Malam menyapa nampak Alex mondar mandir menunggu kepulangan sang kekasih , sesekali di singkatnya gorden apartemen untuk memantau dari arah ketinggian.
" Kenapa belum pulang juga." Ucapnya begitu ia menengok arah jam tangan.
Dengan tak sabar di sambatnya kunci yang tergeletak di atas meja kecil dekat pintu , menggulung kemeja batas siku yang belum sempat ia ganti .
Ceklek
Bersamaan ia membuka pintu Andini masuk dengan tiba-tiba.
" Aaaaaa !"
Teriaknya nyaring sembari menutup mata.
" Kak , kau mengejutkan ku ." Tuturnya cepat sembari mengelus dada.
Tak ada jawaban Alex lalu memeluk erat tubuh hangat Dini dengan sayang .
" Dari mana saja hmmm . Kenapa sampai selarut ini ? " Ucapnya dengan tangan menarik lembut kedua pipi Andini.
" Kak ini baru jam 8 malam ! Kenapa panik seperti ini ?" Rajuk Dini dengan sikap Alex.
" Ppletak ."
Dengan gemas Alex menyentil dahi Dini
" Ini sudah lewat sayang , coba lihat baik-baik jam tangan mu ."
Kedua tangannya kini bertenggeng di atas pinggang .
" Hhuuff , sakit tau . Iya iya maaf ini sudah jam 8 lewat lima puluh ." Ucapnya sembari mengusap dahi.
" Kak , itu apa ." ucap Dini menunjuk ke samping.
Di i dengan sigap melarikan diri begitu Alex menoleh kearah jemari Andini.
" Mandi dulu kak , nanti baru aku cerita ." Teriak Andini begitu di ambang pintu kamarnya.
" Andiniii ." Ucap Alex lalu menggelengkan kepalanya.
" Maaf kak , aku hanya takut kalau membantu kakak." Ucap Andini lirih di balik pintu kamar yang tertutup.
Flashback
" Kita anter ya kak ." Ucap Lala yang di angguki Allena juga Nanda.
" Ga usah , ini masih jam 7 ." Ucapnya sembari melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan.
" Yakin ?"
" Iya ! udah kalian pulang duluan aja , ini bentar lagi taxi nya dateng kok." Ucapnya lagi meyakinkan ketiga sahabatnya.
" Nih , 5 menit lagi ." Tunjuk Dini dari layar ponselnya.
" ya udah kak , kita duluan ya . Kasih kabar kalau sudah sampai ."
" iya , kalian hati-hati ya ."
" iya kak . Bye ." Ucap mereka berbarengan.
Pprrookk
Prrookkkk
Prookkkkkkk
Tepuk tangan dari balik tiang tembok di bawah cahaya lampu.
Deg
" Kau ." Andini berucap dengan nada tak percaya.
" Hebat ya , sekarang sudah menjadi simpanan pria kaya . Ayahnya sedang dalam kesulitan dan sekarang Putri kesayangannya malah asik menjadi simpanan pria dewasa ."
" Apa maksud mu ? Siapa yang menjadi wanita simpanan ? Hah . Dasar pria hidung belang beraninya menuduh tanpa bukti ." Ucap Andini tak terima.
Greepp..
Di cengkraman nya kedua pipi Andini dengan pelan sembari membisikkan tepat di hadapannya.
" Kembalilah dan menikahlah dengan ku , maka perusahaan ayah mu akan kembali . Kau tau kan bagaimana sekarang keadaan dari keluarga mu ." Ucap pria dengan topi yang hampir menutup wajahnya masih dengan mencengangkan wajah Andini.
" Sialan kau ! sampai kapan pun aku tidak akan Sudi menikah dengan mu . Untuk masalah perusahaan, hah . Aku bisa menyelamatkan nya sendiri ." Ucap Andini menunjuk menggunakan jari telunjuknya tepat di depan wajahnya dengan lantang lalu menepis lengan kanannya dengan kuat.
Selesai
Begitu selesai dengan kegiatan bersih-bersih Andini duduk di atas sofa empuk dengan tangan memegang toples kaca berisi biskuit.
" Nona , kau masih punya hutang cerita pada ku ." Ucap Alex begitu ia mendudukkan pantatnya di sofa tepat di sebelah Andini.
" Iya iya kak , Dini akan cerita." Ucapnya mulai menceritakan nya.
" Tadi kita keluar berempat , aku Lala , Nanda juga Allena ."
" Apa Allena menyusul kalian ?"
" Hmmm ." Ucap Andini sembari mengangguk.
" Ok , lanjut ."
" Kisaran jam 7 kita pulang , mereka berinisiatif buat anterin tapi aku menolak dan memesan taxi . Tapi sayang di pertengahan jalan kita harus ke bengkel terdekat karena ban kita bocor , dan jadilah aku samapi selarut ini. Emm , maaf ya kak ." Ucapnya sungguh dengan pupil yang di buat menggenang.
" Maaf kak aku berbohong ." Ucapnya dalam hati.
" Sudah sudah , tidak apa . Lain kali kamu kabarin ya biar di jemput." Ucap Alex dengan lembut .
Dini mengangguk cepat lalu memeluk riang tubuh Alex.
" kak !"
panggil Andini sedikit melonggarkan tangannya.
" Iya ."
" Sampai kapan kita seperti ini. aku sekarang sudah seperti simpanan pria dewasa saja ." tutur Andini dengan hati-hati.
" Siapa yang bilang begitu ?" Tanya Alex dengan sedikit tinggi.
" Bukan kak bukan, maksud Dini. bagaimana kelanjutan kita , itu saja kak." Ucap Andini cepat takut Alex salah faham.
" Tidak perlu menghawatirkan apa pun , aku akan segera menikahi mu .hanya saja aku sedang sedikit membuat rencana." Ucap Alex dengan lembut.
" Atau kamu sudah tidak sabar ya . Hmmmm." Godanya lagi dengan memegang dagu Andini lembut.
Blluusss
" Kak , aku serius ." Ucap Andini sembari tertunduk malu.
" Apa aku terlihat tidak serius ?" Ucap Alex membalik tanya.
Ahahahaa.
Tawa Alex pecah menatap Toba merah di wajah Andini , lalu memeluk hangat sembari meyakinkan jika semua baik-baik saja.
____________
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments