Remember Me, Dears
Saat ini Pika dan Vian berada di kedai kopi. Beberapa pertanyaan seputar aktivitas Vian telah Pika tanya. Semua
pertanyaan yang Pika berikan bertujuan agar ia dapat mengetahui karakter dari Vian. Tak ada seorang pun yang tahu jika asisten Yugo ini merupakan seorang psikolog.
Dia adalah lulusan psikologi terbaik di universitas terkemuka di Kanada, ia begitu ahli dalam bidang fisignomi.
Kemampuannya ini ia gunakan untuk membantu Yugo saat bertemu dengan para kliennya.
Entah apa yang ada dipikiran Yugo tentang wanita ini. Mengapa aku harus repot-repot memberinya pertanyaan jika
ujung-ujungnya dia pasti diterima!. Benar-benar menjengkelkan. Sepertinya benar dugaan ku jika kamu benar-benar jatuh cinta pada pandangan pertama dengan wanita ini.
Dari beberapa pertanyaan yang ia tanyakan tadi ia merasa jika wanita yang ada di depannya ini tidak cocok untuk
Yugo, seorang pekerja keras dimana dirinya mengetahui bagaimana jatuh bangunnya sahabatnya itu dalam mempertahankan bisnis kosmetik yang hampir gulung tikar saat dipimpin oleh kakak dari ibunya itu. Menurutnya, Vian adalah wanita materialistis dan hedonis.
Setelah beberapa pertanyaan diajukan Pika, keduanya mulai menikmati minuman dan cemilan yang ada di depannya.
"Nama mbak tadi Pika ya?" sambil mengaduk-aduk minuman di depannya Vian gantian bertanya.
Pika menganggukkan kepalanya sambil mengunyah sepotong waffle isi strawberry yang ada di depannya.
"Lelaki dengan baju kemeja tadi berkata bahwa mbak akan membeli semua parfum saya,"
"Apa benar tadi dia bicara seperti itu?" tanya Pika sedikit kaget. Pika yang tak ingin menjatuhkan
harga diri sahabatnya pun dengan basa-basi bertanya tentang parfum yang dijual oleh Vian. Dan akhirnya dengan terpaksa Pika memborong semua parfum tersebut.
Hahahaha, ternyata gak rugi dari tadi gue jawab semua pertanyaannya sampai habis dan ini bayaran yang gue dapat.
Yes, gue dapat bonus. Gue bisa happy-happy.
"Ternyata sangatlah muda membohongi wanita ini padahal lelaki tadi hanya bilang akan membeli bukan
memborong semuanya." sambil tersenyum sinis ke arah Pika yang sedang fokus melihat ponsel.
Pika dapat melihat jelas jika saat ini Vian sedang melirik ke arahnya sambil tersenyum sinis. Dia melihat itu dari
meja kaca yang memperlihatkan wajah licik Vian yang sedang tersenyum kepada didepannya.
Dasar rubah, ini akal-akalan lu aja biar dagangan lu rame dan dapat bonus gede kan.
***
Setelah pertemuan nya dengan Vian, seminggu kemudian Pika kembali menemui wanita tersebut, kebetulan saat ini dia sedang bekerja.
"Ada apa sih, gue lagi kerja." dengan malas Vian melihat ke arah Pika.
Belagu banget sih! Lu pikir cuma lu aja yang punya kesibukan?
Gue kesini tuh terpaksa, buat apa juga capek-capek datang kesini apalagi ketemu lu, asli ogah pake banget.
"Aku memiliki tawaran untukmu, apakah kamu mau bekerja di kantor milik bos ku." ucap Pika yang mencoba
menahan emosinya.
"Kantor apa? bos mu yang mana?" dengan gaya bicaranya yang sok Vian terlihat angkuh seakan tak
butuh pekerjaan.
Dasar arogan!
"Kamu bisa datang ke alamat ini untuk menemuinya. Pikirkanlah, jika kamu berubah pikiran dan memilih bergabung
dengan kami maka kami tunggu kedatangan mu." dengan senyuman terpaksa nya Pika berusaha tersenyum lembut selembut rambut yang mirip iklan di TV.
"Oke, gue besok libur, gue usahain kesana. Udah, gue balik kerja lagi ya." lanjut Vian sambil
meninggalkan Pika seorang diri.
Setelah menemui Vian, Pika pun mengirimkan pesan kepada Yugo.
Pika : " Wanita pilihanmu benar-benar arogan! lain kali jangan menyuruhku untuk menemuinya."
