Marcel sedang memeriksa file-file perusahaannya sebelum sebuah E-mail masuk dan isinya adalah sebuah gambar kalung berlian Agnes dengan tulisan dibawahnya 'kau kalah looser' membuat Marcel naik darah dan hampir saja membanting laptopnya
"Kurang ajar, berani sekali pencuri ini bermain-main denganku" desis Marcel kesal
'Siapa kamu' Marcel membalas e-mail itu
'*Ha..ha..ha.Kau tanya siapa aku?'
'Jangan main-main denganku,katakan siapa kamu?'
'Kalau kamu ingin tahu siapa aku, buka berita bisnis terbaru hari ini.kamu akan segera mengetahuinya*' tulis si pengirim membuat Marcel semakin berang.Namun, dirinya buru-buru membuka berita dan terpampanglah sebuah kenyataan kalau hasil produksi perusahaannya tahun ini gagal total karena perusahaan lawannya sudah memproduksi properti yang sama seperti yang dirancang perusahaannya
Dan yang lebih menyakitkan, kalung yang sedang dicarinya kini berada ditangan Markus, lawannya di dunia bisnis sekaligus pria yang merebut wanita yang sempat dicintainya
"Sial!" teriaknya kesal sambil melempar barang-barang dimejanya.Dengan cepat dirinya mengambil ponselnya dan menghubungi nomor Markus, begitu sambungannya tersambung
"Apa maumu bajingan?" ujarnya langsung tanpa ditahan-tahan
"Wow..wow..wow..slow man, jangan terlalu emosi.Bagaimana hadiah dariku, kamu suka?" tanya Markus mengejek
"Apa sebenarnya tujuanmu bedebah! Belum puaskah kau telah merebut wanita yang kucintai?"
"Tentu saja aku belum puas, sebelum aku membuatmu hancur sehancur-hancurnya.Aku muak selalu menjadi nomor dua di belakangmu, tapi tidak apa-apa.Aku cukup puas dengan yang ku capai saat ini, apalagi mengingat ******* pertama kekasih tercintamu menjadi milikku.Biar kutebak! Kau laki-laki yang belum pernah merasakan bagaimana rasanya bercinta bukan?"
"Diam kau bajingan!" teriak Marcel semakin dibuat kesal dan memang benar kalau dirinya belum pernah merasakan hubungan badan dengan seorang wanita
"Kenapa kau marah? Apa tebakanku benar?Woah! Dirimu benar-benar menyedihkan.Apa perlu aku bantu agar kamu bisa merasakan bagaimana rasanya bercinta" kata Markus dengan nada mengejek.Marcel semakin dibikin berang, dengan spontan dirinya melempar ponsel itu hingga hancur berkeping-keping dan tak berbentuk.Kalau dia bertemu dengan markus, dipastikannya kalau dia akan membuat perhitungan dengan pria itu
🍀🍀🍀
Vika, gadis itu memandang bayangan dirinya dicermin.Dia begitu bahagia mendapat telpon dari Markus dan mengajak dirinya untuk bertemu, dia berharap ini pertemuan yang akan membawa kebahagiaan baginya
Sudah begitu lama dia berharap pertemuan ini.Saat dirinya sedang sibuk memake-upin wajahnya, tiba-tiba matanya tertuju pada bibirnya dan bayangan kejadian ciuman pertamanya melintas begitu saja.Vika menggelengkan kepalanya mencoba menghilangkan bayangan itu
Namun percuma, kepala kecilnya tidak dapat melupakan wajah tampan pria itu dan rasa manis dibibirnya seakan masih tersisa, tanpa peduli dengan otaknya yang sedang tidak fokus, Vika mengambil tasnya dan keluar untuk bertemu dengan Markus.Namun,baru beberapa langkah dirinya hendak keluar, sebuah suara lebih dulu menginterupsi
"Mau kemana kamu,Vika" tanya seorang pria paruh baya
"Eh papa.Vika mau keluar sebentar pa, ingin berjumpa dengan teman"
