Pernikahan dan terusir.
Sudah seminggu kejadian itu terjadi seakan mimpi buruk bagi gadis itu kehormatannya telah dicuri oleh orang asing, ia mengingat saat ia baru bangun melihat seorang pria tidur di samping dengan tak berpakaian.
Alisia merasa takut saat itu walau ia merasa sakit bagian bawah dengan sekuat tenaga melarikan diri dari sana, Wulan dan Yeni tidak menyadari kalau orang yang seharusnya bersama Alisia adalah orang lain sedangkan tuan Bono iuga menemui wanita lain.
Ini takdir ataukah lainnya rencana mereka untuk menghancurkan Alisia tidak sesuai karena mereka mendapatkan uang yang banyak dari tuan Bono si juragan tanah.
Setelah kejadian itu sikap Alisia berubah menjadi dingin dengan sekitarnya dan pernikahannya tinggal seminggu lagi.
Beberapa hari kemudian.
Rumah Alisia sudah dihias dengan indah dan para tamu undangan sudah berdatangan, Gio dan orangtuanya sudah datang Yuni menatap ke arah ibunya seakan bertanya kenapa pernikahan tetap dilaksanakan.
" Pihak pengantin wanita silahkan memanggil pengantinnya" kata penghulu.
Sebelum Johan memanggil Wulan untuk memanggil Alisia bibi berteriak dan menyatakan kalau Alisia jatuh pingsan saat di make up. Johan segera memanggil dokter para tamu berbisik membicarakan oengantin wanita pingsan di hari pernikahannya dan Wulan juga Yuni tersenyum.
Dokter datang dan memeriksa keadaan Alisia. " Diok gimana keadaannya? " Johan.
" Putri bapak hanya kelelahan karena kehamilannya" kata Dokter.
"Apa hamil" teriak Johan, semua orang juga terkejut mendengarnya, dokter pamit kembali ke rumah sakit.
" Johan apa-apaan ini putrimu hamil dan kau menikahkan mereka aku takkan menerima hal ini" geram ayah Gio.
Johan sangat marah berbeda dengan Wulan dan Yuni tersenyum bahagia.
" Maaf tuan jika pernikahan ini dibatalkan keluarga kami dan anda juga malu dengan tetangga, bagaimana pengantin wanitanya diganti dengan Yuni" kata Wulan, senyuman.
" Ibu apa maksudmu gimana kita bisa" ucapan Johan terpotong oleh ucapkan Gio yang setuju.
" Kami juga setuju Yuni lebih baik dari Alisia" kata ibu Gio, sebenarnya ia juga menyukai Yuni saat pertama pertemu tapi karena suaminya ia menurutinya.
Dengan terpaksa Johan setuju dan minta pihak MUA make up Yuni, tak lama terdengar kata SAH Yuni dan Gio sudah sah menjadi suami istri.
Alisia sudah sadar dan merasakan pusing di kepalanya.
" Akhirnya kau bangun juga" kata Johan, dengan dinginnya berdiri di depan pintu kamar.
" Ayah maaf pernikahannya" kata Alisia, memegang kepalanya.
Plak
Johan menampar putrinya. " Beraninya kau membicarakan pernikahan padaku setelah kau memalukanku" tekan Johan.
" Apa maksudnya, Ayah" ucap Alisia, dengan menahan rasa sakit di pipinya.
" Nak apa yang terjadi padamu sampai kamu hamil" Wulan berpura memeluk Alisia padahal ia senang.
" Hamil, ayah ini" kata Alisia, menangis menggelengkan kepalanya.
" Sekarang kau pergi dari sini. Saudarimu telah menggantikanmu untuk menikah dengan Gio untuk menghilangkan malu" kata Johan. Alisia mengingat kejadian beberapa waktu lalu.
" Ayah dengar ini bukan kesalahan Alisia ini kesalahan mereka" Alisia menunjuk Wulan dan Yuni yang baru saja masuk bersama Gio.
" Mas kenapa Alisia menyalahkanku dan ibu kami tahu kalau kami bukan keluarga kandungnya makanya ia berani fitnah kami, tapi kami sangat menyayanginya dan tak mungkin mencelakainya" kata Yuni, menangis dalam pelukan Gio.
" Cukup Alisia semua ini kesalahanmu bukan mereka, bereskan barangmu dan tinggalkan rumah ini" kata Johan, meninggalkan Alisia diikuti oleh lainnya.
Dengan perasaan sedih Alisia membereskan pakaian, laptop, berkas penting dan kartu ATM peninggalan ibunya dan meninggalkan mereka, sebelum meninggal ibu Alisia menyerahkan kartu ATM miliknya dan pinnya tanggal lahir Alisia.
Ibu Alisia sejak menikah dengan Johan tetap bekerja membuat kue dan uangnya disimpan di bank.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Adelia Rahma
nama yeni kok jadi yuni..
2023-10-27
0
Al^Grizzly🐨
mana yg betul thor..yeni atau yuni???
2023-10-23
0
Wirda Lubis
sabar Alisia kamu kuat jangan lemah
2023-08-06
0