Taman Belakang

Beberapa menit kemudian Dave keluar dari kamar nya dan menuruni anak tangga, lagi dan lagi Kimora terpana dengan penampilan Dave itu, bagaimana tidak Dave menggunakan kaus putih polos dan celana pendek se lutut. Terlihat santai namun berhasil menambah ketampanan Dave di mata Kimora.

“Sudah siap makan malam nya?” tanya Dave.

“Sudah om.” Jawab Kimora menyerahkan senyum manis nya.

Dave pun menarik kursi dan duduk, dan segera Kimora langsung melayani Dave sebagaimana seorang istri melayani suaminya. Mbok Indah awalnya kaget juga dengan perlakukan Kimora itu karena tidak biasanya dia melakukan hal itu.

“Saya bisa mengambilnya sendiri Kim.”ujar Dave.

“Ehh tidak apa-apa om, Kim hanya ingin melayani om saja.” Kimora melanjutkan aktivitasnya.

Dave hanya diam saja, dia menerima perlakukan remaja yang sudah dia anggap sebagai anak nya itu. Setelah melayani Dave Kimora pun duduk di sebelah Dave dan mengambil makanan nya sendiri. Setelah nya dia juga makan malam bersama yang lain nya.

Beberapa menit kemudian mereka semua sudah selesai makan malam, Dave berpamitan ke kamarnya untuk mengerjakan beberapa pekerjaan kantornya, sedangkan Kimora dan mbok Indah membersihkan meja makan dan mencuci piring bekas makan mereka tadi. Setelah semuanya kelar Mbok indah berpamitan ke kamar nya.

Sementara Kimora yang merasa belum mengantuk mengambil beberapa bukunya dan duduk di taman belakang untuk menikmati angin malam. Tempat itu memang tempat favorit Kimora karena dia merasa tenang dan damai di sana apalagi kalau malam begini.

Kimora mulai membaca buku-bukunya untuk menambah pengetahuan nya. Namun saat Kimora sedang memfokuskan diri dengan buku-bukunya entah kenapa fokusnya terus terganggu dengan bayang-bayang Dave yang menuruni anak tangga tadi. Entah kenapa setiap melihat Dave jantung Kimora selalu berdegup kencang.

Karena tidak bisa Fokus dengan buku yang ada di tangan nya akhirnya Kimora mencoba membuka ponsel miliknya dan mulai mencari tahu kenapa dia bisa begini setiap melihat Dave.

“Hah... tanda-tanda jatuh cinta.” Guman Kimora pelan.

Setelah dia mencari tahu nya di google ternyata itu tanda-tanda jatuh cinta.

“Masa sih aku jatuh cinta sama om Dave, pria yang hampir seusia sama papa.” Batin nya mencoba menyadari perasaan nya.

Namun semakin Kimora membaca penjelasan google dia semakin yakin bahwa benar dia sepertinya jatuh hati kepada Dave. Entah kenapa ada perasaan hangat di hati Kimora setelah menyadari perasaan nya kepada Dave.

“Ehmmmm, di suruh main ponsel atau membaca buku Kim?” suara berat itu membuyarkan lamunan Kimora.

Kimora menoleh ke sumber suara, suara seseorang yang akhir-akhir ini membuat Kimora merasa tidak karuan.

“Ehhh om.” Kimora langsung gelagapan.

“Lagi lihat apa?” tanya Dave yang melihat ekspresi kimora yang langsung salah tingkah.

“Ehh enggak kok om, lagi cari-cari rekomendasi buku tadinya.” Jawab Kimora yang langsung mematikan ponselnya.

“Hmmm memang mau cari rekomendasi buku apa?” tanya Dave yang kini duduk di hadapan Kimora.

“Ummm buku tentang manajemen bisnis om.” Jawab Kimora asal.

“Ohhh om punya banyak buku-buku bisnis kimora mau?” tanya Dave.

“Mau om.” Jawab Kimora cepat.

“Yasudah nanti om ambilkan.” Ujar Dave.

“Terimakasih om.” Ucap Kimora.

“Sama-sama kim.”

“Om kok tumben pulang nya cepat malam ini, biasanya kalau kamis malam kan om selalu pulang larut?” tanya Kimora agar pembicaraan mereka tidak terputus, karena dia ingin berlama-lama berduaan dengan Dave begini.

“Iya Kim, om merasa lelah dan ada beberapa pekerjaan yang harus om selesaikan malam ini.” Ujar Dave.

“Ohh begitu ya om.” Kimora manggut-manggut.

“Ohh om mau Kim pijit tidak? Dulu kim sering pijitin mama dan papa.” Tawar Kimora.

“Memang nya kimora bisa?” tanya Dave.

“Bisa dong om, mau ya om kali-kali Kimora ada fungsinya buat om.” Ujar Kimora dengan tatapan penuh harap.

“Iya iya Kim boleh.” Tentu saja Dave tidak tega menolak tawaran Kimora itu.

Dengan senyum sumringah kimora langsung bangkit dari duduknya dan segera berjalan ke belakang Dave.

“Maaf ya om.” Ujar Kimora yang sebenarnya dag dig dug juga karena sudah sekian lama dia dan Dave tidak kontak fisik.

“Iya kim tidak apa-apa.” Jawab Dave dengan santai.

Kimora pun mulai memijat baju Dave dengan sepenuh hati, dan Dave merasa pijatan Kimora itu enak.

“Kalau kurang terasa kasih tau ya om.” Lanjut Kimora.

“Terasa kok kim, pas lah.” Jawab Dave yang mulai menikmati pijatan kimora itu.

“Om kimora boleh bertanya tidak?” entah kenapa tiba-tiba Kimora tidak bisa menahan diri untuk bertanya kepada Dave.

“Mau tanya apa kim?” tanya Dave yang memejamkan mata sembari menikmati pijatan Kimora itu.

“Tapi om jangan marah ya, kalau om tidak mau nge jawab juga tidak apa-apa kok om.” Lanjut Kimora yang sebenar sedikit takut Dave tidak nyaman, namun rasa penasaran nya jauh lebih besar.

“Iya-iya memang nya mau tanya apa sih kim?” Dave jadi penasaran dengan hal yang ingin di tanyakan oleh Kimora itu.

“Ummm anu om, sudah bertahun-tahun Kimora tinggal di rumah ini, tapi belum ada satu perempuan yang pernah ke rumah ini.” Jelas Kimora dengan ragu.

“Ohh om tau Kimora pasti mau tanya, apa om tidak mau menikah atau kenapa tidak punya perempuan spesial di usia segini begtu?” tanya Dave yang langsung tau ke mana arah pertanyaan Kimora itu.

“Maaf om bukan maksud Kimora..” belum lagi Kimora melanjutkan kata-katanya sudah di potong oleh Dave.

“Tidak apa-apa Kim, itu wajar kok. Baiklah karena om sudah menganggap Kimora sebagai anak om sendiri maka om juga akan menjelaskan siapa om sebenarnya ke kim. “ ucap Dave.

“Sebenarnya di usia 24 Tahun om juga sudah menikah kim, menikah dengan seorang perempuan yang sangat om sayangi. Namun sayang pernikahan kami harus berakhir di usia tiga tahun. Karena om tidak cukup punya materi yang membuat dia bahagia dan akhirnya dia memilih pria yang lebih punya segalanya.” Jelas Dave.

“Maaf om kimora tidak bermaksud.” Kimora jadi merasa bersalah mengungkit masa lalu Dave.

“Tidak apa-apa kim, om juga sudah lama keluar dari zona patah hati itu.” Dave mencoba tersenyum.

“Tapi kan sekarang om sudah punya segalanya, kenapa tidak menikah lagi saja?” rasa penasaran Kimora semakin menjadi-jadi.

“Entah lah Kim sepertinya rasa cinta dan rasa percaya om kepada perempuan sudah habis di mantan istri om. Jadi sekarang om tidak pernah percaya kepada perempuan mana pun, karna menurut om tidak pernah ada cinta yang benar-benar Tulus.” Jawab Dave.

Namun entah kenapa jawaban Dave itu membuat perasaan Kimora hancur, ada rasa sakit saat tau bahwa Dave tidak lagi ingin mencintai wanita. Padahal sebenarnya walaupun Dave ingin mencintai wanita belum tentu wanita yang dia pilih adalah Kimora.

Terpopuler

Comments

Bee

Bee

jangan jangan mantan istrinya dave adl ibunya kimora 🤣🤣🤣

2022-10-15

1

Kurnianingsih

Kurnianingsih

Semangat Kim. Siapa tau si om bisa kamu taklukan

2022-09-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!