Academy School Life Spin-Off : Canon Cast Reaction
Chapter 03
Story
Academy City, 18 April 2050
Saat ini, Mikoto dan temannya, Uiharu sedang mengobrol di suatu kafe. "Kau mungkin kuat tapi kau hanyalah warga sipil, katanya" Ucap Misaka Mikoto bersama temannya dari sekolah lain, Kazari Uiharu. "Aku harap dia tidak mencampuri urusanku, katanya" Ucapnya lagi dengan nada kesal. "Si Kuroko itu harus belajar menutup mulutnya, belakangan dia malah semakin buruk" Mikoto melanjutkan ocehannya yang didengarkan Uiharu.
"Memangnya dia mamaku hah?!" Serunya sambil berdiri dengan kesal. "Begitulah, bagaimana menurutmu Uiharu?"
"Ya, tenangkan dirimu dulu" Ucap Uiharu. Mikoto melihat sekeliling nya dan kembali duduk. "Mungkin Shirai-san hanya tidak ingin kau terlibat dalam situasi berbahaya"
"Entahlah soal itu, kekuatanku juga cukup kuat" Ucap Mikoto.
Kazari Uiharu
Ah, aku ingat ini. Ini hari dimana aku kehilangan armband ku
Shirai Kuroko
Oh, hari ketika Onee-sama berpura-pura menjadi Judgment
Misaka Mikoto
Aku sudah berkali-kali minta maaf soal itu
Story
"Ini benar-benar berbahaya, kau pernah dengar tentang insiden Graviton?"
"Ya, aku pernah mendengarnya di berita" Jawab Mikoto terhadap pertanyaan Uiharu tadi.
"Pada awalnya bombnya berasal dari sebuah kaleng di tong sampah. Namun, belakangan ini bomb nya di taruh dalam benda biasa tak berbahaya seperti boneka hewan dan tas anak-anak. Jadi kami harus memberitahu publik" Ucap Uiharu menjelaskan kejadian Graviton belakangan.
Sistine Fibel
Aku setuju. Meskipun jika niatnya hanya sekedar keusilan, itu kelewatan
Alice Synthesis 30
Tidak bisa diterima. Siapapun itu, ia harus dihukum dengan pantas
Story
"Itu..sungguh kejam" Ucap Mikoto nampak kesal dengan siapapun pelaku pengeboman Graviton.
"Bahkan anggota Judgment sudah menjadi korbannya"
"Terimakasih telah menunggu" Suara ketiga terdengar. Suara tsb adalah milik si pelayan. Ia datang dan membawakan sebuah pesanan. "Ini es krim buah jumbonya" Pesanan tsb pun diletakkan di depan Uiharu.
Akimichi Chouji
Uwoh! Itu keliatan enak!
Yamanaka Ino
Bahkan dalam keadaan terjebak di tempat seperti ini, kau masih bisa memikirkan tentang makanan?!
Nara Shikamaru
Memang begitulah Chouji
Story
"Sudah datang!" Ucap Uiharu dengan semangat. "Selamat makan~!"
"U—i—ha—ru!" Suara lain yang tak asing terdengar mengiringi perkataan Uiharu tadi.
Uiharu pun terkejut melihat sumber dari suara tsb. "Shi-Shirai-san!" Uiharu menyebut nama orang yang memanggilnya sambil hampir nelompat dari tempat duduknya.
Kuroko di sana nampak melihat Uiharu dengan tatapan mengintimidasi. Ia pun menoleh dan memberi tatapan tsb pada Mikoto. Mikoto pun hanya menoleh, mengalihkan pandangannya dari Kuroko.
Story
Kuroko kini kembali berfokus dengan Uiharu. "Jadi kini kau sudah mulai berani untuk bermalas-malasan di tempat seperti ini" Kuroko semakin mendekatkan wajahnya membuat Uiharu semakin terintimidasi. "Ayo! Kita harus patroli"
"Ba-Baiklah" Jawab Uiharu. Ia pun kembali teringat dengan es krim nya. "Tapi es krimku?" Tanpa memperdulikan apa yang Uiharu katakan, Kuroko langsung menariknya. Uiharu pun hanya bisa mengulang kata "Es krimku" terus menerus.
