Mengantar Kayla

Setelah perjalanan yang tak memakan waktu lama akhir nya Citra dan Kayla tiba di motel dimana tempat menginap Kayla semalam.

"Terimakasih Citra kamu memang sahabat aku yang terbaik semoga setelah ini kita akan di pertemukan dengan keadaan yang lebih baik dari ini" ucap Kayla sedih karena akan meninggalkan Sahabat terbaiknya.

" Aku harap kamu tak akan melupakan aku dan jaga diri kamu dimana pun kamu berada ingat jika ada apa-apa rumah ku selalu terbuka untuk mu kay" ucap Citra sedih tentu saja sudah mengeluarkan air mata yang sejak tadi tak dapat di bendung kedua sahabat terbaik itu.

"Kita ke kamar ku yuk" ajak Kayla pada citra, citra pun tak menolak nya segera dia melepas pelukan mereka dan menuju kamar yang semalam Kayla tempati.

Setelah masuk ke kamar yang di sewa Kayla, Kayla langsung membereskan barang-barang nya dan memasukannya kedalam tas gunung kesayangan Kayla.

"Tujuan kamu kemana Kay setelah ini?" mendadak citra bertanya kepada Kayla.

"Entah lah nanti setelah aku Sampai tempat tujuan akan aku kabari tapi sekarang aku pun bingung akan kemana yang pasti aku harus pergi dulu dari tempat ini"

Citra pun paham akan situasi Kayla saat ini dia tak ingin di paksa menikah apa lagi dengan orang yang lebih atau di bilang sangat tua bagi Kayla.

" Hm... bagaimana ya sekarang keadaan rumah kamu Kay?" citra membayangkan keadaan rumah Kayla sekarang pasti mereka sedang kalut karena Kayla belum juga di temukan.

"Biarkan saja mereka pusing toh itu bukan urusan aku lagian kan yang berhutang mereka. aku tak percaya kalau ayahku berhutang kepada bandot itu setahu aku ayah paling anti kalau harus meminjam uang kepada orang itu" Tukas Kayla kepada Citra, sahabatnya itu pun menyetujui ucapan Kayla karena kalau ayah nya dulu sedang kesusahan tak mungkin ayah Kayla sampai bisa membiayai dua orang yang sedang bersekolah.

"Lalu bagaimana dengan kuliah kamu? Bukankah kamu akan mulai masuk kuliah mulai Minggu depan?"

Kayla seketika terdiam dan menghentikan aktifitasnya yang sedang memisahkan baju kotor yang semalam dia gunakan.

"Mungkin aku akan berhenti untuk kuliah, nanti kalau aku sudah mempunyai uang ya g cukup untuk meneruskannya aku akan teruskan" Kayla sambil menarik nafas panjang setelah mengucapkan itu pada Citra karena memang tak ada pilihan lain untuk saat ini.

"Tapi kan Kay itu jurusan yang sangat kamu minati?"

"Iya tapi mau bagaimana lagi cit. Kamu tau sendiri sekarang aku tak punya apapun tabungan aku tak akan cukup untuk membiayai kuliah sampai akhir walaupun aku menjual perhiasan yang selama ini ayah dan mamah berikan pada ku" ucap Kayla tertunduk lesu dan terdiam sejenak sebelum melanjutkan ucapannya

"Semoga nanti akan ada jalan nya untuk aku meneruskan kuliah itu doakan saja yang terbaik untuk aku ya" Citra tak bisa menahan rasa haru nya akan keadaan sahabat terbaik yang selalu menolong nya saat dia kesusahan tetapi saat ini dia sendiri tak bisa membantu apa-apa.

"Kay..... Aku minta maaf" ucap Citra didalam pelukan Kayla.

Kayla mengernyitkan alis nya tak mengerti akan ucapan sahabatnya itu.

"Mengapa kamu minta maaf citra? kamu tak salah apapun jadi tak usah meminta maaf padaku" Kayla sambil mengusap punggung citra yang masih sesenggukan di dalam pelukan Kayla.

"Aku sudah selesai menyiapkan semuanya dan kamu juga bukankah mau bekerja" seketika Citra membulatkan matanya dia lupa kalau dia harus bekerja.

"Ya ampuuuun aku lupa.... Kay. aku harus segera berangkat kalau tidak bisa gawat jam berapa ini?" ucap citra panik saking asik dan hari nya dia bersama Kayla.

Kayla yang melihat tingkah sahabatnya yang tak pernah berubah kalau sudah dekat dengannya pun seketika terkekeh geli.

"Ini jam sebelas cit, kamu mau berangkat jam berapa?" Citra pun melihat jam tangannya dan menghembuskan nya dengan kasar.

"Hm.... masih ada waktu setengah jam lagi untuk aku pergi bekerja, yuk aku antar kamu ke terminal bis" tawar Citra kembali.

"Tidak usah kamu pergi lah bekerja aku akan pergi sendiri nanti kamu telat masuk karena mengantar aku" usir Kayla dengan lembut.

Citra kemudian berfikir apa yang di katakan Kayla ada benarnya juga apa lagi mandor di tempat kerja nya itu sangat lah disiplin dalam waktu telat semenit saja akan beda akibatnya nanti. Membayangkan nya saja citra bergidik ngeri.

"Baik lah aku akan berangkat kerja saja kalau begitu tapi apa kamu tak apa berangkat sendiri?"

"Tak apa Citra aku bukan anak kecil yang harus selalu kamu awasi bukan?!" Kayla menggelengkan kepala nya sebab sahabatnya ini selalu menghawatirkan keadaannya.

"Ya sudah aku pamit pergi bekerja Oya kalau kamu sudah sampai tempat tujuan kamu harus memberikan aku kabar ya?"

Kayla hanya menganggukkan kepala nya karena citra akan terus berkata demikian kalau selalu di jawab.

Baru beberapa langkah kaki nya, Citra sudah membalikkan badan lagi untuk menghadap Kayla.

"Aku lupa Kay minta nomer kamu kata nyonya dan nona sombong itu nomer kamu tak aktif apa benar?"

Kayla pun menarik nafas nya lagi untuk kesekian kali sahabatnya ini seperti nya tak ingin pergi bekerja. Kayla menggelengkan kepala nya mendengar suara citra lagi.

"Aku akan menghubungi kamu nanti Citra karena sekarang aku belum membeli nomer baru lagi pula telpon aku mati, aku sengaja mematikan telpon agar mereka tak bisa mencari aku lagi" tutur Kayla kemudian dan citra hanya manggut-manggut mendengar alasan Kayla. Memang harus seperti itu kalau tidak mereka akan menemukan Kayla.

"Ya sudah kalau begitu jangan sampai kamu lupa untuk menghubungi aku terlebih dahulu aku tak akan pernah ganti nomer telpon ok"

"Iya cerewet, ternyata nama citra itu bawel ya?! nanti kalau aku punya anak tak akan aku beri nama citra" citra yang mendengar pun tertawa sangat keras karena ucapan Kayla barusan.

"Ya sudah bay aku pergi hati-hati di tempat baru cantik"

"Iya.... baweeeel sudah sana pergi tak akan ada habis nya jika kamu di sini terus yang ada aku akan semakin tak bisa pergi" Kayla pun mendorong punggung Citra untuk keluar dari kamar motel yang dia pesan itu sehingga temannya itu pun mau tak mau keluar dari sana.

"Ish.... sahabat kurang se one kamu tu ya Kay masa aku diusir kaya gini" citra masih saja mengoceh.

"Kalau tidak seperti ini kamu tak akan pernah berangkat bekerja citra" ucap Kayla tertahan karena sambil mendorong tubuh gempal citra.

Terpopuler

Comments

Ruk Mini

Ruk Mini

mending kaburrrr..rencana menyusul...yg pntg lari dlu yg jauhhhhh

2023-08-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!