...👻👻👻...
Melati mencekik leher ku dengan ke dua tangan sambil tertawa seram, tawa seram yang aku dengar ternyata tawa Melati yang kini menjadi sosok yang menyeramkan.
"Iiiiiihihihiii iiiiiihihihiii."
"A- a- pa ma- u mu, Me- la- ti?"
"Aku kan sudah bilang mas, aku mau kau itu jadi milik ku!" Seru Melati dengan ke dua mata menyala merah.
"Ka- ka- u gi- la Me- la- ti! Ka- u i-tu han- tu!
Dalam sekejap aku dan Melati sudah ada di luar, betapa terkejutnya aku bagaimana bisa aku dan Melati berada di tempat ini, pada hal kan kami tadi sedang berada di dalam mobil dan apa ini aku mengambang di udara dengan satu tangan Melati yang masih berada di leher ku, nafas ku begitu sesak seakan aku ini hampir mati di buat oleh wanita hantu ini.
"Ayo mas, katakan bila kau mau menjadi milik ku! Aku akan melepaskan mu!" Seru Melati dengan seringai di bibirnya.
"Iiiiiihihihiii, iiiiiihihihiii."
Iya kan saja lah dulu maunya Melati, aku masih ingin hidup. "I- iya, a- a- a- ku, ma- u de- ngan mu!" Seru ku dengan tersengal sengal, gila saja hantunya Melati membuat ku hampir mati mengikuti jejaknya, aku pikir Melati ini wanita baik baik dan tidak ku sangka apes bener nasib ku malah menolong setan alas yang tidak punya rasa belas kasih, sudah di tolong malah ngelunjak minta aku menjadikan dirinya milik ku, huh.
Bugh.
Melati melepaskan tangannya dari leher ku dan sudah pasti aku terhempas jatuh ke tanah dengan banyaknya daun kering yang berserakan, bagaimana mungkin aku bisa berada di tempat yang seperti ini, banyak pohon pohon besar, pohon pisang, beberapa batu nisan, di mana rumah rumah tadi yang aku lihat sebelumnya?
Aku berusaha berdiri sembari memegangi leher ku yang tadi di cekik oleh Melati, aku celingukan dengan keadaan sekitar ku. Setan sialan, bisa bisanya aku di perlakukan seperti ini oleh mu Melati! Akan aku buat kamu menyesal Melati.
"Apa yang kau cari, mas Bimo?" Tanya Melati dengan penampilan jubah putihnya, rambut menjuntai ke tanah namun wajahnya tidak seseram tadi saat mencekik ku.
Sabar Bimo, aku harus tahu alasan apa hingga Melati bisa seperti ini pada ku! Selama itu pula aku harus bersikap manis pada Melati.
"Rumah, iya...kenapa rumah mu dan rumah rumah yang lain tidak ada? Dan kenapa kita bisa berada di sini, Melati?"
"Memang kita sedari tadi berada di sini, mas...rumah rumah yang mas Bimo lihat tadi hanyalah halusinasi yang aku buat untuk mas Bimo." Terang Melati yang membuat ku sontak membulatkan ke dua mata ku ke arahnya.
Gila setan ini ternyata sudah memperhitungkannya.
"Lalu mobil ku, di mana mobil ku?" Tanya ku yang ingat dengan kendaraan kesayangan ku, masih berapa bulan lagi itu cicilan honda jess baru lunas 😭😭.
"Mas Bimo tenang saja, kendaraan mas aman ko!" Melati berjalan ke arah ku dan entah apa yang sudah ia lakukan pada ku hingga aku jatuh ke tanah.
Bugh.
Kukuruyuuuuuk petok petok.
Aku mendengar suara ayam berkokok, saat aku menoleh sinar matahari menyilaukan mata ku, aku mengerjapkan ke dua mata ku.
"Aku ada di mana ini?" Aku langsung duduk dan memegangi kepala ku yang terasa sakit.
Aku edarkan ke dua mata ku mengenali setiap sudut ruang. Kenapa aku bisa berada di sini? Tempat apa ini? Bukan kah aku semalam berada di tempat yang menyeramkan bersama dengan Melati? Melati?
"Kamu sudah sadar, mas Bimo?"
Aku menoleh ke arah suara itu, wanita dengan rambut panjang sepinggang dengan balutan kain panjang yang di lilit di pinggang dengan atasan kebaya berjalan menghampiri ku dengan tangan membawa nampan berisi mangkuk dan segelas air putih.
Wanita ini hampir mirip dengan Melati hanya saja tubuhnya terlihat lebih berisi dan lebih pendek.
Ia mendudukkan dirinya di pinggiran ranjang tempat yang aku duduki.
"Jangan pandangi aku seperti itu terus, mas!" Serunya.
"Oh, maaf...aku hanya-."
"Mas mau bilang aku mirip dengan Melati hanya saja tubuh ku lebih berisi dan aku lebih pendek dari kaka ku itu mas, itu kan yang mau mas katakan?"
Apa? Wanita ini benar benar bisa menebak apa yang ada di pikiran ku, sebenarnya dia ini siapa? Apa aku tadi tidak salah dengar? Dia memanggil Melati itu adalah kakanya?
"Akhhhh." Tiba tiba saja rasa sakit menyerang kepala ku, aku pun langsung memegangi kepala ku dengan ke dua tangan.
Wanita ini menyodorkan segelas air putih ke arah ku, "Ini minum dulu, nanti akan meredakan rasa sakit di kepala mas Bimo!"
Tanpa berpikir panjang, aku langsung meminum air putih yang ia sodorkan pada ku sampai habis.
Anak pintar, sambil menarik sudut bibir ke atas dengan tatapan mata menajam.
"Siapa nama mu? Apa hubungan mu dengan Melati?" Aku menaruh gelas itu di atas nampan yang ia pegang.
"Aaaaaa!"
Bukannya menjawab, wanita ini justru malah mengarahkan sendok yang berisi bubur ke mulut ku, karena rasa laper aku pun menerima suapan demi suapan hingga bubur yang ada di mangkuk tandas tidak tersisa.
bersambung...
...🍀🍀🍀🍀🍀...
Jangan lupa jempol nya ya 🤭
komen mu merubah popularitas ku 😊
...Salam manis...
Numoang promo ya 🤭
Jangan lupa jempolnya ya gays 🤭🤭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Ismi Kawai
😂😂😂😂😂😂😂
2023-03-25
1
Ismi Kawai
karena gak semua cowok mau sama melati
2023-03-25
1
Yusni Ali
mungkin itu melati yang menyamar jadi manusia
2022-11-14
2