Lara Griselda Ellworth gadis cantik berusia 22 tahun anak dari pasangan Jonattan Luke Ellworth dan Grisela Ellworth pengusaha terkenal dan juga sukses asal Inggris. Darah bangsawan yang mengalir dari sang ayah membuat keluarganya di hormati oleh orang orang.
Walaupun dia anak dari seorang pengusaha sekaligus bangwasan, itu tak membuat dia menjadi gadis yang sombong ataupun semena mena pada orang lain.
Lara sangat menghargai semua orang, karna keluarganya selalu mengajarkan untuk tidak memandang orang dengan sebelah mata, karna menurut orang tuanya semua orang sama di mata tuhan.
Lara tumbuh dengan banyak cinta oleh orang orang di sekeliling nya terutama orang tua, dan kedua kakak laki lakinya. Selama ini hidup Lara selalu dibawah pengawasan sang ayah dan juga kedua kakak laki lakinya.
Lara tidak pernah protes dengan tindakan yang di lakukan sang ayah dah kakak kakaknya, karna itu semua demi kebaikan nya sendiri.
Sedari kecil hingga sekarang usianya 22 tahun Lara belum pernah keluar dari Inggris, dia hanya akan pergi jalan jalan di kota kota sekitan Inggris itupun dengan orang tua ataupun kakak kakaknya.
Dan sekarang Lara sedang berada di fase jenuh.
"Emm ... Dad boleh aku ke Amerika?" tanya Lara dengan pelan saat mereka sedang sarapan bersama.
"NO ..." ujar tiga pria sambil melihat kearah Lara.
Dengan wajah lesunya dia melihat kearah sang ibu. "Mom..."
"Ohh ... Maafkan mommy sayang, mommy tidak bisa berbuat apa apa,"
Dan bertambahlah wajah muram itu setelah mendengar ucapan sang mommy.
"Tapi mommy akan mencoba bilang pada ayahmu," bisik sang ibu karna tidak tega melihat wajah anaknya.
"Aku mencintaimu mom," bisik Lara dengan senang.
Dan hal itu dilihat oleh tiga pria yang sedang menikmati makanannya.
"Jika kau ingin jalan jalan kakak bisa menemanimu, kau ingin kemana?" ujar pria yang lebih tua beberapa tahun dari Lara.
"Aku ingin keluar negeri," balas Lara.
"Itu terlalu jauh. Di Inggris juga banyak tempat bagus," ujarnya lagi.
"Aku sudah berkeliling Inggris dan hampir ke semua tempat, aku ingin mencoba negara lain," dengan menatap sang ayah dan juga kakaknya.
Sang ayah yang mendengar keluhan sang putri pun menatap istrinya sebelum beralih menatap anak perempuan satu satunya itu.
"Disini juga banyak tempat bagus sweety," ujar sang aya dengan suara lembut.
Lara bukannya mau membangkang ataupun protes tapi dia hanya jenuh dan ingin merasakan hidup bebas seperti orang lain. Dia juga tau kekhawatiran orang tua dan juga kakak kakaknya.
Dengan wajah lesunya Lara pun bangkin dari duduknya..
"Sayang, kau mau kemana? Makanan mu belum habis,"
"Aku sudah kenyang mom," balas Lara dan beranjak dari sana menuju kamarnya.
"Jo.." panggil sang istri setelah melihat putrinya mulai menjauh.
Sang suamipun melihat kearah istrinya. "Izinkanlah dia pergi, mungkin dia hanya jenuh karna selalu berada disini," dengan suara lembut sambil mengusap tangan suaminya.
"Mom__"
"Tidak Arthur, dengarkan mommy," timpal sang ibu saat mendengar putra pertama nya hendak protes.
"Dia sudah dewasa, dia bukan lagi bayi yang akan selalu tinggal dirumah ... Dia pasti akan memiliki kehidupannya sendiri ... Kalian juga sudah mengajarinya banyak hal, dia pasti bisa melindungi dirinya sendiri asal kalian percaya padanya ... Kalau dia selalu disini dia tidak akan memiliki pengalaman apapun karna lingkungan nya hanya kita..." ujar sang istri panjang lebar mencoba memberi pengertian pada suami dan kedua anaknya.
"Kau mengizinkan nya?" tanya sang suami pada istrinya.
"Tentu saja ... Aku ingin dia memiliki pengalaman hidup, aku ingin dia menemukan pria yang mencintainya," ujar sang istri dengan senang.
"Tapi aku tidak ingin putriku kecewa," dengan mata yang menatap istrinya.
"Jo ... Semua orang pasti akan mengalami nya. Tidak ada orang yang hidupnya lurus lurus saja, jika nanti kau memilihkan pasangan untuknya belum tentu dia akan bahagia. Bukannya aku berfikiran yang buruk tentang putriku, aku hanya ingin dia punya pengalaman hidup dan mencari seseorang yang akan mencintainya," dengan suara lembutnya.
"Tapi mom__"
"Dengarkan mommy Arsenio,"potong sang ibu saat Arsenio akan berbicara.
