Permintaan kakek

Saat sudah tiba dirumah kakeknya, Olivia segera berlari masuk kedalam rumah kakeknya itu, dia sudah tampak tidak sabar untuk bertemu dengan kakeknya.

"Kakek." Olivia berteriak saat melihat kakeknya yang tampak santai bersama dengan neneknya.

Saat mendengar panggilan cucunya, Michael Smith segera melihat kearah cucu perempuannya itu.

Wajahnya yang sudah tua tampak bahagia saat melihat cucunya begitu juga dengan Xiau Yu, dia juga tampak bahagia melihat kedatangan cucunya yang manis.

"Olivia, aku sangat rindu padamu." Xiau Yu bangkit berdiri menghampiri cucunya dan memeluknya.

"Aku juga rindu dengan nenek." Olivia membalas pelukan hangat neneknya dan menciumi pipi neneknya dengan lembut.

"Olivia kemarilah." panggil kakeknya.

Olivia melepaskan pelukannya dan berjalan kearah kakeknya bersama dengan neneknya, Olivia duduk disebelah kakeknya dan memijit lengan tua kakeknya dengan lembut.

"Bagaimana keadaan kakek dan nenek, apa kalian sehat-sehat saja?"

"Tentu Olivia sayang, tapi umur kami sudah tua dan sepertinya tidak akan lama lagi." ujar kakeknya.

"Kakek, kenapa berbicara demikian?"

"Ini memang sudah hukum alam sayang " kata neneknya pula.

"Kakek, apa kakek memintaku datang untuk mendengarkan kakek mengatakan hal seperti ini?" Olivia menunduk sedangkan dari wajahnya memancarkan kesedihan.

Dia sudah kehilangan kakek dan neneknya sekali dan dia belum siap untuk kehilangan kakek dan neneknya lagi dalam waktu dekat.

"Tidak sayang, bukan seperti itu."

"Lalu?" Olivia menatap kakeknya dengan heran.

"Tunggulah sampai ayah dan ibumu datang. Kita bicarakan hal ini lebih lanjut." ujar Michael Smith pada cucunya.

Olivia bertambah heran, apa sih yang mau dibicarakan oleh kakeknya?

"Olivia sayang, sambil menunggu ayah dan ibumu datang bagaimana jika kita membuat dumpling udang." ajak neneknya.

"Boleh, apa nenek mau mengajari aku?" Olivia tampak begitu bersemangat.

Xiau Yu bangkit berdiri begitu juga Olivia, mereka berjalan menuju dapur untuk membuat dumpling udang sambil menunggu kedatangan kedua orang tuanya.

Setelah beberapa saat terdengar suara Jhon masuk kedalam rumah itu bersama dengan istri dan putranya, Jhon segera mencari ayahnya yang sudah tua.

"Dad, bagaimana keadaanmu?"

"Akhirnya kalian datang juga." Michael Smith tampak begitu senang melihat kedatangan putra semata wayangnya bersama keluarganya.

"Kakek dimana Olivia?" Jacob menarik sebuah kursi dan duduk disana.

"Sedang membuat makanan dengan nenekmu."

"Jadi kakek tahukan apa yang harus kakek lakukan nanti?" tanya Jacob lagi.

"Tentu saja." jawab kakeknya dengan penuh semangat.

"Hei apa tidak keterlaluan mengerjainya seperti ini?" Samantha mulai merasa iba pada putrinya.

"Mom, dia pantas mendapatkannya jadi mommy jangan kawatir, ini supaya dia bertambah dewasa saja." Jacob berusaha meyakinkan ibunya, pokoknya adiknya harus mendapat balasan atas keisengannya.

"Ya ampun kalian trio Smith, aku tidak sanggup melihatnya." Samantha berlalu pergi untuk mencari putri dan ibu mertuanya.

Olivia menghentikan pekerjaannya saat melihat kedatangan ibunya.

"Mom, kapan kalian datang?"

"Baru saja sayang." Samantha menghampiri putri dan ibu mertuanya untuk melihat apa yang sedang mereka kerjakan.

"Olivia, aku akan membantu nenek jadi pergilah keluar karena ada yang akan kakekmu bicarakan."

Olivia menatap ibunya sejenak, dia juga penasaran apa yang ingin kakeknya bicarakan padanya.

"Oke mom." Olivia mencuci tangannya dan segera Keluar dari dapur untuk menemui kakeknya.

"Mom, apa ini tidak apa-apa?" Samantha bertanya pada ibu mertuanya.

"Entahlah Sam, apa kau bisa mencegah trio Smith diluar sana?" Tanya Xiau Yu pula.

Samantha berpikir sejenak dan menjawab pertanyaan ibu mertuanya:

"Tidak."

"So, biarkan saja mereka. Lagi pula Olivia sudah dewasa sudah saatnya berhenti bermain-main dan sebaiknya kita menyelesaikan makanan ini supaya bisa kita nikmati."

Samantha mengangguk dan mulai membantu ibu mertuanya untuk membuat dumpling udang, selama mereka sibuk didapur Olivia mendengar permintaan kakeknya diluar sana dan sangat kaget.

Pasalnya kakeknya ingin menjodohkan Olivia dengan cucu sahabatnya dan tentu hal itu langsung ditolak oleh Olivia.

Dia berusaha menolak dan meminta bantuan pada ayah dan kakaknya tapi tidak ada yang membantunya, mereka malah meminta Olivia untuk mendengar permintaan kakeknya yang sudah tua.

"Kakek, aku tidak mau." Olivia membujuk kakeknya.

"Olivia sayang, kakek sudah berjanji pada sahabat kakek jika kakek punya cucu perempuan maka kakek akan menjodohkan cucu kakek dengan cucu sahabat kakek." kata Michael Smith.

Padahal dia tidak pernah berjanji seperti itu, itu semua ide dari cucunya Jacob Smith untuk memberi pelajaran pada adiknya yang sudah kelewat iseng.

Jadi Michael Smith pergi menemui sahabat baiknya dan mengutarakan niatnya dan untungnya, sahabat baiknya juga punya niat yang sama untuk menjodohkan cucu mereka.

"Tapi kakek?"

"Hei Olivia, kau sudah dewasa lagi pula kau hanya perlu tinggal 30 hari dengannya, jika sampai waktu itu kau tidak menyukainya ya sudah." ucap kakaknya.

"Kak Jacob diam saja." kata Olivia kesal.

"Daddy, please." Olivia memohon pada ayahnya.

"Olivia sayang, dengarkan permintaan kakekmu." kata Jhon pula.

"Olivia ini permintaan terakhirku dan mungkin, besok aku sudah mati." kata kakeknya.

"Kakek jangan berbicara seperti itu?" Olivia kembali mendekati kakeknya.

"Jadi, apa cucu kakek tidak mau mendengarkan permintaan kakek?"

Olivia menggenggam tangannya, matanya melirik kearah kakaknya, entah mengapa dia curiga semua ini adalah rencana kakaknya untuk membalas keisengannya saat menggangu kakaknya dengan Alice.

"Baiklah, baiklah cuma 30 hari bukan." katanya kesal.

Setelah berkata demikian Olivia segera berlari untuk mencari ibunya, dia sangat kesal, kenapa harus menjodohkan dirinya?

"Mommy mereka menyebalkan!" Olivia memeluk ibunya yang tampak sedang sibuk.

"Ada apa?" tanya Samantha pura-pura.

"Mom, kakek ingin menjodohkan aku dan memintaku untuk tinggal dengan cucu temannya selama tiga puluh hari." katanya dengan kesal.

"Ya ampun mereka benar-benar menggunakan Smith tua untuk mengerjai Smith muda." Ujar Samantha sambil menggeleng.

"Olivia sayang, dengarkan mommy. Kau cuma diminta untuk tinggal dengan cucu teman kakek selama 30 hari bukan?"

Olivia menggangguk dan menatap ibunya.

"Jadi selama 30 hari itu gunakan kepintaranmu dan kau harus jaga diri."

"Tapi mom?"

"Olivia cucuku." Xiau yu mendekati Olivia dan memegangi tangan cucunya.

"Kau belum punya pacar bukan?"

"Iya."

"Jadi tidak ada salahnya mencoba, siapa tahu dia memang jodohmu."

"Tapi nek, aku ingin menikah dengan orang yang aku cinta."

"Semua orang pasti mau menikah dengan orang yang dicintai sayang tapi kita tidak tahu siapa jodoh kita. Seperti aku?" Xiau Yu mengusap wajah cucunya dengan lembut.

"Dulu aku mencintai orang lain dan tanpa sengaja aku menikah dengan kakekmu karena suatu kejadian dan lihatlah, kami hidup sampai tua bersama dan kami memiliki kalian."

"Terkadang jodoh tidak langsung datang dengan sendirinya tapi terkadang harus melalui orang lain atau suatu kejadian."

Olivia hanya bisa menarik nafasnya dengan berat saat mendengar nasehat neneknya.

"Hanya 30 hari bukan? Jadi tidak ada salahnya kau mencoba tapi jika kau tidak mau kau bisa temui kakekmu dan tolaklah dengan tegas."

"Kakekmu akan pergi menemui sahabat baiknya kembali untuk membatalkan perjodohanmu dengan cucu sahabatnya itu."

Olivia memandangi wajah neneknya dan ibunya secara bergantian, kemudian dia menarik nafasnya kembali dengan berat.

"Ya sudah, hanya 30 hari aku akan mengikuti permintaan kakek." katanya dengan berat hati tapi dalam hatinya berkata:

Siapapun yang akan dijodohkan dengannya nanti awas saja!

