Tak Terkalahkan Di Bawah Langit
Di bumi yang damai, di kota Kumai, di Rumah Sakit Permai, di suatu ruangan lab, ada kucing yang terkulai.
“Haris, apa kau yakin melakukan ini?”
“Hahaha Haris, percobaan pada tikus kemaren berhasil, tapi hasilnya mungkin berbeda jika dilakukan pada manusia.”
“Aku tau ledakan di rumahmu yang mengakibatkan tewasnya anakmu penuh keganjilan, dan kau ingin menilisiknya, tapi…”
“Ya, mentransfer ingatan kucing ini ke manusia adalah keganjilan itu sendiri.”
“Lalu, sejak kapan kau bisa berempati seperti ini, demi mengungkap kematian anakmu? Hmm, aku tak percaya itu!”
“Cukup!”
“Kalian semua diam, yang tidak ingin terlibat dipersilahkan pergi.”
Dokter Di Mas membentak orang-orang yang bersuara tadi. Mereka yang dibentak pun pergi satu per satu. Yah, diantara semua teman kerja Haris Tian, dokter Di Mas lah yang paling memahami karakternya. Dokter Di Mas tidak terganggu dengan kurangnya empati Haris Tian. Sebaliknya dia memahami acuan dari Haris Tian.
Alat pemindahan ingatan ini dipelopori oleh Haris Tian, bekerja melalui sikronisasi gelombang otak, yang mana alat ini akan berguna tidak hanya dibidang medis, tapi juga dibidang lainnya, seperti keamanan dan komunikasi.
Kesuksesan pertama mereka saat mengujinya pada tikus. Tikus putih yang menguasai labirin, dan tikus hitam biasa yang tidak memiliki kemampuan khusus. Ingatan tikus putih ditransfer ke tikus hitam. Percobaan berhasil, tikus hitam dengan ingatan dari tikus putih, berhasil lolos dari labirin. Di sisi lain, tikus putih mati sesaat setelah proses pemindahan.
Kematian tikus putih adalah konsekuensi dari pemindahan ingatan itu. Di penelitian selanjutnya, mereka akhirnya mengetahui bahwa ingatan dari tikus yang sudah mati juga bisa ditransfer ke tikus lainnya yang masih hidup.
Kembali ke kucing mati di meja lab, itu adalah kucing mati yang ditemukan di halaman belakang rumah Haris Tian. Pihak polisi tidak menemukan petunjuk apapun pada kucing mati ini, dan menganggap tidak ada hubungannya dengan ledakan di rumah Haris Tian.
“Dokter Di Mas, Tolong.” Sambil berbaring di samping kucing mati, Haris Tian yang sedari tadi diam, akhirnya bersuara.
“Hm, oke oke.” jawab dokter Di Mas
Dokter Di Mas menatap monitor, mengecek penghubung otak Haris Tian dan otak kucing. Ia mencari gelombang otak Haris Tian dan kucing. Gelombang otak Haris Tian mudah ditemukan, tapi tidak untuk kucing. Itu disebabkan gelombang otak manusia lebih dominan dari otak hewan. Menemukannya saja susah apalagi membuatnya sinkron.
Bagaimanapun juga ini percobaan pertama mereka pada manusia. Setelah mengalami beberapa kendala, dan dibantu buku petunjuk dari Haris Tian, gelombang otak berhasil sinkron.
Pemindahan ingatan kucing sedang berlangsung.
Ttttttttttttttttttttttttttttt.
Suara mesin pemacu alat pemindah ingatan itu semakin kencang.
Tubuh Haris Tian bergetar hebat, sampai beberapa saat mulai perlahan diam.
Haris Tian masih berbaring. Di alam bawah sadarnya ia merasa matanya perih, diterpa sinar yang semakin lama semakin cerah. Ia berusaha menahannya, memaksa matanya untuk beradaptasi. Perlahan pandangannya semakin jelas dan terus semakin jelas. Ia mengerti ini adalah gambaran yang diproyeksikan dari mata kucing selagi hidup.
Gambaran satu belum selesai, gambaran lainnya datang, begitu juga dengan informasi-informasi dari ingatan kucing. Haris Tian merasa kepalanya akan pecah. Sampai ia teralihkan dengan gambaran terakhir sebelum kematian kucing.
“Akkkkkh!!” teriak Haris Tian
“Dokter Haris, apa ada hasil?”
Dokter Di Mas merespon, sambil membantu Haris Tian bangkit.
“Tidak ada apa-apa.”
“Mungkin ingatan itu harus dipicu, ayo pergi kerumahku!”
Haris Tian berusaha menutupi apa yang dilihatnya. Dari ingatan kucing, dia melihat Dokter Di Mas berkunjung ke rumahnya, dan Dokter Di Mas lah yang meracuni kucing itu.