"Aku loh yang mengajak Uiharu-san keluar" Kata Mikoto sambil menyilangkan kedua tangannya. Perkataan tsb juga menarik perhatian Kuroko. "Jadi, jika kau ingin mengeluh, katakan padaku"
"Sama-sama. Tapi ini persoalan Judgment" Jawab Kuroko.
"Jadi pendapat orang biasa tak berarti apa-apa"
Story
"Apa kau sudah lupa, Onee-sama?" Ucap Kuroko. "Pekerjaan Judgment tidaklah semudah yang kau kira, Onee-sama"
Mendengarnya, Mikoto nampak sedikit tersinggung. "Hey!" Namun sebelum Mikoto dapat memprotes maupun membantah Kuroko, si Judgment berambut twintail tsb kini telah berjalan keluar.
Mikoto kembali terduduk di bangkunya. "Kenapa dia itu? Selalu merasa besar dan berkuasa? Kata-katanya hanya Judgment dan Judgment saja" Keluh Mikoto dengan kesal. "Bagaimana kalau kau coba datang berada di sana sebelum aku hancurkan penjahatnya sekali saja?"
Shirai Kuroko
Jadi itukah yang kau pikirkan, Onee-sama?
Misaka Mikoto
Yah, itu memang benar
Kirigaya Kazuto
Tapi, kalau dipikirkan lagi, bukankah di serial ataupun film dengan main character seorang Vigilante juga begitu? Pihak berwajib pasti terlambat
Shiba Tatsuya
Tentu saja. Bahkan ketika mereka sampai tepat waktu, mereka dengan mudah dikalahkan antagonis nya
Story
Setelah selesai mengeluhkan isi hatinya, Mikoto melihat sebuah armband berwarna hijau bergaris-garis putih dan simbol perisai. Ia segera menyadari bahwa itu milik Uiharu dan dia berusaha untuk mengembalikannya.
Sayangnya, ketika sampai ke luar restoran pun Uiharu dan Kuroko sudah tidak terlihat. Mikoto menghela nafasnya. "Mereka perginya cepat sekali" Ucap Mikoto setelah melihat ke sekitar mencari keberadaan kedua Judgment tsb. "Yasudahlah. Kukembalikan ini nanti saja"
Story
"Kenapa kau bermalas-malasan di tempat seperti ini?" Sebuah suara mencapai gendang telinga Mikoto.
Di sana, Mikoto melihat seorang siswi yang nampaknya sudah sekitar SMA atau mungkin lebih tua dengan kacamata dan seragam sekolah. Terlihat juga, di lengan kanannya, siswi tsb mengenakan sebuah armband. "Anu.... Aku?" Tanya Mikoto tak yakin siapa yang dimaksud siswi tsb.
"Ya, kamu sebagai asisten" Jawab perempuan tsb.
Mikoto, tentu saja, terkejut mendengar apa yang dikatakan perempuan tsb. "Asisten?" Mikoto bertanya dengan nada kebingungan.
Story
Mikoto yang sedang kebingungan, akhirnya mendaratkan tatapannya pada armband yang dikenakan perempuan tsb. Ia baru menyadari bahwa armband tsb adalah armband Judgment. "Ah, bukan, yang ini..." Mikoto berhenti sebentar. "..sebenarnya tadi–"
"Sudah cepat pakai armband nya" Perempuan tsb bergerak menghampiri Mikoto dan menarik tangannya. "Kita pergi"
Mikoto berusaha melawan sedikit dan bertanya. "Tunggu, pergi kemana?"
Perempuan tsb akhirnya berhenti dan menoleh ke arah Mikoto. "Tentu saja bekerja! Apa kau tidak dengar?"
Mikoto pun hanya dapat kebingungan untuk sesaat. "Bekerja? Itu artinya..." Ucap Mikoto melihat armband yang di tangannya.
Story
"Hey, sebenarnya apa yang terjadi padamu?" Tanya perempuan tsb dengan nada sedikit khawatir. Ia meletakkan dua buah jari ke dagunya. "Ngomong-ngomong, wajahmu asing bagiku... Apa kau anggota baru?"