"Siapa?" tanya sang Ayah lagi.Vika langsung gelagapan
"Eh itu..eum..teman Vika yang bekerja di rumah sakit, Suster Dira" Vika menghembuskan nafas lega saat berhasil memberikan jawaban pada papanya.Bisa-bisa papanya marah jika mengetahui kalau dirinya hendak bertemu dengan seorang pria
"Maafkan aku Dira" batinnya minta maaf karena sudah menggunakan nama suster Dira, papanya memandang curiga kearahnya
"Vika boleh pergi kan pa?" tanya Vika lagi
"Eum..Vika, sebenarnya papa ingin bicara serous denganmu.Papa ingin kamu mengambil kendali perusahaan sebagai direktur" ujar sang ayah membuat Vika melongo
"Tapi pa, Vika belum siap memimpin perusahaan.Vika bukan Lisa yang mampu memimpin perusahaan di usia semuda ini" Vika mencoba menjelaskan keberatannya
"Jika Lisa bisa, kenapa kamu tidak bisa! Jangan membantah papa, turuti saja apa yang papa suruh" ucap papanya tegas
"Tapi Vika.." Vika mencoba membantah namun sang ayah langsung memotong ucapannya
"Tidak ada tapi-tapian.Besok ada rapat kolega perusahaan, kamu akan hadir sebagai perwakilan papa dan jangan coba membantah! Pergilah!" jelas sang ayah sembari berjalan pergi meninggalkan Vika yang masih memandang sang Ayah penuh keberatan
Memimpin perusahaan! Yang benar saja! Dia belum siap, dia masih ingin menikmati masa mudanya dan menjalankan hobi gilanya.Dia bukan sepupunya Lisa yang memiliki kemampuan memimpin perusahaan diusia muda, itupun dikarenakan Lisa terpaksa melakukannya karena sudah menjadi tanggung jawabnya disaat dirinya kehilangan kedua orang tuanya di usia dini
"Ah papa! Kenapa kau berikan padaku beban seberat ini?" batinnya bertanya dengan kesal
Akhirnya Vika pergi ke tempat janjiannya dengan Markus.Masih dengan perasaan campur aduk.Antara kesal, kecewa, dan senang.Begitu sampai ditempat, Vika melihat pria yang sudah lama dicintainya, Markus sedang duduk disebuah meja seakan menanti seorang pendamping hidup yakni dirinya.
Namun, entah kenapa setelah mendengar perintah papanya, rasa bahagianya seakan pudar
"Maaf Markus, saya terlambat.Kamu pasti sudah lama menunggu ya?" ujar Vika penuh rasa sesal, Markus tersenyum
"Tidak juga, aku juga baru sampai" jawab Markus tersenyum lembut
"Wanita ini cantik juga ternyata! Baguslah, pencuri V tidak menyuruhku mendekati dan menerima wanita jelek" batin Markus berujar
Vika akhirnya menarik kursi dan duduk didepan Markus.Dirinya memandang Markus malu-malu yang dibalas pria itu dengan berani membalas tatapan matanya.Vika mulai menilai karakter wajah Markus, pria itu lumayan tampan walau harus diakuinya, pria yang menciumnya tempo hari jauh lebih tampan dan jantan.namun, apa boleh buat! Hatinya sudah lama tersimpan buat Markus
Sejak dirinya masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), perlahan ingatannya kembali ke kejadian 11 tahun yang lalu
Flashback
Vika baru saja masuk SMP, dia berjalan dengan riang menuju sekolahnya namun, dikarenakan dirinya kurang mengerti dengan tempat itu, dirinya salah ambil jalan hingga akhirnya masuk ke kawasan para preman.
Para preman yang sedang berpesta dengan mabuk-mabukan, melihat Vika lalu menangkapnya.Para preman yang berjumlah 6 orang pria dewasa itu mencoba membuka pakaian Vika, bermaksud melecehkan ABG itu.