Yugo : "Tapi aku merasa dia berbeda,"
Pika yang membaca pesan Yugo merasa malas dan segera menghapus. Dia sengaja tak membalasnya karena semakin dibalas maka Yugo semakin membela Vian.
***
Keesokan harinya ternyata Vian menepati janjinya untuk datang ke kantor sesuai alamat yang diberikan oleh
Pika, disana tanpa sengaja ia bertemu dengan lelaki yang pernah ia lihat sebelumnya. Lelaki yang dilihatnya kini begitu mengagumkan. Tak hanya itu Ia juga melihat beberapa orang disekitarnya tampak hormat dan mengagumi pria yang ada di depannya itu.
Siapa sebenarnya lelaki ini?
Kenapa orang-orang disekitar tampak hormat kepadanya?
Apa dia bos yang dimaksud oleh wanita itu?
Jika benar artinya iya tertarik padaku, karena dia yang memintaku untuk bekerja disini.
Melihat kedatangan wanita yang beberapa hari ini dinanti segera Yugo menghampiri, "kamu sudah
datang?"
"Iya." ucap Vian sambil tersenyum memperlihatkan gigi kelincinya.
Melihat senyum wanita yang ada di depannya membuat rasa rindu Yugo terobati.
Apa benar yang dikatakan Pika jika aku jatuh cinta kepada wanita ini?
"Kak ... Kak ....?" panggil Vian sambil menepuk pundak Yugo."
"Oh ya maaf ..., kamu bisa tanya ke resepsionis yang ada di depan itu untuk segera menemui Pika."
"Kenapa harus bertemu dengan Pika lagi?" tanya Vian dengan kesal.
"Aku tidak suka dengannya, aku lebih suka bertemu dengan -" Vian tidak dapat melanjutkan kata-katanya
karena dia sendiri tak tahu siapa nama lelaki yang ada didepannya.
"Yugo,"
"Pak Yugo."
"Kalau begitu tunggu aku di ruangan ku."
"Siska, tolong antar wanita ini ke ruangan ku." pinta Yugo kepada salah satu karyawannya.
Dengan langka percaya diri dan sombong Vian berjalan mengikuti langkah resepsionis yang mengantarnya. Saat
mengantar Vian ke ruangan mereka berdua berpapasan dengan Pika. Melihat Pika berada di hadapannya, Siska pun menyapa hormat namun tidak dengan Vian. Dia begitu angkuh dan hanya melihat Pika dengan pandangan sinis.
Pika yang melihat itu hanya tersenyum kecut dan memilih untuk melanjutkan langkahnya.
Calon OKB(Orang Kaya Baru)!
Setelah mengantar Vian segera Siska pamit untuk kembali ke meja resepsionis. Didalam ruangan Vian begitu
kagum dengan desain interior, dan yang membuatnya kagum adalah beberapa penghargaan yang terpasang di ruangan itu. Disana terlihat nama Yugo dan fotonya yang terpampang.
Jadi benar dia adalah CEO, dia tampan, pintar dan pastinya tajir.
Berbagai pikiran berlebihan sudah dirancang di otak Vian, harapannya hanya satu ia dapat membuat Yugo jatuh cinta kepadanya sehingga dia tak perlu capek-capek bekerja untuk memenuhi
kehidupannya yang Hedonis.
Setelah cukup lama menunggu akhirnya Yugo masuk ke dalam ruangannya, disana dia tahu sedang ada tamu yang
menunggunya. Dengan hati berdebar dan mencoba merapikan tatanan rambut yang menurutnya berantakan.
"Hai, maaf lama menunggu." sapa Yugo sambil mengambil posisi duduk tepat di depan Vian.
"Hai," sapa Vian balik.
"Bagaimana penjualan parfum mu?" tanya Yugo basa-basi.
"Lumayan, karena pak Yugo akhirnya saya mendapat bonus."
"Oh ya? Kalau begitu bisa dunk ajak saya dan Pika untuk makan bersama."
"Kenapa harus mengajak Pika? Kenapa tidak kita berdua saja?" tanya Vian yang sengaja memancing.
"Kita berdua? Apa kamu tak keberatan?"
"Sama sekali tidak."
"Baiklah, jam istirahat nanti kita akan keluar bersama." ajak Yugo.
Setelah pembicaraan santai tersebut kini mereka berdua membicarakan tentang tujuan Yugo memintanya untuk datang ke kantornya.
"Serius ini ? Kenapa harus aku yang menjadi artis di produk barumu?"
