Terimakasih Sahabat

"Eh, kalau aku nembak Alexa, kira-kira diterima nggak ya?" Ungkap Doni pada rekan satu team nya.

 

"Aduh, jangan mimpi deh, terakhir aku dengar, dia pacaran sama seorang Manager, tapi nggak berlangsung lama," Papar Rio yang mengetahui tentang Alexa luar dalam karena Rio termasuk sahabat Alexa juga.

 

"Bantu aku dong yo, please," Rengek Doni. "Nanti aku traktir deh selama sebulan," Sambungnya berharap Rio mau membantunya.

 

"Aduh maaf ya Don, bukan nya aku nggak mau bantu, tapi kalau untuk Alexa aku nyerah deh," Timpal Rio," Atau gini aja deh, kamu cari perempuan lain aja," Saran Rio.

 

Doni yang mendengar perkataan Rio pun akhir nya menyerah sebelum berperang, Ia berpikir Alexa tak mungkin menerima nya, apalah dia yang hanya butiran debu, sedangkan berlian saja Alexa tak betah.

 

Saat tiba di kantor Alexa menjadi pusat perhatian karena ia pertama kali mengikat rambut nya.

 

"Aduh makin cantik aja Al," Goda Jefri.

 

Alexa hanya tersenyum menanggapi perkataan Jefri, Ia hanya menganggap pria berkaca mata itu hanya bercanda.

 

"Eh Lexa, yang di sana mau di apain," Senggol Grace karena melihat para laki-laki berkumpul sambil melambai ke arah Alexa.

 

"Udah biarin aja, pura-pura nggak lihat aja," Ucap Alexa setengah berbisik sambil berlalu menaiki lift.

 

Tiap hari di kantor ada aja yang deketin, ibarat nya dia kayak makanan, yang enak.

 

"Duh, Grace aku jadi nggak leluasa deh kalau kayak gini cara nya," Ungkap Alexa saat ia di dalam lift berdua dengan Grace.

 

Grace juga seorang perempuan cantik namun karena sifat tomboy dan galak, jadi tak ada yang berani mendekati nya.

 

"Beneran Lex? dari sekian banyak laki-laki yang deketin kamu, belum ada gitu satu yang yempil di hati kamu," Tanya Grace penasaran karena tak di pungkiri yang mendekati Alexa bukan hanya dari kalangan yang ekonomi nya pas-pas an melainkan seorang CEO pun pernah di tolak nya.

 

"Belum ada," Jawab Alexa membuat Grace melongo.

 

Ya, menurut Alexa belum ada satu laki-laki pun yang membuat ia tertarik dan penasaran, karena ia tak suka dengan cowok posesif dan terlalu bucin.

 

"Hm, kira-kira kapan ya aku ketemu sama soulmate ku," Gumam Alexa sambil duduk di bangku kerjanya, namun Grace sempat mendengar perkataan nya Alexa.

 

"Bukan nya kamu belum nemu Leex, tapi kamu terlalu pemilih, ngerti nggak sih PE-MI-LIH," Ledek Grace, dan membuat Alexa kesal kemudian melemparkan pulpen nya ke arah Grace.

 

Namun Grace dapat menghindari lemparan Alexa dan kemudian ia menjulurkan lidah nya mengejek ke arah Alexa. Mereka pun sama-sama tertawa dan mulai mengerjakan pekerjaan masing-masing seperti biasanya.

 

Setelah selesai dengan rutinitas harian mereka, Alexa dan Grace pun makan siang ke kantin kantor, Grace yang penasaran pun bertanya, "Hey Lexa, aku dengar-dengar kamu putus lagi sama si CEO itu, kenapa sih kok nggak ada yang awet".

 

"Itu karena aku menunggu pangeran dari kerajaan Bintang" Jawab Alexa asal sambil memainkan Handphone nya, dan jawaban Alexa membuat Grace sedikit kesal.

 

"Lexa, yang serius, jawaban macam apa itu," Ketus Grace sambil menoyor kepala Alexa.

 

"Aduh, kok kamu gitu sih," Ucap Alexa sambil mengusap kepala nya.

 

"Maka nya kalau di tanya itu jawab nya serius, ini malah ngasal," Gerutu Grace sambil menyeruput minuman nya.

