Bab 5

Happy Reading 😘😘

"Om, Tante." Ucap Gavin sambil mencium tangan Juwi dan Jojo bergantian.

Kemudian Gavin menanyakan keberadaan Shiena. "Om, Tante. Eum.... Anu Om, Shiena nya kemana ya? Kata pelayan, Shiena pergi ke bandara! Emang Shi mau kemana Om?" Tanya Gavin pada orang tua Shiena.

Juwi dan Jojo saling memandang satu sama lain. Lalu Jojo menyuruh Gavin untuk masuk terlebih dahulu ke dalam.

Gavin pun masuk kedalam Rumah mewah itu dengan dada berdebar hebat. Dia takut jika Shiena telah berbicara pada orang tuanya tentang apa yang terjadi semalam.

"Ekkhm.... Begini Vin! Sebenarnya Om gak mau ikut campur urusan kamu dan Shi. Tapi kan kalian ini sudah besar! Jika ada masalah maka kalian harus menyelesaikannya dengan baik baik. Kalian kan sudah kenal dari kecil." Jelas Jojo sambil menatap Gavin.

Sedangkan yang di tatap hanya menundukan kepala nya sambil meremas kedua tangan nya. Keringat dingin mulai menetes dari pelipis Gavin.

"Eum, itu Om. Anu..... Sa-saya dan Shi...." Gavin terlihat sangat gugup untuk menjawab pertanyaan Jojo.

"Pih, Biarkan saja sih! Toh mereka itu sudah besar besar kan? Mereka sudah tahu, apa yang harus mereka lakukan. Kalau berantem mah udah biasa kan Pih! Papi ini kayak gak hafal sama Gavin dan Shiena saja." Ujar Juwi sambil menggelengkan kepala nya.

Jojo membuang nafas nya dengan kasar, lalu ia pun pamit untuk ke kantor nya. Dia meninggalkan Gavin di sana bersama sang istri.

"Tan, sebenarnya Shi kemana Tan?" Tanya Gavin yang masih penasaran.

Juwi menatap Gavin dengan tatapan nyalang. Dia tahu jika selama ini Shiena mencintai Gavin, tapi Shi hanya bisa diam saja tak mau mengungkapkan perasaan nya, sebab Shi tahu jika Gavin telah memiliki kekasih.

Juwi juga tahu jika Shiena pergi untuk melupakan perasaannya pada Gavin. Tapi dia tak tahu tentang kejadian semalam, sebab Shi tak menceritakannya.

"Maaf Vin, Tante gak bisa cerita. Shi meminta Om dan Tante untuk tak memberitahukan nya sama kamu." Ucap Juwi dengan jujur.

Gavin mendesah kecewa. "Tan, please Tan. Tolong kasih tahu Gavin kemana Shi pergi." Punya Gavin dengan wajah memelas.

Sebenarnya Juwi tak tega melihat itu, tapi dia juga tak bisa melanggar permintaan Shi, anak nya.

"Shi kuliah." Ucap Juwi dengan singkat.

Setelah mengatakan itu Juwi pun meminta Gavin untuk pulang. Dia tak mau jika Gavin semakin mendesak nya.

Di dalam mobil Gavin mencoba menghubungi nomor Shiena, tapi sayang nomor nya bahkan tak bisa di hubingi.

"Apa kamu ke Amerika Shi." Gumam Gavin sambil mengingat sesuatu.

Gavin sangat ingat jika beberapa hari yang lalu Shiena pernah bilang kepada-Nya jika ia akan pergi ke Amerika untuk kuliah, dan harusnya minggu depan ia baru berangkat.

"Iya, aku yakin itu! Aku akan meminta Edison untuk mencari tahu itu."

Gavin pun meninggalkan kediaman Alexander. Dia langsung pulang ke rumah Orang tuanya untuk bersiap siap ke kantor.

Masalah semalam seakan telah menguap begitu saja dipikiran Gavin. Saat ini hanya ada rasa bersalah di dalam hatinya pada Shiena.

🌹

🌹

"Ya ampun Vin, kamu darimana saja hah! Kenapa jam segini baru pulang?" Geram Tania sambil menjewer telinga anak sulung nya itu.

"Aduuhh... Aduh Mom, ampun Mom!" Ringis Gavin saat pulang sudah di sambut oleh jeweran maut Momy nya.

"Kamu darimana saja sih Vin? Kata Momy kamu, semalam kamu melamar Rista ya? Terus gimana? Apa di terima?" Tanya Lian sambil memakan sarapan nya.

Gavin membuang nafas nya dengan berat, lalu meminum kopi di atas meja.

"Jangan bicarakan itu lagi Dad! Gavin gak mau dengar nama dia lagi." Ujar Gavin sambil memakan roti nya.

Tania dan Lian saling pandang satu sama lain, lalu mereka menatap Gavin dengan wajah penasaran. "Kenapa Vin? Apa kamu di tolak?" Tanya Tania dengan nada mengejek.

"Lah, palingan juga bukan di tolak Mom! Tapi di selingkuhin. Ya, mungkin saja semalam Kak Gavin mergokin dia." Timpal Aurel sambil mengoles selai ke roti nya.

Ketiga pasang mata itu menatap Aurel dengan tatapan penuh Tanya. Termasuk Gavin yang penasaran dengan ucapan sang Adik, bagaimana bisa Aurel tahu jika semalam dia memergoki Rista selingkuh.

"Aurel, kamu gak boleh ngomong begitu nak." Ucap Tania.

"Yang Aurel omongin mah, fakta nya Mom." Jawab Aurel dengan cuek.

"Darimana kamu tahu itu?" Tanya Gavin dengan penuh selidik.

Aurel malah terkekeh kecil, lalu mengelap bibir nya. "Kak, Kak. Mangkan nya, kalau Adek bicara itu di dengerin! Tapi, ya gitu sih ya! Kalau orang udah bucin mah, mata hatinya ketutup. Sekarang bagian tahu aja baru nyesel." Sindir Aurel sambil bangkit dari duduk nya.

"Aku berangkat ya Mom, mau ngurus pindahan." Pamit Aurel pada orangtua nya.

Setelah itu Aurel melangkah meninggalkan ruang makan. Dan tinggalah Gavin dan kedua orang tuanya. Gavin ingat jika beberpa minggu yang lalu, Aurel pernah bilang padanya jika ia melihat Rista pergi bersama pria lain masuk kedalam hotel.

Tapi Gavin tak percaya, dia lebih mempercayai Rista pacarnya ketimbang adik kandungan nya sendiri. Sebab Gavin percaya jika Rista wanita baik baik, tapi ternyata ia salah besar. Rista tak lebih dari sebuah sampah busuk.

"Vin, apa benar yang di katakan oleh adikmu itu?" Tanya Tania.

Gavin mengangguk pelan, ia tak mungkin berbohong pada kedua orang tuanya. Tania dan Lian yang mendengar itu tentu saja cukup terkejut, pasalnya Gavin sering mengajak main Rista ke sana.

"Bagaimana bisa?" Tanya Lian dengan alis terangkat.

"Mungkin dia harus kepuasan Dad. Aku selama ini tak menyentuhnya untuk menjaga nya sampai kita menikah! Tapi apa? Dia ternyata tak lebih dari seekor bangkai busuk." Ucap Gavin dengan kesal. Bahkan bisa Tania lihat urat urat leher anak sulung nya itu yang tercetak seperti menahan amarah.

Tania segera memeluk tubuh sang anak.

"Momy yakin, jika nanti akan ada wanita yang tulus mencintai kamu sayang!" Ucap Tania sambil mengecup dahi sang putra.

"Gavin hanya gak nyangka aja Mom! Ternyata dia di luar polos tapi dalam nya tak lebih dari seorang jal*ng murahan." Geram Gavin.

"Kan dari awal Dady sudah peringatkan kamu! Supaya kamu berhati hati dalam bermain hati." Ujar Lian.

Gavin mengangguk, tak lama pelayan datang dan memberitahukan jika Rista ada di ruang tamu.

"Buat apa lagi sih dia kesini?" Ketus Gavin.

Tania mengelus lengan sang putra, lalu menyuruh Gavin menemuinya. "Kalian kan sudah dewasa. Kamu harus selesaikan permasalahan kamu dan dia." Ucap Tania.

Dengan langkah berat Gavin pun melangkah menuju ruang tamu. Bahkan saat ini hatinya kembali berdenyut sakit, dia belum bisa melupakan rasa cinta nya pada Rista, tapi rasa sakit yang Rista berikan padanya amat sangat menyakitkan.

"Mau apa lagi kamu kesini?" Tanya Gavin dengan nada dingin saat sampai di ruang tamu.

Rista yang melihat Gavin datang, segera berlari dan memeluk tubuh Gavin. Tapi belum juga dia berhasil memeluk nya, Gavin segera mendorong tubuh Rista hingga jatuh di atas lantai.

Dia menatap Rista dengan tatapan dingin dan tajam. Tak ada lagi kehangatan dalam tatapan itu, tak ada lagi tatapan cinta dan kasih sayang di mata Gavin untuk Rista.

Bersambung......

Terpopuler

Comments

Retno Anggiri Milagros Excellent

Retno Anggiri Milagros Excellent

ya.. salahmu Dewa.. Ris.

2023-12-02

0

🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧

🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧

kapook 😁

2022-12-20

1

Berdo'a saja

Berdo'a saja

enak sekali mau peluk peluk

2022-11-09

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!