Benua Treeshe adalah salah satu bagian dari Benua Besar Renovia yang merupakan tempat tinggal Ras Elf. Struktur bangunan mereka mengandalkan kayu kuat dari hutan, ciri khas mereka adalah memiliki telinga panjang dan awet muda dikarenakan memiliki karunia umur panjang. Setelah menempuh perjalanan selama satu minggu dengan mengendarai kereta kuda akhirnya Ayato sampai di Kekaisaran Elfanno.
Penjaga gerbang sangat menolak adanya ras lain sehingga Ayato menyamarkan dirinya dengan memanjangkan telinganya dengan bantuan sihir sederhana yang bisa dia pakai.
[Suara Langkah Kaki Kereta Kuda]
[Berhenti]
"Kawanku, sepertinya kamu sangat lelah karena perjalanan jauh. Masuklah dan segarkan kembali tubuhmu itu!" ucap penjaga gerbang dengan senyuman tulus
Ayato beruntung karena tidak ada pemeriksaan, penjaga gerbang sangat ramah terhadap sesama ras tetapi beda cerita kalau Ayato datang dengan memperlihatkan dirinya sebagai Ras Manusia mungkin dia akan menjadi tahanan bahkan lebih buruknya menjadi budak pekerja.
Setelah Ayato masuk ke dalam tiba-tiba dia terpukau melihat struktur bangunan Kekaisaran Elfanno yang sangat megah bahkan suasana alam menyelimuti setiap bangunan walaupun seperti hutan tapi menampilkan sebuah keindahan.
Sepanjang perjalanan di dalam Kekaisaran Elfanno, Ayato sama sekali tidak bisa membedakan tua, muda, tampan dan cantik sebab semua Elf yang dia lihat terlihat muda tanpa keriput bahkan perempuannya terlihat cantik tapi ada yang lebih cantik lagi begitupun prianya. Namun, ada yang terlihat seperti anak-anak pada umumnya seketika Ayato menganggap mereka sebagai Bocah Elf.
Ayato tidak menikmati pemandangannya saja, makanan dan minuman juga dia rasakan walaupun ada beberapa rasa yang tidak dia ketahui tetapi dia sangat menikmatinya. Namun, setiap ras apa pun itu pasti ada yang memiliki sifat penjahat karena saat Ayato sampai di depan istana, dia melihat Bocah Elf sekitar 12 tahun diculik oleh sesama ras mereka sendiri sehingga Ayato mengurungkan niatnya untuk menemui Kaisar Elf dengan segera mengikuti penculik tersebut.
Untuk lebih aman mengikuti mereka, Ayato terpaksa meninggalkan kereta kudanya kemudian berlari mengejar kereta kuda penculik tersebut secara diam-diam. Beberapa jam kemudian setelah Ayato mengikuti kereta kuda tersebut, dia sampai di sebuah goa yang letaknya berada dalam hutan rimba yang mana merupakan persembunyian mereka.
Penculik tersebut berjumlah lima ketika Ayato masuk ke dalam goa seketika penculik memasukkan Bocah Elf ke dalam kandang bersamaan dengan elf lainnya, Ayato melihat sebuah tanda aneh di dahi penculik bahkan ada alat yang memberikan tanda perbudakan. Elf yang diculik berjumlah lima Bocah Elf dan lima elf dewasa atau tua tetapi mereka semua berjenis kelamin perempuan, Ayato menduga kalau mereka akan dijual seketika penculik tersebut memanaskan alat tanda perbudakan kemudian mengeluarkan Bocah Elf yang dia culik.
[Memberontak]
Ayato tidak tega melihat Bocah Elf tersebut menjerit minta tolong, ketakutan dan menangis sehingga dia memperlihatkan dirinya untuk membuat penculik tersebut mulai fokus kepadanya.
"Hey, brengsek! Lepaskan Bocah Elf itu dan semua yang berada di kandang atau aku akan membunuh kalian semua!" teriak Ayato dengan ekspresi marah
"Hah? Siapa kamu dan kenapa bisa berada di sini?" tanya salah satu penculik tersebut
Empat elf lainnya sudah mulai mengepung Ayato di segala sisi sedangkan yang terlihat seperti ketua mereka mulai memperlihatkan sifat bengis dengan menendang wajah Bocah Elf yang dia culik hingga terlempar lalu badannya menghantam kandang dengan keras.
[Kesakitan]
"Elf seperti kami tidak akan diterima oleh Kekaisaran Elfanno. Mereka ras kulit putih akan selalu berada di atas ras kulit hitam seperti kami karena sebuah perjanjian yang tidak jelas, mana mungkin kita menerima perdamaian seperti itu. Ini adalah tanda pemberontakan kami tapi kenapa kamu membela mereka. Mungkinkah, kamu ini salah satu dari mereka?" penculik tersebut bingung melihat Ayato
Salah satu dari penculik tersebut menyerang Ayato menggunakan pedang dari arah kanan.
[Menahan Tebasan Pedang]
Ayato dengan cepat menghunuskan pedangnya untuk menahan tebasan pedang dari penculik tersebut, terlihat dia sangat percaya diri untuk menyerangnya hingga terus melayangkan tebasan kuat sampai membuat tangan Ayato merasakan getaran dari pedangnya.
