Deren yang mendengar ucapan mommy-nya itu pun hanya bisa terperagah kaget, “Maksud mommy Carra? Carramel Berlian Robert?” tanya Deren menyebut nama lengkap adiknya itu.
Mommy Grysia segera mengangguk mengiyakan perkataan putranya itu, “Mommy apa kau tidak salah menyuruhku menikahi adikku sendiri.”ucap Deren.
“Kau juga tidak lupa kan, apa hubunganmu dengan Carra? Ingat kalian tidak memiliki hubungan darah, jadi apa salahnya kalian menikah dan segera memberiku cucu.” Balas mommy Grysia.
Deren pun terdiam karena memang benar apa yang di katakan oleh mommy-nya bahwa dia dan Carra tidak memiliki hubungan darah. Dia hanyalah anak yatim piatu yang kemudian di angkat oleh keluarga Robert lalu kemudian di jadikan dan di perlakukan layaknya anak kandung tanpa di bedakan dengan Carra yang benar-benar anak mereka bahkan dia di jadikan pewaris dari seluruh perusahaan keluarga Robert sementara Carra hanya menjalankan bisnis butik sang mommy dan beberapa bisnis perhotelan. Walau Carra memiliki saham dan warisannya tapi seluruh saham utama dan warisan utama keluarga Robert di berikan padanya yang tidak memiliki darah Robert.
Untuk itulah mengapa dia sangat menghormati dan menyayangi orang tua angkatnya itu karena dia bertekad akan selalu menuruti perintah daddy serta mommy-nya selagi dia sanggup tapi menikahi Carra itu adalah hal yang tidak mungkin. Memang benar mereka tidak memiliki hubungan darah dan bisa saja menikah tapi dia semenjak di angkat dan di jadikan anak oleh keluarga Robert dia hanya menganggap bahwa Carra adiknya yang harus dia jaga dan lindungi. Lalu bagaimana mungkin dia menikahi seorang gadis yang sudah di anggapnya adik.
“Mommy mintalah yang lain aku tidak mungkin menikahi Carra, kami mungkin tidak memiliki hubungan darah tapi aku sudah menganggapnya adikku sejak kalian menjadikan aku anak pertama di keluarga ini. Aku tidak pernah memandang Carra sebagai seorang wanita yang harus aku cintai karena selamanya dia hanyalah adikku.” Ucap Deren lesu karena dia tidak ingin menyakiti hati mommy-nya itu. Dia mungkin tidak memiliki hubungan darah dengan sang mommy tapi dia menyayangi keluarga ini dengan tulus karena dia bisa merasakan mempunyai keluarga berkat ini.
Mommy Grysia pun hanya menghela nafas, dia tahu bahwa putranya itu akan menolaknya tapi dia juga ingin segera melihat sang putra menikah sebelum penyakit yang di deritanya ini merenggut nyawanya sewaktu-waktu, “Mommy tahu kau tidak mungkin melakukan ini, mommy pun sebenarnya tidak ingin kau melakukan ini hanya saja mommy ingin melihatmu menikah. Jadi jika kau belum memiliki seorang gadis untuk di nikahi jadi kenapa tidak menikahi Carra walau dia adalah adikmu tapi kau dan Carra tidak punya hubungan darah.” Ucap mommy Grysia mengusap kepala sang putra.
Mommy Grysia dan almarhum sang suami memang tidak pernah membedakan Deren dan Carra karena sejak mereka mengambil Deren dari panti asuhan tempat tinggalnya sejak saat itu mereka menganggap bahwa Deren adalah putra sulung keluarga Robert yang akan menjadi pewaris mereka kelak karena mommy Grysia divonis tidak bisa hamil lagi setelah melahirkan Carra di karenakan dia punya penyakit jantung. Carra saja lahir premature saat itu karena mommy Grysia yang sering pingsan akibatnya segera di adakan operasi Caesar untuk menyelamatkan mommy Grysia dan janinnya saat itu.
Deren yang mendengar perkataan sang mommy segera mengangkat wajahnya menatap wajah yang sudah tidak muda lagi itu, “Jadi jika aku menemukan gadis yang akan kunikahi, mommy tidak akan memaksaku menikahi Carra?” tanya Deren.