Terpopuler

Comments

🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘

🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘

🥰🥰🥰🥰🥰

2024-04-15

1

Ney Maniez

Ney Maniez

💪💪💪💪

2023-07-19

0

🍁K3yk3y🍁

🍁K3yk3y🍁

pasti cowo yang mobilnya dibakar ni💕💕💕

2023-01-27

0

lihat semua
Episodes
1 Tragedi dijalanan
2 Permintaan kakek
3 Kesepakatan
4 Tujuan dibalik perjodohan
5 Dasar maniak
6 Teh wasabi
7 Pemalas
8 Kena penalty
9 Dasar bekas artis
10 Kopi terenak
11 Anda belum beruntung
12 Tiga Kesialan dalam satu hari
13 Unta tua
14 Wrebekk!!
15 Gara-gara katak
16 Senjata makan tuan
17 Lagi-lagi kena penalty
18 Berkah dibalik suatu kejadian.
19 Balasan tetap berlaku
20 Kelemahan
21 Kabur
22 Dua pilihan
23 Petaka dipagi hari
24 Mengaku saja
25 Ratu Drama
26 Keuntungan yang berlipat ganda
27 Cemburu?
28 Aku bukan penjilat
29 Dua orang yang bekerja sama
30 Saling menghitung
31 Apa kau sedang disambar petir?
32 Barbeque
33 Virus
34 Hadap tembok!
35 Aksi Gwen mengalahkan si pirang!
36 Balasan si pirang
37 Tunanganku
38 Boleh aku mencium bibirmu?
39 Thank you my bos
40 Mulai hari ini kau jadi sekertarisku.
41 Saatnya kembali kedunia nyata.
42 Menjaga jarak
43 Gadis tidak peka
44 Balasan macam apa itu?
45 Balasan
46 Kalau begitu jangan bertanya!
47 Sepi
48 Memanfaatkan atau dimanfaatkan?
49 Minta uang
50 Peringatan
51 Unta tua sialan
52 Sebuah kesalah pahaman
53 Mencari
54 Aku tidak menyukainya!
55 Merasa kehilangan
56 Introgasi
57 Nasehat dari ibu
58 Serangga
59 Sebuah keuntungan
60 I love you
61 Wahai gadis tidak peka
62 Bisakah kau bersikap romantis?
63 Didalam bathup
64 Game sialan!
65 Priaku
66 Will you marry me?
67 Wedding day
68 Patukan unta tua.
69 Rencana bulan madu
70 Honey Moon
71 Honey moon 2
72 oleh-oleh
73 Gwen yang tidak menyerah
74 Permainan
75 Kebodohan Gwen
76 Kabar gembira
77 Over protektif
78 Ms Louisa
79 Permintaan lain
80 Welcome to the world
81 Last Chapter
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Tragedi dijalanan
2
Permintaan kakek
3
Kesepakatan
4
Tujuan dibalik perjodohan
5
Dasar maniak
6
Teh wasabi
7
Pemalas
8
Kena penalty
9
Dasar bekas artis
10
Kopi terenak
11
Anda belum beruntung
12
Tiga Kesialan dalam satu hari
13
Unta tua
14
Wrebekk!!
15
Gara-gara katak
16
Senjata makan tuan
17
Lagi-lagi kena penalty
18
Berkah dibalik suatu kejadian.
19
Balasan tetap berlaku
20
Kelemahan
21
Kabur
22
Dua pilihan
23
Petaka dipagi hari
24
Mengaku saja
25
Ratu Drama
26
Keuntungan yang berlipat ganda
27
Cemburu?
28
Aku bukan penjilat
29
Dua orang yang bekerja sama
30
Saling menghitung
31
Apa kau sedang disambar petir?
32
Barbeque
33
Virus
34
Hadap tembok!
35
Aksi Gwen mengalahkan si pirang!
36
Balasan si pirang
37
Tunanganku
38
Boleh aku mencium bibirmu?
39
Thank you my bos
40
Mulai hari ini kau jadi sekertarisku.
41
Saatnya kembali kedunia nyata.
42
Menjaga jarak
43
Gadis tidak peka
44
Balasan macam apa itu?
45
Balasan
46
Kalau begitu jangan bertanya!
47
Sepi
48
Memanfaatkan atau dimanfaatkan?
49
Minta uang
50
Peringatan
51
Unta tua sialan
52
Sebuah kesalah pahaman
53
Mencari
54
Aku tidak menyukainya!
55
Merasa kehilangan
56
Introgasi
57
Nasehat dari ibu
58
Serangga
59
Sebuah keuntungan
60
I love you
61
Wahai gadis tidak peka
62
Bisakah kau bersikap romantis?
63
Didalam bathup
64
Game sialan!
65
Priaku
66
Will you marry me?
67
Wedding day
68
Patukan unta tua.
69
Rencana bulan madu
70
Honey Moon
71
Honey moon 2
72
oleh-oleh
73
Gwen yang tidak menyerah
74
Permainan
75
Kebodohan Gwen
76
Kabar gembira
77
Over protektif
78
Ms Louisa
79
Permintaan lain
80
Welcome to the world
81
Last Chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!