"Ha... ha... ha... kau tau Lazarus?! Aku saat ini sangat luar biasa bahagia, kau akhirnya melepaskanku darimu dan dari belenggu rantai rumah ini! Ha... ha... ha... " Angela dengan puasnya tertawa seakan dunia kembali padanya, membuat Lazarus yang mendengar tawanya semakin murka.
Dengan percaya diri Angela yang masih dicekal pergelangan tangannya, kali ini dirinya tidak menghindar. Ia memajukan tubuhnya, sampai tubuhnya itu menempel ke tubuh suaminya. Ia mengangkat wajahnya, mensejajarkan tatapannya menatap intens manik suaminya dengan sorot mata benci.
"Kau anggap dirimu apa selama ini Lazarus? Raja? Penguasa dunia? Penguasa manusia? Hah?!" Angela semakin menatap tajam suaminya itu.
"Kau salah besar! Dirimu hanyalah seonggok tulang yang terbungkus daging dan kulit bahkan di dalam tubuhmu mengalir darah merah yang sama denganku. Jadi? Menurutmu apa yang harus kamu Agung-agungkan dari dirimu sendiri!" Angela kembali menertawainya seakan Lazarus sang maha bertahta seperti raja, padahal di matanya dia hanyalah seorang badut dunia fana.
Lazarus terhenyak mendengar hinaan-hinaan yang keluar dari mulut istri yang selama ini hanya seperti boneka hidup yang selalu menuruti semua keinginannya. Ia menatap istrinya tak percaya seakan sudah tak mengenalinya lagi.
Lazarus yang terkejut segera tersadar, ia membuka mulutnya ingin mengatakan sesuatu, tapi sekali lagi dirinya dibuat terdiam tak berkutik saat istrinya menutup bibirnya dengan jari telunjuknya seolah membungkam mulutnya agar tak bicara.
"Oh tidak Lazarus yang agung! Selama ini selalu kau yang bicara, aku adalah pendengar yang baik bukan? Tapi apakah kau tau? Aku juga bisa bicara! Tidak bisu yang hanya bisa mendegarkanmu saja! Kali ini kau yang mendengarkanku!" jari telunjuknya berpindah dari mulut Lazarus ke dadanya, Angela menekan jari telunjuknya ke dada bidang milik suaminya dengan kuat.
"Dengar Lazarus, kau hanyalah seorang pahatan batu es yang menyerupai wujud manusia. Bahkan ketika dulu aku keguguran pun kau bahkan tidak menghiburku. Sekalipun kau tak pernah ada d sampingku, aku hanya alat pemuas nafsumu saja!!!" Angela dengan ganas mencakar dada suaminya, terdengar suara sobekan kain dari kemeja yang di kenakan Lazarus.
Saking syok dirinya Lazarus hanya bisa pasrah menerima perlakuan istrinya, ia dengan sigap menangkap kedua pergelangan istrinya lalu menahannya.
"Apa kau sudah gila?! Sudah berselingkuh, sekarang beraninya kau menyerangku!" Lazarus membopong tubuh istrinya dipundak, berjalan melewati undakan tangga membawanya ke kamar mereka yang tidak dijaga ketat, karena hampir semua ruangan Lazarus sudah menaruh pengawal.
Semua pekerja di Harem, diwajibkan menandatangi surat perjanjian sebelum mereka mulai bekerja. Apapun yang mereka lihat dan mereka dengar, jika tidak bisa menutup mulut mereka resikonya dipecat dan diluar sana tidak akan bisa melamar pekerjaan apapun lagi karena pihak Harem akan mengucilkan mereka. Tapi jika mereka pandai menjaga rahasia di dalam harem, tentu saja gaji mereka 100x lebih besar dari gaji pegawai biasa, itu lah yang membuat mereka melamar pekerjaan di dalam harem.
Seperti sekarang, ketika Lazarus membopong paksa istrinya, terdengar suara jeritan dari mulut Angela, para pengawal dan pekerja pura-pura tidak melihat ataupun mendegar teriakannya.
Lazarus menjatuhkan tubuh istrinya dengan ke atas ranjang, ia mengunci tubuh istrinya dan berusaha membuka tali ikat pinggang, setelah berhasil membukanya dirinya segera melilitkan tali ikat pingangnya ke kedua pergelangan tangannya dan mengikatnya ke besi atas ranjang.
"Mau apa kau!?" Angela sedikit ketakutan, bukan takut lazarus akan menyakitinya tapi janin yang sedang dikandungnya, yang bahkan lazarus belum tau.
Mendengar suara ketakutan Angela, Lazarus hanya tersenyum menyeramkan. Ia tak menyangka hanya memberi istrinya kekerasan lebih kejam sedikit saja langsung membuatnya bergetar ketakutan.
"Hei.... Istriku yang cantik, kenapa tubuhmu bergetar. Mana suara kerasmu tadi yang berani menghinaku, mana tenaga besarmu yang berani menyakitiku. Sayang... ckck," mata lazarus memandang kejam ke arah istrinya yang berbaring ketakutan.
"Tenang saja, aku tidak sudi menyentuh tubuh kotormu yang terjamah pria lain. Cih! Tubuh kotor itu tak sudi aku dipuaskan olehnya! Sebelum aku ceraikan, aku akan menghukum mu lebih dulu dengan perlahan tapi akan membuatmu tidak ingin hidup lagi!" lazarus mulai mendekati tubuh Angela dengan perlahan, dirinya ingin menikmati setiap respon dari istrinya. Tepat saat dirinya akan mencekik leher Angela, terdengar ketukan di pintu kamar.
"Sialan! Beraninya mengangguku! Kalian tau hukuman apa bagi yang berani mengangguku!" Lazarus meraung marah menggetarkan kamar itu.
"Ini saya tuan, pengurus rumah," jawab pengurus rumah diluar pintu kamar yang sedikitpun tidak terdengar ketakutan, dia adalah seorang pria paruh baya yang dulunya menjadi orang kepercayaan ayahnya sebelum diberikan pada lazarus.
Lazarus hanya bisa menahan amarahnya, ia tau marah kepada pengurus rumah yang adalah kepercayaan Ayahnya bisa membuatnya terkena masalah.
Lazarus turun dari ranjang, berjalan membuka pintu. Lazarus menatap tajam pria paruh baya di depan kamarnya dengan tidak suka.
"Ada apa?" tanyanya pada pengurus rumah.
Pria paruh baya itu tidak langsung mengatakan, ia mendekatkan tubuhnya dan berbisik di telinga Lazarus.
"APA!!!??" teriakan lazarus kali ini bahkan membuat para pekerja yang tidak pernah mau tau urusan majikan mereka, seketika suara teriakannya menggelitik rasa penasaran yang sudah berusaha mereka sembunyikan dan semua mata memandang ke arah Lazarus.
*
*
*
-----------Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Erna Wati
seru ni penasaran lanjut
2024-11-24
0
Shinta Dewiana
kayaknya seru ini....nyimak dulu ahhh...
2024-02-06
1
Sandisalbiah
makin penasaran..
2024-01-25
0