Academy School Life Spin-Off : Canon Cast Reaction
Chapter 04
Story
Academy City, 19 April 2050
"Sejak tujuh hari lalu hingga sekarang, sudah ada sekitar sembilan kasus bom Graviton.
Bom itu sendiri memanfaatkan alumunium sebagai titik pusatnya. Dengan mempercepat pergerakan 'Graviton', bukannya jumlah, membuatnya tersebar ke segala arah.
Secara singkat, pelakunya menggunakan kemampuan (yang) 'dapat membuat alumunium menjadi bom'. Caranya adalah dengan memasukkan sebuah sendok alumunium dalam boneka ataupun meledakkan kaleng bekas yang ada di tempat sampah"
Story
Saat ini, Kazuto terlihat sedang berjalan sendirian di pinggir jalan. Kemudian, ia merasakan seseorang menabraknya. Ia menoleh kebelakang dan mendapati wajah yang belum lama ia lihat.
Disana, seorang anak perempuan kecil berdiri dengan tas miliknya. "Onii-chan, Onii-chan ini yang kemarin di taman itu kan?"
Mendengarnya, Kazuto baru teringat. "Oh! Jadi kau si anak kecil yang kehilangan tas itu ya. Apa kabar?" Ucap Kazuto.
"Ehehe! Aku sedang ingin pergi untuk membeli pakaian" Jawab anak tsb. "Tapi aku agak bingung dimana" Lanjut anak tsb.
Kazuto pun tersenyum. "Baiklah, aku akan mengantarmu. Tapi jangan terpisah dariku, oke?"
"Oke!" Jawab anak tsb dengan penuh keceriaan.
Asada Shino
Aku tidak tahu kau seorang lolicon Kirito
Kirigaya Kazuto
Karena aku memang bukan!
Kashiwazaka Hiyori
Ki-Kirito-sama, tenang saja, aku percaya bahwa kau bukan lolicon
Kirigaya Kazuto
Um, terimakasih(?)
Story
Ketika jam pelajaran, Saten Ruiko memfokuskan pandangannya keluar jendela. Kemudian, ia mencolek Uiharu dari belakang.
"Ada apa?" Tanya Uiharu ketika menoleh ke belakang.
"Ingin ke Seventh Mist bersamaku setelah pulang sekolah?" Ajak Saten.
"Benarkah? Tapi, kasus Graviton masih belum dipecahkan" Jawab Uiharu yang nampaknya akan menolak ajakan Saten.
"Tak usah mempermasalahkan itu. Kau tinggal bilang saja sedang patroli"
"Tidak bisa. Kasus adalah kasus" Balas Uiharu pada ide Saten.
Story
"Kau tahu, belakangan ini, kau.."
"A-Apa?"
"..benar-benar menjauhi perempuan" Saten mengakhiri kalimatnya dengan nada meledek.
"Aku akan ikut!!" Uiharu, yang sedari tadi berbisik, setelah mendengar perkataan Saten langsung secara tidak sadar memperbesar suaranya.
PLAK PLAK. Sang guru yang sedari tadi mengajar di depan, memberikan tepukan di kepala Uiharu dan Saten dengan bukunya.
Kazari Uiharu
Itu salahmu Saten-san
Saten Ruiko
Eh? Jika saja kau langsung menjawab iya, aku tidak perlu berbicara lebih lanjut
Shirai Kuroko
U—i—ha—ru! Berani-beraninya kau pergi belanja ketika sedang ada kasus!
*mencubit pipi Uiharu*
Kazari Uiharu
Shi-Shirai-san, ampuni aku!
Story
Setelah pulang sekolah, Uiharu dan Saten bertemu dengan Mikoto. Ketika sedang berjalan Uiharu bertanya. "Bukannya Shirai-san bersamamu, Misaka-san?"
"Tidak, dia nampaknya agak sibuk" Jawab Mikoto.
---di kantor Judgment di waktu yang sama
"Uiharu... Kemana dia bermalas-malasan..!" Gumam Kuroko.
Story
Kembali dengan Kazuto, kini dia sedang berjalan ke sekitar Seventh Mist. Ia berjalan ke hampir seluruh tempat, mencari pakaian untuk si anak kecil yang bersamanya.
Kazuto kembali teringat apa saja yang harus ia beli dalam perjalanan pulang. "Hhh... Pada dasarnya itu hanya bahan untuk membuat pasta" Gumam Kazuto. 'Semoga saja nanti masih sempat'
Kirigaya Suguha
Tentu saja Onii-chan juga akan makan sesuatu sesimpel itu
Kirigaya Kazuto
Dalam pembelaan ku, justru karena simpel jadi mudah untuk dibuat
Story
Ketika sedang berjalan, Kazuto menemukan salah satu dari banyak toko baju disana.
