#4

"Ayo sayang .." Ujar Diah pada Ruby

"Baik bunda." jawab Ruby singkat

"Alvin kamu ingat yang bunda bilang tadi kan?" tanya Diah sekali lagi.

"Siap bunda!!!" jawab Alvin yakin.

Ruby pun berjalan sambil didampingi oleh sang bunda.

Bak putri negri dongeng, Ruby terlihat sangat cantik dan anggun ketika menuruni anak tangga menuju ruangan majelis akad nikah.

Semua mata yang ada di ruangan itu terpana melihat kedatangan Ruby yang bak putri negri dongeng itu, tak terkecuali Putra yang sejak Ruby berjalan menuruni anak tangga itu tidak bisa melepaskan tatapan terpukau nya dari Ruby.

"Kau cantik sekali....Tiara." Gumam Putra dalam hati tanpa sadar, ketika melihat Ruby turun.

Cinta Putra pada Tiara benar-benar sudah menggelapkan matanya. Hingga dia tidak bisa membedakan mana wanita yang seharusnya dicintainya, dan mana wanita yang seharusnya dilepaskan.

Acara yang megah itu pun akhirnya dimulai. Dua pasang pengantin telah hadir di ruangan itu.

Sesi demi sesi pun berjalan dengan sangat baik hingga tanpa terasa acara sakral yang megah itu pun berakhir.

Hari sudah menunjukan pukul 9 malam, acara pun sudah benar - benar berakhir walau masih ada beberapa orang masih terlihat bercerita dengan asiknya di beberapa spot di dalam rumah.

Sedangkan para pengantin telah sejak tadi kembali ke kamar mereka masing- masing.

Tiara - Reza kembali ke kamar nya, demikian pula dengan Ruby dan putra, mereka pun telah kembali ke kamar nya.

Di sebuah kamar yang telah di setting sebagai kamar pengantin baru, terlihat Ruby dan Putra yang bertingkah bagaikan dua orang yang tidak saling kenal.

"Aku ingin kita kembali ke Apartemen ku sekarang!" ucap Putra acuh pada Ruby yang sedang membuka riasan rambut nya.

"Malam ini juga mas?" Tanya Ruby dengan suara lembutnya.

Wejangan yang diberikan oleh kedua orangtuanya setelah acara akad nikah tadi membuat Ruby merubah pikirannya.

Memang awalnya, Ruby ingin membalas perbuatan Putra yang telah melukai hati dan harga dirinya dengan membuat kehidupan Putra seperti di neraka.

Hanya saja semua perkataan ayah dan ibu nya tadi membuat Ruby untuk mencoba memberikan satu kali lagi kesempatan pada dirinya sendiri serta Putra untuk mencoba memperbaiki rumah tangga yang baru saja mereka bina ini.

Mana tahu setelah mengucapkan kata- kata sakral tadi, pikiran Putra berubah. Tidak hanya pikirannya, hatinya pun turut berubah. Harap Ruby.

Sejak saat itu Ruby bertekad akan membuat Putra lupa akan cinta pada Tiara dan melihat ke arah cinta nya.

"Aku sudah meminta asisten ku untuk menyiapkan penerbangan ke jepang besok pagi-pagi sekali. Dan ada beberapa hal penting yang harus aku siapkan sebelum berangkat besok pagi." Nada suara Putra masih terdengar seperti nada suara seseorang yang berbicara dengan orang asing.

"Kenapa kau jadi begini mas? apakah aku sudah benar-benar menjadi orang asing di mata mu?" rintih Ruby dalam hatinya.

"Bersabarlah Ruby!!! Ini adalah cobaan baru dalam rumah tangga mu di mulai dari sini." Ruby menyemangati diri nya sendiri. Dia harus bisa melewati semua halangan dan rintangan yang sudah menantinya di depan.

"Tapi- heem.. bagaimana menjelaskan ini pada ayah dan ibu? Mereka pasti tidak setuju kalau kita pergi begitu saja setelah acara. Apa tidak sebaiknya kita tunda barang sehari atau dua hari mas?" pujuk Ruby pada Putra.

Ruby berharap Putra bersedia mendengarkan nya dan merubah planning awalnya.

"Kalau kau ingin tetap berada di sini, tidak masalah. Aku akan tetap berangkat duluan. Dan kau bisa menyusul ku kapan saja kau mau." Sekali lagi Putra bersikap acuh tak acuh pada Ruby.

Hati Ruby merasakan sakit yang teramat dalam karena sikap acuh tak acuh Putra ini.

"Apa yang akan dipikirkan oleh keluarga ku kalau mas Putra pergi dulu sementara aku masih tetap di sini?" jawab Ruby dengan wajah yang terlihat sendu.

"Ya kalau kau tidak mau keluarga mu berpikir yang bukan-bukan, maka segera bereskan pakaian mu seadanya lalu ikut pergi bersama ku malam ini juga." tegas Putra yang benar-benar tidak peduli akan dilema yang dirasakan oleh Ruby saat ini.

"Tega nya kau pada ku mas..."rintih Ruby dalam hati.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***