Dengan langkah cepat Gio langsung menghampiri Elena yang sudah menututup panggilan seluler. Mendapat tatapan maut dari Gio membuat Elena hanya bisa tersenyum masam.
"Saya tidak melakukan apapun tuan" Tatapan Gio seakan bertanya apa yang Elena lakukan saat ini.
"Lalu yang didepan pintu rumah siapa yang melakukannya"
"Oh... Robot itu sudah melapor kepada remotnya tuan dan sebentar lagi kemungkinan akan ada orang-orang yang akan datang" Elena hanya mengaruk bagian kepala yang sama sekali tidak gatal.
"Lain kali jangan lakukan perkerjaan tidak sesuai perintah saya
"Baik tuan"
Jeep kembali di jalankan oleh Elena setelah tuannya duduk dengan aman di kursi penumpang.
Bagaimana dengan jasat Daniel? masih tergeletak di depan pintu. Gio terlalu malas juga untuk membereskan mayat. Sebentar lagi juga orang-orang yang disuruhan Bastian juga akan datang, tidak ada salahnya meninggalkannya didepan pintu saja.
Benar saja setelah kepergian Elena dan Gio dari rumah keluarga Mahendra, ada beberapa mobil yang tiba dirumah Mahendra. Mobil-mobil berhenti tepat dihalaman rumah Mahendra. Satu persatu semua orang yang berada didalam mobil turun.
Satu persatu orang tersebut juga melihat ada seseorang yang tidur di depan pintu. "Tuan apakah itu mayat?" tanya seseorang yang baru saja turun dari mobil kepada atasannya yaitu, Jack.
"Coba kamu lihat siapa"
"Baik tuan" Bawahan Jeck itupun langsung berjalan menuju orang yang terbaring di depan pintu tampa ada alas apapun di bawahnya.
"Tuan Jeck, Dia tuan Daniel" Bawah Jeck langsung mencek nadi dari Daniel. Nadi yang seharusnya berdetak kini tidak ada lagi.
Dengan cepat Jeck langsung menghampiri Daniel. Jeck juga ingin melihat secara langsung apakah benar itu Daniel apa bukan. Meski Daniel hanya robot untuk memata-matai keluarga Mahendra, Daniel juga masih bagian dari keluarga Winata, mungkin bisa menjadi bumerang untuk Jeck dan anak buahnya nanti.
"Apa dia masih bernyawa?" Dengan wajah yang sudah pucat dia bertanya.
"Tuan Daniel sudah tidak ada nadinya tuan"
"Urus mayat ini sebagai ikut aku" Jeck pun berjalan masuk kedalam rumah Mahendra. Jeck ingin melihat secara langsung pencundang 5 tahun lalu yang kabur ketika menikah dengan nonanya.
Seluruh kota saat ini tunduk kepada Clarissa. Bahkan keluarga Winata menjadi keluarga terkaya pertama di kota A. Clarissa adalah anak angkat dari keluarga Winata dengan kepintaran dan kelicikan nya, Clarissa bisa dengan cepat menjadi kepada keluarga Winata dan menjadi pemilik saham terbesar di perusahaan Winata. Oleh sebab itu semua keluarga di kota sangatlah takut dengan Keluarga Winata.
"HEI... DIMANA KALIAN SEMUA" Jeck yang berteriak mencari orang yang berada di kediaman Mahendra.
Dengan cepat Amanda dan Elmira keluar dari kamar Adipati untuk melihat siapa yang berteriak-teriak di rumah Mahendra.
"A... da... a...pa... tu... an.... " Elmira yang begitu ketakutan bertanya, Amanda hanya diam saja takut-takut salam jawab bisa habis dirinya.
"Dimana pecundang itu" dengan suara kerasnya Jeck bertanya.
"Di... a su... dah sa... ya... usir..."
"APA?... "
"CARI DIA SAMPAI DAPAT KARENA DIA SUDAH MEMBUNUH SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA WINATA" Jeck yang sudah marah dengan wajah yang memerah dengan cepat dia pergi dari hadapan Elmira dan Amanda.
"Ba... ik tu... an"
"Anak punggut itu berbuat apa lagi?, bikin susah saja" Ingin sekali Elmira membunuh Gio saat ini juga, sudah berapa masalah yang di buat Gio dan keluarga Mahendra yang menanggungnya.
