Pagi ini, Zelin dan Adelia kembali kerutinitas seperti biasa, bangun pagi, shalat subuh, membersihkan kafe dan mandi.
“Kapan bisanya sih dek, kan Cuma mengikat seperti ini saja dek." sambil mengikat rapi rambut Zelin.
Zelin hanya membalas dengqn cengiran.
“Jangan lupa susu Melfa yah kak Lia. Kalau habis, ambil uanh dilaci saja kak. Tapi nanti catat pengeluarannya ya kak, biar tahu pendapatan bulan ini.” katanya sambil memakai sepatu.
“Iya. Nanti kakak beli kalau sudah habis, kamu kuliah sampai jam berapa hari ini dek?." tanya Lia yang masih melihat adiknya itu.
“Jam 12 an kak, jadwal kuliah aku selesai sebelum jam 12 setiap hari, biar bisa bantu kakak nanti di kafe." ucapnya sambil menyalami Lia.
“Yasudah, hati-hati yah, jangan bikin masalah." ucap Lia sambil tersenyum.
“Haha. Iya kakak ku sayang, pamit ya.” katanya sambil melangkah keluar rumah.
Sepanjang jalan keruangan kelasnya, Zelin memandangi foto ibu dan ayah yang ada di handphonnya, dan
Bughhhh
“Auuu”, lirik Zelin.
“Maaf-maaf, aku tidak lihat jalan.” ucapnya lagi dan mendongkan kepalanya.
“lo?." ucap pria itu ketika melihat wajah Zelin.
Yang dilihat hanya tersenyum kikuk.
“Eh hai. Iyaa.. Aku Zelin." jawabnya masih dengan keadaan cengingiran.
“Bukanya Al?.” tanya Raska bingung.
“Ohh. Nama aku Alzelina, yang lainnya paggil aku Al, tapi keluarga biasanya Zelin, jadi kebiasaan deh." penjelasanya
“Oh. Oke." ucapnya lagi, dan sangat cuek.
"Aku masuk dulu ya.” katanya sambil berjalan ke ruang kelas.
Raska hanya menganggukkan kepalanya, dan berjalan di belakang Zelin.
Zelin duduk dibangku kedua, dan disebelahnya tidak ada orang.
“Heiii…”, sapa Bayu yang langsung duduk dikursi kosong tadi.
“Eh, hei Bay, semangat sekali kamu hari ini." ucap Zelin.
“Ya iya, kan mau ketemu lo.” ucapnya sambil merapikan kursi yang di dudukinya.
“Haha, okedeh.” jawab Zelin yang tidak terlalu memusingkan godaan dari Bayu.
90 menit berlalu, jam pelajaran berakhir. Zelin melirik jam karet hitamnya, menunjukkan pukul 9.00.
‘Masuk lagi jam 09.30 di kalas D, makan dulu saja ya di kantin.' batinnya, mengingat dia sangat jarang sekali sarapan.
“Kantin yuuk Al”, ajak Bayu yang langsung berdiri didepan kursinya Zelin.
“Hmm, ayok deh, kebetulan lapar, nanti juga masuk lagi.” jawabnya sembil melangkah meninggalkan kelas.
“Emang lo masuk jam berapa lagi?.” tanya Bayu sambil mengikuti langkah Zelin.
“09.30 aku masuk lagi Bay, jadi harus cepat.” ajak Zelin.
Mereka sampai di kantin, terlihat Raska dan Dani yang sudah duduk di meja kantin, karena kebetulan mata kuliah sekarang mereka tidak sekelas dengan Bayu.
Bayu mengajak Zelin untuk gabung bersama kedua temannya itu dan satu wanita yang duduk disebelah Raska.
“Eh, udah bawa cewek baru aja lo Ras." ucap Bayu.
Wanita yang duduk disebelah Raska merona malu karena senang di goda seperti itu oleh Bayu, sedangkan Raska hanya cuek dan tidak terlalu tanggap.
Zelin duduk disebelah Bayu.
“Gue sendirian dong yang jomblo." ucap Dani dengan nada yang menyedihkan.
“Eh enggak kok Dan, aku juga jomblo." ucap Zelin polos.
“Haha. Gue becanda kok Al santai aja." jawab Dani yang sekarang malah cengingiran.
Zelin menatap wanita cantik didepannya.
“Hai. nama aku Alzelina." ucapnya sambil mengulurkan tangan.
“Aku sasya.” jawabnya tanpa menjabat tangan Zelin.
Zelin hanya tersenyum.
“Maaf, tangan gue sakit jadi ga bisa jabat tangan lo." tambahnya karena melihat perubahan dari raut wajah Zelin tadi.
Selesai makan tiba-tiba Raska dan Zelin sama-sama berdiri.
“Eh kalian mau kemana? Kok samaan?." tanya Dani yang mewakili kecurigaan Bayu.
“Masuk kelas.” ucap Zelin
“Sama." kata Raska dan berjalan meninggalkan yang lainnya.
