Case 4 - Selamat datang

Zane membuka kedua matanya secara perlahan saat ia mendengar suara mesin yang terhubung dengan pendeteksi tanda vital dan denyut jantungnya, berbunyi dari tepi ranjangnya.

Begitu membuka mata, hal pertama yang dilihatnya adalah sebuah ruang rawat yang tampak familier.

Zane bangun dari posisinya. Terduduk di atas ranjang tidurnya sambil berusaha mengumpulkan seluruh kesadarannya.

Aku dimana? Aku masih hidup? Zane mengedarkan pandangannya ke sekeliling.

Ruangan ini… oh, pantas saja aku merasa tidak asing. Ruangan ini adalah ruang rawat rumah sakit tempat dulu aku sempat di rawat.

Jadi, aku selamat? Aku masih hidup, dan yang tadi itu adalah mimpi?

"Huft~" Zane menghela napasnya pelan.

"Ya, pasti mimpi. Mimpi yang aneh. Kenapa aku bisa memimpikan seekor kucing yang berbicara?" gumam Zane.

"Itu bukan mimpi!" Nike berucap.

Zane tersentak kaget dibuatnya. Ia spontan menoleh ke arah datangnya suara dan mendapati Nike yang sedang duduk manis di atas nakes ranjang tidurnya yang lain.

Kucing hitam itu duduk dengan santai sambil menatap ke arahnya.

"K… kau! K… kenapa kau ada di sini?" Wajah Zane berubah pucat.

"Apa maksudmu? Tentu saja aku di sini untuk membimbingmu."

"A… apa? Jadi maksudmu, itu bukan mimpi? Yang kulihat itu nyata?"

"Tentu saja. Kau memang sudah mati, dan aku memberikanmu satu kesempatan lagi untuk mengubah segalanya."

"T… tapi bagaimana bisa?"

"Kau tidak percaya? Coba kau perhatikan setiap sudut ruangan ini." Nike beranjak turun dari tempatnya. Kucing itu menghampiri sofa yang terletak di dekat jendela besar di sudut ruangan.

"Lihat ini!" Nike menghampiri pot bunga yang ada di dekat jendela.

"Bunga itu…" Zane terdiam. Bunga yang ditunjukkan oleh Nike sama persis seperti bunga yang diberikan oleh kekasihnya Stefano saat ia pertama kali masuk rumah sakit.

"Yup! Ini adalah ruang rawat yang sama tempat dimana kau di rawat dulu. Tepatnya, lima tahun yang lalu." Nike merebahkan tubuhnya di atas sofa.

"Lima tahun lalu? Maksudmu, kita kembali ke lima tahun lalu?" Zane membelalakkan mata.

Ia termangu dengan otak yang masih berusaha mencerna setiap kalimat yang baru saja terlontar dari mulut Nike.

Tring!

Fokus Zane beralih, saat ia melihat sebuah panel sistem muncul dihadapannya.

Zane makin dibuat melongok dengan panel sistem yang dilihatnya. Panel itu sama seperti yang dilihatnya sesaat sebelum ia tidak sadarkan diri.

Zane berkedip berulangkali saat menyadari panel sistem itu benar-benar muncul dihadapannya.

"Ini nyata?" Zane mengibaskan tangannya di depan panel yang dilihatnya.

"Tentu saja. Itu adalah panel sistem yang sama seperti yang kau lihat sebelum kau pingsan," kata Nike.

"Sebelum menjalankan misi pertamamu, cek dulu kondisimu. Tekan tombol yang tertera di sana," kata Nike memberikan arahan.

"Tombol?" Zane menatap panel sistemnya.

...***...

Terpopuler

Comments

Alpha Arietis

Alpha Arietis

*Binbin Talk

Halo, Binbin di sini!
akhirnya bisa up setelah beberapa hari agak delay~
maafkan daku yang sempet ngilang tanpa up bab baru buat novel ini. byk bgt novel yg harus aku revisi, jadi kadang lupa klo masih ada yg harus aku lanjutin. selain itu, aku jga baru dpt kabar dari editor yang nanganin novel ini. beberapa kerangkanya baru di ACC, mohon di maklumi 🙏 selain aku sibuk, editornya jga pasti sibuk

gimana sama part ini?
btw penasaran, gmna cara kalian nemuin cerita ini sampe kalian mutusin buat mampir?

apa yang bikin kalian tertarik buat baca novel ini?

spill di komen yuk!

Jangan lupa buat tinggalin jejak~
Like, vote, dan komen kalian selalu paling aku tunggu!

Sampai jumpa di lain kesempatan 👋

2022-09-05

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!