"Sabar ibu, kita cari solusinya" Amanda mencoba untuk menenangkan Elmira yang sedang marah bisa serangan jantungan Elmira jika terus marah-marah.
"Solusinya adalah membunuh anak itu"
"Ibu gak inget apa sama wanita bermata hijau dan memakai pakaian serba hitam yang ada ibu yang mati oleh wanita itu" Amanda mencoba mengingat tentang Elena entah siapa wanita itu dan kenapa dia mau membantu Gio.
"Dia hanya pria yang berada di belakang seorang wanita melawan orang suruhan Daniel saja tidak mampu"
"Udah ibu udah, sekarang yang saat ini kita pikirkan masalah apa yang baru saja di buat oleh Gio"
"Benar apa katamu,...
Dengan kekuatan keluarga kita yang seperti ini mana mungkin kita bisa tau ulah apa yang dibuat oleh anak pungut itu dengan cepat...
Mintalah bantuan dari Daniel pasti dia bisa"
"Iya ibu aku akan mencarinya...
Daniel bilang dia akan keluar untuk memenangkan diri tapi dari tadi dia belum juga kembali dari luar"
"Cari lah Daniel... Amanda hanya Daniel yang bisa membantu kita"
"Aku akan mencari Daniel, ibu jagalah ayah"
"Iya ibu akan menjaganya"
Belum sempat Amanda berjalan keluar rumah tiba-tiba ada seseorang yang melemparkan batu yang dilepisi oleh kertas ke jendela depan rumah Mahendra hingga mengakibatkannya jendela tersebut pecah.
"Ada apa sayang" Elmira yang tidak tau apa-apa pergi menghampiri putrinya untuk melihat apa yang terjadi.
Elmira yang baru saja tiba langsung melihat kertas yang dan foto yang ada di tangannya.
"Ini..."
"Jadi anak itu membunuh Daniel, dan membawa nama keluar Mahendra" Elmira yang juga melihat foto mayat Daniel hanya bisa memendam amarahnya dengan mengempalkan kedua tangannya.
"I... ya ibu... hiks... hiks" Setelah membaca surat tersebut Amanda hanya bisa menangis.
"Jangan menangis lagi... lebih baik kau cari itu anak pungut jangan pulang jika belum ketemu"
Dengan kesedihan atas kehilangan orang yang tersayangnya. Amanda lebih memilih untuk pergi untuk mencari Gio dari pada harus mendengarkan ibunya itu marah-marah tidak jelas.
"Ibu akan mencarikan keluarga yang lebih kaya dari pada keluarga Winata" Elmira berucap sebelum Amanda benar-benar menghilang di balik pintu rumah Mahendra.
...***...
Saat ini Gio sedang berada di Gedung Chiris. Pemilik Gedung ini adalah Calvin anak ketiga dari keluarga Marin dari kota C.
Sebelum memasuki Gedung Chiris. Gio malah di tahan oleh Sapam disana. Karena Tidak memiliki kartu indetitas. Semua perusahaan yang berada di bawah naungan gedung Chiris memiliki kartu indetitas hanya Gio saja yang tidak memilikinya.
Gio hanya menanatap Sapam tersebut, dengan tajam sambil menunggu Calvin turun dari lantai paling atas.
Beberapa menit berlalu, datanglah seorang Pria tampan memakai pakaian formal menemui Gio. Sapam yang melihat itu hanya bisa menonton saja.
Sebenarnya Calvin tidak ingin menjual Gedung Chiris, akan tetapi karena Gio membeli dengan harga yang di luar batas dan Calvin tau siapa Gio sebelumnya Calvin mau menjual Gedungnya.
Bagaimana perusahaan-perusahaan yang dibawah Gedung Chiris?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
☾⃟ℳoon - Moon 🌙
Daniel aj dah mati
2022-11-10
2
❤️⃟WᵃfJonathan
Untung saja Gio jadi pria yang baik tidak mengikuti jejak ibu angkat nya
2022-10-23
1
❤️⃟WᵃfJonathan
Elena bisa aja mengelak pertanyaan gio
2022-10-23
1