Setelah semua teman - temannya pulang, Bobby dan Galih membantu Tania membersihkan makanan yang berada di meja makan.
Kemudian, Bobby pulang karena besok waktunya bekerja.
Saat Galih sedang berada di kamar, Tania masuk dan ingin membicarakan hal penting. Lalu, meminta Galih keluar sebentar menuju ruang tamu.
"Galih, ada hal yang ingin aku beritahukan kepadamu." kata Tania dengan menatap wajah suaminya.
"Silahkan!"
"Pertama, aku minta maaf atas sikapku beberapa hari ini. Tidak seharusnya aku melampiaskan kemarahanku pada Tuhan kepadamu dan aku sudah menikah denganmu atas keinginanku sendiri. Aku berjanji padamu bahwa mulai saat ini, aku akan menjadi istri yang baik untukmu dan tidak akan mengulangi kejadian ini lagi." ucap Tania dengan perasaan bersalah.
"Kedua, aku belum bisa mencintaimu. Perasaan cinta ini sudah tidak ada lagi padaku setelah kehilangan orang yang aku cintai. Kamu harus lebih sabar dan mau menungguku untuk melihat Tania yang ceria seperti dulu." sahut Tania lagi.
"Aku tidak tahu, apakah kamu bisa menjalani hidupmu tanpa cinta. Akan tetapi, jika kamu tidak bisa maka aku tidak ingin menjadi beban bagimu." tukas Tania lagi.
"Aku tidak tahu cinta itu apa Tania! Aku tidak pernah beruntung untuk bisa jatuh cinta dengan seorang wanita. Bahkan, sebenarnya saya tidak kenal dengan wanita manapun." ujar Galih.
"Apakah kamu pernah mencintai seseorang?" tanya Tania dengan wajah sendunya.
"Belum, aku belum pernah mencintai seseorang dan juga belum berpacaran. Kamu tahu, aku sibuk bekerja hingga tak sempat memikirkan hal untuk pacaran." tukas Galih yang membohongi perasaannya sendiri.
"Cara kamu mau bertemu dengan teman - temanku dan menjaga harga diriku saja sudah membuatku bahagia. Bagiku, itu adalah cinta yang sesungguhnya." ujar Galih seraya tersenyum.
"Oh, kamu sangat beruntung tidak pernah merasakan jatuh cinta dan sakit hati." timpal Tania dengan tersenyum.
"Tidak ada satu hal pun yang lebih menyakitkan di dunia ink selain cinta dan sakit hati." kata Tania.
"Ya sudah, itu saja yang aku bicarakan denganmu. Selamat malam." ucap Tania yang berlalu pergi meninggalkan Galih sendirian.
Galih seketika terdiam saat Tania telah pergi. Sekarang Galih tahu kenapa beberapa hari ini dia merasakan jatuh cinta dan sakit hati pertama kalinya. Bahkan, Tania belum bisa mencintai Galih sepenuhnya.
"Baiklah Tania, aku akan dengan sabar menunggumu untuk mencintaiku dengan caraku sendiri.
*
*
*
Pagi hari seperti biasanya, Galih akan bangun jam lima pagi mandi lalu menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Tania.
Selesai mandi, Galih menuju lemari mengambil pakaian kerja dan bercermin menatap wajahnya yang lugu. "Kenapa Tania? Apakah salah aku mencintaimu. Berapa lama kamu akan mengubur lukamu yang dalam itu!" gumamnya lirih di depan cermin.
Tersadar dari lamunan, Galih segera bersiap - siap membuat sarapan cintanya kepada Tania.
Saat masuk di dapur, ternyata makanan telah tersedia di meja. Sungguh hal ini membuat Galih terkejut dan pandangan matanya menatap sesosok wanita yang telah sah menjadi istrinya itu telah bangun dan memasak di dapur.
"Kamu sudah bangun?" tanya Galih yang merasa canggung.
"Iya, sejak subuh tadi." ucap Tania tersenyum canggung.
Dengan hati yang riang, Galih segera sarapan ditemani oleh Tania.
"Ayo sarapan,"
"Iya, mari sarapan bersama." pinta Tania yang langsung duduk dan diikuti Galih.
Selesai makan, Galih langsung berangkat kerja dan tentunya ada yang berbeda hari ini. Biasanya, Galih makan di kantin kantor. Kini Galih dibawakan bekal oleh Tania istrinya dan hal tersebut membuat Galih tersenyum sepanjang perjalanan, bahkan sampai dikantor pun tersenyum. Hingga, teman - teman yang melihat Galih langsung berteriak menggoda Galih.
"Ciee … pengantin baru. Senyum - senyum sendiri. Ada apaa nih?" tanya Radit teman kerja Galih.
"Tidak ada apa - apa Dit, hanya saja aku bahagia kini telah ada seseorang yang menemaniku setiap hari membawa bekal." ucapku seraya tersenyum malu.
"Bersyukurlah, kini ada seseorang yang ingin kau bahagiakan. Selama ini kamu jomblo akut di kantor ini, sampai lelah aku mencarikan karakter wanita seperti apa yang dicari." ujar Radit yang mengatakan bahwa Galih jomblo akut yang susah mencari cinta.
Galih hanya tertawa menanggapi perkataan temannya itu. Galih memilih melanjutkan pekerjaannya yang menumpuk di meja.
Selamat membaca 😘
Terimakasih sudah mampir, jangan lupa like dan komeng juga hadiah ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Adama Askara
naaah asyik kan jatuh cinta😁
2023-07-24
1
Adama Askara
sabbbaaar 💪
2023-07-24
1
Adama Askara
jatuh cinta kan menyenangkan Tan.... pas bubaran sih emang uuuy nyeseknya🤣
2023-07-24
1