Galih berangkat bekerja setelah menyiapkan sarapan untuk istrinya.
Di kantor, Galih seperti biasa kembali bekerja. Saat sedang mengerjakan laporan, temannya datang menanyakan keberadaannya yang tak terlihat bekerja selama dua hari.
"Galih, kemana saja selama dua hari ini? Kamu tidak bekerja dan tak memberi kabar pada temanmu di kantor? Ada berita apa kali jni? Apakah semua baik - baik saja kawan?" tanya Soni saat menghampiri Galih di meja kerjanya.
"Ya semua baik - baik saja," ujar Galih yang setengah gugup saat mendapat pertanyaan tersebut.
"A… Aku sedang pergi keluar kota untuk menghadiri acara pernikahan temanku," ucapnya terbata seraya menata buku.
"Pernikahan teman atau pernikahanmu sendiri?" tanya Radit yang kebetulan disamping mendengar percakapan temannya itu.
"Adakah sesuatu berita yang dirahasiakan dari kami kawan!" kata Radit dengan bahagianya bahwa Galih diam - diam telah menikah.
"Berita besar tentang pernikahanmu kamu rahasiakan, itu sangat tidak adil Galih." kata Soni yang ikut bahagia mendengarnya.
Kemudian, Radit memberitahu semua temannya bahwa Galih telah menikah dan mengucapkan selamat atas pernikahannya. Mereka berjanji akan datang kerumah dan bertemu istri Galih untuk mengenalnya.
Namun, Galih berusaha untuk memberitahu teman - temannya jangan malam ini. Sebab, istrinya masih lelah setelah perjalanan panjang mereka. Akan tetapi teman - teman Galih tetap bersikeras datang kerumah malam ini juga.
Apa daya, Galih tak bisa berbuat apa - apa selain tersenyum dan kembali bekerja agar pekerjaannya cepat selesai dan kembali pulang.
*
*
*
Di rumah Galih, Tania terkejut saat rumah suaminya di gedor pintunya oleh orang tidak dikenal. Ternyata, teman Galih yang bernama Bobby berteriak memanggil Galih berkali - kali namun tak ada jawaban. Melihat aksi Bobby tersebut, para tetangga berdatangan dan berkumpul di depan rumah Galih. Bobby marah karena tidak mengundang dirinya ke pernikahan Galih.
"Hei Galih, kenapa kamu bersembunyi di dalam hah!" teriak Bobby dengan emosi.
"Apakah kamu malu berteman denganku seorang Bobby!" sahut Bobby lagi.
"Bobby datang kesini hanya untuk memberitahumu bahwa pertemanan kita berakhir." timpal Bobby dengan marah.
Bobby sungguh kecewa akan sikap Galih dan meminta penjelasan terhadap pernikahan yang diadakan secara sembunyi - sembunyi itu. Dirinya hanya mendengar berita pernikahan dari tetangganya barusan.
"GALIIH...keluar kamu! Aku tahu kamu suda pulang satu jam yang lalu." ketus Bobby berbicara sendiri di depan pintu.
Tak berselang lama, Galih pulang mengejutkan Bobby yang sedang berteriak.
"Bobby …"
"Bobby sahabatmu sudah pergi! Aku sungguh kecewa dan marah padamu Galih." ketus Bobby seraya membuang wajahnya tak ingin melihat Galih.
"Bobby tidak akan bisa pergi begitu saja tanpa Galih. Dimana Bobby berada selalu ada Galih." kata Galih seraya tersenyum.
"Ayo, masuk kedalam dan akan aku jelaskan semuanya." ajak Galih kepada Bobby.
Kemudian, Galih mengajak Bobby masuk ke rumah dan menuju kamar tamu.
Lalu, Galih menceritakan dari awal pertemuannya dengan Tania dan berakhir dengan pernikahan.
Setelah mendengar cerita dari Galih, Bobby merasa hancur dan sedih menderanya. Bobby langsung memeluk Galih agar kuat untuk kedepannya terhadap rumah tangganya.
"Tok … tok … tok …"
"Assalamualaikum, Galih kami datang," sapa teman - teman kantor Galih.
Galih mendengar, kalau teman - temannya datang segera mengusap air mata Bobby agar jangan bersedih lagi.
"Tolong bantu aku untuk menemui mereka! Aku akan segera memberitahu Tania kalau teman kantor ku datang." ucap Galih pada Bobby.
Bobby keluar dari kamar Galih dan menemui teman - teman kantornya.
"Tania, teman - teman kantorku datang ingin berkenalan denganmu. Akan tetapi, aku sudah memberitahu mereka kalau pernikahan kita sudah diketahui. Aku hanya ingin kamu menemui mereka walau lima menit saja. Bila Tania tidak bisa, tidak apa - apa saya akan menangani mereka." kata Galih di depan pintu kamar.
Kemudian, Galih menemui semua tamunya di halaman belakang rumah yang luas. Bobby dan Galih menemani mereka mengobrol hingga tak terasa waktu telah larut malam.
"Galih, mana istrimu? Apakah dia tidak mau bertemu dengan kita semuanya." tanya Soni yang sangat ingin bertemu istri Galih.
"Soni, ini terlalu awal buat istri Galih untuk menemui kita dan bisa jadi dirinya masih malu." timpal Radit yang juga penasaran.
"Bukan begitu teman - teman. Hanya saja..." ucap Galih terpotong saat teman yang lain ingin pamit pulang karena sudah larut malam.
" Galih, aku pamit pulang dulu. Kapan - kapan datang kesini lagi kalau istrimu sudah siap." ucap salah satu teman Galih.
"Baiklah, terimakasih sudah datang kerumahku." tukas Galih. Namun, tanpa sengaja Galih melihat Tania datang membawa minuman juga camilan untuk teman - teman kerja suaminya.
Melihat hal itu, Galih langsung terpesona akan kecantikan Tania sejak awal pertemuannya. Lalu, teman - teman Galih dan juga Bobby menyambut kedatangan Tania dengan ramah. Pujian pun dilontarkan oleh semua teman kantor Galih terhadap Tania.
Sedangkan Galih, hanya menatap Tania dari jarak jauh. Sifat pemalunya membuat Galih belum berani mendekati Tania sepenuhnya. Dirinya sadar, bahwa Tania belum siap walau pernikahan ini sudah terjadi. Akan tetapi, Galih sudah bahagia hanya melihatnya tersenyum dan tertawa lepas dari jauh.
Jangan lupa mampir like dan komen ya 😘
Terimakasih sudah mampir 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Adama Askara
asyeeek gas lah Lih😁
2023-07-24
1
Adama Askara
hahahhaa jujur aja kali Lih🤣
2023-07-24
1
Adama Askara
weleeeh ruaar biazzah.
2023-07-24
1