Dasha celingak-celinguk mencari keberadaan seorang yang mau di temui dan pada saat dia kelimpungan mencari ada suara yang memanggil nama nya
"Dasha!!! sini" ucapnya sambil melambaikan tangan nya
Dasha cepat bergegas menuju meja yang dimana teman nya itu sudah duduk manis disana
"huuhhhh"!!! ia menghela nafas
"kenapa sha susah banget tu muka"selorohnya
"tadi aku ketemu cowok yang nabrak waktu aku dibandara dan handphone aku jatuh jadinya rusak maka itu aku pakai handphone lama ini untung aja ada nomer kamu disini"ujarnya menjelaskan
"mungkin aja gak sengaja sha udah lah jangan di ingat dulu ya karena kita kan baru ketemu jadi happy-happy dulu"ucapnya sambil tersenyum
"iya deh sil demi sahabat yang paling cantik ini"ucapnya diiringi senyumnya
ya dia sahabat nya Dasha yang bernama Sisil megantara sahabat Dasha ini memiliki keluarga yang harmonis dan dibilang cukup orang kaya cuma Sisil mau mandiri dan bekerja di perusahaan besar Aryabatta yang sekarang maju sangat pesat dan perusahaan yang memiliki gaji yang cukup besar dibandingkan kan dengan perusahaan an lain tentunya untuk masuk keperusahan ini cukup lah sulit ..
mereka bercerita, bergurau ria tertawa..
di sebelah sana tepat nya di ruangan VIP dua orang laki-laki yang melihat kedua gadis itu dari celah kaca .
"tuan muda apakah anda menyukai salah satu gadis disana"ucapnya
ia langsung tersadar dan mengalihkan pandangannya ke arah asisten nya itu
"jaga biaca mu kha,salah satu gadis yang waktu dibandara gadis yang ceroboh dan menyalahkan orang lain"ucapnya
"maafkan saya tuan muda saya kira anda anda menyukai diantara gadis itu"ucap Dekha asisten dari Daren Prayoga Aryabatta
Daren hanya menjawab dengan deheman kembali meneguk minuman nya
disaat bersamaan ada dua orang pasangan seperti kekasih yang masuk kedalam kafe tersebut, lelaki itu mengaitkan tangannya kepinggang gadis itu mereka kelihatan mesra sekali sambil tertawa kecil dan menuju meja yang tak jauh dari meja yang diduduki kedua gadis yang sekarang sedang menatap nya nanar dan sangat sulit diartikan
Sisil menutup mulut nya dengan telapak tangan yang mengartikan dia terkejut
sedangkan Dasha masih senantiasa melihat kedua insan yang bermesraan
"sha"panggil Sisil pada Dasha dan memegang bahu temannya
"mereka berdua keterlaluan yang satu sepupuku sendiri dan satunya lelaki yang kukira sangat mencintai ku karena hubungan yang dijalani 5 tahun itu tidak lah mudah" batin Dasha
"sha" panggil Sisil beralih menggenggam tangan Dasha yang terkepal kuat
Dasha tersadar lalu tersenyum menatap sahabatnya itu, Sisil tau Dasha hanya tidak ingin terlihat sedih di hadapan nya
Dasha berdiri dan berjalan menuju meja yang dimana dua insan itu masih belum menyadari kehadiran seseorang.
Sisil ikut berdiri mengejar Dasha, takut Dasha mengamuk dan membuat keributan dikafe ini
prok prok prok prok
"ohh ini yang dibilang sibuk kerja"
deg
mereka berhenti tertawa dan lelaki tersebut sangat mengenali suara tersebut
mereka mengalihkan pandangan ke belakang di mana tepat gadis itu berdiri yang menatap mereka sangat tajam
"sayang,kapan kamu pulang kenapa kamu gak ngabarin aku,kan bisa aku jemput di bandara"ucapnya seraya memegang tangan Dasha tapi di tepinya
"sayang",? Dasha tertawa kecil
"setelah kamu mesra-mesraan didepan aku dengan perempuan lain dengan mudahnya kamu panggil aku dengan sebutan sayang" tanya Dasha
"Bima aku itu bukan perempuan bodo yang gak ngerti apa yang aku pandang"ucapnya
"sayang aku bisa jelasin,ini salah paham dan kamu kenapa gak ngabarin aku"ucap Bima pacar Dasha yang sebentar lagi akan menjadi mantan
"buat apa aku kasih tau kamu toh kalau dikasih tau juga gak kamu bales cuma balesan aku sibuk aku sibuk"ucapnya
"ohhh aku tau supaya kamu bisa sembunyikan perselingkuhan kamu dengan dia kan"tanya nya
"bukan begi" belum selesai Bima menjawab Dasha sudah menyela nya
"kamu"tunjuknya pada gadis sebelah Bima yang sekarang tersenyum mengejek kepadanya,
"apa sebutan yang pantas buat kamu,sepupu yang tega merebut pacar kakak sepupunya sendiri aku gak nyangka banget atau gak ada lagi lelaki lain di kota ini gituu"tanyanya
"Dasha bukan aku yang merebut tapi pacar kamu ini yang datang sendiri pada ku"jawabnya
" Dasha Dasha mana ada lelaki yang tahan hubungan jarak jauh,gak bakal Dasha kamu itu terlalu percaya diri bahwa pacar kamu akan setia menunggu kamu yang menyelesaikan pendidikan"ucapnya sambil tertawa
Sisil menjawab
"alah dasar kamu aja yang kegatelan gak tau diri banget sama keluarga sendiri di gituin dasar murah looo"ujar Sisil membelas Dasha
"sudah sil gak perlu marah-marah aku gapapa kok,aku ini cantik berpendidikan ya masih banyak lah laki-laki tampan yang ngejar-ngejar aku jadi untuk apa mikirin dua sampah ini"ucapnya sambil tersenyum mengejek dengan tangan yang dilipatnya didepan dada
"tuan apakah harus saya hentikan,ini mengundang pandangan orang nanti kafe ini akan di cap buruk" tanya Dekha kepada atasan nya
"jangan"!!!kita lihat dulu sampai mana gadis itu bertingkah ucapnya
dekha hanya diam sesuai yang di intruksikan atasannya
"kamuu"ucap Bella menunjuk wajah Dasha
etss tangan Lo ini gak pantes nunjuk wajah cantik ku ini"ucap Dasha dengan menepis telunjuk bella
"sha dengerin aku dulu,aku bisa jelasin ya kita pergi aja dari sini malu kita disini jadi pusat perhatian"ucapnya dengan lembut
"cukup!!!gak usah sok baik depan aku mulai sekarang kita putuss silahkan kamu jalani pacaran dengan gadis sebelah kamu itu karena aku gak Sudi punya pacar pengkhianat kayak kamuu"tunjuknya pada Bima dan Dasha berlalu menuju meja nya mengambil tas dan membayar bill nya
" sha dengerin aku sha"ucap Bima mengejar Dasha menuju meja yang di tempati Dasha dan Sisil
"udah lah Bim mending kita pergi dari sini lihat semua mata menatap kita Bim" bisiknya pada bima
Bima tidak menghiraukan kan ajakan Bella ia tetap ingin mengejar Dasha
disaat bersamaan seorang laki-laki muncul lalu berkata
maaf tuan dan nona Anda sudah membuat pengunjung di kafe kami merasa tidak nyaman dengan masalah ini saya harapkan anda bisa keluar dari kafe ini
"heii belagu banget si baru aja kafe kayak gini"ucap Bella
"yuk sayang kita pindah kafe aja"ucap Bella
huu Sorak pengunjung kafe kepada Bella dan Bima
"sha kita gak bisa putus aja aku akan kejar kamu sampai kemana pun lihat aja"batin Bima yang memandang Dasha sekilas dan berlalu pergi, Bima mencintai Dasha tetapi karena Dasha melanjutkan pendidikan nya Bima terpengaruh bujuk rayu Bella yang sudah lama juga menyukai Bima lebih tepatnya karena dia gak mau Dasha bahagia.
mereka berdua keluar dari kafe tersebut,sedangkan dimeja Dasha dan Sisil sedang adu mulut pada asisten dari Daren
"loh pak kami gak buat keributan masa harus ganti rugi,gak lah kami gak mau,kami kan gak hancurin barang apa pun cuma adu mulut aja" ucap Dasha
"tetapi anda dan teman-teman Anda sudah mengganggu kenyamanan pengunjung kafe kami ucap Dekha"
"heyy pria tua,anda mau memeras kami ya minta ganti rugi lagian kafe ini baik-baik saja kok gak ada kejadian apapun"
dekha kikuk disebut dengan pria tua,padahal umur nya masih terbilang mudah dengan umur 27 tahun dan wajahnya masih tampan menurut nya
Dasha menahan senyumnya karena ia tau sahabat nya ini memang ceplas-ceplos kalau bicara
"sudah ya pak kami mau pergi kalau bapak minta ganti rugi ni saya kasih 2 juta kontan"ucap Dasha
diseberang sana seorang laki-laki tersebut mengangkat sudut bibirnya membentuk senyuman tipis melihat asistennya yang sedang adu mulut bersama kedua gadis itu
"tapiii sha"kata Sisil
"sutttt udah dari pada kita banyak omong sama ni orang yuk kita pergi aja"ucap Dasha
"awas luuu pak tua"ujar Sisil
mereka berlalu meninggalkan kan Dekha yang melongo melihat tingkah mereka berdua
Dekha melangkah kan kakinya menuju ruang VIP yang ditempati nya dengan atasannya
sesampai disana
"tuan gadis itu membayar uang 2 juta ini"ucap Dekha
"simpan saja uang nya kha suatu saat akan ku kembalikan"ucapnya sambil tersenyum
Dekha melongo baru kali ini dia melihat bosnya itu tersenyum setelah melihat kejadian gadis-gadis itu
"apa tuan menyukai gadis itu"ucapnya dengan was-was