Kota Kumai berada di pesisir pulau Borneo, sekitar 100 km dari kota Nusantara. Kota ini sedang diguyur hujan dan angin kencang. Aktivitas warga terpaksa terhenti. Biasanya kondisi lalu lintas di pukul 23.00 sedang padat-padatnya.
Mobil Avanza putih melaju dengan kecepatan 150 km/ jam ke arah luar kota. Di dalamnya tak lain adalah Haris Tian dan Dokter Di Mas. Dokter Di Mas menyetir, dan Haris Tian duduk di sebelahnya.
“Apa ada yang salah? Ayolah kita istirahat dulu.” ajak dokter Di Mas, melihat Haris Tian yang terus memegangi kepalanya.
Haris Tian tidak merespon dan terus memegangi kepalanya.
“Okeh, aku punya villa di puncak bukit ini, kita mampir, ada sesuatu yang perlu kuambil.” kata Dokter Di Mas.
Lagi-lagi Haris Tian tidak merespon dan terus memegangi kepalanya.
Dokter Di Mas dan Haris Tian masuk ke villa. Mereka langsung masuk ke ruang bawah tanah. Haris Tian merasa kepribadiannya sedikit berubah, dia menjadi lebih penurut.
“Mungkin ini efek dari pemindahan ingatan itu.” kata Haris Tian dalam benaknya.
Tidak ada yang spesial di ruang bawah tanah. Di ruangan yang luas itu hanya di-isi ranjang kayu dan meja batu. Namun, di samping meja terlihat seorang kakek tua berpakaian serba hitam, duduk tanpa alas sambil menuangkan teh. Rambut panjangnya dibiarkan terurai, dan tatapan matanya tajam, menunjukkan vitalitasnya yang masih kuat.
“Master, aku membawanya.” kata Dokter Di Mas.
“Kerja bagus, tentu aku tak keberatan memiliki bahan cadangan.” jawab kakek tua itu, yang kemudian meminum habis tehnya dalam sekali tegukan.
Tiba-tiba Haris Tian merasakan pergolakan angin dari belakang. Tubuhnya spontan melompat ke udara, berbalik satu putaran, dan mendarat mantap di belakang Dokter Di Mas. Kakinya sudah mendarat di lantai, tetapi posisi tangannya masih menggantung di atas kepala. Tangannya tersebut turun dengan momentum salto dan bobot dari tubuhnya, ditambah dengan sedikit kekuatan, lalu diarahkan ke ubun-ubun kepala dokter Di Mas.
Bang!
Dokter Di Mas roboh seketika, tidak sadarkan diri. Di telapak tangannya masih terselip sapu tangan yang sudah dilumuri obat bius hirup chloroform.
Haris Tian sadar bahwa Dokter Di Mas punya niat jahat padanya, dan dia juga mengerti tentang pergerakan tubuhnya tadi, sebenarnya didasari oleh intuisi kucing yang telah tertanam diotaknya, yang mana itu adalah salah satu efek dari transfer ingatan.
“Hei anak muda, tidak heran kau begitu tenang, ternyata kau punya sedikit kemampuan.” kata kakek tua itu menanggapi aksinya. “Kemari lah, aku ingin menceritakan sesuatu padamu.” Kakek tua itu melambaikan tangan kirinya, dan tangan kanannya menuangkan teh di gelas yang baru.
Haris tian mendekat, dan duduk berhadapan dengan kakek tua itu. Dia tidak khawatir sama sekali, jelas dia percaya diri atas intuisi kucing yang dimilikinya.
“Kau tau siapa aku?” tanya kakek tua itu. “Aku adalah Kaisar Reinkarnasi.” kata kakek tua itu menimpali pertanyaaannya sendiri. “Aku bereinkarnasi tiap 10.000 tahun, di kehidupan pertamaku….”
Sambil memejamkan matanya, Kaisar Reinkarnasi menjabarkan jalan hidupnya.
Di kehidupan pertamanya ia seorang kultivator, tapi di paruh hidupnya ia lebih memfokuskan jalannya di alkimia, dan sukses menjadi Kaisar Alkimia.
Di kehidupan kedua, ia fokus di jalan seni bela diri. Pengalaman kehidupan pertamanya dan bantuan dari penguasaan alkimia, berhasil membuat ia menjadi Kaisar bela diri.
Di kehidupan ketiga, ia menguasai alam semesta dan sekaligus menjadi master array. Sebelum bereinkarnasi untuk terakhir kalinya, ia memurnikan alam semesta, dan memasukkannya ke dalam tubuhnya.
“Tidak seharusnya aku melakukan itu, kekuatan dari alam semesta yang dimurnikan memang menakjubkan, tapi itu tidak berguna di sini. Aku terlempar ke dunia fana ini akibat dari keserakahanku.” Kaisar Reinkarnasi mengakhiri ceritanya.
