...👻 👻 👻...
Tidak salah aku memilih mu, mas Bimo. Melati masuk ke dalam rumah.
Tanpa Bimo sadari, rumah yang di masuki Melati dalam sekejap berubah menjadi pohon yang rindang. Rumah rumah berubah menjadi batu nisan, beberapa pohon pisang, dan beberapa pohon rindang lainnya.
Rasanya baru sekejap kedua mata Bimo terpejam, rasa lelah di tubuhnya benar benar terasa apa lagi ia harus mengemudi seorang diri dari Jakarta menuju Tasik.
Tidur ku terusik saat aku merasakan ada yang meraba tangan ku.
"Eeemh, jangan ganggu aku, Mimi...aku masih ngantuk!" Seru ku dengan menepis tangan yang aku sangka Mimi.
Tapi kan aku tidak sedang di rumah, lalu itu tangan siapa? Apa mungkin tangan Melati?
Aku mengerjapkan kedua mata ku, ku paksakan untuk kedua mata ku melihat apa yang sebenarnya terjadi.
"Waaaaaaa!"
Aku berteriak sekuat tenaga, kaget bukan main melihat mahluk aneh yang sedang duduk di kursi belakang menghadap ke arah ku, serba putih dengan tali di kepala, tubuhnya terbungkus kain putih, persis seperti lontong, mahluk apa ini?
Aku ingin bangun dan berlari dari hadapannya, tapi rasanya tubuh ku begitu kaku untuk di gerakkan, baru kali ini aku merasakan takut pada apa yang aku lihat, mahluk aneh.
Mahkluk itu tersenyum kearah ku dengan wajah hitamnya, kedua matanya merah melotot ke arah ku, sungguh menyeramkan, apa ini yang di namakan pocong?
"Pe- pergi kamu! Ja- jangan gang- gu aku!" Ucap ku yang hanya bisa bicara dengan terbata bata.
"Ikut aku, bang!" Ucapnya dengan tangan hendak menyentuh bahu ku.
"Waaaaaaa." Aku memejamkan mata melihat tangannya yang hitam dengan kuku panjang.
"Jangan sentuh dia!" Suara seseorang yang aku kenal tiba tiba saja terdengar di indra pendengaran ku.
Aku tidak salah dengar, itu suara Melati. Aku mencoba untuk mengintip dengan membuka sedikit mata ku. Berharap itu benar Melati.
Aku dapat melihat Melati duduk di kursi depan menatap makhluk itu, tapi Melati yang aku lihat berpenampilan beda. Dia juga tidak kalah menyeramkan, gaun putih yang menyeramkan, rambut panjang yang tergerai tidak rapih melainkan menyeramkan, belum lagi wajahnya, kedua matanya hitam, wajahnya lebih pucat dari yang aku lihat tadi, mereka berbicara serius dan aku pun dapat mendengarnya.
"Tapi aku menginginkannya Melati!" Ucap makhluk berbungkus kain putih itu.
"Tapi aku yang lebih berhak atas dirinya!" Seru Melati dengan tatapan tajam, dengan suara yang lantang.
"Siapa kamu? Hanya makhluk hina, tidak pantas dengan pria ini."
"Kalo aku hina, kau juga hina...kau itu pocong, aku kuntilanak... tidak ada bedanya kan?"
Aku tercekat dalam diam ku, mendengar pengakuan Melati.
A- apa? Jadi Melati yang baru aku kenal adalah kuntilanak dan bukan manusia seperti ku ini? Dan mereka sedang memperebutkan ku? Yang benar saja, ini mimpi di tengah malam.
"Lebih baik, kita tanyakan saja padanya... dia mau ikut dengan mu, atau ikut dengan ku?"
Melati tidak begitu saja setuju dengan tawaran si pocong.
"Aku tidak setuju, aku yang membawanya kesini...kau saja yang pergi dari sini dan cari mangsa mu sendiri!" Oceh Melati.
"Baru membawa satu manusia saja sudah belagu kamu, Melati!"
"Biar saja, apa masalah mu!"
Dengan sekejap mata, makhluk yang bernama pocong itu menghilang dari dalam mobil ku.
"Kamu tidak perlu lagi berpura pura, mas Bimo!"
Apa? Jadi Melati tahu aku berpura pura pinsan? Sejak kapan?
"Kamu tidak perlu takut pada ku, mas Bimo!"
Aku memberanikan diri untuk membuka kedua mata ku.
Sosok Melati yang aku intip begitu menyeramkan berubah menjadi sosok Melati yang pertama kali aku lihat, cantik meski berwajah pucat.
Aku mendudukkan diri ku, lalu mengatur kursi hingga senyaman mungkin.
"Sebenarnya apa yang kau mau dari ku?" Tanya ku langsung berterus terang pada Melati.
"Aku hanya ingin bersama mu, mas."
"Tapi kita ini berbeda alam, Melati!"
"Aku tahu itu, mas...tapi aku tetap akan ikut bersama mu, mas!" Seru Melati kekeh dengan pendiriannya.
"Aku tidak bisa! Kau itu bukan manusia seperti ku!"
"Apa aku perlu menghabisi mu dulu, mas...biar aku bisa bersama mu?" Melati melototkan kedua matanya ke arah ku dengan kedua tangan mengambang di udara seolah akan mencekik leher ku.
"Kau gila Melati, mana bisa makhluk seperti mu menyentuh ku!"
Dengan sekejap Melati yang berwajah pucat berubah menjadi Melati yang menyeramkan, dengan mata hitam dan entah dari mana tiba tiba ada suara seorang wanita yang tengah tertawa, tawa yang menyeramkan.
"Iiiiiihihihiii iiiiiihihihiii."
"Aaaa ti- ti- dak, Me- la- ti...a- pa ya- ng ka- u la- ku- kan!" Suara ku tercekat saat kedua tangan Melati yang berkuku panjang dan hitam itu mendarat di leher ku.
Melati mencekik leher ku dengan ke dua tangan sambil tertawa seram, tawa seram yang aku dengar ternyata tawa Melati yang kini menjadi sosok yang menyeramkan.
"Iiiiiihihihiii iiiiiihihihiii."
"A- a- pa ma- u mu, Me- la- ti?"
bersambung...
...🍀🍀🍀🍀🍀...
Jangan lupa jempol nya ya 🤭
komen mu merubah popularitas ku 😊
...Salam manis...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Yusni Ali
Atuuuut....😓😓😓😓
2022-11-14
1
Neyna 🎭🖌️
keren pesannya kak Lin 🍉🍉😂🤭💪💕💕
2022-10-16
2
El_Ni.Mar
heeeee Bimo .. Bimo setan ko dilawan. melati kamu genit bgt gk mau SM bang pocong
2022-10-15
2