Mikoto masih memperhatikan armband di tangannya kemudian tersenyum...dengan senyum yang perlu dipertanyakan. "Ya!" Seru Mikoto dengan semangat. "Aku Misaka, hari ini baru bertugas" Lanjutnya.
"Misaka... Aku sepertinya pernah mendengar nama itu di suatu tempat..."
"Anu, senpai ini namanya siapa?" Tanya Mikoto mengalihkan topik.
"Namaku Konori Mii, dari cabang 177" Jawab Konori.
"Salam kenal, Konori-senpai!" Ucap Mikoto sambil menundukkan kepalanya.
"Salam kenal"
Chiba Erika
Dan plot dari episode kali ini pun dimulai
Saijou Leonhart
Kau mengatakannya seolah ini sebuah anime atau serial
Chiba Erika
Memangnya bukan?
Story
Mereka pun mulai berjalan. "Jadi, kita akan mencari sebuah tas" Kata Konori pada Mikoto.
"Hm? Tas?" Mikoto nampak kebingungan. Kemudian, ia teringat perkataan Uiharu. "Jangan-jangan itu tas anak-anak!" Tebak Mikoto dengan nada cemas.
"Oh, kau cepat paham. Warnanya pink dan ada bunganya" Ucap Konori. "Katanya itu adalah hadiah ulang tahun dari orang tua nya"
"Baiklah! Kita harus menemukannya segera!"
"Ahaha. Itu bagus bagi anggota baru untuk bersemangat" Konori nampak salah tanggap dengan nada Mikoto.
Story
Setelah beberapa saat, kita dapat melihat Mikoto yang sedang kesulitan di dalam sebuah gang kecil. "Maaf, tapi aku tak bisa masuk ke sana" Ucap Konori berdiri di depan gang kecil tsb.
Misaka Mikoto
Tolong jangan ada komentar
*listrik mulai mengalir ke ujung rambutnya*
Story
"Yah– Aku juga– Bagaimana kau menyebutnya...terjebak" Ucap Mikoto masih berusaha bergerak di gang tsb. "Ow! Kakiku keram–!"
"Misaka-san, kau tak apa?" Tanya Konori.
Mikoto kembali berusaha bergerak hingga. "A-Apa itu?! Serangga! Yang banyak kakinya... Itu mendekat!" Mikoto pun menjadi panik karena serangga.
Konori membalikkan tubuhnya dan berpikir. "Sudah kuduga, tidak ada disini"
"Hey! Kau dengar aku tidak?!"
Story
Lalu, mereka kembali mencari tas tsb. Kini mereka sedang mencari di rerumputan dekat sungai. "Duh, dimana sebenarnya itu?" Keluh Mikoto sambil terus mencari.
Melihat sesuatu, Mikoto langsung berdiri dengan terkejut. Konori yang menyadari ini pun bertanya. "Ada apa?"
"Yang barusan tadi...serangga tanpa kaki..." Setelah menjawab Konori, Mikoto langsung panik dan pergi dari tempat itu.
Story
Kemudian, Mikoto dan Konori mencari tas itu di sela-sela jembatan. Karena tidak ada yang mampu mencapainya, Konori terpaksa duduk di bahu Mikoto dan mencarinya. "Tidak ada..." Ucap Konori yang nampaknya tidak menemukan apapun.
'Kenapa aku yang di bawah?' Keluh batin Mikoto nampak terbebani oleh Konori. 'Lagipula, ini bukan seekor kucing. Mau kau cari berapa kali pun, kita tidak akan menemukannya jika bukan di tempat yang benar'
"Misaka-san, ke kanan sedikit"
"Y-Ya..." Ucap Mikoto hendak bergerak ke kanan.
Sayangnya, sesuatu nampak jatuh dan Mikoto terkejut oleh sesuatu tsb. Ia pun berteriak sambil berusaha menghindari sesuatu tsb.
"Jangan bergerak-gerak–"
"Binatang menakutkan!" Dengan begitu, Mikoto dan Konori pun terjatuh ke belakang.
Kirigaya Suguha
Untuk seseorang yang sangat kuat, Misaka-san ternyata takut pada hal-hal yang biasa
Rumia Tingel
Misaka-san lucu juga
Misaka Mikoto
E-Eh? Benarkah...?