Haris Tian menaggapi , “Lalu, apa hubungannya denganku?”
“Kau!” Kaisar Reinkarnasi memelototi Haris tian dengan tajam, seolah-olah ingin memakannya bulat-bulat. “Aku ungkapkan semua ini agar kau bisa mati dengan tenang, ini juga untuk mengobati kesepianku, menjadi tak terkalahkan itu sungguh membuatku kesepian.” Kaisar Reinkarnasi juga menambahkan, “Ketahuilah karena energi rahasia di bumi ini sangat tipis, itu membuatku harus berganti raga agar tetap hidup, raga orang-orang sepertimu dan anakmulah yang kubutuhkan.”
Tttttttttttttttttttt.
Haris tian melihat cahaya keluar dari mata Kaisar Reinkarnasi itu, bergerak menuju dirinya. Kecepatannya tidak cepat, Haris Tian bisa melihat jalur pergerakannnya dengan jelas. Tapi, kemanapun Haris Tian mencoba menghindar, itu seakan percuma. Cahaya itu terus memperkecil jarak diantara mereka. Sampai akhirnya Haris Tian tidak tau harus berbuat apa lagi, dan cahaya itu berhasil menghantam kepalanya. Jika ada orang lain di sini yang melihat, proses itu terjadi hanya sepersekian detik.
Kaisar Reinkarnasi berhasil memasuki lautan pengetahuan Haris Tian.
“Ini, aku tidak menyangka anak muda ini memiliki lautan pengetahuan yang aneh seperti ini.”
“Inti pengetahuannya ada dua, dan keduanya terlihat sama, baik bentuk dan auranya.”
Kaisar Reinkarnasi heran, dan ia terpaksa mengeluarkan energi spritualnya secara besar- besaran. Ini bertujuan untuk menguras lautan pengetahuan Haris Tian, dan mengambil raganya secara paksa. Dia tau proses ini memakan waktu sekitar 2000 tahun lamanya. Sangat lama, tapi untuk ukuran waktu nyata itu hanya memerlukan waktu kurang lebih 2 jam.
Pukul 23.45 , kota kumai masih dilanda hujan dan angin kencang. Keadaan lalu lintas sangat lengang. Mobil Avanza putih melaju dengan kecepatan 150 km/ jam ke arah pusat kota. Di dalamnya tak lain adalah Haris Tian dan Dokter Di Mas, dan tidak lupa juga ada Kaisar Reinkarnasi. Dokter dimas menyetir, Haris Tian dan Kaisar Reinkarnasi terbaring di bangku belakang, mobil terus melaju menuju Rumah Sakit Permai.
Haris Tian dan Kaisar Reinkarnasi di bawa ke ruangan lab. Alat penghubung otak dihubungkan dan mesin pemindahan ingatan pun dioperasikan.
Ttttttttttttttttttt.
Suara mesin pemacu alat semakin kencang.
Tubuh Haris Tian bergetar hebat, sampai beberapa saat perlahan diam. Haris Tian terbangun, bukan di dunia nyata, melainkan masih di alam bawah sadarnya. Ia mengalami segala peristiwa di kehidupan Kaisar Reinkarnasi. Dari kehidupan pertama sampai kehidupan terakhirnya. Tidak seperti kilasan gambaran seperti percobaan sebelumnya, melainkan kehidupan seperti halnya di dunia nyata.
Haris Tian benar- benar menjadi Kaisar Reinkarnasi sesungguhnya. Ia menjalani hampir 2000 tahun lamanya.
“Pertempuran yang sangat menakjubkan.”
“ Kemampuan alkimiaku sudah sampai di titik maksimal.”
“Susunan array dan batu dewa dari alam semesta yang kumurnikan, membuatku bisa bereinkarnasi kembali ke dunia kultivasi.”
Haris Tian melakukan tugas terakhirnya, dan menyerahkan semua hasilnya pada takdir.
Di lautan pengetahuan Haris Tian.
“Baaabaagaimana mung….” Perwujudan jiwa spritual Kakek tua itu, The true Kaisar Reinkarnasi, hilang dengan sekejap. Ia harus ikhlas mengakhiri petualangan hidupnya dengan cara seperti ini.
Di ruang lab.
“Okeh, semuanya berakhir.”
Jleeb, jleeeb, jleeb.
Dokter Di Mas menusuk Haris Tian tepat di jantungnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 413 Episodes
Comments
Andalas 476
kog gk ngeh ya gua bacanya...😵
2024-07-16
0
Lisabeth Lisna Elyza
ulang coba
2023-08-13
1
Lisabeth Lisna Elyza
bentar knp lom ngerti ya pabuliwet lom paham
2023-08-13
0