Part 4

" Cekk ,,

gimana ini , kenapa belum ada kabar ? kenapa ga bisa di telfon ?"

Lala terus berjalan ke sana kemari sesekali menggigit-gigit ujung kuku telunjuknya.

" Sayang , kamu ini kenapa ?" Tanya Daniel yang tak tahan dengan sikap Lala.

" Sayang , coba kamu telfon kak Alex , ini sudah malam kenapa kak dini belum juga kasih kabar . Tidak biasanya seperti ini aku takut terjadi sesuatu padanya ." Ucao Lala merengek .

" Ini sudah hampir jam 10 malam sayang ,mungkin dia sudah tidur atau lupa untuk memberi kabar ." Tutur Daniel menenangkan.

" Tidak bisa begitu sayang , biasanya pun tidak seperti ini. Jujur aku sedikit khawatir pasalnya tadi saat aku Nanda juga Allena mulai berjalan tidak jauh dari kak dini menunggu taxi ada pria yang mencurigakan . Aku takut terjadi sesuatu pada nya ." Ucap Lala panjang lebar.

" Baik baik , kita telfon sekarang ya ." Ucap Daniel lalu menggandeng Lala dengan mesra.

" Duduk sini . kita telfon Alex ." Ucapnya sembari terus mencerna ucapan Lala.

tttuuuttttt

tttttuuutttttttt

tttttuuuttttttt

" Tidak di angkat sayang , bagaimana kalau besok saja ." Ucap Daniel sembari memamerkan ponselnya.

" Ayo lah sayang ,aku masih tidak tenang." Ucap Lala dengan panik.

" Yayaya , kau menang , tunggu sebentar ya ."

Belum sempat Daniel menekan gambar telfon , ponselnya sudah menunjukkan bahwa ada panggilan masuk.

" Kau beruntung sayang ." Ucapnya lalu menggesernya pada gambar hijau.

{ " Halo. "} Ucap pria di sebrang telfon.

{ " Berikan ponsel mu ." }

{ " Halo kak , bagaimana kak Din i , apa dia sudah sampai ? Apa ada yang tidak beres , soalnya tadi Lala liat tidak jauh dari tempat kak Dini ada pria sedikit mencurigakan , pakai baju serba hitam juga pakai topi ." Ucap Lala terus menerocos.

{ " Ya Dini tidak apa-apa , ponselnya mati , jadi mungkin kamu tidak bisa menghubungi nya. Dia sudah tidur 15 menit yang lalu , apa perlu di bangunkan ?"} ucap Alex memberi pilihan.

{ " Oh begitu , ya sudah kak tidak perlu , cuma mau memastikan aja kak . ya sudah aku kembalikan lagi ya ponselnya ."} Ucap Lala lalu menyerahkan benda pipih pada suaminya.

" Sudah ?" Tanya nya sembari tersenyum.

" Iya , terima kasih." Ucapnya bersungguh-sungguh.

{ " Halo , kita perlu membahasnya besok "} Ucap Daniel dengan lirih.

Telfon terhenti , malam yang dingin dengan sedikit rintikan hujan mulai membasahi bumi. Daniel berjalan mendekat ke arah ranjang , nampak Lala tengah memoleskan krim pada wajahnya . Gaun tidur tipis berwarna merah nampak begitu menyala di bawah lampu terang di depan meja kaca.

" Kau sengaja menggoda ku sayang ." Ucap Daniel yang tak tahan dengan pemandangan di depannya.

Di peluknya erat tubuh Lala dari belakang , membenamkan wajahnya di antara leher juga pundak.

Hangat , tubuhnya semakin menghangat , hembusan AC seolah tak mampu menembus tubuhnya.

Hembusan nafas Daniel tepat di belakang teling nya mampu menyihir otak juga tubuhnya.

Di angkatnya tubuh mungil Lala menuju ranjang hangat beralaskan kain putih tubuh kecilnya di letakkan dengan sangat hati-hati yang entah sejak kapan Daniel merasa kini sedikit ada perubahan.

" Daniel ."

" Sssttttt . "Panggil Lala dengan lemah seolah tak bertenaga namun sangat menikmati setiap sentuhan yang Daniel berikan.

" Aku menginginkan nya ." Ucap Daniel lembut selembut angin yang menyapu malam .

Lala mengangguk pasrah , menyesap kulit berdaging kenyal yang sesekali terdengar decapan dia antara suara angin juga hujan yang menjadi lagu pengiring.

________

Di letakkan nya benda pipih miliknya dengan rasa penasaran.

Alex berjalan menuju pintu bercat putih tepat di sebelah kamarnya. Tangannya terangkat hendak mengetuk sekedar untuk memastikan kejadian apa yang sebenarnya di sembunyikan.

Tok

Tokk

Toookkk

Dengan lirih Alex mengetuk pintu kamar Andini .

Ceklek..

" Tidak di kunci ." Ucapnya, dengan lancang sedikit membuka pintu kamar dengan aroma khas wanita , memastikan jika sang penghuni baik-baik saja.

" Sudah tidur rupanya ." Ucap Alex mengurungkan niatnya untuk sekedar mencari kebenaran. Di tutupnya kembali pintu dengan hati-hati lalu berbalik menuju ruangan dimana ia akan menghabiskan malam untuk beristirahat.

" Maaf kak ." Ucap Andini yang sengaja berpura-pura tertidur .

Langkahnya terhenti saat tak sengaja mendengar percakapan di balik pintu saat dirinya hendak mengambil sesuatu yang tertinggal di ruang tamu.

___________

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!