Mommy Grysia pun mengangguk, “Yah karena mommy hanya ingin putra sulung mommy ini menikah sebelum mommy pergi.” jawab Mommy Grysia.
“Baiklah aku akan mencari gadis yang akan ku nikahi tapi mommy janji gak boleh bicara lagi begitu. Aku tidak sanggup jika harus kehilangan mommy. Mommy harus yakin sembuh karena mommy juga harus melihat Carra menikah.” Ucap Deren.
Mommy Grysia pun hanya tersenyum, “Tapi sepertinya mommy sudah sangat merindukan daddy-mu sayang. Dia sering datang ke mimpi mommy seolah mengajak mommy untuk pergi bersama.” Jawab Mommy Grysia.
Deren yang mendengarnya langsung memeluk wanita itu, wanita yang sudah menjadi mommynya sejak usianya 9 tahun, “Mommy tolak dulu jika daddy mengajak mommy lagi, katakan kepada daddy bahwa aku dan Carra masih membutuhkan mommy di sini.” Ucap Deren menangis memeluk mommy-nya.
Mommy Grysia lagi-lagi tersenyum, “Mommy janji sampai kau menikah nanti mommy akan tetap ada di sini. Maka cepatlah cari gadis yang kau cintai dan nikahi dia. Jangan sampai kau menikahi seorang gadis hanya karena perjanjian atau nikah kontrak karena mommy ingin kau bahagia.” Ucap Mommy Grysia.
“Mommy aku menyayangimu.” Ucap Deren semakin mengeratkan pelukannya dan menyembunyikan kepalanya di perut sang mommy.
“Mommy juga menyayangimu nak, kau selamanya adalah putra sulungku, putra sulung keluarga ini. Ingat cepatlah menikah, mommy memberimu waktu satu bulan untuk menemukan cintamu. Jika lewat dari itu kau harus menikahi Carra mau ataupun tidak.” Ucap Mommy Grysia.
“Ingat juga harus gadis yang kau cintai bukan pernikahan kontrak. Selain itu juga jika kau sudah menemukannya segera ajak ke mommy, mommy ingin menyeleksi sendiri calon istrimu dan calon menantu keluarga Robert. Bisa?” Lanjut mommy Grysia.
Deren hanya mengangguk walau dia tidak yakin menemukan gadis yang dia cintai hanya dalam waktu sebulan tapi setidaknya dia terhindar harus menikahi adiknya sendiri walau hanya sebulan. Untuk urusan mencari gadis untuk dia nikahi itu akan menjadi urusannya nanti walau ini sulit karena dia harus mencari gadis yang dia cintai apalagi harus melalui seleksi sang mommy.
Jika gadis yang mencintai atau pura-pura mencintai sih banyak bahkan mereka rela naik ke ranjangnya tapi gadis yang akan lolos seleksi sang mommy pasti bukanlah gadis seperti itu karena mommy-nya itu memiliki mata yang jeli.
***
Keesokkan paginya, Deren siap-siap untuk segera ke kantornya. Deren tiba pria gila kerja, berkat kegilaannya itu membuat perusahaan Robert yang jaya semakin jaya bahkan dia bisa menambah cabang baru di Negara yang belum terbangun cabang perusahaannya.
“Selamat pagi kak!” sapa seorang gadis begitu melihat Deren turun dari kamarnya.
Deren pun tersenyum lalu segera mendekati gadis itu dan mengecup puncak kepalanya, “Selamat pagi juga adik manjaku.” Balas Deren.
Gadis itu pun hanya cemberut sambil mengerucutkan bibirnya, “Kak mah ihh terus saja begitu. Baru tiba langsung menggodaku.” Ucap Carra yang hanya di balas senyuman oleh Deren.
“Sudah-sudah ayo sarapan. Bukankah kalian punya urusan.” Lerai Mommy Grysia. Mereka pun diam lalu menikmati sarapan mereka walau hanya bertiga.
“Mom, aku berangkat!” pamit Deren mengecup pipi sang mommy dan segera keluar menuju mobilnya di mana di sana sudah ada asistennya menunggu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments