Gagal bolos

Fania mencari Johan diseluruh bagian sekolah sebelum les tambahan dimulai. Tak ditemukannya jejak Johan saat itu. Ia takut Johan tak akan lulus jika dibiarkan membolos dihari pertama les tambahan.

Fania pun mencari diluar sekolah. Pagar sekolah memang terbuka karena sudah jam pulang. Namun tidak untuk anak kelas tiga, mereka harus tetap berada dikelas masing-masing.

Fania keluar sekolah meninggalkan tas miliknya. Dicarinya ke beberapa tempat sekitar sekolah belum juga ditemukannya Johan.

Dia pun mampir ke taman bermain tempat kemarin bertemu Johan. Rupanya Johan sedang duduk termenung dikursi tempatnya kemarin.

"Heh loe ngapain disini sih? bukannya ikut les tambahan pertama," kata Fania.

"Loh kok loe disini?" tanya Johan balik karena heran.

"Ya gue nyariin loe lah," ketus Fania.

"Apa? gue malas ikut kelas tambahan," ucap Johan.

Fania menarik lengan baju milik Johan. Menyeretnya agar kembali ke sekolah. Sebelum les tambahan dimulai, jarak antara istirahat dengan les tambahan cukup lama. Sehingga Fania punya waktu untuk menyeret Johan kembali ke sekolah mereka.

"Gue nggak mau loe sampai nggak lulus," tegas Fania.

Johan hanya bisa pasrah mengikuti keinginan Fania. Dia berjalan pelan mengikuti tarikan Fania. Terpaksa hari itu Johan kembali ke kelasnya untuk mengikuti les tambahan.

Sebelum les tambahan Fania sempat berpesan Johan harus menemuinya di taman bermain sebelum pulang ke rumah.

Dua jam berlangsung les tambahan. Selama itu murid-murid merasa bosan dan capek dengan kegiatan tambahan dari sekolah itu.

Ada yang mengantuk, ada yang diam-diam sambil ngemil, bahkan ada yang tertidur saat mendengarkan penjelasan dari guru mereka.

"Semuanya hadir ya. Ingat les tambahan ini wajib kalian ikuti. Jika tiga kali tak hadir makan tidak akan lulus ditahun ini," tegas guru sambil menutup perjumpaan mereka hari ini.

Sementara teman-teman Johan heran mengapa bosnya malah balik lagi ke kelas. Tetapi Johan beralasan tidak ingin melewatkan les tambahan hingga berujung tidak lulus nantinya.

Jam les tambahan usai. Fania dan Johan bertemu di taman bermain seperti janji mereka.

"Pokoknya loe jangan sampai bolos-bolos lagi. Nanti pelajaran loe gue bantuin," ucap Fania.

Johan mengangguk kecil mengikuti permintaan Fania. Entah mengapa ia tidak bisa menolak keinginan perempuan berparas imut tersebut.

Mulai hari ini Johan merubah pola pikirnya. Ia menjadi optimis bisa lulus sekolah hingga akan menjadi orang yang berguna nantinya.

Setelah dari tempat bermain Fani dan Johan lanjut berjalan-jalan ke alun-alun. Disore hari alun-alun cukup ramai. Namun tak ada yang terlihat menggunakan seragam sekolah seperti mereka.

"Gimana loe mau ngajarin gue? Jangan di kelas, gue malu sama anak-anak lain," kata Johan.

"Nanti kita belajar di kafe aja. Atau di alun-alun sini juga bagus sambil nyantai," ucap Fania.

Lagi-lagi Johan mengangguk menuruti keinginan Fania. Ia hanya bisa pasrah dan mengikuti kemauan perempuan yang semakin dekat dengannya itu.

Belum ada perasaan satu sama lain diantara mereka. Namun Johan semakin merasa dekat dengan Fania.

Keduanya sering belajar bersama seusai pulang sekolah. Walau lanjut belajar lagi diluar sekolah, Johan tak merasa bosan jika terus bersama anak broken home itu.

Dia semakin merasa nyaman. Bahkan Fania tak sia- sia mengajari Johan. Sebab Johan sudah mulai mengerti pelajaran dan mulai sering membaca.

Tak hanya itu Johan juga mulai mengerjakan tugasnya sendiri tanpa bantuan teman-temannya. Karena Fania terus memaksa Johan untuk mengerjakan tugas sendiri agar diperiksa langsung oleh Fania.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!