Menghadiri Perjamuan yang Mengesankan 3

Kekuatan salju memang sudah meningkat, tetapi pikirannya masih jauh di belakang. Menghadapi ejekan seperti itu, dia hanya diam, dan menundukkan kepalanya. Salju merasa sudah membuat malu tuan mudanya, kakinya perlahan mundur ke belakang, seolah-olah membuka jarak dengan Haris Tian, berharap dapat menghapus hubungan antara dua orang.

"Minta Maaf!" Terdengar sebuah suara, menusuk langsung ke hati.

"Biarkan aku meminta maaf?" Pria muda itu menunjuk dirinya sendiri dan tidak bisa menahan tawa.

Dia belum pernah bertemu Haris Tian, jadi hanya ada satu kemungkinan. Pihak lain pastilah hanya murid baru.

Kemudian, menurut aturan sekte Tao kuno, orang yeng lebih dulu memasuki gerbang sekte adalah senior, dan yang lebih kuat dihormati. Mengapa dia harus peduli dengan kemarahan Haris Tian?

Selain itu, ia juga ingin pamer di depan teman wanitanya. Seorang gadis ternama di kota. Keluarganya penguasa dalam bisnis gandum. Meskipun bukan seorang seniman bela diri, gadis itu sangat kaya, jadi pernikahannya akan sangat membantu pemuda itu di masa depan.

Haris Tian menatap pemuda itu, dengan matanya yang sangat dingin: "Kukatakan sekali lagi, minta maaf!"

"Ha ha, jangan katakan sekali, 10.000 kali saja. Apa kamu tahu siapa aku!" Dia dengan santai mengulurkan tangannya ke arah dada Haris Tian.

Haris Tian juga mengulurkan tangan, lima jari saling bertautan, dan kemudian menggenggamnya keras.

"Ah…" pemuda itu segera berteriak, rasa sakit di lima jarinya seakan terhubung masuk langsung ke jantungnya. Bahkan, dia merasa jarinya mungkin sudah retak.

Salju melihat itu semua, yang membuatnya jadi lebih panik dan khawatir tentang tuan mudanya. Dia bereaksi secar a alami, "Tuan muda!" Dia berkata lemah, ingin agar Haris Tian melupakan saja masalah ini, dia takut Haris Tian akan menderita kerugian.

Haris Tian menoleh dan tersenyum padanya, tentu saja ini tidak bisa dilupakan begitu saja, bagaimana bisa dia membiarkan orang di sekitarnya diperlakukan seperti itu?

"Apa yang kamu lakukan? Cepat lepaskan!" Teman wanita pria muda itu melanjutkan , siapa yang mengira Haris Tian seberani itu?

Kita tau, ini bukan saja sekte Tao kuno, tetapi juga pesta ulang tahun untuk Miaoyin. Jika kamu membuat masalah di sini, apakah kamu tidak takut menyinggung keluarganya?

Haris Tian menatapnya dan berkata, "Minta maaf!"

Apa? Apa?

Wanita itu mundur dua langkah tanpa sadar. Meskipun ekspresi Haris Tian sama sekali tidak mengerikan, penampilannya yang dingin dan tidak berperasaan membuat jiwa wanita itu ketakutan.

Bang!

Sebuah tamparan mendarat. wanita itu sekilas melihat cahaya darah terbang, disusul rasa perih yang teramat sangat di pipinya. Wanita mencoba memahami, dan mendapati rambutnya sudah acak- acakan, juga ada bekas telapak tangan di pipi kirinya dengan darah di sudut mulutnya.

Yah, Haris Tian-lah yang menampar wanita itu, dan tangan satunya masih menggengngam tangan pemuda sebelumnya.

Semu orang yang hadir, terpana. Orang ini sangat berani membuat kekacauan.

Apakah dia tidak tahu ini adalah rumah Miaoyin? Tidakkah dia tahu ini acara hari ulang tahunnya.

"Minta maaf!" Haris Tian melanjutkan, suaranya dingin, tanpa jejak emosi dan banyak penekanan.

Wanita itu merasa tidak adil. Dia ditampar sedemikian rupa, sekarang dia bahkan harus meminta maaf?

Haris Tian mengeraskan genggamannya di pemuda sebelumnya, "ah" teriak pemuda itu. Namun peringatan itu tidak digubris si wanita, dan..

PA, renyah dan keras.

"Minta maaf!" Haris Tian berseru lagi.

"Ya, aku minta maaf!" Wanita itu melunak dan menangis.