Story
Beberapa saat berlalu, nampak Mikoto yang sedang berjalan sendiri. Ia melewati seseorang dengan earphone menempel di kedua telinganya yang akhirnya, seseorang tsb tak sengaja menabrak satu dari dua orang lainnya.
Salah satu dua orang tsb menarik rambut siswa dengan earphone. "Oi! Jangan main sikat aja loh!" Katanya sambil membenturkan siswa yang rambutnya di tarik ke dinding.
"Menabrak seseorang tanpa minta maaf sekali pun?"
"Kalian kan yang menabrak–" Belum selesai siswa dengan kacamata tsb berbicara, wajahnya sudah bertemu dengan kepalan tangan milik siswa di hadapannya.
Story
Pukulan tsb berhasil membuat hidungnya berdarah. Sambil mengambil ancang-ancang, laki-laki yang tadi memukul pun berkata. "Aku tanya, untuk apa kau melawan kata-kataku?" Laki-laki tsb pun menendangnya dengan keras.
Mikoto yang sedang berjalan pun mendengar suara pukulan dan tendangan. Ia menoleh dan mendapati dua orang yang sedang mengeroyok seseorang. "Hey! Apa yang kalian lakukan?" Kata Mikoto sambil menghampiri tiga orang tsb.
Story
"Cih, Judgment"
"Bukan apa-apa"
"Apanya yang "Bukan apa-apa"? Kalian mengeroyok nya" Kata Mikoto sambil memperhatikan dua siswa yang berjalan melewatinya.
"Berisik kau"
"Dasar bocah tolol"
Kedua ejekan tsb hampir membuat Mikoto menggunakan kekuatannya pada mereka.
Saijou Leonhart
Seenaknya saja berbuat
Kirigaya Kazuto
Tidak ada salahnya bukan mendisiplinkan mereka
Asada Shino
Benar, aku setuju
Story
Setelah menenangkan dirinya, Mikoto kembali terfokus pada si 'korban'. "Kau baik-baik saja?" Tanya Mikoto.
Orang tsb kembali berdiri sambil memegangi wajahnya yang kesakitan. "Harusnya kau lebih cepat!" Gumam kesal orang tsb.
Mikoto yang kebingungan akan tingkah lakunya pun hanya memasang wajah layaknya orang yang bingung.
Shirai Kuroko
Berani-beraninya dia berkata begitu pada Onee-sama...!
Misaka Mikoto
Sudahlah Kuroko. Itu sudah berlalu, lama sekali
Story
Setelahnya, Mikoto bertemu kembali dengan Konori. Nampak tak satupun dari mereka menemukan apapun. Mereka pun memutuskan untuk menuju tempat terakhir yang belum mereka cari. Tempat yang belum mereka cari adalah, taman bermain.
'Akan benar-benar buruk jika ledakan terjadi di sini' Pikir Mikoto mengingat bahwa ada kemungkinan itu. "Tidakkah seharusnya kita mengevakuasi mereka?"
"Kenapa?" Konori hanya menanggapi pertanyaan Mikoto dengan pertanyaan lain.
'Ya, kami memang tidak yakin jika itu ada disini' Batin Mikoto. 'Jika bomb nya meledak sebelum evakuasi nya selesai, itu akan jadi sia-sia'
Ayano Keiko
B-Bom nya tidak akan meledak di sana kan?
Kirigaya Kazuto
Bagaimana menurutmu Yui?
Yui
Entahlah, Papa. Aku tak bisa melakukan pemeriksaan secara langsung karena aku tak berada di sana
Kirigaya Kazuto
Benar juga
Story
"Aku periksa sebelah sini, kau periksa sebelah sana" Kata Konori menyadarkan Mikoto kembali.
"Tu-Tunggu, bukankah itu tidak adil?" Mikoto hendak protes namun Konori sudah terlebih dahulu pergi.
Mikoto mulai dikerumuni oleh anak-anak yang tadinya sedang bermain. "Onee-chan ini seorang Judgment?" Tanya seorang anak perempuan.
"Itu seragam Tokiwadai kan?"
