"Beresin muka lo" Kata Alexa santai. " Itu bayaran karena lo uda mau bantuin gue tiga tahun ini. Oya, Tiga hari lagi jumpai gue di apartemen gue, Malam jam 8."
Riana kian tergugu.
"Mulai sekarang lo bukan budak gue lagi, bye-bye Jal*ng!!!"
******
Plak!!!
Alexa mengelus bekas tamparan Rion dengan kekehan, raut wajahnya benar-benar mengejek sedangkan sunggingan senyumnya membuat Rion semakin emosi.
"Lo apain Riana Xa!?"
Alexa menaikkan alisnya, "Loh, bekas jambakan dan tamparan gue gak berbekas emang ya? Padahal Riana uda mau sekarat loh waktu gue tinggal dikamar mandi"
"Eh, Lo beneran gak tau ya, Riana gue apain?seriusan ini lo gak tau? Oh, atau mata lo uda buta? Cinta kan buat orang buta ya kan ya, apalagi kalau selingkuh" Alexa menyunggingkan senyum iblisnya dengan santai, ia juga menikmati semua ekspresi wajah kacau tunangan- Ops- atau sudah bisa disebut mantan tunangan karena tadi malam ia sudah menelpon orang tua nya untuk membatalkan pertunangan dan kerja sama antar perusahaan mereka secara sepihak. Oh, sudah pasti dengan bumbuhan kisah fiksi akal-akalan yang menguntungkan diri nya dan menyudutkan Rion dan keluarga tentunya.
"Alexa Loen!" Desis Rion benar-benar geram. mata laki-laki itu memerah menahan emosi yang bukannya membuat Alexa takut, justru malah membuat perempuan setengah Iblis itu tertawa pelan.
Menyepelekan sakit hati orang lain.
"Ck, iya-iya gue ngaku, Riana semalam Gue tampar, terus gue tendang, oia gue lupa, dia kebanyakam gue jambak sih sampai rambutnya banyak rontok, emangnya kenapa sih? Sekarat ya Riana oh atau uda mati, eh, tapi kalau uda mati pun ya nggak papa sih, orang semalam uda gue kasih kartu kok, yah, itung-itung buat sumbangan pemakaman dan pengurusan jenazah. Riana kan miskin kan ya"
"Loen!!!!"
"Ops, santai dong mantan tunangan, jangan bawa-bawa nama kakek buyut gue, kalau lo inget lo itu bukan siapa-siapa lagi, oya lo juga uda jadi tamu di apart gue ya. Jadi buka dulu sepatu lo sana jangan asal masuk aja. Soalnya gimana ya, liat sampah-sampah kayak lo gini, gue agak jijik gimana gitu" Alexa bergidik seolah-olah ia memang merasakan jijik yang berlebihan. Perempuan itu lalu dengan santainya berbaring disofa panjang dan menghidupkan tv, mengabaikan Rion yang sudah mengepalkan tangan penuh amarah.
"Bajing*n, Gak punya hati nurani ya lo Xa, Riana itu temen lo, sahabat lo Xa" Mengabaikan sindiran Alexa tentang sepatu, Rion melangkah mendekati Alexa dengan amarah.
"Ck, apa sih, berisik banget, gak tau bahasa gue lo ya. Buka sepatu dulu sana lo baru ngomong sama gue"
"Persetanan sama sepatu Anj*ng! Sekarang lo ikut gue. lo harus cium kaki Riana dan minta ampun sama dia" Rion menarik tangan Alexa kuat, membuat perempuan bermata kelabu itu terhuyung dan hampir terjerembab di sofa.
"Rion lepas," Bentak Alexa memutar tangannya, dan beruntung dengan kelas karate yang dulu pernah ia ikuti, Alexa dengan mudah melepas tangannya dari genggaman kuat Rion.
"Alexa" Rion menatap Alexa lelah, "Alexa gue mohon, Riana itu sahabat lo, dia nggak punya siapa-siapa lagi disini selain lo sebagai temennya. Dia luka parah Xa, gak cuma fisiknya tapi mentalnya. Dan itu semua karena lo. Ayo dong jangan gini Xa. Gue mohon" Rion mengiba, merasa lelah dengan semua masalah yang ia hadapi.
Masalah kisah cintanya dengan Riana yang berujung fatal, pertunangannya yang batal dan perusahaannya yang hampir bangkrut dalam semalam karena ulah Alexa dan keluarganya.
"Ikut gue ya Xa, Kita minta maaf sama Riana, dan ayo perbaiki hubungan kita lagi ya. Riana kan sahabat lo ya kan" Rion masih merayu dengan nada penuh iba.
Alexa melipat tangannya didada, "Tapi- Gak ada sahabat yang ngambil barang sahabatnya Yon, lo ini gimana sih" Rajuk Alexa dibuat-buat.
"Lagian lo itu aneh ya, lo gampang banget kayaknya ngajak gue balikan. Padahal lo tau sendiri gue fobia sama sampah. iyuehh,, jijik banget. Dan maaf aja nih ya Yon, walaupun gue agak kasar tapi pada faktanya Dimata gue, lo berdua bukan lagi sahabat dan tunangan gue. Lo berdua itu uda jadi sampah, jujur gue liat lo aja uda jijik"
"Alexa!!! "
"Ya?" Sahutnya santai.
"Lo-" Rion kehabisan kata-kata, rasanya semua kalimat makiannya tak ada lagi gunanya. Semua nya kalah kasar dengan satu dua kata dari bibir tipis Alexa itu.
"Sstt, jangan main tunjuk-tunjuk, gak sopan. Sampah itu uda selayaknya diinjek Yon. Rasanya Gak etis lo nunjuk-nunjuk gue kayak gitu, iyeuuh" Ujar Alexa menepis tangan Rion dari depan wajahnya.
Rion mengepalkan tangannya, menunduk sebentar sebelum ia menatap Alexa dengan senyum getir. "Tapi sampah masih bisa didaur ulang Xa"
Alexa mencibir, "Tapi tetep aja sampah kan?"
Rion menghela nafas, merasa sulit mengakui ia sudah kalah dan tak lagi sanggup berkata-kata. "Gue harap roda kehidupan cepet berputar Xa, dan lo rasain apa itu karma nantinya"
Alexa menutup mulutnya sebelum akhirnya ia terbahak kuat. "Wah-wah, seorang Rion putra Fabian akhirnya percaya hal-hal mustahil kayak gitu yah. Duh, Yon, apa gunanya uang dan eksitensi kalau lo percaya karma. Karma itu nggak ada, Jangan percaya tahayul deh." Alexa tertawa lagi.
"Eh, tapi kalau emang memang ada karma sih, bukannya lo juga bakal kena ya. Diantara kita kan lo yang selingkuh." Kata Alexa main-main.
"Gue suka Riana, tapi gue gak ada niatan selingkuh Xa, Dan satu hal yang pasti, Riana itu gak suka gue Xa, lo harusnya tau itu."
"Nah itu lo tau, Riana gak suka lo, kok lo masih nekat deketin Riana dan nyisihin gue? Lo ngabaiin gue Dan lo harusnya juga tau, gue gak terima apapun itu hal yang bersangkutan sama perselingkuhan dan sampah. Niat nggak niatnya lo, lo itu uda berlagak sampah baj*ngan!" Alexa berteriak marah. Cukup lelah bersikap sok-sok tenang sedari tadi.
"Tapi gue gak selingkuh, apa bisa sebuah rasa simpati diartikan sebuah perselingkuhan"
"Ya, kalau gue yang ngartikan sudah pasti jawabannya IYA, semua yang uda jadi hak milik gue, ya punya gue. "
"Bahkan tanpa cinta"
"Emang sepenting apa itu cinta? Oh, apa gue harus bawa kaca besar itu kedepan lo ya" Alexa menunjuk kaca panjang yang berada didekat pintu .
"Biar lo sadar kalau Tahayul berjudul Cinta itu uda buat lo semenyedihkan ini. Gue sih, cuma mau ngucapin selamat aja. Karena cinta itu mungkin besok atau lusa lo jadi gembel karena perusahaan lo bangkrut dan keluarga lo berantakan!"
Rion menatap Alexa kosong, "lo-
"Apa? gue apa? bukannga uda gue bilang dari awal. Semuanya yang usik gue bakal ngerasain apa itu kehancuran. Bahkan sampai akarnya. Jadi nikmati aja hasil perjuangan cinta lo itu. Jadi Gembel huuu" Alexa menjulurkan lidahnya kekanakan.
"Gue sumpahin karma bakal nimpahin lo Xa" Ujar Rion dingin, lalu berbalik badan dan keluar dari apartemen Alexa dengan tatapan kosong. Hidupnya telah hancur di tangan mantan tunangannya.
"Iya deh iya yang percaya karma. Ntar karma nya gue paketin deh kerumah lo. Gue kan punya uang ya kan ya, oh sama kaca besarnya juga ya!"
Teriakan balasan Alexa itu sudah tak lagi Rion perdulikan. Sekarang, berharap dengan Alexa sudah tak ada lagi artinya. Jadi, lebih baik ia berusaha mencari jalan keluar untuk perusahaannya dan kesembuhan serta kebahagiaannya yang ada pada Riana.
Semoga Riana adalah jawaban dari semuanya.
...****************...
Hai, jangan kaget ya, alurnya memang aku buat maju. Jadi waktunya berurutan gitu biar nanti gak perlu flashback-flashback lagi. yah, setidaknya gak sampai harus buat kalian berfikir sebab dan akibatnya terlalu rumit.
Jadi beberapa bab kedepan, kita gak bakal jumpa Adeo dulu yah. Ini biar kalian paham betul apa yang terjadi dan bagaimana karakter utama seoarang Alexa Loen.
Lo-en ya. bukan Leon. Hahaha
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Nona Lengary
aq sangt prcya karma...dan sumpah dri seorang laki itu LBH bahaya...SMG nnti Alexa gak gagal mental klo karma nya dtg
2022-09-05
1