Wardhana? Bukankah anaknya sekarang di Amerika? Maaf tanya begitu untuk memastikan saja”, ucap Pak Andi menanyakan perihal kebenaran perkataan Revi tadi.
“ Ya pak saya benar-benar anaknya. Sebelumnya saya baru menyelesaikan pendidikan S2 saya di Amerika Serikat. Saya diminta pulang dan mengembangkan perusahaan disini. Saya memang malas pak disorot kamera termasuk media sosial aja saya gak punya”, ucap Revi menjelaskan sambil memperlihatkan foto di ponselnya ke Pak Andi.
“ Wah beruntung sekali. Saya kedatangan tamu spesial seperti anda disini. Kalo tidak keberatan saya boleh minta tanda tangan dan foto anak saya itu ngefans dengan Nyonya Nisa”, ucap Pak Andi girang karena bertemu idola anaknya. Walaupun hanya anaknya itu kesempatan spesial baginya.
“ Tentu boleh pak. Saya tidak keberatan dan itu bentuk terima kasih saya”, ucap Revi sopan kepada Pak Andi.
Pak Andi langsung mengeluarkan ponselnya dari saku celana nya dan berfoto selfie bersama Revi. Sekaligus meminta tanda tangannya bahkan Pak Andi melakukan panggilan telpon kepada anaknya untuk memberitahukan kejutan ini kepada anaknya. Anak Pak Andi sedang sakit DBD dirawat disalah satu rumah sakit ternama di Jakarta, Revi melihat ini merasa terharu dengan perjuangan Pak Andi meskipun anaknya sakit beliau tetap melaksanakan tugas negara dengan baik. Revi baru tau kalo Pak Andi memiliki 4 orang anak yang kesemua nya adalah peperempuan.
Anak yang paling bungsu masih berusia 11 tahun terlihat tersenyum melihat wajah Revi. Banyak polisi yang melirik dan menguping didepan ruangan Pak Andi bahkan Lisa sampai terkejut karena orang yang dikerjainya tadi adalah anak pengusaha hebat di Indonesia. Saat hendak mengantar berkas memasuki ruangan Pak Andi tak sengaja mendengarkan percakapan atasannya itu, wajah Lisa langsung pucat dan lemas karena mengetahui berita ini. Lisa akan memberitahukan hal ini kepada Naya agar mereka bisa langsung meminta maaf kepada Revi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Adico
😊😊😊
2022-09-30
1