"Bukan, itu seragam Sekolah Elit Esper"
"Dia pasti kaya"
"Enak ya jadi anak dari keluarga kaya, jadi seperti tuan putri"
Ketika satu-persatu anak-anak tsb mendekatinya, Mikoto hanya dapat terdiam tidak menjawab sama sekali.
Story
Kemudian, entah bagaimana, dua orang anak laki-laki berada di belakangnya dan mengangkat roknya. "Perempuan ini menggunakan celana pendek di dalam roknya"
"Aneh. Apa ini artinya dia bukan orang kaya?"
Kemudian, seorang anak laki-laki bertanya. "Onee-chan, kenapa kau tidak menggunakan ****** ***** biasa?" Anak tsb bertanya dengan wajah yang seolah tidak merasa berdosa.
"Aku menggunakannya di dalam!" Jawab Mikoto dengan kesal.
"Ada anjing!" Seru salah satu anak perempuan disana.
Mikoto pun menoleh mendapati seekor anjing. Namun, yang jadi perhatiannya bukanlah si anjing melainkan apa yang ada di mulut si anjing. "Itu dia!" Seru Mikoto mengejutkan anjing yang membawa tas yang dicari. "Konori-senpai, itu dia tasnya!"
Story
Anjing itu berlari ke arah Konori. Konori yang menyadari hal tsb berusaha menangkapnya dan berakhir terjatuh.
"Aku akan menangkapnya!" Mikoto pun mulai berlari mengejar si anjing.
Sayangnya, nampaknya Mikoto kalah cepat. Merasa tak punya pilihan lain, Mikoto menggunakan kemampuannya untuk menyambar lampu jalanan dan berhasil membuat anjing itu berhenti. Mikoto dengan cepat menangkap anjing tsb. "Tertangkap juga akhirnya kau" Saat itu juga, Mikoto baru menyadari bahwa tas yang tadinya berada di mulut si anjing sudah tidak ada.
Misaka Mikoto
Yah, hari terburuk yang diakhiri dengan pakaian yang basah

Story
"Misaka-san, di atas!" Suara Konori terdengar dan Mikoto menoleh ke atas. Ia melihat bahwa tsb tsb sudah akan jatuh.
Mikoto dengan cepat berlari ke arah jatuhnya tas tsb. 'Lihatlah, kemampuan si Railgun... Yang tak boleh kau remehkan!'
Sepersekian detik setelah tangan Mikoto berhasil menangkap tas pink tsb, sesuatu, atau lebih tepatnya seseorang, menangkap Mikoto sehingga dia tidak tercebur ke air mancur.
Mikoto yang terlalu fokus dengan menghentikan 'bomb' dari meledak tidak langsung menyadari siapa yang menangkapnya hingga. "Kau tak apa?" Tanya sebuah suara yang familiar. Mikoto baru menyadari siapa yang menangkapnya. Dia tidak lain dan tidak bukan adalah Kirigaya Kazuto.
Namun, setelah beberapa saat, Mikoto baru menyadari posisinya. Ia hanya dapat terdiam, begitupula Kazuto.
Setelah beberapa saat, Kazuto menurunkan Mikoto dan Konori mengambil tas yang berada di pegangan Mikoto. Melihat Konori yang memegangnya dengan tidak hati-hati, Mikoto berbicara. "Apa tidak masalah memegangnya seperti itu? Kita harus segera memanggil unit pengendali bomb"
Konori hanya melihat ke arah Mikoto dengan kebingungan. "Bomb?"
Saten Ruiko
Aw... Kirigaya-san tepat waktu untuk menyelamatkan Misaka-san
*memasang wajah usil ke arah Mikoto dan Kirito*
Yuuki Asuna
Kirito-kun...?!
Kirigaya Kazuto
A-Asuna, dengar. Aku jelas tidak melakukan apapun, oke? Itu orang lain, bukan aku
Asada Shino
Bisakah kalian berhenti bertingkah layaknya pasangan dan kembali fokus pada apa yang ada di depan kita?
Story
Setelah beberapa saat, Kuroko dan Uiharu datang bersama dengan seorang anak perempuan. Konori pun memberi tas pink tsb ke si anak perempuan.