"Bukan untukku,

Wanita itu melongo, dengan wajah penuh penolakan, ingin dia meminta maaf kepada seorang pelayan?

Di mana dia akan menaruh wajahnya di masa depan?

PA, tamparan ketiga di wajah.

Wanita itu akhirnya mengerti bahwa dia telah bertemu dengan roh jahat dan tidak mengenal rasa kasihan.

"Saya minta maaf." kata wanita itu kepada Salju.

Haris Tian beralih dari wanita itu. Dia mengambil pemuda di tangannya dan menampar wajahnya tiga kali sebelum dia berkata, "Minta maaf."

Wajah pemuda itu penuh dengan kebencian. Dia benar-benar hancur oleh Haris Tian. Bisakah dia tumbuh besar menjadi seorang pria di masa depan?

Bang! Bang! Bang!

Haris Tian tidak peduli. Kamu tidak meminta maaf. OK, Lihat seberapa teguh pendirianmu.

Haris Tian sangat tidak masuk akal, sehingga pemuda itu takut, dia akan dipukul sampai mati.

Pemuda itu tertekan, dia juga berada di nadi kedua, dia menyesalkan kecerobahannya di awal, dia diserang tanpa persiapan, yang membuatnya tidak bisa menerima semua ini.

"Saya minta maaf!" Pemuda itu menggertakkan giginya.

PA, sebuah tamparan lagi di wajahnya, membuat pemuda itu melongo, apa- apaan ini. Bukankah aku sudah minta maaf?

"Terlalu cepat. Kamu juga kurang dalam ekspresi." Haris Tian berkata dengan lemah.

Sial, apa lagi ini?

Semua penonton menasihati dirinya masing- masing. Bahwa, mereka tidak boleh membentuk perseteruan dengan Haris Tian, atau itu akan jadi sangat menyedihkan. Orang ini benar-benar gila.

Tetapi di sisi lain, bukankah pemuda dan wanita itu yang memintanya?

Siapa suruh mereka memprovokasinya?

Haris Tian menjabat tangan kanannya, dan pemuda itu terlempar keluar olehnya dan jatuh dengan keras ke tanah.

Pria muda itu bangkit, dan dia masih menjaga sikap dan wibawanya. Dia pergi menemui pacarnya dan bertanya, "Xiaomei, kamu baik-baik saja?"

"Baik- baik saja?" Wanita itu menunjuk wajahnya. "Apakah itu terlihat baik-baik saja? Zhao Feng, apakah kamu masih laki-laki?"

Tentu saja, pemuda itu adalah Zhao Feng. Sekarang dia terlihat penuh keganasan dan menggertakkan giginya lalu berkata, "Xiaomei, jangan khawatir, aku akan membalaskan rasa sakitmu ini!"

Dia berbalik menghadap Haris Tian dan berkata, "Aku menantangmu duel!"

Wah!

Situasi sekitar tiba- tiba menjadi dingin.

Di sekte ini tentu saja, kita akan saling belajar untuk meningkatkan pengalaman tempur. Namun, dalam pertukaran, itu tidak boleh terlalu kejam. Jika kita menyakiti atau bahkan membunuh orang, kita harus memberikan kompensasi.

Tapi untuk tantangan duel, itu tidak sama. Aturan sebelumnya tidak akan berlaku. Hidup dan mati ada di tangan masing- masing.

Tantangan Zhao Feng adalah duel. Jelas, kemarahannya terlalu besar.

Haris Tian menatapnya, menggelengkan kepalanya dan melangkah pergi.

"Apakah kamu tidak berani?" Zhao Feng meraung.

"Kamu bukan lawanku." Haris Tian berkata dengan lemah.

"Kamu!” Zhao Feng sangat marah, dia berlari mengejar dan melontarkan pukulan, ke arah bagian belakang kepala Haris Tian.

Haris Tian tidak bereaksi, bahkan kecepatannya tidak berubah.

Zhao Feng tidak bisa menahan senyum di sudut mulutnya. Apakah kamu pikir saya tidak berani memulai?

Tepat saat pukulannya akan mendarat, tinju putih dan lembut tiba-tiba melambai dan bertemu tinjunya.

Bang, dia langsung dipukul mundur, dan merasakan ledakan Qi dan darah mendidih ditubuhnya.

Zhao Feng mebuka matanya lebar- lebar, dan berusaha menahan matanya untuk tidak berkedip. Di belakang Haris Tian, ada seorang gadis muda dengan pose tinju masih ke arahnya.