 

"Entahlah, Gimana ya? Aku pun nggak ngerti Grace, masih belum ada yang buat aku nyaman aja, maka nya aku cepat bosan," Ungkap Alexa sambil menghembuskan nafas nya pelan.

 

"Oh begitu," Ujar Grace mengerti.

 

"Eh, dari pada ngomongin yang itu, nih, lihat deh bunga Tulip nya sudah mekar," Ucap Alexa dengan bahagia nya dan menunjukkan sebuah foto di kawasan pegunungan di daerah Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah.

 

"Ah iya cantiknyaaa," Jawab Grace antusias. "Kapan ya kita punya taman bunga Tulip sendiri, pengen deh," Sambung nya lagi.

 

"Selain ngomongin bunga Tulip, kamu udah kerjain laporan keuangan yang diminta pak  Manager belum," Tanya Grace membuat Alexa gelagapan karena ia benar-benar lupa akan tugas nya itu.

 

"Oh my God, Doryyy kenapa baru nyeletuk sekarang, aku benar-benar lupa, mati aku," Protes Alexa pada Grace yang tersenyum mengejek.

 

"Eh, mau kemana, mau di bikin sekarang? nggak akan jadi lah," Timpal Grace membuat Alexa pasrah kalau dia akan di berikan SP oleh atasan nya itu.

 

"Tolongin aku Grace, selamat kan aku dari Manager galak itu," Mohon Alexa dan membuat sahabat nya itu tertawa.

 

Di kantor inti nya Alwxa adalah Cewek populer, single dan gampang bosan.

 

Dan menunggu Cowok yang tepat (Kata nya).

 

"Al, nanti kamu mau nggak temenin aku ke Mall," Ajak Grace.

 

"Aku pikir lagi deh," Ucap Alexa.

 

"Plase Leex," Rengek Grace, tapi di cueki oleh Alexa, membuat Grace kesal dengan sikap sahabat nya itu.

 

"Nggak janji ya," Akhir nya Alexa mengalah, belum tentu Grace jadi ke Mall nya, karena sudah beberapa kali mereka janjian namun karena pekerjaan mereka pun tak pernah jadi pergi.

 

"Ya udah, yuk kita ke ruangan, udah pada sepi nih," Ajak Grace.

 

Mereka berdua pun akhirnya masuk ke ruangan masing-masing.

 

"Duh, kok ngantuk banget sih," Ungkap Alexa sambil menguap.

 

"Alexa di panggil pak Manager tuh," Ucap Widya, dan membuat Alexa gelagapan dan agak takut.

 

"Iya Wid, Makasih ya," Jawab Alexa dan di angguki oleh Widya sebagai jawaban.

 

Alexa berjalan dengan gontai ke lantai enam, dimana ruangan pak Bian berada.

 

Saat sampai di depan ruangan pak bian, sebelum masuk Nabila menghirup udara dan membuangnya perlahan, dan sepanjang jalan tadi Ia sudah menyiapkan alasan yang akan di sampaikan jika Pak Bian marah.

 

Tok Tok Tok

 

"Masuk," Ucap Pak Bian lantang membuat nyali Nabila sedikit berkurang.

 

"Se-selamat siang Pak," Ucap Nabila gugup.

 

"Selamat siang," Jawab Pak Bian ketus.

 

"Bagaimana Nabila? Apakah Proposal nya sudah jadi," Tanya Pak Bian, raut muka nya terlihat sangat tidak bersahabat.

 

"Ma-maaf pak, Sa-sayaaa,".

 

Tok Tok Tok

 

Ketukan di pintu membuat mereka sama-sama terdiam.

 

Meri Asisten Pak Bian masuk dengan membawa sebuah berkas, "Ini pak, Proposal keuangan nya, tadi Grace menitipkan proposal ini di saya, takut nya bapak mencari nya," Jelas Meri.

 

Nabila pun menghembuskan nafas perlahan, kali ini dia selamat berkat bantuan Grace. "Terima kasih Grace," Ucap Alexa senang.

 

"Baiklah Nabila, kamu boleh keluar ruangan saya sekarang," Ucap Pak Bian.

 

"Baik pak, permisi," Pamit Alexa dan langsung meninggalkan ruangan pak Bian dengan senyum yang mengembang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!