Eps. 5

TOK TOK TOK... akhir nya Nirmala mengetuk pintu itu.

"Masuk!" Terdengar sahutan dari dalam ruangan itu.

Nirmala pun membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan itu.

"Nirmala?" Terdengar suara yang sangat familiar di telinga gadis itu, Nirmala pun membelalakkan mata nya terkejut ketika ia memandang ke arah kursi kebesaran itu, ya di sana ada Kevin yang segera beranjak dari duduk nya.

"Oh iya aku lupa kalau Nirmala bekerja di sini, thanks pah, ternyata aku nggak salah menuruti perintah mu" Batin Kevin yang terus berjalan mendekati sang kekasih hati itu.

"Sayang? Kevin? kau... sedang apa kau di sini? ini tidak lucu sayang, jangan bercanda hanya untuk menemui ku, kau bisa datang kapan saja ke kontrakan ku jangan disini, ini tempat CEO tempat pemimpin perusahaan ini Kevin" Cerocos Nirmala tanpa jeda dengan sesekali ia melihat ke kanan dan kiri takut jika ada yang melihat nya.

"Cepat keluarlah, kau... "

"CUP!" Kevin memotong pembicaraan Nirmala dengan mengecup bibir ranum milik gadis itu.

Awal nya hanya kecupan namun tak dapat di pungkiri kalau Nirmala pun terbuai oleh lu***an yang di berikan oleh Kevin, namun segera Nirmala tersadar posisi nya sedang dimana.

"Stop Kevin! ini tidak benar" Nirmala mendorong dada Kevin sampai pria itu mundur dua langkah, dengan mengerutkan alis nya kembali Kevin mendekati Nirmala.

"Kevin! jangan main-main!" Ucap Nirmala yang juga melangkahkan kaki nya mundur karena Kevin terus saja mendekati nya sampai punggung Nirmala mentok di daun pintu yang tertutup.

Tak banyak bicara Kevin menatap intens wajah kekasih nya yang ada di hadapan nya itu.

Kevin mengangkat dagu Nirmala hingga kedua netra yang tengah dipenuhi rasa rindu itu pun saling bertemu, namun saat pria itu hendak menyatukan kedua bibir mereka tiba-tiba telapak tangan Nirmala menutup bibir Kevin, gadis itu menggeleng kan kepala nya.

"No sayang ini di kantor dan jawab dulu pertanyaan ku, kenapa kamu bisa ada di sini?" Pertanyaan itu kembali meluncur dari bibir Nirmala.

"Aku menggantikan kedudukan ayah Arga sebagai CEO di sini" Sahut Kevin dengan menatap manik coklat yang ada di hadapan nya itu.

Nirmala terkejut ternyata laki-laki yang selama ini di pacari nya adalah anak dari bos nya.

Tak mau membuang kesempatan, Kevin pun menggendong Nirmala dan di bawa nya ke sofa yang ada di dalam ruangan itu.

Kevin meraih berkas-berkas yang di bawa oleh Nirmala dan meletakan nya di atas meja, kemudian ia kembali menatap wajah ayu yang ada di hadapan nya itu.

"Aku merindukan mu" Lirih Kevin dengan suara berat nya.

Tak mau menunggu jawaban dari kekasih nya Kevin segera menyambar bibir sensual yang selalu menjadi candu bagi nya itu.

Nirmala yang terbuai oleh belaian juga belitan yang diberikan oleh Kevin pun mulai mengalungkan kedua tangan nya di leher kokoh Kevin, merea pun saling mencumbu namun Kevin selalu tau batas, ia tidak akan menyentuh bagian inti kekasih nya itu sebelum mereka berdua melewati upacara pernikahan.

Setelah selesai melepas rindu Nirmala segera menyampaikan tujuan utama nya datang menemui Kevin sebagai CEO di perusahaan nya itu.

Setelah membaca semua dokumen yang dibawa oleh sang kekasih, Kevin pun kembali menatap Nirmala.

"Harus di tandatangani kah?" Tanya Kevin.

"Iya dong, kan yang penting itu" Ucap Nirmala.

"Berati malam nanti aku harus terbang ke Korea untuk bertemu dengan rekan bisnis ku?" Tanya Kevin lagi.

"He'em, ya begitu lah" Sahut Nirmala dengan hati yabg sebenar nya tidak rela jika kekasih hati nya pergi terlalu lama, namun apalah daya dia hanya lah karyawan biasa sedangkan Kevin mempunyai kedudukan yang sangat penting, ya dia sekarang adalah CEO Kemilau Grup.

"Hati-hati ya jangan nakal" Ucap Nirmala seraya mencubit pelan hidung Kevin, gadis itu segera dari ruangan Kevin sebelum air mata nya lolos dari pelupuk mata nya.

"Tunggu aku sore nanti" Teriak Kevin sebelum Nirmala benar-benar menjauh dari pintu ruangan nya.

...****************...

Sore hari Kevin sudah bersiap ia hendak mengunjungi Nirmala terlebih dahulu, namun Nico datang dengan memberikan kabar kalau pesawat nya akan segera take off, dengan terpaksa Kevin mengurungkan niat nya untuk menemui kekasih hati nya itu, ia segera berangkat menuju bandara bersama Nico.

...****************...

Malam hari di sebuah klub malam Dafa tengah berpesta dengan beberapa teman genk motor nya, Dafa memang pemabuk dan suka bergonta ganti wanita, namun hati nya tak pernah berlabuh kepada wanita yang selalu ditiduri nya.

"Dafa!! lo jangan banyak-banyak minum, awas ntar mimpi sama Nirmala lagi lo, berdiri sendiri berabe lo!" Tegur Rio yang selalu mengingatkan teman nya yang los dol itu.

"Bodo amat kalau sampai gue mampi lagi, gue bakal langsung prawanin tu anak" Celoteh nya dibawah pengaruh alcohol.

Rio hanya geleng-geleng kepala, "Semoga Nirmala tidak lupa untuk mengunci pintu rumah nya" Batin Rio yang sejujur nya tidak ikhlas jika gadis sepolos Nirmala sampai dekat dengan onderdil bekas macam Dafa.

Di dalam kontrakan nya Nirmala tengah duduk termenung, gadis itu mengingat kalau kekasih nya ternyata bukan lah orang sembarangan, apakah masih pantas bagi diri nya untuk terus menjalin hubungan itu?

Apakah kedua orang tua Kevin akan menyetujui anak nya yang seorang CEO mempunyai hubungan dengan seorang staf biasa.

Segudang pertanyaan tengah berkumpul berdemo meminta diberikan jawaban, namun sang empu nya hanya mampu termenung tenggelam ke dalam pikiran nya.

Dafa pulang di antar kan oleh Rio, dan ketika akan di bantu turun dari motor Dafa malah marah-marah ia malah menyuruh Rio untuk pulang untuk tidak memperdulikan diri nya.

"Kau pikir kau bisa hidup sendiri!" Ucap Rio namun dengan sifat keras kepala nya Dafa ia terus saja mendorong Rio agar ia segera pulang.

Rio pun hanya menyerah dan pergi meninggalkan Dafa yang baru sampai di depan rumah nya.

Dengan terhuyung Dafa melangkahkan kaki nya ia melangkah ke sebuah pintu dan di buka nya pintu rumah itu.

CEKLEK

Tanpa keraguan Dafa berjalan masuk kedalam dan tiba-tiba ambruk namun untung nya ada yang menopang tubuh nya.

"Siapa lo? Gue nggak butuh bantuan lo!" Dengan suara khas orang mabuk Dafa berkata.

"A'a', a'Dafa sadar a' ini Mala, a'a' salah masuk rumah, Mala anter ya?" Nirmala pun berusaha sekuat tenaga untuk mengantarkan Dafa ke rumah nya yang hanya ada di sebelah nya.

Namun bukan nya berjalan Dafa malah berhenti dan menatap wajah gadis itu.

"Lo Mala?" Tanya nya dan Nirmala hanya menganggukkan kepala nya.

"Heh nggak mungkin, ini pasti cuma mimpi" Ucap Dafa, dengan hati yang kesal karena belum berani ia menyatakan perasaan nya kepada Nirmala, Dafa pun meraih tengkuk Nirmala yang dikira hanya mimpi itu dan di ***** nya bibir ranum itu dengan sangat kasar.

"Emmmhh!!" Berusaha berontak sekuat tenaga Nirmala mendorong Dafa agar ciuman nya terlepas namun saat bibir Dafa terlepas dari bibir Nirmala malah berganti pria itu menyesap leher Nirmala dan tangan nya meremas benda kenyal yang tertutup kain itu.

"Aaaaaaa Tolooooong!!" Teriak Nirmala dengan air mata yang sudah mengalir deras dari pelupuk mata nya.

"Hiks... Hiks hentikan! Jangan a'a' berhenti Hiks... Hiks..." Tangis Nirmala semakin menjadi.

Gadis itu kini luruh kelantai dengan Dafa yang masih terus menciumi si kembar nya, tangan Nirmala kini di tahan oleh tangan Dafa dan laki-laki itu mengarahkan jari nya ke sela-sela rerumputan halus yang ada di sana.

"Kevin... maaf" Batin Nirmala dengan air mata yang semakin deras.

"Toooloooooong!!" Teriak Nirmala lagi, tak lama kemudian datang lah beberapa warga yang melihat adegan tidak pantas itu dan segera menarik paksa tubuh Dafa dari atas tubuh Nirmala.

Beberapa ibu-ibu memapah Nirmala dan di bawa nya duduk di sofa, gadis itu terlihat kacau dan syok.

"Tenang nak sudah aman" Ucap bu Siti salah satu tetangga yang berusaha menenangkan Nirmala, namun gadis itu masih sesenggukan dalam tangisan nya.

Dafa dibawa ke dalam keluar dari rumah Nirmala.

"Mabok dia, nggak sadar itu, percuma kalau kita main hakim sendiri" Ucap salah satu warga.

"Terus gimana? mentang-mentang dia yang punya kontrakan terus kita tidak bisa membela neng Mala, kan kasihan dia" Ujar tetangga yang lain.

"Kita siram air saja dulu" Dengan segera warga mengambil air yang ada di kran depan rumah Nirmala.

Setelah penuh satu ember, Dafa pun di siram dengan air dingin BYUUUURRRR!!!

Setelah Dafa sadar dan Nirmala sudah lebih tenang mereka baru membangunkan bu Dina.

Setelah semua nya siap mereka pun saling berbisik bagaimana kebaikan untuk mereka.

"Mala, ijinkan Dafa untuk bertanggung jawab ya nak, supaya tidak terjadi percek cokan" Ujar bu Dina dengan suara halus nya.

"Maksud nya gimana ya bu?" Tanya Nirmala yang tidak memang tidak paham.

"Ya kalian harus menikah!" Jawab para warga serempak.

"Apa?! Menikah! ...

bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!