"Ne ne, Onii-chan. Aku ingin melihat toko yang itu" Nampaknya si anak kecil tsb memiliki pikiran yang serupa dengan Kazuto.
Story
Di saat yang sama dengan kejadian di atas, Saten, Uiharu dan Mikoto sedang melihat pakaian di sekitar. Lebih tepatnya, Saten dan Uiharu mulai berargumen di salah satu toko.
"Oh! Bagaimana dengan yang ini, Uiharu?" Ucap Saten menunjukkan salah satu pakaian di sana.
"Tidak tidak mungkin! Aku tidak bisa memakainya!" Kata Uiharu sambil wajahnya memerah.
"Dengan begini, ketika aku mengangkat rokmu, kau dapat memamerkannya kepada orang lain, kan?" Ucap Saten menjelaskan niat buruknya.
Story
"Aku tidak ingin menunjukkannya pada yang lainnya! Juga, jangan angkat rokku!"
"Aww... Sayang sekali. Misaka-san, apa yang sedang kau cari?"
"Oh, mungkin sebuah piyama" Jawab Mikoto pada pertanyaan Saten.
"Aku yakin piyama ada di sekitar sana..." Kata Uiharu kemudian menunjukkan jalan ke toko piyama.
"Aku telah mencari ke seluruh tempat, tapi aku masih tidak menemukan yang cocok" Ucap Mikoto sambil berjalan.
Matanya melayang pada salah satu piyama yang dipakaikan pada sebuah patung. Mikoto nampak menyukai piyama tsb. "He-Hey, bagaimana dengan yang it..."
"Ahaha! Lihat piyama itu Uiharu....!" Suara Saten terdengar sebelum Mikoto mampu menyelesaikan kalimatnya. "Tidak akan ada yang mau membelinya. Siapa yang mau membeli piyama kekanak-kanakan seperti ini?"
"Kurasa aku menggunakan piyama yang serupa ketika aku masih SD" Balas Uiharu.
Seketika ruangan hening. Saten menoleh ke arah Mikoto.
Saten Ruiko
Misaka-san, apa waktu itu kau...
Shirai Kuroko
Duh, Onee-sama, kau memang selalu kekanak-kanakan. Seleramu tidak pernah berubah
Misaka Mikoto
Be-Berisik!
'Tunggu, jangan bilang nanti juga ada kejadian seperti waktu itu...'
Kamijou Touma
Entah kenapa aku merasa tidak boleh melihat ini
Story
"I-... Iya! Murid SMP seperti kita tidak mungkin menggunakan hal seperti itu!" Ucap Mikoto. Dia terlihat berusaha tidak tertarik, namun jelas bagi penonton bahwa itu hanya kebohongan.
"Oh iya! Aku ingin lihat pakaian renang"
"Kalau pakaian renang ada di sebelah situ" Dengan begitu, Saten dan Uiharu menuju toko pakaian renang di dekat sana.
Story
Setelah kedua murid SMP Sakugawa tsb pergi, Mikoto mulai membatin. 'Tak apa, bukan? Ini kan hanya piyama. Tak ada orang yang akan melihatnya' Ucap batin Mikoto sambil memperhatikan bahwa Uiharu dan Saten sedang sibuk di toko pakaian renang.
'Baiklah, sekarang adalah kesempatanku. Aku akan melihatnya sebentar' Dengan cepat, Mikoto segera mengambil bagian atas piyama tsb dan melihat bagaimana piyama tsb pada dirinya.
Dari pantulan cermin, ia melihat Kazuto berdiri di belakangnya. "Kau sedang mencoba piyama, Mikoto-san?"
"A-A-Apa yang kau lakukan di tempat ini?!" Mikoto nampak terkejut dan malu ketika berbalik.
Saijou Leonhart
Nice Timing!
Asada Shino
Kurasa aku paham maksud Erika-san ketika sebelumnya dia menganggap ini seperti anime
Misaka Mikoto
*menutup wajahnya dengan kedua tangan*
Kumohon jangan!
Story
"Memangnya tidak boleh?" Balas Kazuto.
"Onii-chan!" Si gadis yang tadi bersama Kazuto menghampiri mereka berdua. "Yang ini..."
