Saat mencuci beras, Anaa melamun, ia teringat dengan penampakan yang sangat menyeramkan, bahkan ia juga di sentuh oleh makhluk tak kasat mata itu yang membuatnya berteriak histeris. Saat Anaa menceritakan kejadian itu pada semua orang, tak ada yang mau mempercayainya padahal Anaa yakin itu nyata.
"ANAA...." Anaa tersentak mendengar teriakan tiba-tiba itu.
"Apa, Mbak Rum?" Anaa balas berteriak sambil melanjutkan mencuci beras.
"Anaa! Cepat kesini!" Teriak Rumi yang suaranya terdengar dari belakang rumah.
"Lagi cuci beras, Mbak!" Anaa kembali berteriak namun Rumi tetap memanggilnya.
"Anaa! Cepat kesini!" sambil berdecak kesal, Anaa pun menghampiri Rumi. Namun saat sampai di belakang rumah, Anaa tidak melihat ada siapapun disana.
Anaa berteriak memanggil Rumi sambil mencari keberadaan kakaknya itu, namun sepertinya Rumi memang tidak ada disana.
Anaa kembali ke dapur dan ia mendapati Rumi yang sedang mencuci beras. "Kamu dari mana sih, An? Beras di rendam sama air begini," tukas Rumi yang tampak kesal.
"Tadi Mbak manggil aku, di suruh cepat kesana," jawab Anna merengut.
"Kapan? Aku baru datang dari toko, garam sama gula habis," jawab Rumi yang membuat Anaa tercengang. "Kamu ngapain diam aja? Tuang garam sama gula ke tempatnya tuh!" titah Rumi.
Anaa semakin heran dengan dirinya sendiri, namun sekali lagi ia mencoba mengabaikan keanehan itu. Ia pun melakukan yang di perintahkan kakaknya dan namun saat mengambil topples gula. "Jatuh..." Anaa tersentak dan langsung menoleh saat mendengar bisikan itu, ia menatap ke sekelilingnya dan Anaa merasakan hawa yang tak nyaman, Anaa melirik kakaknya yang kini mulai memasak nasi.
Mengabaikan bisikan itu, Anaa menuang gula ke toples namun entah bagaimana tiba-tiba toples itu jatuh.
"Astagfirullah, Anaa!" Teriak Rumi yang melihat toplesnya pecah dan gula sudah berserakan dimana-mana. "Hati-hati dong, Dek. Sekarang gulanya sudah tidak bisa di pakai lagi," keluh Rumi namun Anaa hanya bisa tercengang, tangannya gemetar dan di saat yang bersamaan, Yanti masuk ke dapur dengan wajah yang tampak cemas.
"Rum, belikan obat ke warung, ya. Mas Ahmad demam, panasnya tinggi sekali," tukas Yanti sembari menyiapkan air untuk mengkompres suaminya itu.
"Kak Ahmad sakit?" Tanya Rumi dan Yanti hanya mengangguk.
"An, kamu bereskan dapur, ya. Mbak mau ke warung, sekalian beli gula lagi," tukas Rumi. Anaa hanya mengangguk cuek.
Sementara di kamar, Ahmad menggigil kedinginan, wajahnya pucat, bahkan bibirnya menghitam, padahal beberapa menit yang lalu ia merasa kepanasan dan demamnya sangat tinggi. Namun kini keadaannya berbalik 180 derajat.
Yanti mengkompres kening suaminya itu namun ia terkejut karena tubuh suaminya kini justru sangat dingin.
"Mas, kita ke dokter saja, ya. Tadi kamu kamu panas, kenapa sekarang tiba-tiba dingin?"
"Hanya demam biasa," ucap Ahmad lemah. "Selimut, Yan. Dingin," keluh Ahmad yang langsung di selimuti oleh Yanti.
Sementara di dapur, Anaa membereskan dapur seperti perintah Rumi, namun saat menyapu ia kembali mendengar bisikan. "Jatuh..."
Anaa tersentak, ia langsung menoleh ke kanan dan ke kiri. Seketika tubuh Anaa terasa dingin, kedua telapak tangannnya berkeringat, lututnya terasa lemas, ia pun duduk untuk menenangkan perasaannya.
"Jatuh...."
"Ah...." Anaa memekik karena bisikan itu semakin nyaring. "Apa lagi yang jatuh? Aku lagi nyapu, apa yang bisa jatuh?" Gumam Anaa kesal kemudian ia melanjutkan pekerjaannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
💫R𝓮𝓪lme🦋💞
ni ada hantu beneran apa cuman ada orang yang ngerjain kluarga Anna sih
2022-09-09
2
Siska Agustin
baca pas banget mlm jum'at..gak berani kekamar mandi sendirian deehh..
2022-09-08
4
Siska Agustin
Anna kek diteror gt ya,kasihan sih..
2022-09-08
3