Takdir!! bisa mungkin bisa ya bisa tidak
semua bisa berubah termasuk perasaan seseorang.
iris yang ikut melihat pertandingan basket tak menyangka kalau protagonis laki-laki juga seorang ketua basket.
"gila! lama-lama gue bisa gila kalau disini mending gue pulang aja"ketika iris ingin bangun dari tempat duduk tiba-tiba bola menghantam kepalanya.
teriakan menggema karena iris tidak sasaran diri.
"Iris!!"teriak melody menahan iris untuk jatuh dan dibantu orang disebelahnya.
sosok pemuda mendekati lalu menggendong iris ke ruang kesehatan diikuti melody dengan raut cemas.
semua mata tertuju pada sosok yang menggendong iris dan bertanya-tanya siapa sosok yang digendongannya.
"siapa dia?"
"cantik sih jadi penasaran"
"kenapa kau dia lembut padahal dia orang asing"gumam seseorang dengan wajah sendu.
diruang kesehatan.
"eung ini dimana?"iris membuka sambil memijit keningnya karena pusing,ia mengingat tiba-tiba ada bola menghantam kepalanya.
"ris mana yang sakit?"ucap melody yang cemas dengan keadaan sahabatnya.
"gue nggak kenapa-kenapa mel cuman pusing dikit aja,tadi siapa yang gendong gue"
sebelum melody menjawab pintu terbuka dan terlihat sosok yang membuat iris kaget bukan main.
"lo ngapain disini?"tanya iris ke sosok didepannya dia membawa nampak berisi teh hangat.
"ini minum dulu, sorry bola gue tadi nggak sengaja kena kepala lo"ucap sosok tadi dengan datar.
"hah"iris yang kaget hanya memberi respon polos memalingkan kepala dan membuatnya terlihat manis dan imut.
"oke sepertinya kamu sudah tidak apa-apa, kalau begitu gue pergi dulu bye tersenyum tipis dan membuatnya semakin tampan.
"o.m.g dia tersenyum? wah wah matahari terbit dari barat,gila seorang cavan kalau senyum tambah ganteng aahh"suara heboh melody menggema diruang kesehatan untung tidak ada dokter atau pun yang lain.
"ekhem biasa aja kali? kayak nggak pernah lihat cowok ganteng aja"
"ye lo sih baru kenal lah gue udah dari SMA bestie dan baru lihat dia tersenyum sekarang dan senyuman itu buat lo! Bener-benar keajaiban dunia"
"lebay lo awas gue mau pulang*memukul pelan tangan melody dan dia keluar dari ruang kesehatan.
"woy tungguin"melody berlari kecil menyamai langkah iris.
"sial jangan sampai dia tertarik sama gue,cuman kalau dipikir-pikir boleh juga"iris yang masih melamun tak mendengar ocehan sang sahabat.
ditempat lain ada tiga pemuda sedang duduk santai sambil berbincang namun salah satu diantara mereka tidak fokus dengan pembicaraan.
"lo kenapa dari tadi ngelamun? ada masalah?"tanya pemuda berwajah ramah dan manis bernama Haidar Kobar Wilson atau kakak dari sang antagonis.
"paling lagi mikirin cewek tadikan cie cie es batu mulai cair ha ha ha"led3k cowok berbadan tinggi dengan wajah tampan namun memiliki sifat ngeselin dia Abhi Ranveer Abiyaksa.
"nama dia siapa?"tanpa memperdulikan pertanyaan kedua sahabatnya dia malah bertanya balik dengan wajah datar namun matanya memancarkan kelembutan.
"kalau nggak salah Bellova Iris A mahasiswa beasiswa karena kecerdasannya ia sudah beberapa kali ikut olimpiade dan dia selalu juara kelas setiap tahun bahkan ditahan ini dia juara umum tingkat nasional,tidak ada informasi yang lain" ucap Abhi menjelaskan tentang iris.
"udah begitu saja? lalu keluarganya?"tanya haidar yang penasaran dengan sosok iris.
"dari data yang gue terima kalau dia sudah hidup mandiri sejak SMP dan nggak tahu siapa keluarganya?"
"apa dia anak yatim piatu?"
"mungkin? aku tidak tahu"
mendengar ucapan sang sahabat cavan tidak memikirkan apapun ia hanya penasaran kenapa jantungnya terus berdetak kencang ketika melihat matanya,senyumnya dan ketika dekat dengannya rasanya aku ingin memeluknya.
bagaimana kisah cavan dan iris? akankah jalan takdir terus berjalan? atau sebaliknya tunggu kelanjutannya..
terima kasih sudah membaca.
jangan lupa untuk like, vote and koment.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
L R V
mohon d perhatikan bahasanya thor,ada yg typo ada yang bahasanya kurang pas
2022-11-07
4