Anak kecil perempuan tsb menoleh ke arah Mikoto. "Onee-chan dari Elite Esper Middle!"
"Si gadis yang kehilangan tas...?" Mikoto kembali teringat kejadian kemarin. "Apa dia adikmu yang lain?" Tanya Mikoto pada Kazuto.
Shinozaki Rika
*dengan nada bercanda*
Hei Leafa, kau akhirnya terkonfirmasi ada
Kirigaya Suguha
Tidak lucu Liz. Aku masih belum muncul
Story
"Tidak. Anak ini tadi bilang ingin membeli pakaian, dan aku hanya membantunya mencarinya" Jawab Kazuto.
"Tau tidak, Onii-chan membawaku kemari! Aku juga ingin sedikit bergaya seperti orang-orang di TV!"
"Benarkah?" Mikoto pun langsung mengelus kepala anak tsb. "Sekarang pun kau sudah cukup manis dan penuh gaya" Puji Mikoto.
Story
"Kau sendiri, kenapa disini Mikoto? Kau sedang melihat-lihat piyama?"
"Me-Menurutmu saja! Juga, kau tidak melihatku memegang ataupun mencoba apapun, ingat!" Kata Mikoto dengan nada memerintah.
Kazuto, untuk sesaat kebingungan dengan maksud Mikoto. "Baiklah baiklah" Ucap Kazuto nampak paham pada akhirnya. Ia pun segera menuju si anak kecil. "Ayo, kita lihat-lihat yang lainnya" Ajak Kazuto.
"Dah, Onee-chan!"
Setelah meninggalkan Mikoto pada apapun yang sedang ia lakukan, Kazuto dan anak kecil tsb kembali melihat-lihat pakaian. "Onii-chan, aku ingin ke kamar mandi" Ucap si anak kecil.
"Hm, baiklah. Tapi hati-hati agar tidak tersesat"
Yuuki Asuna
Um, Kirito-kun. Maaf, tapi mulai sekarang biar aku yang menjaga Yui
Kirigaya Kazuto
Eh? Asuna, aku tidak seperti itu dan kau tahu itu
Story
Di kantor Judgment, Kuroko sedang meminum minumannya sedangkan Konori, Tatsuya dan Ichigo berfokus pada layar komputer mereka masing-masing. "Hhh... Sesuai dugaan, lokasi dan waktunya tidak memiliki hubungan" Keluh Kuroko.
"Mungkinkah pelakunya ada banyak dengan trik yang sama?" Konori nampak berusaha memikirkan sebuah ide.
"Sepertinya tidak. Masalahnya bukan pada jumlah pelakunya" Tatsuya berkata kemudian kembali berfokus pada layar komputernya.
Story
"Hanya mencoba memikirkan sesuatu" Kata Konori dengan penuh kecewa. "Aku benar-benar tidak bisa menghubungkan hal lainnya"
"Meski begitu, kita harus segera memikirkan sesuatu dengan cepat. 9 orang Judgment sudah menjadi korbannya"
Kuroko nampak memikirkan perkataan Ichigo. "9 orang?"
"Iya, 9 orang anggota Judgment menjadi korbannya" Jawab Ichigo.
"Bukankah itu terlalu banyak?" Kata Kuroko yang nampaknya menyadarkan semua orang.
"Jangan-jangan.."
Shiba Tatsuya
Memang Judgment yang mereka incar
Shirai Kuroko
Yap, bahkan kali ini
Ichigo
Kalau boleh aku tebak, kali ini adalah Uiharu. Caranya mungkin menggunakan boneka dan memberinya kepada salah satu anak di sana atau bahkan anak yang bersama Kazuto-san
Goro
Sudahlah, lupakan saja
Story
Komputer milik Konori kemudian berbunyi dan memberikan lokasi terjadinya percepatan Graviton. Lokasi yang muncul adalah Seventh Mist, pusat perbelanjaan di distrik 7.
Story
Dan di dalam Seventh Mist itu sendiri, ketika Mikoto, Uiharu dan Saten sedang melihat sebuah toko pakaian, Saten menyadari sesuatu. "Uiharu, ponselmu sepertinya berbunyi"
"Oh, kau benar" Uiharu pun mengeluarkan ponselnya dan mengangkat telepon dari siapapun itu. "Ya, hal-"
"Uiharu!" Panggil suara Kuroko dari telepon itu dengan keras. "Informasi terbaru kasus Graviton! Satelit pengawas Academy City sudah mendeteksi adanya percepatan bahan peledak dari Graviton!"
Story
"Lo-Lokasinya?" Tanya Uiharu.