"Kerja bagus, Konori-senpai" Kata Kuroko.
"Oh, bukan aku. Tapi dia yang menyelamatkan tas itu" Balas Konori sambil menunjuk ke arah Mikoto yang sedang duduk sendirian.
"Onee-sama/Misaka-san?" Ucap Kuroko dan Uiharu secara bersamaan.
"Oh, kalian mengenal Misaka-san?" Tanya Konori. "Dialah yang hampir tercebur untuk menyelamatkan tas itu"
"Bukan masalah kenal atau tidak. Dia itu si Railgun dari Elite Esper Middle" Balas Kuroko.
Story
"Konori-senpai, tadi kau bilang Misaka-san hampir tercebur kan?" Tanya Uiharu.
"Hm? Oh iya, kemudian ada seorang laki-laki yang datang" Jawab Konori yang kemudian menemukan si laki-laki tsb. "Itu dia"
Kuroko dan Uiharu menoleh ke arah yang dimaksud Konori dan mendapati Kazuto yang membawa dua buah kaleng minuman. Bersama dengan Mikoto, ia terduduk. "Hhh... Menghabiskan hariku di bawah matahari, mencari benda yang kukira adalah bom... Yang ternyata hanyalah sebuah tas biasa" Keluh Mikoto.
"Itu salahmu sendiri, asal menyimpulkan sesuatu" Kata Kazuto sambil memberi Mikoto satu dari dua kaleng minuman yang ia bawa.
Story
Mikoto pun menerimanya. "Bukankah kau bilang kau tidak percaya dengan vending machine lagi?"
"Aku beruntung bertemu satu yang tidak macet"
Ketika sedang meminum minuman mereka, Kazuto dan Mikoto dikejutkan oleh Kuroko yang tiba-tiba muncul di depan mereka. "Kalian, apa yang kalian lakukan?" Tanya Kuroko dengan nada menginterogasi.
"Um, itu..." Karena tatapan yang diberikan oleh Kuroko, Kazuto maupun Mikoto tidak berhasil menyelesaikan kalimat mereka sebelum suara lain terdengar.
Story
"Onii-chan, apa Onii-chan ini pacarnya si Onee-chan?" Suara tsb terdengar dari salah satu anak yang tadi sedang bermain di taman tsb.
""A-Apa?!"" Tanya ketiga murid sekolah elit di sana.
"Habisnya, Onii-chan itu menggendong Onee-chan itu layaknya seorang putri"
Shinozaki Rika
Pfft. Ahahahaha! Anak kecil memang tidak bisa berbohong!
Hampir semua yang menonton tertawa dari tawa kecil hingga tertawa terbahak-bahak.
Story
Wajah Kazuto dan Mikoto mulai memerah. Namun, berbeda dari Mikoto, Kazuto mendekati anak-anak tsb. "Ehem. Dengar, ku sarankan pada kalian untuk tidak asal menyimpulkan hal. Kalian harus mempunyai bukti yang tepat" Kazuto nampak menasihati anak-anak tsb. "Juga, jangan asal bertanya hal-hal seperti tadi. Hal seperti itu bisa menimbulkan salah paham" Lanjutnya.
Untuk sesaat, Mikoto dan yang lainnya yang mengetahui Kazuto sempat terkejut. Alasannya, karena Kazuto tidak nampak seperti orang yang mampu menasihati seseorang seserius itu. "Contoh si Onee-chan yang berambut coklat. Dia langsung mengira di tas itu ada sebuah bom dan membuat dirinya sendiri panik. Bagusnya dia tidak berteriak-teriak dan membuat semua orang panik"
Story
Mendengar hal tsb, Mikoto menjadi kesal. "Kau itu! Kau itu selalu saja menyebalkan!"
Mikoto langsung menggunakan kemampuannya dan melemparkan listrik ke arah Kazuto. Kazuto dengan tenangnya menggunakan pedangnya untuk menangkis listriknya.
"Kau tidak lupa bahwa pedang ku tidak mengandung logam sama sekali kan?"
Kirigaya Suguha
Onii-chan merusak image nya sendiri
Kirigaya Kazuto
Dia tidak sepenuhnya salah
Comments