Capture 04

Anna sangat syok melihat Ibunya telah terbujur kaku di beralaskan tikar dan telah terbungkus kain kafan,hati Anna merasa sangat hancur melihat kenyataan yang ada di depan matanya. Disaat Anna telah mendapatkan uang untuk mengobati sang Ibu justru Allah berkehendak lain..

"Ibu kenapa kamu meninggalkanku seorang diri Ibu,bangun Ibu kita berobat sekarang." ucap Anna di sela sela isak tangisnya..

"Ini semua gara gara kamu Anna,jika kamu bisa mencari uang untuk mengobati Ibumu mungkin sekarang Linda masih hidup kamu keterlaluan Anna kamu keterlaluan." ucap Bude Ani dengan penuh emosi..

Bude Ani pun mendorong Anna hingga tersungkur Bude Ani tak ingin Anna berada di samping jenazah sang adik..

"Bu jangan kelewatan dia anaknya Linda jadi Anna berhak ada disampingnya." teriak Pakde Ridwan yang sudah geram melihat kelakuan istrinya itu..

Anna hanya diam mematung menatap wanita yang telah melahirkannya terbujur kaku,hatinya hancur saat ini Anna benar benar telah kehilangan segalanya, pertama dia kehilangan kehormatannya sebagai seorang wanita dan kedua dia harus kehilangan sang Ibu wanita satu satunya yang menjadi penyemangat hidupnya..

Anna masih saja terus menangis hingga pada akhirnya Anna pun jatuh pingsan karena tak kuat menahan kesedihan di hatinya..

"Anna..." teriak Pakde Ridwan kemudian Pakde Ridwan membawa Anna kekamarnya..

Sedangkan Bude Ani merasa senang melihat Anna menderita entah kenapa semenjak dulu Bude Ani selalu membenci Anna dalam hidupnya padahal selama ini Anna adalah wanita yang baik dan juga sopan kepadanya..

Pakde Ridwan sangat menyayangi Anna seperti dia menyayangi putrinya sendiri..

Pakde Ridwan pun menyuruh Delima untuk menemani Anna..

"Nak jaga sepupumu kasihan dia,Anna pasti sangat tertekan sekarang." ucap Pakde Ridwan kepada sang putri..

"Baiklah Ayah,Ayah jangan khawatir aku kan menjaga Anna disini. Oh iya aku minta jangan sampai Ibu kemari ya Yah kasihan Anna nanti dia akan semakin terpuruk." ucap Delima yang sangat menyayangi Anna seperti adiknya sendiri..

"Iya Ayah tahu,ya sudah Ayah akan urus pemakaman Bulek'mu dulu." Pakde Ridwan pun langsung meninggalkan Anna dan Delima didalam kamar..

❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️

Dilain tempat..

Exsel sedang melihat wajah Anna melalui cctv yang terpasang di dalam apartemen miliknya.

"Cantik..." gerutu hati Exsel kemudian Exsel pun mengambil beberapa gambar milik Anna dan menjadikannya sebagai koleksinya..

Exsel pun langsung meminta Jaka untuk mencari keberadaan Anna..

"Hallo Jaka apa kamu sudah menemukannya?"tanya Exsel tak sabar untuk bertemu lagi dengan Anna..

"Maaf Bos belum saya tak tahu harus mencarinya kemana? gadis itu menghilang begitu saja." jawab Jaka sedikit takut..

"Aku gak mau tahu kamu harus tetap mencari dia samapi ketemu ingat aku gak mau dengar kata gagal. Apa kamu paham Jak? Kamu tahu aku gimana kan apapun yang aku inginkan harus aku dapatkan jika tidak maka aku akan pastikan tak ada satu perusahaan pun yang akan menerima kamu bekerja dengan mereka." ucap Exsel semakin sadis di telinga Jaka..

Jaka pun hanya bisa menelan silvanya Jaka sendiri tahu jika ucapan Exsel tidak pernah main main..

"Baik bos beri aku waktu aku akan mencarinya lagi, aku mohon bos berbaik hati aku akan terus mencarinya sampai ketemu." jawab Jaka sedikit ketakutan..

Exsel pun langsunge menutup sambungan telfonnya hatinya merasa gundah Exsel menatap langit langit kamarnya sembari membayangkan wajah gadis yang menemaninya semalam.

