Part 04

Di tempat berbeda, Tania sedang belanja di pasar untuk makan malamnya nanti. Saat sedang berjalan pulang menuju rumah, Tania tak sengaja melihat poster lomba menari di dinding. Kemudian, Tania mengambil poster tersebut untuk memberitahukannya kepada Galih.

Tania sampai di rumah dan langsung meletakkan poster tersebut di meja. Kemudian, Tania menuju dapur untuk memasak makanan kesukaan suaminya.

Di kantor, Galih bekerja penuh semangat agar bisa bertemu Tania malam ini. Rasa rindu kepada istrinya semakin besar karena Galih pertama kali merasakan jatuh cinta kepada seorang wanita.

Dalam perjalanan, Galih selalu memikirkan perkataan Tania. Bimbang? Pasti yang dirasakan Galih. Sebab, cinta pertamanya butuh perjuangan untuk memenangkan hati Tania nantinya.

Tak terasa Galih sampai dirumah dan memarkirkan motor kesayangannya di bagasi.

"Assalamuallaikum," sapa Galih saat membuka pintu.

"Wallaikumsalam, sahut Tania sedang menonton televisi di rumah menunggu suaminya pulang.

"Sini tas nya aku bawa ke kamar." pinta Tania.

"Ah iya, silahkan!"

Galih ikut menyusul Tania ke kamar. Sebab, dirinya ingin segera mandi untuk menyegarkan badannya yang lengket setelah seharian bekerja.

Sedangkan Tania, membuatkan kopi untuk suaminya.

Selesai mandi dan menyisir rambutnya, Galih melanjutkan pekerjaannya yang tertunda di kantor tadi.

Satu jam kemudian, Galih dan Tania makan malam bersama dalam keheningan. Tiada pembicaraan yang serius atau candaan diantara mereka berdua. Tania yang belum bisa membuka hatinya untuk Galih hanya terdiam seribu bahasa.

Selesai makan, Tania menyerahkan selembar poster menari kepada Galih. Lalu, mengambil piring kotor untuk di cuci.

"Ini apa Tania?" tanya Galih melihat poster tersebut.

"Itu poster menari. Tadi aku menemukannya di pasar dan orang - orang dari Jakarta sedang mencari penari dansa terbaik di beberapa kota. Aku sebenarnya suka sekali menari, dan juga aku merasa bosan dirumah hanya sendirian." kata Tania yang ingin sekali menari.

"Kalau pagi kamu sibuk bekerja, makanya aku ingin ikut lomba menari. Akan tetapi, kalau kamu tidak suka aku akan tetap dirumah saja." sahut Tania dengan wajah sendunya yang melihat Galih beranjak berdiri dan pergi begitu saja tanpa mengucap sepatah katapun.

Saat Tania sedang membersihkan dapur, diam - diam Galih kembali ke meja makan dan memberi uang kepada Tania untuk mendaftar lomba menari. Lalu Galih kembali ke kamarnya.

Selesai membereskan dapur, Tania mematikan lampu dapur dan segera kembali ke kamar untuk istirahat.

Namun, saat beberapa langkah. Tania terkejut, bahwa ada uang di atas poster tersebut berada di meja makan. Dengan perasaan gembira, Tania langsung berlari menemui Galih yang baru saja akan membuka pintu kamarnya.

"Terimakasih Galih, terimakasih telah mengijinkanku ikut lomba menari." ujarnya senang.

"Sama - sama Tania, sudah malam cepatlah tidur. Besok kamu mendaftar menari dan tetaplah semangat." sahut Galih tersenyum menatap wajah istrinya.

"Baiklah."

Saat Tania berada di kamar, diam - diam Galih pergi ke tempat salon Bobby.

Kini, disinilah Galih berada. Tempat salon Boby teman masa kecilnya. Galih merasa sedih dan kesepian saat dirinya sudah menikah. Kemudian, Galih meminta Bobby untuk merahasiakan cerita dan juga kisah cintanya pada Tania.

"Bobby, aku jatuh cinta pada Tania." tukas Galih menatap cermin di depannya.

"Sudah seharusnya kamu mencintai istrimu sepenuh hati, akhirnya cintamu diterima," jawab Bobby yang ikut senang akhirnya sahabatnya bahagia.

"Tapi …!" ucapnya terpotong.

"Tapi apa?" tanya Bobby.

"Tapi Tania belum bisa mencintaiku Bob, dirinya ingin mengubah Tania yang pendiam menjadi Tania yang ceria seperti awal perkenalan kami dulu. Aku diminta menunggunya dengan sabar." tukas Galih dengan wajah sendunya.

"Apa! Bagaimana bisa istrimu belum bisa mencintamu. Padahal kalian sudah menikah dan satu atap!" sahut Bobby merasa heran dengan istri Galih.

"Untuk apa kalian menikah kalau tidak ada cinta diantara salah satu pasangan!" timpal Bobby lagi yang merasa gemas dengan istri Galih.

"Aku terlanjur jatuh cinta dengannya Bob, dan juga aku sudah berjanji dengan ayah Tania untuk menikahi dan membahagiakannya sebelum meninggal. Aku mencintai Tania yang apa adanya," ungkap Galih menceritakan awal pernikahannya dengan Tania.

"Kalau begitu, apa rencanamu kali ini untuk membuatnya tersenyum dan tertawa bahagia?" tanya Bobby yang ikut sedih merasakan kisah cinta sahabatnya itu.

"Bobby, kamu tahu! Bebeberapa hari ini aku mengajaknya nonton bioskop. Melihat senyuman Tania, hatiku ikut bahagia dan senang walau belum mencintaiku." terang Galih menceritakan hari - harinya bersama istrinya.

"Tania besok ikut kelas menari dan itu adalah keinginannya dan bakatnya selama ini. Aku ingin melihat Tania latihan menari besok dan memandangnya tertawa lepas tanpa beban." ujar Galih kepada Bobby.

"Aku ingin kamu membantuku merubah penampilanku yang culun menjadi cowok keren seperti di film - film yang sering Tania lihat. Aku akan ingin kamu membuatkan kisah cintaku dengan tangan ajaibmu itu Bobby. Lalu melihat sebentar waktu Tania menari dan kemudian pergi dari tempatnya menari." imbuh Galih meminta Bobby merubah penampilannya yang culun.

"Oke teman. Demi kisah cintamu, aku akan merubah penampilanmu yang culun menjadi cowok yang sangat dipuja para wanita." sahut Bobby penuh semangat membara.

Terimakasih sudah mampir, jangan lupa like dan komen juga hadiahnya ya.😘

Dukungan kalian sangat berarti.

Selamat Membaca 🤗

Terpopuler

Comments

Adama Askara

Adama Askara

weleeeh kayak Cinderella yaa. cantik bentar lalu menghilang🤣. kalo Galih ganteng bentar👍

2023-07-24

1

Adama Askara

Adama Askara

weleeeh mantaplah si Tania 😍

2023-07-24

1

Senajudifa

Senajudifa

ayo bantu galih bobby

2022-12-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!