"Jangan kalian jadikan masa lalu Lara untuk mengekangnya dengan dalih untuk melindunginya," ujar Grisela selaku ibu dari Lara.
"Aku akan berbicara dengannya," ujar Jonathan setelah mendengar ucapan istrinya.
Sementara kedua anak laki lakinya hanya pasrah saja, mereka hanya menunggu keputusan sang ayah tentang keinginan adik mereka.
Sementara itu di dalam kamar, Lara sedang duduk di sofa sembari melihat taman belakang mansion orang tuanya yang banyak ditumbuhi bunga bunga yang di tanam sang ibu.
"Maria," panggil Lara.
"Iya nona," balas seorang wanita yang sedari tadi berdiri di samping Lara.
"Duduklah, aku risih melihatmu berdiri terus... Apa kau tidak pegal," keluh Lara.
"Saya sudah bias seperti ini nona," ujar wanita yang Lara panggil Maria itu.
"Tapi aku lelah melihatmu berdiri terus, duduklah," pinta Lara.
Dengan pasrah Maria pun duduk di samping Lara dengan hati hati.
Maria melihat nona nya yang hanya diam saja.
"Nona, apa anda sangat ingin pergi?" tanya Maria.
"Eumm... Tidak juga, aku hanya ingin suasana baru saja," balas Lara.
"Kau tau kan, aku baru saja lulus dan ingin mencoba untuk bekerja saja, aku tidak mungkinkan sampai tua hanya berdiam diri dirumah saja," ujar nya lagi.
"Kalau anda ingin bekerja, kenapa tidak di perusahaan tuan, atau di perusahaan kakak kakak nona," ucap Maria.
"Aku ingin bekerja dengan usahaku sendiri, aku tidak mau bekerja karna daddy atau kakakku," keluh Lara.
"Maria ... Bagaiamana kalau kita buka toko bunga saja," usul Lara.
"Eumm ... Ide bagus nona, tapi apa tuan akan mengizinkan nya?" tanya Maria dan langsung membuat wajah Lara kembali murung.
"Ya, kau benar,"
Dan mereka tidak menyadari jika dari tadi ada orang yang mendengarkan obrolan mereka. Maria yang menyadari jika ada seseorang langsung menoleh kearah belakang, setelah tau siapa orangnya Maria lantas langsung berdiri dan berlalu dari sana, dan itu membuat Lara bingung.
"Boleh daddy duduk?" tanya sang ayah yang ternyata mendengarkan obrolan mereka.
"Hmm," gumam Lara sebagai jawaban.
"Kau tau daddy sangat menyayangimu," ujar sang ayah sambil memegang tangan Lara dan Lara hanya mengangguk.
"Daddy hanya takut jika kau pergi terjadi sesuatu padamu dan daddy tidak disana ... Daddy bukannya melarang mu untuk pergi tapi daddy mencoba untuk melindungimu, kau anak gadis daddy satu satunya," ujar sang ayah.
"Aku tau dad, aku juga bisa menjaga diriku sendiri ... Jika daddy tidak mengizinkannya aku juga tidak akan pergi," ujar Lara sambil melihat kearah ayah nya.
"Mommy mu benar, daddy tidak mungkin selamanya mengurung mu disini, kau sudah dewasa, daddy akan coba untuk percaya padamu ... Asal kau bisa menjaga dirimu sendiri," ujar sang ayah.
"Itu artinya__" ucapa Lara terpotong setelah melihat anggukan dari sang ayah.
"Aaaa ... Daddy thank you aku menyayangimu," teriak Lara dengan senang dan langsung memeluk sang ayah.
"Tapi dengan satu syarat, kau harus membawa Maria bersamamu," ujar sang ayah.
"Tentu ... Tentu dad, aku akan membawa Maria bersamaku," balas Lara dengan senang.
"Eumm ... Dan satu lagi, bisakah aku membuka toko bunga disana? Kau pasti tidak akan mengizinkan ku untuk mencari pekerjaan, jadi bolehkan?" pinta Lara dengan menatap wajah sang ayah.
"Tentu ... Asal kau senang, daddy akan carikan rumah, sekaligus dengan toko dan taman bunga nya," ujar sang daddy.
"Aku mencintaimu dad," ucap Lara senang.
"Daddy juga mencintaimu," balas sang ayah.
'Akhirnya,' batin Lara senang.
Lara Griselda Ellworth
TERIMA KASIH SUDAH MAMPIR KE KARYAKU.
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK. AGAR AUTHOR LEBIH SEMANGAT LAGI
VOTE
LIKE
COMMENT
FAVORIT
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
asih nuzuliana
👍👍👍👍👍
2023-06-01
0
Ima Rosella
awal yang luar biasa.
langsung aku vavorite, like, dan rate ya kak thor😘.
mommy tahu bagaimana pergaulan seorang gadis yang baru saja ingin hidup mandiri.
pasti banyak sekali yang di fikirkan mommy jika lepas dari pandangannya.
2022-10-07
2
anggita
visualnya 👍👍
2022-10-07
2