Mata Vika berkedip memandang wajah tampan Marcel yang ditindihnya, masih belum sadar dengan posisi tangannya.Begitu Marcel selesai dengan ringisan kepalanya yang terbentur, pria itu langsung membalas tatapan Vika
"Singkirkan tanganmu dan tubuhmu dariku!" ujar Marcel dalam, penuh penekanan. Vika langsung tersadar dan memandang tangannya yang masih di benda keramat Marcel, matanya membulat dan secepat kilat tangannya disingkirkan dari tempat itu
"Oh tidak" cicitnya pelan dan bangun berdiri dari tubuh Marcel, Vika menunduk merasa sangat malu.Sekarang, ingin sekali dirinya berlari keluar dan bersembunyi di lubang semut saking malunya.Gadis itu terpaksa menahan malu dan terus mengutuk dirinya sendiri dalam hati
Marcel bangun dengan gagah berdiri, merapikan penampilannya yang tampak sedikit kusut akibat insiden tadi, menyugar(menyisir dengan jari) pelan rambutnya dan menarik jas nya dengan jantan
Marcel melirik sekilas pada gadis yang ditolongnya dan kembali duduk di kursinya tanpa mau peduli dengan wanita itu yang masih menunduk malu.
Marcel mengenal Vika sebagai wanita yang digunakan Markus untuk menjebaknya dan entah kenapa tadi tubuhnya spontan bergerak sendiri untuk menolong gadis itu hingga kejadian memalukan itu terjadi
Vika masih menunduk menahan malu dengan wajah semerah tomat nya sedangkan para hadirin tersenyum menggoda kearah pasangan itu walau tidak ada yang berani langsung menuturkan godaan itu dikarenakan wajah Marcel yang tidak bersahabat, pria muda itu dikenal sangat mengerikan didunia bisnis dan mereka juga tahu kalau pria itu sedang dalam suasana hati yang kurang baik saat banyak hasil produksi perusahaannya dicuri strukturnya oleh perusahaan lawan melalui seorang pencuri yang meninggalkan huruf V setelah aksi pencuriannya
Gadis muda itu bahkan kini tidak berani memandang sedikitpun kearah Marcel, dia hanya mendengar bantahan serta usulan dari para kolega tanpa berniat menyahut.Dia cukup pandai di bidang bisnis namun, sekarang pikirannya sedang tidak fokus apalagi pasca kejadian memalukan tadi
Vika juga mendengar berbagai kritikan dari mulut pedas Marcel yang membuat para kolega lain terdiam dan menunduk malu. Dari situ, Vika dapat menyimpulkan kalau Marcel adalah pria yang cukup pandai membuat orang terdiam
"Bagaimana menurut Anda, Nona Vika Amanda Deaner?" ujar moderator bertanya pada Vika yang terus terdiam sepanjang jalannya rapat. Marcel memandang kearah gadis itu
"Jadi namanya Vika" batin Marcel yang tadinya tidak pernah menduga kalau Vika adalah putri dari salah seorang pemilik perusahaan besar. Marcel sempat mengira kalau Vika hanya gadis desa biasa saat pertemuan pertama mereka dan sangat jelas kenapa Vika menolak uangnya waktu itu, karena gadis itu tidak kekurangan uang dalam keluarganya
"Kalau menurut saya sistem ini sudah cukup, itu akan membawa banyak keuntungan untuk perusahaan kita" jawab Vika yang bahkan tidak mengerti dengan jawabannya sendiri.Para kolega saling melemparkan pandangan mendengar jawaban Vika dan Marcel memandang gadis itu dengan sebelah alisnya naik
"Keuntungan apanya? Karena sistem itu banyak hasil produksi perusahaanku yang dicuri oleh perusahaan lawan" jawab Marcel pedas, masih menatap gadis itu. Vika membalas tatapan Marcel dengan polos dan sialnya gadis itu harus mengakui kalau pria didepannya ini luar biasa tampan dengan garis wajah yang tegas.Vika terdiam, tidak mampu menjawab kata-kata Marcel yang menampilkan senyum sinisnya
"Ah sudahlah, pada dasarnya kau tidak mengerti apa-apa" ujar Marcel dan mulai bangkit dari duduknya
"Sebaiknya kita sudahi saja rapat ini, karena percuma kita mengadakan rapat tanpa hasil yang mengubah apapun" tambahnya dan keluar dari ruang rapat tersebut
Para kolega hanya mampu terdiam, Vika mengeram dalam hati 'Apa pria itu baru saja mempermalukannya didepan para kolega'
Dengan segera gadis itu keluar menyusul Marcel saat pria itu mulai memasuki lift.Dengan segera Vika berlari masuk kedalam lift tersebut setelah beberapa saat Marcel masuk.Marcel memandang wanita itu heran namun, memilih tidak peduli
