Happy Reading 😘😘
"Bu, Gavin kemana? Kok belum pulang udah jam segini?" Tanya Lian pada Tania.
"Gak tahu Pu. Katanya sih mau melamar Rista Pu! Tapi kok berangkat dari jam 7 sampai sekarang belum pulang juga? Padahal Bubu itu kepo loh sama lamaran nya! Di Terima apa nggak ya?" Ujar Tania.
Lian mencubit gemas hidung sang istri, dia tak habis pikir dengan istrinya itu. Padahal mereka sudah mempunyai dua anak yang sudah dewasa. Tapi Tania masih saja seperti anak Abg.
Tok
Tok
Tok
"Ya, masuk." Ucap Tania setengah teriak.
Pintu kamar pun terbuka, dan nampak kau pelayan Mansion. "Maaf Nyonya Besar, Tuan besar. Di luar ada Nona Shiena, beliau ingin bertemu dengan Nyonya." Ucap pelayan itu.
Tania mengangguk, lalu berdiri dan hendak keluar kamar, tapi Lian menarik tangan nya hingga jatuh dalam pelukan nya.
"Pu, di luar ada Shiena. Gak enak kalau di nunggu!" Ucap Tania dengan kesal.
Lian menunjuk bibir nya dan meminta Tania untuk meng-ecup nya. Dengan cepat Tania pun menge-cup bibir Lian, tapi saat akan melepaskan nya. Lian malah menahan tengkuk nya dan memper-dalam ciu-man nya.
Nafas keduanya terengah saat ciu-man itu terlepas, umur mereka mungkin sudah tak muda lagi. Tapi tenaga Lian untuk memadu kasih, masih sangat kuat.
"Shiena, ada apa sayang?" Tanya Tania saat sampai di ruang tamu.
Shiena Alexander adalah anak Juwi dan Jojo, sahabat dari Tania. Shiena sendiri berumur 21 tahun, hampir sama dengan Gavin, hanya beda beberapa bulan saja.
"Ini Tante, aku mau kasih oleh oleh Mama dari Turki. Semoga Tante suka ya!" Ucap Shiena sambil menyerahkan paperback pada Tania.
"Waah, makasih sayang. Nanti biar Tante telfon langsung Mama kamu ya!" Ujar Tania, dan di jawab anggukan oleh Shiena.
Mata Shiena menelusuri ke arah tangga atas, dia seperti sedang mencari seseorang. "Kamu cari Gavin?" Tanya Tania yang sudah hafal dengan sifat Shiena.
"Iya Tan, Gavin kemana?"
"Katanya dia mau melamar Rista. Tapi entah kenapa jam segini belum pulang? Nomor nya juga gak aktip. Jujur Shi, Tante itu khawatir sekali dengan Gavin." Jelas Tania
Shiena yang mendengar itu, merasakan sebuah sakit dan perih di hati nya yang terdalam. Entah kenapa rasanya begitu amat sesak.
"Shi... Kamu gak papa kan?" Tanya Tania saat Shiena melamun.
"Nggak papa Tan, kalau gitu Shiena pulang dulu ya Tan. Salam buat Om Lian dan Aurel. Assalamu'alaikum....." Ucap Shiena sambil mencium tangan Tania.
"Waalaikumsalam...."
Shiena keluar dan masuk kedalam mobil nya, airmata yang sejak tadi ia tahan kini jatuh dengan deras saat Shiena di dalam mobil.
Mendengar Gavin akan melamar kekasihnya, membuat Shiena merasakan sakit dan sesak.
Selama ini Shiena mencintai Gavin, tapi dia tak berani mengungkapkan nya pada Pria itu. Shiena hanya mencintainya dalam diam saja. Karena dia tahu jika Gavin hanya menganggapnya sebagai adik.
Jadi Shiena membiarkan cinta dan perasaan itu di pendam nya. Biarlah dia saja yang tahu tentang isi hatinya selama dari SMP.
"Apa ini waktunya aku melepaskan kamu, Vin?" Gumam Shiena sambil terus mengelap air mata nya.
Mobil Shiena menuju apartemen milik nya, dia tak mah pulang kerumah dulu. Dia ingin menenangkan dirinya dahulu walau sejenak.
Sesampainya di apartemen, Shiena mengerutkan dahinya saat melihat Gavin berjalan sempoyongan dan mencoba memencet tombol apartemen milik nya.
Memang apartemen milik Shiena dan Gavin itu sebelahan, sebab itu adalah hadiah dari Lian.
"Gavin, apa yang terjadi sama kamu? Kenapa kamu jadi begini?" Ucap Shi dengan wajah cemas.
Bagaimana tidak, saat ini dia melihat Gavin dengan pakaian berantakan dan bau alkohol yang begitu menyengat. Dengan cepat Shiena menekan tombol apartemen milik Gavin, dan membopong nya masuk kedalam.
"Kenapa kau begitu jahat Ris? Apa karena aku tak pernah menyentuhmu hem?" Rancau Gavin sambil menarik pinggang Shiena.
Shiena yang belum ada persiapan seketika ambruk di atas ranjang, dan posisi mereka begitu intim dengan Shiena di atas tubuh Gavin.
"Kalau gara gara aku tak pernah menyentuhmu, maka hari ini akan ku kabulkan keinginan mu wanita jal*ng." Rancau Gavin sambil menarik leher Shiena.
"Gavin, sadarlah. Ini aku Shiena... Gavin lepas." Berontak Shiena saat Gavin ingin mencium nya.
Dia tak tahu apa yang terjadi pada Gavin, tapi yang Shiena pahami jika Gavin tengah patah hati dan kecewa yang begitu dalam.
Setelah pelukan terlepas, Shiena segera bangkit dan berlari menuju pintu kamar. Tapi Gavin dengan cepat menarik tangan Shiena dan membuat wanita itu jatuh ke atas kasur.
"Gavin, kamu mau apa?" Teriak Shiena saat melihat Gavin menindih tubuh nya.
"Kau suka kan di jam-ah! Kau suka jika tubuh kotormu itu di sentuh kan? Maka, aku akan kabulkan." Rancau Gavin.
Mata Gavin seakan telah buta, dia melihat jika yang di bawah kungkungan nya adalah Rista dan bukan Shiena. Mata hatinya sudah tertutup api amarah dan juga kecewa, hingga Gavin tak bisa membedakan mana Rista dan mana Shiena.
Waduh Gavin, kasih Shiena Vin. kamu harus sadar......
Bersambung.....
Jangan lupa dong like dan komentar nya😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Retno Anggiri Milagros Excellent
lagi patah hati jadinya ngawur.. mungkin itu jodohmu ya..
2023-12-02
0
Retno Anggiri Milagros Excellent
kasihan Shina..
2023-12-02
0
Siti Fatimah
Yang gue tau sich yaa...orang yg kondisinya mabuk berat itu tidak ada tenaga makanya jalan juga sempoyongan di dorong aja bisa ambruk,nah ini kenapa bisa maksa atau merkosa cewek bahkan ceweknya sampai kalah tenaga 🙄🙄🙄,,, kecuali klo kondisinya setengah mabuk mungkin masih ada tenaga yg agak full powerlah.. nah ini mabuk berat jalan juga dah sempoyongan nggak mampu menahan berat badan sendiri kenapa masih bisa mengeluarkan tenaga yg sepertinya full power ya...
2023-11-12
3