Zea lebih tepatnya mendekati Abiyan disebelah wastafel seraya mengeluarkan HP nya dan menelfon Hans kekasih nya rencana awal Zea agar Abiyan tidak memilih nya.
"Iya, sayang, aku juga kangen kamu".ucap nya dgn menekan kata sayang Zea melewati Byan.
" Pokoknya besok kita harus ketemu jalan-jalan lagi sama kesayangan ku ".ucap Zea sebelum masuk toilet disebelah wastafel Abiyan Zea menutup pintu toilet tapi tidak rapat agar suaranya masih bisa di dengar Abiyan.
" Hahaha, ah sayang kamu mah bisa aja".ucap nya lagi keras agar terdengar
Abiyan yg tengah mencuci tangan mengernyitkan dahi melirik Zea dari kaca .
"Dah sayang emuacchhah, dah muah".teriak Zea.
Abiyan menggeleng kepala, ia mengambil tisu lalu pergi meninggalkan toilet menuju kasir mengantri untuk membayar makanan dan minuman yg dipesan nya.
Dilihat Abiyan yg sudah pergi Zea membuka pintu toiletnya" Rasain! tu ilfeel gak lo".
Zea pun terus membututi Abiyan pergi ternyata masih mengantri membayar makanan, Zea pun menemukan ide memesan es krim dgn jumlah yg banyak.
"Mas, mau satu cup es krim mocca ya".
Pelayanan pun menganggukkan kepala tak lama pesanan es krim Zea datang" totalnya lima puluh ribu lima ratus, Mba! "
Zea melirik Abiyan"masukin ke bill Om itu aja ya, Mas".ujar Zea.
Abiyan bingung perkataan Zea .
"Benar, Mas? ".tanya pelayan
" Iya,Mas masuki aja gak apa-apa".Jawab Abiyan
Zea tersenyum pada Abiyan " Makasih ya Om, ternyata Om baik banget".
Zea segera pergi menuju meja keluarganya dan keluarga Abiyan.
"Cantik tapi minim akhlaknya".batin Abiyan.
.
.
Ahmad menatap kedua putri nya hingga Zea menarik nafas pajang jantungnya berdetak kencang, papa nya ingin mengutarakan sesuatu" Nak, Abiyan sudah memutuskan sesuatu siapa yg akan dipilih? ".
Abiyan tercengang mendengar lontaran Pak Ahmad masih terdiam belum menjawab hanya menatap Abah Zaid.
Zea semakin deg-degkan, sedangkan Lea tetap tenang, tangan mulai berkeringat tak sanggup mendengar lontaran perkataan Papa nya"Sebelumnya Papa, ingin bertanya pada Zea dan Lea apa kah sudah siap ? ".tanya nya.
" InsyaAllah siap Pa".ucap Lea.
"Zea? apa kamu siap mendengar ini? ".
" Siap, Pa! ".saut Zea
Ahmad tersenyum kecil melihat Zea terlihat gugup, Zea memejamkan mata tak ingin melihat Abiyan mengucapkan pilihan nya.
" Lea, Abiyan memilih Lea".
Zea mendongak kepala nya terkejut menatap Lea.
"Masyalloh ta Barakallah Lea, ya Allah aku gak nyangka, Selamat ya Lea".ucap Zea mengusap kepala Adiknya.
" Semoga kamu bisa memberi keturunan keluarga Abiyan ".Cerocos Zea.
Alhasil rencana nya tidak sia-sia Zea pun berhasil membuat Abiyan memilih lea.
Mendengar itu Zea berusaha menahan tawa, ia bangga pada diri nya" Jelas dong dia pilih Lea, pastinya dia ilfeel sama gue, hehehehe".batin nya.
Sedangkan Lea terkejut atas jawaban Abiyan memilih dirinya Lea menatap Ahmad dan
Maya "Maaf Gus Abiyan kok bisa memilih Lea? ".
pertanyaan dari pak Ahmad ini mengetahui alasnya.
Abiyan masih terdiam belum menjawab alasannya memilih Lea.
" Ya sudah jika kamu sudah memilih Lea, tidak masalah ".tutur Pak Ahmad.
Abiyan hanya mengangguk kepala seraya Umi mengelus lengan putra nya.
" Kalau begitu mari kita siapkan kapan tanggal tunangan dan pernikahan".ujar Abah Zaid.
"Baiklah, minggu depan saja pertunangan di segerakan".jawab Pak Ahmad.
" Setuju lebih cepat lebih baik".saut Abah.
Zea pun merasa bebas jika pertunangan segera dilakukan, Lea pun tersenyum mendengar perbincangan kedua nya.
Zea menang bisa lepas dari perjodohan wasiat kakek nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Epruuth
semangatt aurhorr🥰🥰..karyanya g bikin bosennn..tak pantengin terusss😁😁
2022-11-24
4