Namun nampaknya, Kuroko tidak mendengarkan pertanyaan Uiharu. "Aku sudah meminta Anti-Skill terdekat untuk menuju ke sana. Kau segera kembali ke tempatmu, segera!"
"Aku tanya, dimana lokasinya?!" Nampaknya Uiharu terpaksa mengeraskan suaranya agar Kuroko mendengarkan.
"Pusat belanja di distrik ke-7. Seventh Mist! " Jawab Kuroko.
"Seventh Mist..." Uiharu mengulang nama lokasinya. "Sempurna. Aku sudah di sana. Aku akan segera melakukan pengosongan" Dengan begitu, Uiharu langsung memutus panggilannya dengan Kuroko.
Story
Kembali dengan Kazuto tak lama setelah kejadian di atas, ia masih menunggu si anak kecil untuk kembali. "Dimana anak itu? Apa mungkin dia tersesat?" Gumam Kazuto agak khawatir. "Bodohnya diriku, harusnya aku mengantarnya setidaknya hingga tidak jauh dari kamar mandi" Keluh Kazuto pada dirinya sendiri.
"Ini adalah pengumuman untuk semua pelanggan" Sebuah suara dari pengeras suara terdengar oleh Kazuto. "Sehubungan dengan adanya kerusakan pada sistem listrik di tempat ini, kami harus tutup untuk hari ini. Asisten toko akan memandumu menuju jalan keluar"
Glenn Radars
Hm, tindakan masuk akal, mengetahui bahwa mereka tidak akan mampu mencarinya satu-persatu
Sistine Fibel
Glenn-sensei, kau memperhatikan?
Story
Karena Kazuto sudah berada di dekat pintu keluar, ia memutuskan untuk mencari si anak kecil tsb di luar. Mungkin saja terbawa arus oleh yang lain. Sayangnya, setelah mencarinya di sekitar keramaian, Kazuto tidak menemukannya sama sekali.
Mikoto pun terlihat keluar dari tempat itu. Kazuto langsung menghampiri nya. "Mikoto, kau melihat anak yang tadi?" Tanya Kazuto.
"Ha? Bukannya dia bersamamu?"
"Ya, tapi kami terpisah ketika dia akan ke toilet" Jawab Kazuto.
"Jangan-jangan dia masih di dalam!" Kata Mikoto dengan panik berlari ke dalam.
Sebelum benar-benar kembali masuk ke Seventh Mist, mata milik Kazuto melihat seseorang dengan kacamata dan earphone. Sosok tsb nampak sangat mencurigakan, tapi Kazuto terpaksa menyingkirkan hal-hal tsb dan kembali ke Seventh Mist.
Story
Setelah beberapa saat, Kazuto dan Mikoto berhasil menemukan anak tsb bersama dengan Uiharu. Di pegangan anak tsb, adalah sebuah boneka yang sekilas, mungkin mirip Gekota, tapi bukan.
Boneka tsb kemudian mengerut pada suatu titik. Ketika itu juga, semua orang menyadari apa itu. Itu adalah bom Graviton.
Mikoto dengan cepat melompat di antara bom dengan Uiharu dan anak tsb. Mempersiapkan gerakan khasnya, Mikoto berusaha mengeluarkan koin untuk gerakannya, namun koin tsb jatuh dan Mikoto tidak akan sempat untuk menggunakan Railgun nya. Dengan begini, Mikoto dan yang lainnya akan terluka.
Story
Itu jika tidak ada orang yang tiba-tiba muncul dan menahannya. Disana, Kazuto berdiri dan menggunakan sebuah Sacred Art. Matanya tiba-tiba sedikit mengeluarkan cahaya kuning.
"Generate Metallic Element. Crystalline Element. Form Element, Wall Shape. Discharge!" Kemudian, sebuah pelindung berupa persegi muncul dan menahan ledakan tsb.
Di luar, orang-orang mulai nampak panik karena terjadi ledakan. Semua orang, kecuali satu. Jelas ia tenang karena itulah yang ia inginkan.
Kirigaya Kazuto
Mengingatkanku akan pertarungan melawan Fanatio-san
Alice Synthesis 30
Pantas saja kau bisa mengalahkan Fanatio-dono. Menggunakan cermin untuk memantulkan cahayanya
Story
Ketika sedang berbicara pada dirinya sendiri, ia gagal untuk menyadari bahwa Kazuto sudah berada di belakangnya. Kazuto dengan cepat menendang orang tsb dan membuatnya jatuh ke tumpukan sampah.
