Bab 3

Setelah selesai di periksa, Dokter tidak mengalami Yanti memiliki penyakit apapun, semuanya sehat, luar dan dalam.

Dan yang lebih membuat Ahmad dan Yanti bingung, kini Yanti bisa bersuara meskipun ia masih mengeluhkan tenggorokannya yang sakit, yang menurutnya, seperti ada yang membelit disana. Namun sekali lagi Dokter mengatakan tenggorokan Yanti baik-baik saja.

Karena hari sudah sangat siang, Ahmad pun membawa Yanti pulang apalagi nanti malam Ahmad harus mengisi kajian di masjid. Dan di perjalanan, Yanti kembali membicarakan tentang santet.

"Kalau nanti sampai rumah aku kembali tidak bisa bicara, berarti ada sesuatu disana, Mas," kata Yanti namun Ahmad tak menanggapi ucapan istrinya itu.

"Mas...." rengek Yanti.

"Dari pada kamu ngoceh tidak jelas, lebih baik berdzikir. Kamu tahu? Di dalam Al-Qur'an, Allah menjelaskan bahwa setan itu sangat lemah, manusia jauh lebih kuat. Jadi berhenti berfikir yang tidak-tidak, karena bisa jadi, setan akan memanfaatkan ketakutanmu dan fikiran negatifmu itu!" Tegas Ahmad dan Yanti pun hanya menggumam kesal karena sang suami tak mempercayainya.

...***...

Yanti dan Ahmad sampai di rumah, dan Ahmad meminta Yanti berbicara untuk membuktikan ketakutan Yanti akan sihir itu, dan saat Yanti mencoba bersuara, ia bisa melakukannya.

" Lihat! Kamu bisa berbicara, mungkin tadi pagi kamu cuma serak, kurang minum air putih," ucap Ahmad eteng.

"Tadi pagi ASI-ku tidak keluar, Mas."

"Itu hanya kebetulan."

Yanti berfikir sejenak, ia menatap suaminya itu yang hendak mandi.

...***...

Karena ini malam jumat, Anaa tidak pergi ke padepokan, Anaa, Rumi dan kedua adiknya ikut Ahmad ke masjid untuk mengikuti kajian yang rutin di lakukan oleh Ahmad.

Keluarga Ahmad memang sederhana, namun para warga sangat menghormati keluarga itu karena Ahmad adalah Ustadz yang terkenal baik dan sholeh.

Setelah kajian selesai, Ahmad membawa ke empat adiknya itu pulang dan sesampainya di rumah, Ahmad meminta mereka langsung tidur.

Setelah melihat hantu di sumur, Anaa takut tidur sendiri, karena itulah ia tidur di kamar kedua adiknya.

Sementara di kamar Yanti, Yanti dan Ahamd sudah tertidur pulas. Hingga tiba-tiba Yanti terbangun karena mendengar suara Alif.

"Mbak, ayo bangun, Mbak...."

Yanti mengerang kesal, ia membuka matanya yang terasa berat itu dan ia melihat Alif memakai baju koko putih. "Apa sih, Lif? Sudah malam," tegur Yanti kemudian ia kembali memejamkan mata.

"Bangun, Mbak. Ada orang di luar, ayo cepat bangun!"

"Nggak ada siapa-siapa, Lif. Balik ke kamarmu, Lif!"

"Mbak, orangnya sudah dekat, mau masuk ke rumah. Bangun, Mbak!"

Yanti yang kesal karena Alif terus mendesaknya akhirnya bangun namun saat melihat ke sekitarnya, tidak ada siapapun disana.

Yanti langsung turun dari ranjang, ia memeriksa pintu kamarnya yang masih terkunci dari dalam. Kemudian Yanti hendak membangunkan Ahmad namun ia mengurungkan niatnya itu, berfikir mungkin tadi hanya mimpi.

Sementara di kamar Alif, Anaa terbangun dan ia melihat Alif yang berdiri di dekat lemari. "Sudah malam, Lif. Kamu ngapain disana?" Tanya Anaa dengan suara seraknya namun saat berbalik, Anaa melotot terkejut karena Alif masih tidur di samping Iqbal.

"Mimpi, itu cuma mimpi, ya Allah." Anna kembali memejamkan matanya dengan sangat erat, namun tiba-tiba ada sebuah tangan yang meraba punggungnya.

Anaa masih berusaha menganggap itu hanya mimpi, atau hanya halusinasi, ia mencoba mengabaikan hal itu namun tangan itu terus menyentuhnya, seperti tangan bayi, yang begitu kecil, dingin dan lembut.

"Cuma mimpi, nggak takut, nggak akut...." Anaa mencoba menenangkan dirinya sendiri namun saat tangan itu hampir menyentuh lehernya, Anaa langsung berteriak histeris dan melompat dari tempat tidurnya.

"Aaaahh..."

Anna berlari terbirit-birit dari kamarnya sampai akhirnya ia di datangi oleh Arumi. Anna menceritakan apa yang terjadi namun Arumi justru menertawakannya dan menyuruhnya membaca do'a sebelum tidur.

"Mbak, Anna nggak bohong," ujar Anna memelas.

"Kebanyakan mengkhayal kamu itu," tukas kakaknya mengabadikan ketakutan Anna. Anna hanya bisa menelan ludahnya dan berharap itu memang hanya halusinasinya.

Terpopuler

Comments

💫R𝓮𝓪lme🦋💞

💫R𝓮𝓪lme🦋💞

bikin penasaran aja nih🤭🤭

2022-09-09

2

Siska Agustin

Siska Agustin

Anna oh Anna makanya jangan asal bicara klo pun kamu gak percaya begituan jangan nantangin lah sekarang stelah ngalamin sendiri gmn??

2022-09-08

3

salmiati❤💚

salmiati❤💚

zikir terus ana..

2022-09-08

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!