" Hey kau! pria brengsek! Apa maksudmu aku tidak mengerti apa-apa?" Marcel melirik sekilas kearah gadis itu dan memilih tidak menjawab, mengabaikan sepenuhnya keberadaan gadis itu.Dia muak berurusan dengan wanita tapi tidak dengan wanita ini, seakan ada satu magnet kuat yang menarik dirinya untuk berbuat lebih pada wanita itu saat tubuh mereka berdekatan
Oh Tuhan...Dia pria normal, berada berdua dengan gadis perawan itu dalam ruangan lift yang tertutup ini, bisa membuatnya meledak apalagi dirinya pernah mencium gadis ini dan insiden tersentuhnya organ vitalnya
Vika semakin dibuat kesal saat pria itu mengacuhkannya seakan dirinya makhluk tak kasat mata, gadis itu melangkah kedepan Marcel, mengabaikan godaan wajah tampan dan aroma maskulin pria itu
"Hey! Jawab pertanyaanku?" teriak Vika semakin berani, gadis itu lupa dengan kejadian memalukan yang terjadi diantara mereka.Marcel memandang wajah gadis itu dari jarak yang begitu dekat
"Menyingkir, aku tidak punya urusan denganmu" ujar Marcel pelan namun penuh dengan penekanan.Vika semakin kesal dan semakin mendekatkan diri pada Marcel
" Tapi aku punya urusan denganmu" jawab Vika tersenyum sinis
Cukup sudah! Kesabaran Marcel sudah habis.Tangannya yang tadi setia dalam saku celana bahannya kini tergerak mendorong bahu gadis itu hingga membentur dinding lift dan Vika meringis
"Apa tujuanmu wanita kecil! Hingga dengan beraninya dirimu mencari masalah denganku dan tangan sialanmu itu sudah lancang menyentuh area pribadiku" bisik Marcel tepat didepan wajah Vika
Wajah mereka sejajar hingga keduanya dapat merasakan hembusan nafas masing-masing.Vika masih meringis namun wajahnya kembali menjadi merah tiba-tiba saat mendengar ujaran Marcel tentang kejadian tadi
"Itu terjadi tanpa disengaja" cicitnya pelan dengan menunduk dan berusaha melepas diri dari kungkungan Marcel.Namun, pria itu tidak bergeming sedikitpun
"Lepaskan aku!" Vika masih mencoba melepaskan diri sedangkan Marcel memperhatikan wajah Vika hingga turun ke arah bibirnya.Jiwa liar Marcel ingin kembali mengecap bibir itu.Dengan perlahan Marcel mendekatkan wajahnya pada wajah Vika dan ketika jarak semakin sempit, saat bibir keduanya hampir bertemu...
TING...
Bunyi lift terbuka membuat Marcel spontan melepaskan Vika dan buru-buru keluar setelah berdehem beberapa kali menetralkan rasa gugupnya, mengabaikan kebingungan orang-orang diluar lift yang sedang menunggu lift dan melihat mereka berdua
Vika menghembuskan nafasnya dan menyentuh dadanya yang berdebar
"Apa yang terjadi dengan diriku?" batinnya memandang punggung Marcel yang menjauh
🍀🍀🍀
Beberapa hari kemudian
Marcel memasuki apartemennya dengan wajah kesal, dikerenakan dirinya belum juga menemukan identitas sebenarnya dari pencuri V yang menjadi dalang dibalik batalnya produksi barang perusahaannya.
Namun, ekor matanya berhasil menangkap sebuah frame foto dirinya dengan sang mantan kekasih "Silvina Chader". Wajah Marcel mengeras, dia marah
Selama 5 tahun mereka menjalin hubungan, Marcel tidak pernah mencoba merusak wanita itu namun, pada akhirnya wanita itu selingkuh dengan musuhnya ' Markus'.
Marcel berjalan kearah frame foto tersebut, meraihnya dan kemudian membantingnya hingga pecah berkeping-keping, lalu meraih gambar itu.Dimana terlihat dirinya yang tersenyum bahagia dengan sang mantan kekasih
Merobek gambar itu hingga tidak berbentuk, Marcel menahan kemarahannya. Semua yang menimpanya berasal dari seseorang yaitu 'Markus'.Kekasihnya Silvina direbut pria itu, pencuri V yang mengambil barang produksi perusahaannya berada di pihak Markus, belum lagi wanita yang bernama Vika, yang muncul di kehidupannya juga merupakan suruhan Markus, setidaknya itulah pemikirannya
Tangannya mengepal menahan kemarahan
"Kau akan mendapat balasannya Markus" ujarnya dalam kesendirian dengan mata menyala-nyala marah
.
.
.
Kritik dan saran diharapkan🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Rini Antika
Semangat terus Kak, maaf baru sempet mampir lg..💪💪
2022-10-14
1
Rini Antika
fokus donk vika fokus..🤭
2022-10-14
1
Hiatus
jangankan Vika, Sa yang baca saja merasa malunya bukan main🤣🤣🤣🙈
2022-09-10
1