Ayato membuat jarak dengan penculik tersebut.
"Hahaha, kamu tidak akan menang melawan kami. Semuanya serang dia!" ucap pemimpin penculik tersebut
[Mempersiapkan Teknik Pedang]
"Maaf, aku hanya memastikan kekuatan kalian tapi sepertinya sudah tidak perlu!" ucap Ayato sambil melayangkan tebasan pedang dengan memutar tubuhnya 360 derajat
Teknik Pedang: Tebasan Melingkar!
[Tebasan Pedang]
[Muncrat Darah]
Tubuh empat elf yang menyerang Ayato dari segala sisi terkena tebasan melingkar yang mengarah ke pinggang sampai memotong tubuh mereka menjadi dua bagian seketika membuat kematian instan tanpa rasa sakit setelah itu darah dari potongan tubuh mereka berempat menyembur ke permukaan tanah sontak membuat pemimpin elf panik sambil menghunuskan pedangnya.
"Sialan, siapa kamu?" tanyanya dengan ekspresi ketakutan
[Gemetar Memegang Pedangnya]
"Pegang pedangmu dengan benar dan lawan aku!" ucap Ayato sambil menatap tajam ke musuhnya
[Panik]
Pemimpin penculik itu langsung menyerang Ayato secara membabi buta walaupun serangannya tidak teratur tapi daya tebasan pedangnya cukup kuat hingga membuat tangan Ayato merasakan getaran ketika menahan setiap tebasan pedang dari pemimpin penculik tersebut.
[Menahan Tebasan Pedang]
Ayato terus menahan tebasan pedang dari musuhnya yang sudah tidak terhitung berapa kali dia melayangkan pedangnya tapi tidak terlihat napas lelah dari elf tersebut bahkan membuat Ayato terkejut melihatnya sehingga Elf itu terus menyerang Ayato berkali-kali seakan-akan serangannya itu memberikan efek kepada Ayato karena melihat dia terus mempertahankan diri.
"Hahaha, terima ini dan ini!" teriak pemimpin penculik tersebut dengan rasa takutnya hilang
[Menahan Tebasan Pedang]
Ayato kembali menjaga jarak seketika memberikan kesenangan kepada pemimpin penculik tersebut seakan-akan dia berhasil membuat musuhnya ketakutan.
"Hahaha, terus lindungi dirimu tapi sebentar lagi kamu akan kalah!" teriak pemimpin penculik itu dengan ekspresi sombong
"Dari awal, apa yang membuatmu tertawa?" tanya Ayato dengan ekspresi datar
"Hah?" pemimpin penculik kebingungan melihat Ayato yang sama sekali tidak merasa lelah ataupun ketakutan
"Kau bilang aku sebentar lagi kalah? Maaf soal perkataanmu itu, bolehkah aku memberikan pertanyaan yang tidak penting. Apa aku terlihat akan kalah?" tanya Ayato sambil menatap tajam ke arah musuhnya
[Panik]
[Ketakutan]
"Sialan kau!" teriak pemimpin penculik itu sambil melayangkan tebasan kuatnya ke arah Ayato
[Tebasan Pedang]
[Menahan Tebasan Pedang]
[Mempersiapkan Teknik Pedang]
"Kau sudah boleh tidur!" ucap Ayato
Teknik Pedang: Tebasan Instan!
Ayato langsung berada di belakang tubuh pemimpin elf tersebut kemudian warna mata musuhnya berubah menjadi merah dengan lehernya mulai mengeluarkan darah. Setelah itu, kepalanya bergeser ke arah kiri hingga terlepas dari tubuhnya kemudian jatuh ke permukaan tanah.
[Muncrat Darah]
Ayato memotong kepala musuhnya dengan rapi hingga di akhirnya mengeluarkan semburan darah dari potongan kepala dan leher musuhnya kemudian mayatnya terjatuh ke permukaan tanah sontak membuat elf yang diculik itu merasakan kebebasan dan merasa aman melihat penculik mereka sudah terbunuh.
Ayato memotong kandang untuk membebaskan elf yang diculik kemudian memberikannya pakaian untuk menutupi tubuh mereka. Sekilas Ayato melihat tubuh mereka seperti kekurangan makanan karena di dalam goa itu terdapat bahan sayuran, dia mengambilnya kemudian menyuruh elf yang berhasil diselamatkan itu untuk keluar dari goa.
"Terima kasih banyak sudah menyelamatkan kami!" ucap Bocah Elf
[Menghentikan Langkah Kaki]
"Maaf sudah membuat kalian melihat semua itu!" ucap Ayato sambil melirik ke belakang
[Meneteskan Air Mata]
"Terima kasih banyak sudah menyelamatkan kami!" ucap mereka semua sambil menangis
[Menangis]
"Sama-sama!" balas Ayato sambil tersenyum
Mereka semua ingin berterima kasih kepada Ayato dengan membawanya ke sebuah desa elf yang tidak terlalu jauh dari Kekaisaran Elfanno. Ayato menerima kebaikan mereka semua dengan mengikutinya tapi niat sebenarnya adalah menjaga dan melindunginya sampai di desa elf yang mereka sebutkan.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments