#4

“kenapa sayang?” tanya Nathalie begitu melihat wajah Dennis berubah merah karena marah setelah satu jam lama nya bertelponan dengan Lea dan Ansel yang saat ini sedang berada di Brazil.

“Saka... dimana Saka?” tanya Dennis yang mulai ketularan amarah nya Ansel.

“Saka seperti nya masih di rumah sakit. Memang nya ada apa?” tanya Nathalie yang masih belum paham dengan apa yang terjadi.

“Saka dan Bia telah memutuskan untuk tidak menikah. Dan aku yakin, sama hal nya dengan Ansel.. ini pasti karena Saka! Anak itu seperti nya harus aku tukar otak nya dengan otak tokek! Sebab otak nya yang ini tidak dia gunakan dengan semesti nya!” geram Dennis.

“Sabar! Kita tunggu Saka pulang dan kita tanya baik-baik! Pasti dia ada alasan untuk semua hal ini!” Seperti biasa, Nathalie selalu saja membela anak sambung nya itu.

Mungkin karena Nathalie memang Nathalie sangat mencintai Saka dan Azzura seperti anak kandungnya sendiri.

Dennis hanya bisa geleng-geleng mendengar perkataan Nathalie, kalau sampai ada orang luar yang mendengar apa yang barusan Dennis dan Nathali katakan, pasti mereka mengira, Dennis lah yang ayah tiri dan Nathalie yang ibu kandung nya Saka.

“Tidak! Aku tidak ada waktu untuk itu!!” Dennis langsung mengeluarkan handphone nya tapi sayang nya nomor Saka saat itu tidak dapat di hubungi.

“Kemana lagi nih anak!!” Seru Dennis kesal.

“Dennis- ingat!” ucap Nathalie sambil mengelus dada nya sendiri seolah memberi isyarat bagi Dennis untuk bersabar.

Dennis yang diperingati seperti itu auto menarik nafas dalam-dalam dan membuang nya pelan-pelan.

“Sebaiknya aku telpon Bia saja!” putus nya yang akhirnya menelpon Bia.

Dalam pikiran Dennis, paling tidak jika tidak bisa mendengar penjelasan dari Saka, Dennis bisa mendengarkan hal ini dari Bia.

“Hallo Bia? Kau dimana girl?” tanya Dennis begitu panggilan itu tersambung.

“Hai papa..aku-hmm aku di apartemen ku.” Ucap Bia, berusaha untuk menyembunyikan kesedihan nya dari mantan calon ayah mertua nya.

“Apa kau bisa ke rumah papa sebentar girl. Ada hal penting yang ingin papa bicarakan dengan mu.” ucap Dennis.

“Maafkan aku papa. Tapi sepertinya tidak bisa. Aku sudah pesan tiket ke Ohio papa. Aku kan pulang ke rumah nya Ayma di Ohio dan mungkin akan menetap di sana untuk sementara waktu.” Bia diam sesaat sebelum kemudian melanjutkan kata-kata nya.

“ Kak Saka pasti telah menyampaikan pada papa kalau pernikahan kami akhirnya kami putuskan untuk kami batalkan saja.” Sambung Bia sambil menahan semua rasa sesak di dalam dada nya.

“Seperti nya aku dan kak Saka memang tidak berjodoh.” Lanjutnya lirih.

“Tapi itu bukanlah masalah, toh pepatah mengatakan tidak hanya ada satu kumbang di muka bumi ini! Jadi aku pasti akan menemukan satu untuk ku suatu saat nanti.” Ucap Bia mencoba untuk terdengar kuat.

“Cih! Memang tidak hanya saja kumbang saja di atas dunia ini girl! Tapi kumbang busuk dan brengsek seperti itu cuma ada satu! Dan sayang nya kumbang busuk dan brengsek itu adalah anak ku!"Ketus Dennis bercampur emosi.

" Kau pasti sangat terluka oleh tingkah laku putra ku! Aku sungguh meminta maaf pada mu Bia! Seharusnya aku segera turun tangan untuk mengakhiri hubungan Saka dan minyak goreng itu.” Dennis terdiam, hati nya terasa sakit untuk meneruskan kata-kata nya sendiri.

“Ck.. aku terlalu yakin Saka pasti akan segera tersadar akan cinta mu dan dengan keinginan nya sendiri meninggalkan sampah tak berguna itu, Tapi sepertinya dukunnya berijazah sayang sehingga pelet nya tahan lama.” Seperti biasa, Dennis memang selalu berhasil membuat suasana yang seharusnya mengharu biru dengan guyonan nya yang keluar begitu saja.

