Beberapa menit berlalu, datanglah seorang Pria tampan memakai pakaian formal menemui Gio. Sapam yang melihat itu hanya bisa menonton saja.
Sebenarnya Calvin tidak ingin menjual Gedung Chiris, akan tetapi karena Gio membeli dengan harga yang di luar batas dan Calvin tau siapa Gio sebelumnya Calvin mau menjual Gedung miliknya.
"Maaf menunggu lama tuan" Calvin yang baru saja sampai merasa tidak enak karena sudah menyuruh pengusaha seperti Gio menunggu lama. Gio hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban kepada Calvin.
"Mari saya antar untuk mengelilingi perushaan dan memperkenalkan kepada karyawan pemilik baru dari gedung"
"Tidak usah biarkan karyawan dan perusahaan yang lain tau dengan sendiri" tolak Gio dia juga tidak ingin membuat seisi kota heboh karena dirinya yang membeli perusahaan Chiris.
Calvin yang tau akan pengusaha yang seperti ini hanya menuruti saja.
Yang Calvin tau, ada 2 tipe pengusaha yaitu
Yang pertama, Pengusaha tersebut akan memamerkan kekayaan kepada orang lain dan ini tergolomg pengusaha yang baru saja kaya sedangkan,
Yang kedua adalah pengusaha tidak ingin di publish kekayaannya dan biasanya pengusaha seperti ini benar-benar kaya.
Dan Gio masuk yang kedua tidak ingin mengumbar kekayan namun kekayannya tak terhitung banyaknya
"Kalo begitu biarkan saya menemani tuan untuk melihat-lihat perusahaan" Calvin mengusulkan dirinya untuk menemani Gio di melihat-lihat perusahaan.
"Kau bisa antarkan aku ke ruangan Nona Viona?"
"Bisa mari saya antarkan" Calvin dengan begitu bahagia langsung mengajak Gio menuju ruang yang dimaksud.
Sedangkan Gio hanya mengekorin kemana pria tersebut melangkah. Pertama Calvin dan Gio memasuki lift, setelah mereka berdua masuk pintu lift tertutup dengan cepat Calvin memencet tombol 24.
Ting....
Mereka berdua sudah sampai di lantai 24.
"Dimana ruangnya?" tanya Gio, Gio tidak ingin orang lain tau tentang hubungan Gio dan juga Viona.
"Lurus lalu belok kanan, nah disitu Ruangannya"
"Kau boleh pergi"
"Biar.... "
"Saya ingin menemui seseorang"
"Oo... baiklah"
"Tunggu... " Gio menahan langkah kaki Calvin yang ingin pergi.
"Iya tuan.... " dengan cepat Calvin menghentikan langkahnya.
"Kau masih Ceo disini"
"Apa tuan tidak ingin menjadi Ceo?" Calvin begitu heran dengan apa yang dilakukan Gio dia membeli namun tidak ingin menjadi Ceo.
"Tidak aku membeli karena seseorang"
"Oo kalo begitu saya akan mengurus balik nama perusahaan"
"Sekalian tulis saja dengan nama Mr G. Jangan sampai ada orang yang tau kalo itu saya"
"Baik tuan"
Setelah mendapatkan jawaban dari Calvin, Gio langsung berbalik dan berjalan ke arah yang Calvin tunjukkan. Begitu pula dengan Calvin, dia memutuskan untuk pergi untuk mengurus semuanya yang akan di butuhkan untuk balik nama gedung dan perusahaan miliknya.
Saat tiba di ruangan Viona, bola berwarna pink mengenliding keluar dari dalam ruangan tersebut disertai oleh seorang anak perempuan dengan rambut yang di kuncir kuda. Ada sedikit rasa sakit ketika melihat anak itu. Bola pink yang menggelinding keluar menuju arah Gio dengan cepat Gio mengambil bola tersebut dan Seorang anak kecil pun berhenti didepan Gio.
"Om bola Kaila" Dengan polosnya Kaila meminta bola pink miliknya.
Tiba-tiba saja butiran bening keluar dari mata Gio.
"Om kenapa menangis"
"Tidak om tidak menangis"
"Benarkah itu? lalu yang keluar dari mata om apa? kalo bukan air mata? kata ibu tidak boleh menangis kita sebagai wanita harus kuat mungkin saja hari ini kita bersedih di hari berikutnya jangan lah bersedih om jangan sedihnya" Kaila langsung memeluk Gio, Gio yang dipeluk anaknya pun berjongkok lalu membalas pelukkan Kaila.
"Sudah ya om jangan nangis lagi" Menghapus Air mata Gio menggunakan tangan kecilnya.
"Sayang... Kaila... Kaila.... " Seseorang wanita keluar dari ruangan dimana Kaila keluar tadi.
Viona yang melihat Kaila memeluk orang yang selama ini dia rindukan dan dirinya harapkan pun langsung menarik tangan Kaila. Viona sangat merindukan dan mengaharapkan Gio datang namun jika kedatangannya untuk mengambil Kaila dia tidak rela dan tidak akan pernah untuk mengizinkan hal itu terjadi.
"Sayang kamu masuk dulunya" Suruh Viona dia tidak ingin putrinya tau tentang siapa yang ada didepannya saat ini.
"Siap bos...Om Bolanya?" Gio menyerahkan bola pink tersebut kepada Kaila dengan cepat Kaila pergi dari hadapan ibu dan om, entah itu siapa.
"Maaf" hanya kata maaf yang saat ini Gio ucapkan.
"Lebih baik Anda sekarang pergi dari sini sebelum saya panggilkan sapam untuk mengusir Anda"
Mulut berkata pergi akan tetapi hati sangat merindukannya. Viona bukanlah wanita yang lemah dia bisa seperti sekarang pasti sudah melalui begitu banyak rintangan dan tidak ada seorangpun laki-laki yang Viona biarkan untuk bersama dengan dia.
"Maafkan aku hiks.... " Gio menangis Dia sangat ingin memeluk Viona.
"Baik saya saja yang akan pergi" Viona langsung berbalik lalu masuk kedalam ruangannya.
Ketika didalam ruangan Viona melihat putrinya begitu bahagia saat ini menggambar dimeja kecil yang dirinya sudah sediakan.
Melihat ibunya ada disampingnya Kaila langsung menunjukan gambar dimana disana ada....
"Ibu lihat ini aku yang bikin disini ada ibu.... ayah... dan tentunya aku yang ini baguskan" Tunjuk Kaila satu persatu gambar yang dia buat, sedangkan Viona hanya diam saja melihat gambar yang putrinya gambar.
"Apa kasih sayang aku saja tidak cukup untuk Kaila apa dia juga butuh kasih sayang dari ayahnya" Pikir Viona, Viona sudah menjadi single mam sejak lama.
"Ibu... ibu tau tidak ayah dimana Kaila pengen kaya temen-temen Kaila digendong sama ayahnya"
"Ayah Kaila lagi berkerja dia akan kembali" Mau bagimanapun Viona membohongi Kaila tetap saja tidak tega jika membohongi putri kesayangannya.
"Be..... "
"Ayah disini... " Pria yang menemukan bola milik Kaila tadi masuk kedalam ruangan Viona tampa memintanya izinnya terlebih dahulu.
"Kau.... " Dengan Cepat Kaila memeluk Gio dengan erat begitupula dengan Gio dia membalas pelukan Kaila dengan sangat erat membuat Viona yang ingin berbicara terpotong.
"Benarkah itu?" Kaila merenggangkan pelukannya dari Gio.
"Tentu saja"
"Apakah ayah tidak akan pergi lagi meninggal Kaila...
Kaila sangat ingin berbicara dengan ayah digendong, lalu ayah suapin Kaila, ayah gandeng tangan ke taman, Kaila sangat ingin melakukannya tapi Kaila tidak memiliki ayah.... "
"Sekarang Kaila sudah memiliki ayah jadi jangan bersedih laginya" Gio menghampus air mata milik Kaila.
"Benarkah itu" Ada terpancar harapan dimata Kaila tentang keluarga yang utuh.
"I... "
"Tidak" Dengan cepat Viona menolak pertanyaannya putrinya tersebut.
"Kaila..., Om ini bukan ayah kamu"
"Tapi wajah kami sangat mirip ibu" Benar apa yang Kaila ucapankan percuma saja menyangkal tentang yang satu ini.
Gio dan Kaila itu memiliki wajah yang sama ; mata, hidung, mulut, bahkan warna kulit juga sama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Its ḿe Nä
berapa keliling tuh😕🤣
2022-11-11
1
Its ḿe Nä
pasti beli dengan harga fantastis tuh,berapa ya, Juta M T or?
2022-11-11
2
Diandra
darah lebih kental dari pada air viona, walau bagaimanapun tidak ada yang namanya mantan ayah dan mantan anak.
2022-11-10
1