Bab 5

Samuel keluar dari dalam bilik toilet, meninggalkan Angela di dalam tuk berganti pakaian menyamar. Tak lama Angela keluar, mulanya dia memakai dres dibawah lutut yang terkesan feminin, sekarang dia sudah mengenakan topi, memasukan semua rambutnya ke dalam topi dan memakai kacamata hitam. Tubuh bagian atas memakai kaos putih dipadu dengan jaket kulit hitam, celana jins sobek serta sepatu boot hitam.

Semua perlengkapan pakaiannya adalah pemberian dari seorang wanita harem yang menaruh iba padanya. Bahkan ketika dia dulu pernah meminum pil, pegawai wanita harem itu yang memberikannya. Wanita separuh baya yang katanya dulu adalah ibu susu dari lazarus, Ibu kandung Lazarus yang adalah istri pertama Ayahnya meninggal dunia saat melahirkan lazarus.

Samuel menilik dari atas ke bawah penampilan samaran Angela, merasa puas ia mengangguk pada angela dan berbisik. "Bravo".

"Mari kita beraksi kawan, tunjukkan keahlianmu. Sedikit berputar sembunyi-sembunyi, tapi akhirnya s jerry akan terjebak pancingan s tom. Ready?" Angela menaikan dagunya, memupuk rasa percaya dirinya. Seperti bertanya pada samuel, padahal dia lebih meyakinkan dirinya sendiri.

Samuel berjalan keluar lebih dulu, gaya berjalannya seperti seorang wanita berlenggak lenggok membuat Angela sekali lagi menahan tawanya.

Lihatlah, aku keluar dari harem sebentar saja sudah menemukan lagi tawaku yang sudah lama hilang. Papa tolong bantu anakmu. Tuhan lancarkan semuanya! Segenap Doanya dalam hati.

Benar saja perkiraan Angela, greta asisten pribadinya sudah berjaga di depan pintu masuk toilet. Angela merapatkan tubuhnya pada samuel, sedikit menempel dan menggandeng lengan kirinya. Separuh wajahnya ia sembunyikan di punggung samuel yang berpakaian wanita.

Mereka berdua berjalan melewati Greta, Angela tak hentinya berdoa dalam hati. Saat mata greta menatapnya, seketika irama jantungnya berhenti, samuel yang mengerti menepuk pelan tangan angela yang menggandeng sebelah lengannya memberinya kekuatan.

Saat akhirnya berhasil melewati asistennya, angela bernafas sedikit lega. Sekarang dirinya harus melewati para pengawal di koridor juga di luar rumah sakit. Meskipun hanya ada enam pengawal, tetap saja dirinya harus waspada.

Satu pengawal di koridor Angela lewati, dua, tiga akhirnya ia melewati semua pengawal di koridor.

"Kita sebaiknya keluar lewat pintu belakang, sepertinya lewat sana akan aman," ajak Samuel, Angela hanya mengangguk mengiyakan.

Angela dan Samuel sepakat tidak ingin mengambil resiko, mereka bedua memutuskan berjalan keluar lewat pintu belakang rumah sakit.

Tapi sialnya, saat mereka berdua baru saja akan berhasil keluar. Tiba-tiba Lazarus datang beserta kedua pengawalnya dari arah pintu belakang tanpa Angela duga, hal seperti itu benar-benar tak dirinya perhitungkan.

Angela yang ketakutan dengan tak sadar menancapkan kuku jarinya ke lengan samuel. Samuel yang terkejut bahkan tak merasakan rasa sakit dari tancapan kuku Angela yang menusuknya.

Samuel berusaha tenang, berbalik badan menutupi tubuh Angela dengan tubuh tingginya, dirinya segera memeluk tubuh Angela.

"Berpura-pura menangislah, aku akan berakting seperti sedang menghiburmu," bisik samuel pelan di telinga angela.

Angela seketika menangis tersedu-sedu, menyembunyikan wajahnya di dada samuel. Samuel memeluknya sambil mengelus elus punggung Angela.

Lazarus yang berjalan melewati mereka hanya melirik sekilas, tontonan tak berarti seperti itu bukan termasuk agenda dalam hidupnya.

Setelah Lazarus menghilang dari pandangan, mereka berdua bernapas lega.

"Hampir saja, sepertinya lazarus datang menjemputku tapi tak disangka dia datang lewat jalan belakang. Samuel Ayo cepat pergi!" seraya menarik tangan samuel, Angela berjalan cepat setengah berlari seakan takut hantu yang baru saja melewatinya akan datang menghantuinya lagi.

*

*

*

-------------Bersambung

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***