Zelin memasuki ruangan D, matanya mencari sosok yang dia kenal.
“Untung ada dia.” ucapnya sendiri.
“Aku duduk disini ya?.’ ucap Zelin yang duduk di bangku sebelah raska.
“Hm.” jawabnya cuek yang berarti *T**ak ada yang melarang*!!!!!
Rasanya 90 menit berjalan lama, tiba-tiba wanita sebelahnya mengajak kenalan sambil berbisik.
“Gue Mila, nama lo siapa?.” tanyanya sambil mengecilkan volume suara.
“Alzelina.” jawabnya sambil tersenyum.
Laluu mereka kembali memperhatikan dosen didepan lagi.
Sesekali Zelin memperhatikan Mila, cantik dengan behel yang menempel di gigi atas dan bawahnya membuat Mila jadi lucu saat bicara.
Zelin melihat jam karet hitamnya, menunjukkan pukul 10.55, yang berarti 5 menit lagi pelajaran ini berakhir, dia sedikit bernafas lega.
“Akhirnyaaaaaaa.” keluh Zelin saat dosen keluar kelas.
“Eh, Al, mau ikut kantin gak?." tanya Mila.
“Mmm, tidak dulu mil, kamu saja, soalnya mau pulang.” ucap Zelin dengan senyumnya.
“Okedeh, gue duluan yah.” ucap Mila meninggalkan Zelin.
Zelin tersenyum dan berdiri dari bangkunya, melihat kearah Raska.
“Tidak ikut keluar?.” tanya Zelin heran kepada Raska.
“Masih rame.” jawabnya yang masih focus ke hp ditangannya.
“Okedeh duluan ya.” ucap Zelin pamit dan meninggalkan ruangan kelas.
Didepan kelas Zelin bertemu dengan Bayu dan Dani.
“Raska mana Al?.” tanya Bayu.
“Ada didalam, katanya masih ramai jadi belum mau keluar.” jawab Zelin
“Kebiasaan nih anak, nunggu sepi kapan pulang.” ucap Bayu.
“Lo pulang sama siapa Al?." tanya Bayu lagi.
“sendiri."
“Bareng gue yuk." ucap Bayu memegang pergelangan tangan Zelin.
'Aku merasa aneh setiap dekat dengan Bayu. Ada apa yah?.' ucapnya dalam hati.
“Eh eh, lepasin dulu.” kata Zelin menyingkirkan tangan Bayu karena merasa risih.
“Aku pulang sendiri saja ya Bag, lagiankan dekat, itu Raska menunggu kalian di dalam." ucapnya sambil meninggalkan Bayu dan Dani.
“Masih kecil tapi udah janda, sayang banget yah Bay.” ucap Dani meninggalkan Bayu.
Dani mesuk kedalam kelas D, melihat Raska yang masih sibuk dengan hpnya.
“Kebiasaan lo Ras, nunggu sapi mah bakalan lama, nanti keburu jam satuan anak-anak yang lainnya bakal make kelas ini." ucap Dani.
“Ayo pulang.” ajak Raska yang langsung berdiri dan meninggalkan kelas.
“Malah gue yang ditinggal." ucap Dani mengekori Raska.
Mereka bertiga pulang dengan mobil sport Raska, dan terkadang mobil mewahnya Bayu dan Dani, selalu bergantian setiap minggunya.
**
Zelin sampai di kafe, menyalami Lia, dan masuk ke kamarnya.
“Aadududu, sayang mama." ucap Zeli sambil menggendong Melfa.
“Duhh, udah gendutttt sayang mama yah." sambil menggesekan hidung Melfa ke hidungnya, ini menjadi hobi bagi Zelin, Karena dalam keadaan seperti ini Melfa pasti tertawa.
“Mama ganti baju dulu yah sayang, jangan nakal, main di kereta saja ya, mama mau bantuin bunda cari uang yang banyak buat belikan kamu mainan.” ucapnya sambil tertawa.
Setalah mengganti pakaian, Zelin langsung menyusuli kakaknya.
“Tidak mau rehat dulu dek.” tanya Lia yang sedang membuat juss mangga.
“Nanti saja deh kak, biar aku yang antar juss ini yah.” katanya sambil menunjuk juss mangga itu.
“Iya. Oh iya dek, Bayu bagaimana?.” tanya Lia penasaran.
“Tidak ada yang berubah kak, semua baik-baik saja." jawab Zelin tersenyum.
Lia bernafas lega. Setidaknya adiknya ini bertemu orang yang tulus.
"Kebaikan akan menjadi kesetiaan dalam pertemanan"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Bukan Author
Alurnya Kurang Detail dan Terkesan Kecepetan gak sih... atau aku aja yg ngrasa gitu.. hehehehhe
2021-02-28
0
ana
kenapa ya aku ngerasa nanti ada perang sahabat
2020-10-26
9
BintangTulisan
Selalu ada orang jahat
2020-10-10
2