"Iyah, tergantung. Kalau aku jadi wanita itu dan tiba - tiba hamil aku minta pertanggungjawaban tetapi kalau dia ngak mau laporkan saja ke pihak berwenang." Jawab Gea.
Meyra hanya terdiam mendengarkan Jawaban dari Gea dan ia hanya mengganggukan kepalanya mencerna dari perkataan teman kuliahnya itu. Meyra tersenyum dan sekarang pikiran nya merasa lega.
"Begitu ya,"
Gea mengerutkan keningnya tidak tahu mengapa sahabat nya itu menanyakan pertanyaan yang lain selain tentang tugas kuliah.
"Memangnya kenapa kamu menanyakan pertanyaan seperti itu?" Tanya Meyra dengan tatapan mata menyelidiki.
Meyra menghela nafasnya dengan nafas berat, Ia sebaiknya menceritakan apa yang telah terjadi kepada sahabatnya itu dari pada memendamnya terus - menerus.
"Sebenarnya ada sesuatu yang menganjal hatiku selama seminggu ini, apa kamu ingat saat aku menelpon mu akan menginap dihotel Puri saat itu."
"Ya, aku mengingatnya. Memangnya kenapa? Apakah ada sesuatu terjadi padamu?"
"Aku saat di –" Meyra menjelaskan semuanya yang telah terjadi padanya seminggu lalu, Gea begitu syok dan tak kalah kaget mendengar nya dari telinga nya sendiri.
"Whattt?! Lalu apa kamu tidak meminta pertanggung jawaban padanya?" Tanya Gea.
"Bagaimana aku mau meminta pertanggung jawaban dengannya. kamu kira aku hamil apa?" Kesal Meyra.
"Oh, syukurlah. tetapi apa mungkin kamu belum merasakan tanda - tanda begitu?"
"Nah itu yang aku takuti, aku takut sampai benar hamil anaknya. Bagaimana jika aku–" Meyra tak bisa berbicara lagi, rasanya ia ingin menangis.
"Sudahlah kamu tenangkan saja pikiran mu, nanti kita lihat aja dulu sampai hari - hari berikutnya."
Meyra hanya mengganggukan kepalanya terdiam dan menyandarkan kepalanya pada bahu Gea.
...***...
Perusahaan Anggaranaya.
Kini Angga sedang menjelaskan tentang meeting nya selama dikantor. Ia betul - betul sibuk akhir - akhir ini. Tak terasa sudah menunjukkan pukul 14.00 kini meeting telah selesai dan Angga kembali ke ruangan nya.
Ia menghempaskan bokongnya di kursi kebesarannya. Sebenarnya pikiran nya sedang kacau balau, tentang kejadian beberapa Minggu yang lalu sama halnya dengan Meyra.
Ia menghubungi seseorang.
"Kalian cari sesuatu tentang kejadian beberapa Minggu yang lalu dihotel kalau tidak salah hotel Puri secepatnya."
"baik tuan saya akan segera melakukan perintah anda tuan,"
"jangan sampai tidak mendapatkan apapun, jika sampai tidak mendapatkan apapun yang saya perintahkan siap - siapa anda saya pecat, mengerti!"
"Baik tuan*"
Setelah selesai perbincangan antara bos dan anak buahnya itu diponsel nya, ia begitu prustasi Mengacak - acak rambut nya.
"Arghh! dimana gadis itu sebenarnya?! Kalau dia sampai beneran hamil anak ku, darah daging ku sendiri habis sudah. papa pasti akan mengeluarkan ku dari kk."
Dengan wajah begitu dingin nya Angga begitu kacau. Kini tiba - tiba seseorang mengetuk pintu ruangannya.
Tok. tok.
"Masuk," Ucap Angga.
Pintu itu pun terbuka seorang wanita cantik nan seksi itu masuk. Dengan melenggak - lenggokan tubuhnya ke arah Angga dan tersenyum.
Angga terkejut dengan keberadaan kekasihnya itu berada disana.
"Sayang," Panggil gadis itu kepada Angga dengan bibir seksinya.
"Mia, kenapa kamu datang kesini? kenapa tidak menghubungi ku terlebih dahulu?"
Tanya Angga berdiri dari tempat duduknya.
"Memangnya kenapa kalau aku datang? aku kan kangen sama kamu," Bisik Mia ditelinga Angga dan langsung saja memeluknya, tetapi pelukan nya tak dibalas oleh Angga malah ia mendorong tubuh Mia.
"Tunggu dulu, kamu ngak lihat disini ada CCTV. kalau papa aku tau aku memiliki hubungan dengan wanita bisa - bisa papa aku marah besar padaku." Tunjuk Angga ke arah CCTV diruangan nya itu.
Mia lupa akan hal itu, "sial...! kenapa gue bisa lupa."
•
•
•
•
•
Jangan lupa like jempolnya dan dukung terus karya aku sekian terima kasih banyak ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
Zeyn Seyi
hahah oh rupanya papanya akn marah beneran
2024-04-09
1
Zeyn Seyi
bilng ja kmu pusing sama gadis tu
2024-04-09
1
Zeyn Seyi
kamu sih
2024-04-09
1