"Kamu di mana? Aku pasti akan menemukanmu dan aku akan bisa mendapatkanmu." ucap Exsel sembari tersenyum..

Exsel pun merasa bahwa hatinya telah bergetar sesaat mengingat Anna,kini Exsel sudah tak mengingat Alexsa wanita yang sudah menghancurkan hidupnya karena penghiantanya dulu yang membuat Exsel berubah menjadi laki laki yang sering gonta ganti pasangan..

"Aku berharap Allah akan mempertemukan kita lagi dan aku janji aku akan berubah aku akan bertanggung jawab atas apa yang telah aku lakukan kepadamu." ucap Exsel sembari menatap foto Anna yang dia ambil dari laptopnya..

Di sisi lain..

Anna yang masih terpejam dalam tidurnya pun bermimpi bertemu dengan sang Ibu yang kecewa atas apa yang di lakukan oleh Anna.

Anna sendiri sampai menangis sesegukan membuat Delima yang menjaganya menjadi panik..

"Anna kamu kenapa?Anna bangun An?" panggil Delima sembari menggoyangkan tubuh Anna dengan pelan..

Anna pun langsung membuka matanya dan melihat Delima ada di sampingnya. Anna langsung memeluk Delima dengan erat..

"Mbak kenapa Ibu ninggalin aku? Aku mau ikut Ibu Mbak aku mau nemenin Ibu." ucap Anna di sela isak tangisnya..

Delima pun memeluk Anna dengan erat karena Delima tahu saat ini Anna sedang syok..

"Anna kamu gak boleh ngomong gitu nanti Bulek akan sedih disana? Kamu gak sendiri kok kan masih ada aku dan masih ada Pakde jadi kamu harus ikhlaskan Bulek Linda agar dia tenang disana." ucap Delima dengan penuh perhatian..

Anna sangat sedih terpukul dan juga terluka dengan kepergian sang Ibu yang menurutnya sangat menyakitkan untuknya..

"Mbak tapi aku.." ucap Anna terhenti seketika sesaat melihat Pakde Ridwan masuk kedalam kamar Anna untuk memberitahu bahwa Jenazah sang Ibu akan segera di bawa kepusaran.

Anna pun langsung berlari menghampiri jenazah sang Ibu yang hendak di makamkan. Anna mencoba untuk ikhlas mengiring kepergian sang Ibu yang sangat dia sayangi..

Pakde Ridwan dan Delima selalu memberikan semangat untuk Anna berbeda dengan Bude Ani yang terlihat sangat membenci Anna semenjak Anna dilahirkan. Bukan tanpa sebab Bude Ani membenci Anna pasalnya dahulu Bude Ani itu juga mencintai Ayahnya Anna namun Ayahnya Anna lebih memilih adiknya Linda daripada dirinya..

Anna pun masih terdiam di dekat makam sang Ibu yang kini telah tertutup tanah,hatinya benar benar hancur seketika semuanya bagaikan mimpi buruk yang harus dia jalani. Disaat Anna telah mengorbankan segalanya kini apa yang dia perjuangkan justru di ambil oleh Allah.

Anna masih terus saja bersedih kini hidupnya seperti telah jatuh tertimpa tangga pula, Anna juga tak pernah berfikir jika sudut hari nanti dia mengandung siapa yang akan bertanggung jawab padahal kini usainya masih 18 tahun..

Anna pun berteriak dengan sekencang kencangnya untuk menghilangkan segala perasaannya namun justru Anna mendapatkan makian dari sang Bude sang memang tak pernah menyukainya sama sekali..

"Anna ini sudah tengah malam kenapa kamu menangis dan berteriak apa kamu kurang kerjaan hah? Kamu itu harus tahu diri sekarang Ibumu sudah gak ada jadi kamu gak usah terlalu manja." ucap Bude Ani dengan sewotnya..

Anna merasa semakin terpuruk disaat dia membutuhkan sebuah pundak untuk bersandar tapi tak ada satu orangpun yang perduli kepadanya mungkin ini yang di namakan permainan kehidupan..

Terpopuler

Comments

Erna Fadhilah

Erna Fadhilah

yg sabar ya anna😭😭😭😭

2022-09-15

0

Soraya

Soraya

lanjut

2022-09-14

0

RATNA RACHMAN

RATNA RACHMAN

bukde nya jahat..

2022-09-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!