"Karena bagiku kamu tepat."
Mendengar alasan itu membuat Vian tak percaya, karena baru ini adalah seorang lelaki yang berkata seperti itu.
"Kamu kenapa menangis?" tanya Yugo spontan sambil mengusap air mata Vian yang sengaja dia keluarkan agar
membuat hati Yugo tersentuh.
***
Tanpa terasa sudah satu tahun Vian berada di kantor ini, dirinya kini sudah menjadi seorang artis (BA \= Brand
Ambasador). Tak hanya satu produk namun beberapa produk sudah dia iklankan. Yugo begitu bangga dengan kesuksesan yang diraih oleh Vian.
Kini Vian tak hanya menjadi seorang BA, namun kini dia juga sudah menjadi tunangan dari Yugo Arthadinata. Beberapa orang yang melihat sepak terjang Vian merasa iri, dirinya bagai seorang Cinderella yang dalam sekejap bisa mendapat kebahagian baik materi dan pasangan hidup. Namun rasa bersyukur Vian karena telah diangkat derajatnya oleh Yugo seakan mati, diam-diam ternyata dia berselingkuh dengan adik tiri Yugo, yaitu Sonny.
Tak ada yang tahu hubungan terlarang antara Sony dan Vian, kecuali Pika. Kecurigaan Pika terbukti saat dia hendak mensortir beberapa pakaian yang sudah tidak dipakai oleh beberapa model untuk disumbangkan kepada orang yang membutuhkan, dan saat melewati gudang baju dia mendengar suara tak biasa, niatnya hendak mengusir suara tersebut namun justru dia yang merasa terusir saat melihat siapa yang membuat suara gaduh tersebut.
Ditutupnya mulutnya agar tidak mengeluarkan suara, diam-diam Pika merekamnya untuk dia tunjukkan kepada Yugo.
Dasar wanita lakn*t, menjij*kan!
Kalian berdua memang sama, dan kamu Sonny ternyata kelakuanmu sama seperti Sonya, ibumu.
Tak tahu terima kasih, kalian berdua tega mengkhianati Yugo.
Setelah merekam segera Pika keluar mengendap-endap untuk keluar dari gudang dan mencari keberadaan Yugo
untuk memberitahu perselingkuhan antara Sonny dan Vian. Pika segera masuk ke ruangan kerjanya, disana Ia melihat Yugo sedang serius membaca beberapa dokumen yang ada di mejanya dengan teliti. Bunyi suara pintu membuat Yugo memalingkan
wajahnya dari dokumen dan melihat siapa yang datang menemuinya.
"Ada apa Pika?"
"Apa kamu sibuk?"
"Tumben pertanyaan kamu gak berbobot?"
"Yugo, apa aku berarti bagimu?"
"Pasti, kamu adalah saudara sekaligus sahabatku. Dan kamu adalah aset perusahaan," ucap Yugo untuk menggoda asistennya itu yang wajahnya terlihat menegang.
"Yugo, apa kamu benar-benar mencintai Vian?"
"Iya, aku mencintainya dari pertama dia menyapaku. Sempat menolak jika ini jatuh cinta pada pandangan
pertama."
"Apa sebelum kamu mencintainya kamu sudah menyelidikinya?"
"Menyelidiki untuk apa? Cinta itu tak perlu di selidiki, cinta itu datangnya alami. Dia datang dan pergi
tanpa permisi."
"Tapi dia bukan yang baik Yugo!"
"Lalu yang baik itu seperti apa? seperti kamu?" ucap Yugo sedikit kesal.
"Di dunia ini jika kita mencari yang sempurna itu tidak ada, yang ada itu saling menyempurnakan. Aku tahu kamu kita adalah saudara dan rekan kerja tapi tolong untuk pribadi jangan pernah mencampuri urusanku." ucap Yugo penuh penekanan.
Tanpa Yugo dan Pika sadari jika saat ini Vian sedang mendengar pembicaraan mereka berdua. Vian merasa geram kepada Pika yang menurutnya selalu membuat Yugo ragu terhadap cintanya.
.
.
Hai semuanya ....
Mohon dukungannya ya, like dan comment..
Terima Kasih..❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Paulina H. Alamsyah Asir
Votenya done ❤😍🙏
2023-09-11
2
Lina Pau
hadir❤️🌹🌹🌹🌹
2023-03-20
1
Cici Wulandari
Gue hadir kak, Jangan lupa mampir 🤗
2023-03-03
3