"B-baik Rim.. " jawab nina dengan gugup, sedangkan Reno hanya diam memandang sendu ke arah Rima.
"bisakah kita bicara sebentar, sepertinya ada hal yang harus ku ketahui disini. " ujar Rima dengan tersenyum getir.
Baik Reno maupun Nina hanya bisa mengikuti Rima karena mereka berdua merasa bersalah akan Rima, mereka sangat menyayangi Rima.
Rima berjalan menuju ke sebuah cafe tepat di seberang pusat perbelanjaan itu yang diikuti Reno dan juga Nina, sesampainya didalam mereka duduk lalu Rima memesan kan minuman untuk mereka bertiga.
"Sekarang mas Reno atau Nina yang bisa bicara... ? " tanya Rima.
"a-ak.. "suara Nina tercekat ditenggorokan namun ia terkesiap saat Reno angkat bicara.
"kami berdua sudah menikah Rima. " ucap Reno langsung karena tak tega melihat kegugupan isterinya Nina.
Saat mendengar nya hati Rima sangat sesak, orang yang ia cintai kini sudah menikah dengan sahabat baiknya sendiri, namun ia hanya bisa tersenyum getir.
"Seharusnya kalian memberitahu aku, walau hanya lewat telepon. " ucap Rima tersenyum kecil dan berusaha tegar walaupun sesak menghantam dadanya.
mendengar ucapan Rima membuat mata Nina berkaca-kaca, ia berfikir sahabatnya itu akan marah bahkan membenci dirinya dan sang suami.
"R-rim... hiks... hiks... hikss.. "
Tangis Nina pecah sedangkan Reno berusaha menenangkan isterinya karena takut berpengaruh pada kandungan nina, Rima yang terkejut melihat nina menangis menjadi lebih tak tega.
"Hei mengapa menangis nin..?, apa aku berbicara salah? " tanya rima.
Nina menggelengkan kepalanya dengan menangis sesegukan, ia berusaha bangun dari duduknya dan menghampiri rima yang lalu memeluk erat sahabat yang telah ia buat terluka hatinya, ia tahu hati Rima pasti sangat terluka namun Rima dapat menyembunyikan perasaan nya karena sangat menghargai persahabatan mereka.
Rima maafkan aku, maaf karena aku menikahi pria yang kau cintai rim, maafkan aku kau pasti sangat terluka. (batin Nina.)
Melihat isterinya menangis dengan memeluk Rima, perempuan yang pernah mengisi hatinya itu membuat Reno juga merasakan perasaan bersalah yang dirasakan sang isteri.
"Maafkan kami Rima, aku dan Nina kami dijodohkan oleh orang tua kami, awalnya sulit bagi kami berdua karena secara tak langsung kami menghianati kamu..kami..nggak aku sangat merasa bersalah dan minta maaf padamu, jika kamu ingin marah marah lah padaku jangan pada Nina. "ucap Reno menjelaskan dan memohon.
Mendengar penjelasan Reno membuat Rima mengerti lalu tersenyum kecil.
"Tadinya aku memang ingin marah namun,setelah ku fikirkan baik-baik percuma saja aku marah ,kalian berdua adalah orang yang kusayangi, dan saat mendengar alasan kalian menikah aku sadar pasti tak mudah juga untuk kalian berdua. "
"ma-maaf rim.. hiks.. "ucap Nina dengan posisi masih memeluk Rima.
" sini duduk.. "
Rima menuntun Nina supaya duduk di kursi sebelahnya.
"Dasar cengeng, sudah akan jadi ibu kamu masih aja suka nangis. " ledek rima kepada nina, yang membuat ibu hamil itu memanyunkan bibirnya sebal, dan hal itu membuat Reno lega karena bisa melihat isteri dan sahabatnya akur kembali.
kamu memang wanita baik rima, terimakasih karena tidak membenci aku dan nina. (batin Reno)
Saat suasana mualai mencair dan ketiganya mengobrol santai dan bercanda, tiba-tiba terdengan suara cempreng seorang anak kecil yang menyapa telinga mereka bertiga.
"Mamah.... Papah.... "
Sontak mereka bertiga menengok ke sumber suara dan mendapati seorang wanita paruh baya yang berpakaian babysitter dan seorang anak lelaki umur 3 tahun di gendongan nya meminta turun ketika melihat kedua orang tuanya.
Nina yang mendapati putranya berlari menghampiri mereka sontak berdiri namun suaminya Reno telah lebih dahulu membawa putra mereka ke dalam gendongannya.
"maaf tuan, nyonya, aden dari tadi ngerengek terus karena tuan dan nyonya tidak datang-datang. " ucap sopan wanita paruh baya itu.
"tak apa bu.. " sahut Nina
Rima tersenyum saat melihat anak lelaki itu yang sangat tampan dan mirip dengan Reno serta Nina.
"ini anak pertama kami Rim.. namanya Asya. " ucap Nina memberitahu.
"berarti ini adalah kehamilan kedua mu..? "
"iya doa kan semoga kehamilan kedua ku juga lancar sampai melahirkan ya. "
"Pasti, tapi ingat udah jadi ibu tuh nggak boleh cengeng lagi. "
"Ihh kamu masih aja ngeledekin aku. " ucap nina dengan pura-pura cemberut.
"mamah dak boyeh kecl anti dedk ayi itut kecel. " celoteh asya yang ada dalam gendongan papahnya ketika melihat raut muka kesal mamahnya.
"tuh dengerin anaknya. " ledek Rima dengan menahan tawa karena nina bertambah kesal dan memanyunkan bibirnya.
Rima tersenyum melihat kebahagiaan keluarga kecil didepannya,ia juga berdoa semoga ia dapat menemukan kebahagiaan nya nanti.
Sedangkan tak jauh dari meja mereka seorang nenek tua yang menyaksikan mereka bertiga dari awal hingga akhir tersenyum penuh arti kepada Rima.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Yuli Purwa
bakal cucu mantu nih 😅😅😅
2023-05-25
2