“Ah- papa! Kau hampir saja berhasil membuat ku nangis bombay! Tapi ketika kau menyebut dukun, air mata ku auto mundur alon-alon ini!” balas Bia membercandai Dennis.

“Apa? menangis! Jangan bodoh Crystal Bianca!! Untuk apa kau menangisi kumbang busuk itu! Yang ada dia lah yang seharusnya menangis! Menangis karena telah membuang permata demi batu kali yang terlihat bersinar di dalam air!” dengus Dennis.

“papa bisa saja! Kata-kata papa sungguh membuat semua kesedihan ku meluaaaaap ke angkasa!” seru Bia seolah semua beban nya telah terangkat dari pundak nya, walaupun sebenarnya itu hanya di depan Dennis semata.

“Jangan berbohong pada papa Bia! Papa sudah mengenal mu sejak kecil! Papa tahu kapan kau bicara jujur dan kapan kau bicara bohong pada papa! Jangan tertawa di tengah deru tangis mu di dalam sana! Hati papa ikutan sakit Bia.” Ujar Denis dengan terbata-bata.

Seperti nya mantan calon ayah mertua nya itu sedang menangis sekarang.

“Astaga papa! Bia baik-baik saja! Sungguh! Bia sudah ikhlas melepaskan kak Saka. Dia kan juga berhak atas kebahagiannya. Walaupun bahagia nya tidak lah bersama Bia.” Ucap Bia berusaha tegar agar Dennis tidak di himpit rasa bersala pada nya.

“Hufff.. begini saja Bia! Tolong berikan papa satu kesempat unutk menunjukkan pada mu kalau Saka yang bodoh itu sebenarnya sangat mencintai mu girl! Please! Papa mohon.” Pinta Dennis untuk terakhir kali nya pada Bia.

“Untuk apa papa. Kak Saka itu memang tidak mencinta Bia. Dia mencinta Sovia dan sangat mencinta Sovia papa.” Ulang Bia dengan suara yang terdengar bergetar.

“Papa mohon Bia. Papa mohon! Papa berjanji apapun hasil nya setelah ini maka papa tidak akan melarang mu untuk pergi bahkan papa akan bantu kau untuk pergi menjauh dari Saka jika itu memang yang kau inginkan. Tapi please! Ayoo kita beri Saka satu tamparan keras, kalau setelah itu dia masih tidak sadar juga! Papa menyerah, terserah pada nya saja.” Ucap Dennis mencoba membujuk Bia.

“Tamparan keras? Maksud papa??” Bia masih belum paham dengan apa yang Dennis katakan.

"Papa ada sebuah rencana. Begini rencana nya-" Dennis pun mulai memaparkan secara jelas rencana nya ke Bia.

"Haruskah kita melakukan itu?" Tanya Bia ragu.

"Tentu saja harus! Aku yakin setelah itu dia pasti akan sadar dengan perasaan nya. Aku mohon pada mu Bia. Nanti aku yang akan menghubungi Arka dan yang lainnya. Mereka yang akan mengatur kepergian mu.Tapi sebelum kau pergi, kita lakuka dulu apa yang aku katakan tadi." Kali ini Dennis terdengar sangat memaksa.

"Baiklah papa. Untuk terakhir kali nya." Jawab Bia.

Sambungan telpon itu akhirnya berakhir.

"Anak itu memang harus aku beri pelajaran seperti nya!!" Dennis masih saja mendumel padahal sudah ada sebuah rencana yang maha dasyat yang telah ia persiapkan untuk putra nya.

"Bukan nya kau dulu sejak mereka dalam kandungan Anne sudah memberikan mereka pelajaran Dennis? pelajaran kimia.. fisika.. mathematics.. biology dan lain-lain." Sarkas Nathalie dengan nada mengejek.

"Hmm.. seperti nya aku kurang banyak ngasih pelajaran nya waktu itu!" Celetuk Dennisa lalu berlalu pergi.

Terpopuler

Comments

madinaputris

madinaputris

otak tokek cenahh/Facepalm//Facepalm/

2025-03-05

0

Yt turtorial

Yt turtorial

wkwkwk auto ngakak... ada minyak goreng nya pula /Facepalm/

2024-10-13

0

Ainieee

Ainieee

waah crta anak y denis

2023-10-14

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 115 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!