"A-Apa yang...?"
"Aku akan langsung ke intinya, tuan Graviton" Kata Kazuto yang terlihat seperti menuduh orang tsb sebagai si pelaku bom Graviton.
"A-Aku tidak yakin aku paham maksudmu" Kata orang tsb dengan ketakutan.
"Ayolah, tak usah berbohong lagi. Kau keliatan bodoh berusaha mengelak" Balas Kazuto. "Lagipula, hanya sekedar info, tidak ada satupun yang terluka. Hanya diriku yang menjadi berantakan seperti ini"
"Itu mustahil! Aku bahkan menggunakan seluruh kemampuan yang kumiliki!"
Yoshida Mikihiko
He, jadi Kazuto-san membuatnya mengaku dengan sendirinya
Shiba Tatsuya
Caranya memang efektif. Tapi kalau aku mungkin sudah kuhabisi lebih dulu
Saten Ruiko
Ya! Hajar dia lebih keras lagi!
Story
"Hm?" Hal tsb tidak terlewatkan oleh Kazuto, bahkan hal tsb lah yang Kazuto tunggu.
"Maksudku...dari luar aku bisa menebak seberapa kuatnya bom itu. Aku tadi berpikir, "Orang-orang yang masih di dalam pasti sangat tak berdaya"!" Orang tsb nampak mengeluarkan sebuah sendok dan hendak melemparnya pada Kazuto, hanya untuk dihentikan oleh sebuah Thermal Element yang terbang dari satu ujung jari Kazuto.
Story
Si laki-laki tsb, nampak baru menyadari sesuatu. "Oh, jadi begitu ya... Kau...kau adalah si Black Swordsman!"
Kazuto nampak tidak menanggapinya dengan serius karena orang tsb menyebutkan julukannya. "Benarkah? Kau tahu aku punya nama kan? Kenapa sepertinya semua orang benar-benar harus memanggilku dengan julukan itu? Menyebalkan"
"Meski kau tahu bisa seberapa besar ledakan yang kubuat, kau tetap saja menganggap enteng diriku! Kalian orang-orang dengan kekuatan selalu saja membicarakan tentang 'Judgment'!" Teriak orang tsb dengan sangat marah. "Aku selalu saja dijatuhkan oleh orang-orang seperti kau! Orang sepertimu, takkan tahu apa yang kurasakan!"
Emiya Shirou
*dengan marah* "Tidak membenarkanmu untuk melukai orang lain!"
Zero Two
Dia harusnya mati saja
Hiro
Um.. Zero Two, mungkin sebaiknya kau sedikit menahan kata-kata mu

Story
Kazuto, untuk sesaat terdiam. "Kau tahu, mungkin kau benar. Aku tidak tahu apa yang kau rasakan" Mendengar perkataan Kazuto itu, si Graviton bomber terkejut. "Meski begitu, aku merasa sangat kesal ketika kau mengatakan hal tsb. Aku sendiri tidak tahu alasannya. Juga, menggunakan seorang anak kecil untuk menyelesaikan kebencianmu, itu sungguh tak termaafkan"
Kemudian, tangan Kazuto bersinar kuning. Tangan Kazuto sudah terangkat tinggi, siap menghancurkan wajah pelaku di depannya. Namun, serangan tsb tidak mengenai si Graviton bomber melainkan dinding yang ada di samping kepalanya.
Kazuto menatap orang tsb tepat di matanya. "Kau tahu bahwa si Railgun, Misaka Mikoto dulunya hanya level 1. Meski begitu, dia terus, dan terus, dan terus berjuang untuk mencapai levelnya yang sekarang" Entah kenapa, ada sebuah nada membingungkan dalam kalimat Kazuto. "Asal kau tahu, dia langsung melompat ke depan bom itu dan berusaha menghentikannya. Tapi aku yakin, bahkan jika dia masih hanya level 1, dia akan melakukan hal yang sama dengan yang tadi kukatakan" Dengan begitu, Kazuto pergi dari tempat itu dan membiarkan anggota Judgment untuk membawanya.
Di dua tempat berbeda, Mikoto dan Kazuto seolah mempunyai cara berpikir yang sama. Bahkan, mereka sedang memikirkan hal yang sama saat ini.
'Hari ini benar-benar melelahkan'
Kirigaya Kazuto
Hah... akhirnya selesai untuk hari ini
Narusaka
Kerja bagus semua
Darkness
Beristirahatlah sebentar. Setelah itu kita akan mulai lagi
Comments