Emilia pun sangat senang sekali ketika melihat halaman Villa tersebut.
"Bos, baru kali ini aku melihat Nona Emilia begitu senang," ucap Max.
"Aku juga merasakan hal yang sama. Dia sudah mengikhlaskan kepergian Kakaknya, all aku benar-benar merasa sangat bersalah ketika dia menjadi stres karena dia harus kehilangan Kakak perempuan yang dia sayangi."
"Jangan pernah merasa bersalah, Bos. Ini bukanlah salahmu. Mereka lah yang benar-benar bajingan. Mereka menjebak kita semua dan mereka juga yang telah membunuh Lizzy."
"Max, apa kamu sudah menemukan dalang di balik kejadian yang menyebabkan Lizzy mati?"
"Aku sudah menemukannya. Ternyata yang menjebak kita semua adalah Eron."
"Eron?" ucap Leon.
"Betul, Bos. Eron bekerja sama dengan tentara bayaran White. Dia ingin sekali merebut posisi kamu sebagai pemimpin pasukan khusus The Eagle. Dia menggunakan cara licik untuk menjebak kamu, dan ketika kamu dianggap telah mati, dia bisa memanfaatkan situasi untuk membuat dirinya menjadi pemimpin pasukan khusus The Eagle."
"Ditambah lagi, dia juga mendapatkan dukungan dari negara. Ternyata selain Eron yang mengkhianati kita, salah satu petinggi juga mengkhianati kita."
"Pantas saja Kita di keluarkan dari Pasukan khusus ternyata ada orang di balik semua ini"
"Mungkin saatnya kita keluar dari persembunyiannya, dan saatnya kita membalas dendam pada mereka semua," ucap Leon.
"Benar, Bos. Kita tidak boleh membiarkan mereka bersenang-senang. Saatnya kita melakukan balas dendam," jawab Max.
"Max, kamu cari informasi di mana Eron sekarang, dan kita akan melakukan teror padanya," perintah Leon.
"Baik, Bos," jawab Max.
Leon pun kini menuju ke kamar adiknya, dan dia pun melihat adiknya sudah tertidur dengan pulas.
"Emilia, aku akan membalas dendam kematian Kakakmu. Tenang saja, tidak ada orang yang bisa hidup tenang setelah membunuh kakak perempuanmu," ucap Leon.
Leon pun masih mengingat kenangan bersama dengan Lizzy, dan kenangan yang paling bahagia adalah ketika Leon mengajak Lizzy untuk menikah. Dan kenangan itulah yang membuat dia bahagia sekaligus pengalaman yang menyedihkan.
Di saat Leon akan segera menikah dengan seseorang yang dia cintai, dia harus rela ketika melihat kekasihnya mati tepat di depan matanya sendiri.
Saat itu, Leon sedang menjalankan sebuah misi untuk menumbangkan Tentara bayaran White, tapi ternyata misi itu adalah misi jebakan. Semua anggota Tentara bayaran White sudah mengetahui bahwa Leon dan pasukan lainnya akan melawan mereka.
Mereka pun langsung menghadang Pasukan khusus The Eagle, dan Leon dan semua pasukannya tidak bisa melakukan apapun karena mereka telah terjebak.
Saat pemimpin Tentara bayaran White akan menembak Leon dan ingin Leon mati, seorang wanita langsung melindungi Leon, dan ternyata wanita itu adalah Lizzy, kekasihnya.
"Lizzy," ucap Leon sambil memeluk kekasihnya itu.
"Lizzy, kamu tidak apa-apa kan?" ucap Leon kembali.
"Lizzy, kamu mengeluarkan banyak darah. Aku akan membawamu ke rumah sakit militer."
"Tidak usah, aku sudah tidak mempunyai waktu lagi."
"Apa maksudmu, kamu sudah tidak mempunyai waktu lagi? Bukankah kamu sudah berjanji bahwa kita akan segera menikah?"
"Maafkan aku, Leon. Mungkin aku tidak bisa menepati janji kita. Maafkan aku karena aku tidak bisa bersama denganmu lagi."
"Hiduplah dengan baik. Jangan lupa kamu harus sering minum coklat hangat di pagi hari supaya badan kamu segar. Dan aku ingin meminta satu hal pada kamu."
"Kamu jangan berkata seperti itu. Aku pasti akan membawamu ke rumah sakit sekarang. Aku yakin kamu pasti akan selamat."
