#2

Ruby memperhatikan wajahnya di cermin.Tidak ada yang kurang pada penampilan nya saat ini kecuali satu hal... senyum kebahagiaan.

Naasnya hal yang kurang itu adalah hal yang paling utama yang harus di miliki oleh setiap pengantin wanita di hari pernikahan mereka.

Dan senyum kebahagiaan itu benar-benar sudah menghilang dari diri Ruby sejak Putra ingin memutuskan pernikahan mereka kemaren.

Ruby menarik nafas dalam-dalam... Berusaha untuk dapat memunculkan sebuah senyuman palsu di wajahnya. Dia tidak mau semua keluarga nya tahu kalau dia sedang bersiap untuk memasuki neraka baru nya.

"Kau cantik sekali nak!"Ujar Diah yang baru saja datang setelah melihat Tiara dan Reza di kamar sebelah.

Ya hari ini selain Ruby dan Putra yang akan menikah, saudari kembar Ruby, bernama Tiara pun akan melaksanakan pesta pernikahan mereka bersama Ruby dan Putra.

Bedanya, hari ini yang akan melaksanakan ijab kabul hanya Putra sementara Reza tidak akan melaksanakan ijab kabul lagi sebab Reza dan Tiara sudah menikah beberapa bulan lalu.

"Terima kasih bunda." Ruby langsung memeluk Diah. Tanpa ia sadari air matanya tiba-tiba keluar begitu saja.

"Hei!! calon pengantin kok menangis seperti ini??!" ucap Diah sambil langsung mengambil tisu dan membersihkan air mata di wajah Ruby perlahan.

Diah mengira Ruby menangis karena Ruby akan segera menikah dengan Putra lalu akan ikut bersama Putra pergi ke Jepang sebab basis perusahaan keluarga Putra ada di Jepang.

Tapi sayang nya Diah tidak pernah tahu kalau yang menjadi penyebab sebenarnya Ruby menangis saat itu bukan lah semata-mata karena hal itu. Namun karena hal yang lain.

"Tuh kan!! Hiasan wajah kamu jadi rusak!!" Seru Diah sambil memegang wajah Ruby sambil memaling - memalingkannya ke kiri dan ke kanan.

"Aduh.. gimana memperbaiki nya ini!" Diah terlihat panik karena sebentar lagi proses ijab kabul akan segera di mulai.

Dan biasanya setelah ijal kabul selesai maka ibu si pengantin wanita akan membawa pengantin wanita keluar untuk pemasangan cincin kawin, tanda tangan buku nikah dan pembacaan Sighat Taklik oleh suami.

Tapi saat ini make up anak gadisnya malah jadi kurang sempurna karena air mata yang menurut Diah keluar di waktu yang tidak tepat.

"Sella.. panggilkan MUA nya!! ini make nya pengantin wanita yang cengeng ini sedikit rusak!!" Perintah Diah pada asisten rumah tangga baru nya.

"Baik nyonya." jawab Asisten rumah tangga itu dan langsung keluar mencari MUA yang tadi izin ke belakang untuk ambil minuman dingin.

"Hei!! bunda tahu kamu pasti sangat sedih karena harus berpisah lagi dengan Bunda, ayah, kak Dimas serta Tiara... bunda tahu sayang. Tapi bukan kah menikah dengan Putra adalah impian mu sejak kecil?" ujar Diah sambil mendudukkan putrinya itu di depan meja hias.

"Kamu jangan melihat ke cermin!! Nanti MuA nya jadi sulit untuk memperbaiki make up kamu." Diah pun membalikkan posisi duduk Ruby yang semulanya menghadap ke cermin kini menghadap ke dirinya.

"Ayoo sekarang senyum dulu!! Berikan bunda senyuman terakhir sebelum kamu menjadi milik orang lain!" ujar Diah dengan mata berkaca-kaca.

Baru saja dia memarahi putrinya karena menangis eh malah sekarang dia sendiri yang ikutan menangis.

"Idih bunda! Barusan marahin Ruby karena menangis eh sekarang malah dia yang menangis!!" Ledek Ruby pada bundanya itu.

"Ini semua karena kamu yang nangis tidak pada waktu nya! sudah jelas momen tangis-tangisan itu udah diatur oleh MC eh kamu malah ngajakin bunda nangis sekarang!" Jawab Diah, sambil menghapus air matanya sendiri.

"Anggap aja kita lagi latihan untuk acara nanti bun!"Seru Ruby yang sempat-sempatnya disaat seperti ini malah bercanda.

"Kamu ya!! Bunda ini nangis betulan!! bukan sedang latihan!!" Diah langsung mencubit ujung hidung Ruby.

Belum lepas rasa kangennya bersama putrinya yang telah ia kira meninggal itu, sekarang Ruby sudah akan meninggalkan nya sekali lagi untuk ikut bersama pria yang Ruby cintai.

"Nanti kalau kamu sudah tinggal di Jepang..kamu harus mau belajar bahasa Jepang. . bunda dengar orang jepang tidak terlalu paham bahasa Inggris.. apalagi bahasa Indonesia atau pun Thailand. Biar kamu bisa membantu Putra dalam interaksi bisnis nya di sana." Diah malah jadi memberikan wejangan pada putrinya itu.

"Bunda tenang aja! Ruby udah belajar bahasa Jepang dari kemarin-kemarin. Bunda gak percaya? Ruby praktikan ya. ... eheem . eheem .." Ruby cek suara terlebih dahulu.

"Dengerin ya bunda .." Ruby mencoba memamerkan kemampuan bahasa Jepang yang sudah dia pelajari beberapa hari ini...

"Watashinonamaeha rubīdesu.." ujar Ruby, lalu terlihat bingung sendiri dengan yang dikatakan nya.

"Eh bener gak ya?"Tanya nya dengan nada tidak yakin.

"Astaga Ruby!! kamu nanya nya ke bunda!! ya mana bunda tahu!" celetuk Diah.

"Nyonya maaf.. ini Mua nya sudah datang." Seru Sella si assiten rumah tangga yang sudah berhasil menemukan MuA yang menghias Ruby tadi.

Terpopuler

Comments

Hapsak Nur

Hapsak Nur

tetaplah tegar, Ruby... 💪💪💪😄
tapi ngomong-ngomong,, apa benar si putra ini mau membatalkan pernikahannya dengan Ruby hanya karena tidak mencintai Ruby tapi mencintai tiara yang sudah bersuami??? 🤔🤔
aneh... 😏😏😌

2023-01-30

4

Jeng Anna

Jeng Anna

Semoga konsisten jd strong women yes Rubi

2023-01-27

3

Liliana

Liliana

baik.. di awali dengan kesedihan😢

2022-12-23

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!