Dua hari kemudian.
Alisia merasa cukup untuk istirahat selama dua hari, hari ini ia kembali menuju ke Mall membeli bahan kain digunakan untuk pembuatan baju, mobil barunya sudah datang sejak kemaren ia segera berangkat.
Mobil yang dikendarai oleh Alisia sudah sampai di West 12 dia segera menuju toko penjual kain.
Alisia membeli beberapa gulungan kain yang sesuai dengan desain yang telah dia buat, memang sejak dia tak diperbolehkan kerja oleh ayahnya Alisia sering menggambar desain di buku gambar dan saat ini dia utarakan.
Dengan dibantu oleh pegawai toko membawa gulungan kain ke mobilnya untuk mesin jahit dan lainnya Alisia sudah membelinya terlebih dahulu.
Saat kembali ke toko butiknya tak sengaja Alisia melihat seorang gadis dan ibunya mungkin tasnya ditarik oleh orang dan sepertinya seorang preman.
Gadis tersebut berteriak agar orang itu melepas tas milik ibunya dan sang ibu duduk di aspal sepertinya terluka karena orang itu.
" Nak biarkan mereka membawanya" kata ibu.
" Nggk bu ini milik kita jika kita kehilangan ini, kita tak miliki apa lagi bu" gadis, terus menarik tasnya.
" Hei gadis bodoh dengarkan perkataan ibumu semua ini untuk perlunasan utang ayahmu " kata orang itu, gadis terus mempertahankan tasnya dan menggelengkan kepalanya.
" Lepaskan dia" seru Alisia, menghentikannya. Gadis dan ibunya melihat seorang gadis muda berhijab mendatanginya, sang ibu memintanya untuk pergi tapi Alisia hanya diam.
" Hei kau jangan ikut campur urusan kami suami wanita itu ada hutang dengan bos kami dan sudah lima bulan belum di bayar" kata orang itu.
" Katakan berapa utangnya" kata Alisia.
" 1 juta dollar" .Alisia membayarnya dan orang itu meninggalkan mereka.
" Ibu tak apa-apa kan? " gadis, pada ibunya membantunya berdiri.
" Ibu baik saja, nak terima kasih atas bantuannya kami tak tahu gimana membalasnya" kata ibu, gadis hanya tersenyum.
Alisia tersenyum dan melihat ada dua tas besar sepertinya mereka mau pindah.
" Ibu mau kemana biar saya yang antar" kata Alisia.
' Kami tak tahu kemana kak, kami baru saja diusir oleh keluarga almahum ayah" kata gadis.
" Kamu bisa menjahit? " Alisia, gadis dan ibunya saling memandang.
" Ya kak saya bisa menjahit " kata gadis.
" Bagus kebetulan saya mencari tukang jahit untuk butik saya, kenalkan saya Alisia" Alisia, memperkenalkan dirinya.
" Saya Andin dan ibu saya Sukma" Andin juga memperkenalkan dirinya dan ibunya. Alisia mengajak mereka ke butiknya dan mempersilahkan mereka masuk.
" Andin bisa tolong bawa belanjaanku ke dalam kepalaku merasa pusing" kata Alisia, merasa kepalanya pusing.
Andin segera membawa belanjaannya memasukan dalam.
" Nak wajahmu pucat sebaiknya kita ke rumah sakit" kata ibu Sukma.
" Nggk apa bu saya hanya pusing sepertinya ini anak saya sedang protes" kata Alisia, tersenyum, mengelus perutnya.
" Jadi kakak sedang hamil" kata Andin, duduk di samping Alisia. Alisia tersenyum dan menanggukan kepalanya.
Ibu Sukma meminta putrinya membawa Alisia istirahat sedangkan ibu Sukma memasak.
" Kakak mau makan apa?. Biasa orang hamil menginginkan sesuatu? " Andin.
" Dia sangat pengertian tak pernah mengusahkan bundanya" Alisia, mengelus perutnya.
" Apa ayahnya yang mengalaminya".Perkataan Andin membuat Alisia tegang dia tak tahu siapa pria yang semalam bersamanya, apa itu mungkin.
Andin meminta Alisia untuk istirahat sedangkan belahan dunia lainnya ada seorang pria yang mengalami muntah tiap pagi dan menginginkan sesuatu yang tak biasanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Adelia Rahma
haha syukurlah ayahnya yg ngidam biar ibunya berkarya tidak ada gangguan
2023-10-27
0
Mbah goegle
laki" yg ngidam...🤦🫢🫢😁
2023-08-22
0
Wirda Lubis
lanjut
2023-08-06
0