Tanpa basa-basi, Lizzy pun langsung mencium bibir milik Leon. "Dengarkan aku, ini adalah permintaan terakhirku."
"Tolong jaga adikku. Dia adalah satu-satunya keluargaku. Dan katakan padanya bahwa Kakaknya meminta maaf karena tidak bisa menemaninya."
"Leon, aku juga mengucapkan terima kasih karena telah menjadikan aku kekasihmu, dan aku juga berharap kita bisa terus bersama. Tapi ternyata tidak, Leon. Selamat tinggal, aku mencintaimu," ucap Lizzy yang sudah tak sadarkan diri.
Leon pun langsung meneteskan air matanya. Wanita yang dia cintai harus rela mati karena melindungi dirinya.
Tapi sekarang Leon tidak ingin terlalu larut dalam kesedihannya. Dia akan membalas dendam kepada orang di balik semua ini.
Sementara itu, di kediaman Keluarga Pearce, Evelin Pearce baru saja mengetahui kebenarannya melalui sebuah rekaman yang memperlihatkan bahwa Leon tidaklah bersalah. Justru Leon lah yang telah menyelamatkan adiknya.
Evelin benar-benar tak habis pikir. Kenapa dirinya malah menuduh Leon yang bukan-bukan? Justru dia yang telah menyelamatkan adiknya, dan yang lebih parahnya lagi, dia malah ikut menyalahkan Leon.
"Sayang, kamu kenapa? Bukankah kamu merasa sangat senang bercerai dengan pecundang itu?" ucap Lenny Pearce.
"Ibu, ternyata kita telah salah paham. Leon tidak melecehkan Lea. Justru dia yang telah menyelamatkan Lea," ungkap Evelin.
"Ibu juga sudah tahu, jadi ibu membuat kesempatan ini untuk kamu menceraikannya."
"Jadi ibu sebenarnya sudah tahu, dan ibu menuduh Leon melecehkan Lea? Bu, jika bukan karena Leon, Lea pasti sudah mati karena kehabisan nafas."
"Evelin, kenapa kamu malah membelanya? Bukankah kamu juga merasa senang ketika kamu bercerai dengannya, dan aku melakukan semua ini karena kamu, Evelin."
"Tapi, Bu, aku juga merasa bersalah dengan Leon. Seharusnya aku mendengar perkataan Leon. Sekarang aku akan menghubungi Leon dan meminta maaf padanya."
"Kamu tidak usah meminta maaf padanya. Dia memang pantas mendapatkan semuanya. Dia sudah menumpang di keluarga kita selama kurang lebih satu tahun, dan dia juga tidak melakukan apa-apa. Justru kita harus merasa bangga karena kita telah mengusirnya dari rumah."
"Bukankah kamu dari dulu ingin sekali bercerai dengan Leon, dan kamu juga ingin menikah dengan William, kekasihmu itu?"
Apa yang dikatakan oleh ibunya memang benar. Dari dulu, Evelin ingin sekali bercerai dengan Leon demi menikah dengan William, kekasihnya. Dia sudah menunggu waktu yang sangat lama ini, dan akhirnya Evelin bisa bercerai dengan Leon.
Tapi ketika dirinya sudah bercerai dengan Leon, justru dalam hatinya dia merasa sangat bersalah pada Leon.
"Apa ini adalah keinginanku untuk bercerai dengan Leon? Tapi kenapa rasanya aku tidak nyaman sama sekali setelah bercerai dengannya? Justru aku merasa seperti kehilangan sesuatu."
Dia menikah dengan Leon kurang lebih satu tahun. Dalam satu tahun tersebut, mereka tidak pernah melakukan hal intim. Bahkan mereka juga tidak pernah bergandengan tangan sama sekali.
Selama pernikahan tersebut, mereka tidur terpisah. Leon tidur di sofa, sementara Evelin tidur di kamar.
Kini Evelin pun menghubungi Leon untuk meminta maaf, tapi ketika Evelin menghubunginya, Leon tidak aktif sama sekali.
"Kemana dia? Kenapa dia tidak aktif sama sekali?" ucap Evelin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Edy Sulaiman
kawin atau nikah sudah hmpir satu tahun belum pernah bersentuhan tangan sekalipun apalagi wik...wik..itu namanya kelewat bodoh dan OON.
2024-09-16
0
Bagus Aji
penyesalan selalu diakhir,,,
2024-01-02
0
Abd Rahman Rahman
mantap Bro
2023-09-15
0