Vika mencoba berontak dengan berteriak, namun percuma, tidak ada yang mendengarnya.Vika hampir kehilangan harapan, sedang air matanya tumpah dengan deras tanpa disuruh
Namun, ketika dirinya sudah sepenuhnya menyerah, sebuah suara lantang milik seorang remaja lelaki membuka cahaya baru buatnya
"Hey kalian sialan! Beraninya sama anak kecil, wanita lagi! Kalau kalian memang berani, sini lawan aku" ujar remaja itu dengan berani.Para preman itu melepas Vika dan beralih melawan remaja sok jagoan itu
Vika langsung merosot lemah, sedang matanya buram dengan air mata, dia melihat perkelahian yang tidak seimbang itu.seorang remaja pria melawan 6 pria dewasa.Vika dapat melihat remaja pria itu dipukuli hingga terlihat darah mengucur keluar dari wajah remaja itu
Namun, dengan mata buram itu Vika seakan dapat melihat dan mendengar kalau remaja itu menyuruhnya untuk segera pergi kabur.Dengan tenaga yang tersisa Vika berusaha berdiri dan pergi bersembunyi meninggalkan remaja pria itu yang terus dipukuli tanpa ampun
Setelah beberapa saat,Vika mencoba mengintip dan melihat para preman itu menggiring remaja itu yang sudah terkapar pingsan.Setelah bayangan para preman dan remaja itu hilang, Vika mendekat ketempat terjadi perkelahian
Barang-barang remaja itu berhamburan hancur tidak berbentuk.Namun, melihat lambang sekolah diseragam remaja tadi.Vika tahu kalau dia satu sekolah dengan si remaja penolongnya.
Vika berhasil menemukan potongan nametag si remaja bernama "Mar" yang patah, pasti setengahnya masih berada di seragam si remaja.Vika juga melihat sebelah sepatu yang terlepas milik remaja itu.Dia memperhatikan logo sepatu itu limited edition yang hanya dipakai oleh orang ber-uang.Itu berarti remaja penolongnya adalah orang kaya
Vika tidak sempat memperhatikan wajah remaja itu dikarenakan matanya dalam keadaan buram dengan air mata dan dalam jarak yang cukup jauh.Akhirnya Vika pulang dalam keadaan yang jauh dari kata baik-baik saja.Bajunya sobek, rambutnya berantakan, belum lagi matanya yang terus menangis membayangkan keadaan penolongnya hingga terikrar didalam hatinya
"Aku akan menyerahkan diriku sebagai istri dari penolongku, bagaimanapun keadaannya nanti"
Pasca kejadian itu.Vika tidak masuk sekolah selama seminggu karena trauma.Orang tuanya sempat mengajukan pemindahan sekolah namun, Vika menolak.Dia akan tetap sekolah disitu dan mencari tahu tentang penolongnya yang memiliki nama awal 'Mar'
Ketika dirinya masuk sekolah, dia mulai mencari pria yang memakai sepatu berlogo sama dengan penolongnya dan akhirnya Vika menemukannya.Pria yang memakai sepatu berlogo itu dan namanya adalah Markus dengan nama awal 'Mar' dan yang lebih meyakinkannya kalau Markus adalah penyelamatnya dikarenakan wajah pria itu yqng penuh luka dan ditempeli banyak plester luka.
Sejak saat itu, Vika berusaha mendapatkan cinta Markus sesuai dengan ikrarnya, walau saat bertemu Markus yang waktu itu duduk di kelas 3 dan Vika kelas 1 tidak mengenal Vika yang sudah ditolongnya.Namun, Vika tetap akan menjalankan sumpahnya
...****************...
.
.
.
Kritik dan saran diharapkan🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
wiemay
jangan jangan inisial ''Mar" adalah Marcel
2023-02-28
0
Rini Antika
gak boleh bohong vika..🤭
2022-09-17
1
bunda s'as
kayaknya yang nolong mar-cel bukan mar- kus apalagi mar-rimar 🤭🤭✌️ aku yakin vika salah dan vika itu si pencuri yah?
2022-09-15
1