"aku tidak tau tapi aku suka cara dia melakukan pengkhianat seperti tadi "ucapnya dengan datar
ia teringat kekasih yang sangat ia cintai berkhianat dengan teman bisnis nya sendiri padahal apapun yang di inginkan kan kekasihnya itu Daren selalu mengabulkan nya tapi balasannya pengkhianat an dan Daren sangat membeci ketika teringat akan masa lalunya
Dekha mengerti apa yang dipikirkan bosnya itu
"jangan di ingat lagi tuan perempuan itu tidak pantas anda ingat lagi"ucap Dekha pada Daren
Daren hanya diam dan meminum,minumannya
"apakah ada jadwal lagi hari ini di kantor Dekha" tanya Daren pada asisten nya itu
"ada tuan 40 menit lagi meeting akan dimulai tentang pengeluaran produk terbaru kita"jawabnya
"baiklah sekarang kita balik ke kantor "ucapnya seraya berdiri memperbaiki Jas dan mengancingkan kancing tengah jasnya
ia memasang kacamata yang membuat nya sangat tampan siapapun akan terpesona melihat nya
mereka keluar dari kafe tersebut banyak pujian yang dilontarkan pengunjung kepada mereka berdua,tetapi mereka tidak menghiraukannya Karena mereka sudah terbiasa pandangan dan pujian akan terhadap mereka berdua
mereka sudah berada didalam mobil Dekha menginjak pedal gas dan mengemudikan dengan kecepatan sedang didalam mobil tidak ada percakapan antar dua orang tersebut Dekha yang fokus mengemudi sedangkan Daren yang fokus pada handphone nya
Daren yang mendengar helaan nafas panjang dari asistennya itu ia mengalihkan pandangannya nya dari benda pipih itu,dia memandang asistennya itu lalu ia bertanya
"apa ada masalah kha"?tanya Daren
"tidak tuan muda" jawab Dekha cepat
"apa yang kamu pikirkan "ucapnya datar tapi seperti menohok
"hmm"Dekha ragu-ragu untuk mempertanyakan yang sedang ia pikirkan
Daren mengerutkan dahinya nya asistennya ini seperti memiliki masalah berat
"tuan apakah aku terlihat tua"tanyanya ragu-ragu
Daren menautkan alisnya nya
"apakah kamu merasa tua"bukannya menjawab tapi ia malah menanyai Dekha balik
Dekha menghela nafas
Daren melanjutkan kata-katanya
"apa yang kamu pikirkan"tanyanya
soal masalah dikafe tuan,gadis itu mengatai ku pria tua"jawab Dekha dengan menghela nafasnya
Daren menahan senyumnya,Dekha dapat menangkap itu tapi Daren kembali datar lalu berkata
"jangan dipikirkan kita punya cermin untuk melihat diri kita sendiri"jawab tegas nya
"tapi saya tidak tua kan tuan muda"tanyanya
Daren menghela nafas lalu berkata
" tidak Dekha kita ini masih muda walaupun umur kita sudah dekat kepala 3 tapi wajah kita masih tampan" jawabnya narsis
"jadi jangan berpikir tentang tua"ujarnya
baik tuan "jawab Dekha
"saya masih 3 tahun lagi tuan baru kepala 3 tuan saja yang sudah mau memasuki kepala 3"gumamnya yang masih terdengar Daren
"saya mendengar itu Dekha apa gaji mu mau dipotong"ucapnya Tanpa mengalihkan pandangannya dari benda pipih itu
glek
Dekha menelan ludah dengan sikap bosnya yang datar dan dingin itu
tak terasa mereka sudah sampai di halaman kantor Dekha membukakan pintu untuk tuan mudanya
"silahkan tuan"ucap Dekha
"hmm"jawab Daren
mereka memasuki kantor tidak di pungkiri walaupun mempunyai wajah datar dan pandangan yang tajam ketampanan mereka tetap mendominasi sehingga tidak sedikit karyawan dikantor terpesona dan berpimpi menjadi pasangan salah satu diantara mereka
"selamat siang pak"sapa karyawan kantor
Daren hanya membalas dengan anggukan
"pak Daren dingin banget ya tapi tetap tampan deh" celetuk salah satu karyawan itu
"iya deh beruntung banget yang jadi istri nya pak Daren"jawabnya
"hei kalian berdua malah ngegosip nanti didengar asisten pak Daren abis lu berdua"ucap salah satu teman mereka
"yaudah yuk masuk-masuk"mereka memasuki ruangan mereka masing-masing
hai guys penggemar baca novel
dukung terus ya novel baru saya dari on going sampai tamat kalau yang mau kasih saran komen aja di bawah semoga novel ini bisa menghibur
dan jangan lupa komen dibawah yang sudah baca,like dan favorit agar tidak ketinggalan
yang sudah membaca novel ini terima kasih dan maaf kalau masih banyak kesalah karna baru pemula.
terimakasih 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments