Keesokan harinya sudah ada mobil mewah yang terparkir rapih didepan rumah sederhana milik Rima.
tok
tok
tok.
"Sebentar... " sahut Rima dari dalam rumah.
Cklek(suara pintu terbuka.)
Rima terkejut ketika membuka pintu karena ada seorang bapak-bapak berseragam sopir.
"Selamat pagi non Rima, perkenalkan non saya edi, saya adalah supir dari nenek Hani beliau meminta saya untuk menjemput non Rima.. " ucap pak edi dengan memberitahu maksud kedatangannya.
"E-mm nggak usah pake non segala pak, bapak panggil saya Rima saja. " pinta Rima karena ia tak enak dipanggil seperti itu.
"Baiklah neng Rima. " ucap pak edi dengan tersenyum.
"Mari neng, nenek Hani sudah menunggu kedatangan neng Rima. "
"iya pak. "
Awalnya pak edi membukakan pintu belakang untuk Rima namun Rima menolak ia lebih memilih duduk didepan.
Selama perjalanan Rima dan pak edi berbincang-bincang ringan dan kadang bercanda kecil, pak edi juga dapat menilai jika Rima merupakan seorang gadis yang menyenangkan, sopan dan baik, benar apa yang dikatakan oleh nyonya besarnya jika Rima merupakan sosok perempuan yang cocok untuk sang tuan muda.
tak terasa mobil yang dibawa pak edi telah sampai di rumah kediaman nenek Hani, Rima yang melihat rumah besar dengan suasana yang asri tersebut menjadi terkagum-kagum.
"ayo neng turun, nyonya sudah menunggu didalem. " ajak pak edi pada rima sehingga membuat nya tersadar dari kekagumannya.
"i-iya pak. "
Rima turun dari mobil dan mengikuti langkah pak edi yang berjalan menuju pintu utama.
Cklek, pak edi membukakan pintu rumah dan mempersilahkan Rima untuk masuk, saat Rima masuk ia dibuat kagum lagi dengan dekor rumah itu.
"Anak manis kamu sudah sampai. " ucap nenek Hani dengan membawa kue yang baru saja ia buat, Rima tersenyum dan menganggukan kepalanya.
"Kemarilah nak, nenek baru saja membuat kue, kamu harus makan kue buatan nenek.. "
Rima dengan patuh mendekati nenek Hani yang masih berdiri didepan meja makan, lalu ia dan nenek Hani menarik kursi untuk duduk, nenek Hani juga mengambilkan kue yang ia buat untuk rima.
"Terimakasih nenek. " ucap rima saat menerima piring yang berisi kue.
"Cobalah nak. "
Rima mengambil sendok dan mulai memakan kue itu, saat kue tersebut baru mendarat didalam mulutnya, rasa manis, lembut dan creamy menyapa lidahnya.
"emmm, enak sekali nek. " puji rima dengan senyuman nya lalu kembali melahap kue tersebut.
Melihat itu membuat nenek Hani menjadi senang karena rima makan kue nyatanya dengan lahap, ia jadi semakin yakin menjadikan rima sebagai cucu menantunya, agar ia tak merasakan kesepian lagi ketika ditinggal bekerja oleh cucu lelakinya.
Nenek Hani terus menerus tersenyum melihat Rima sangat bersemangat memakan kue nya hingga ia tak sadar mengatakan keinginan terbesarnya.
"Calon cucu menantu pelan-pelan saja makannya. " cletuk nenk hani, yang membuat Rima tersedak.
uhuk
uhuk
uhuk
"Hati-hati nak, pelan saja makannya jangan terburu-buru. " ucap nenek dengan memberikan segelas air untuk Rima.
"N-nek ta-tadi nenek mengatakan apa? " tanya Rima pelan.
Nenek hani tersenyum manis, lalu membelai pucuk kepala rima dengan penuh kasih sayang.
"Rima kamu mau ya jadi cucu menantu nenek. " ucap nya dengan tangan yang masih membelai lembut kepala rima.
"A-apa?, nenek pasti bercanda kan? " tanya rima tak percaya.
"Enggak sayang, saat pertama kali melihatmu nenek langsung menyukaimu, dan nenek ingin kamu bisa menjadi cucu menantu nya nenek. "
Hah?
Rima diam seketika, ia bingung dengan situasi yang ia hadapi sekarang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Yuli Purwa
siap nek,,, cucu nenek gmana
2023-05-25
1