Jakarta

“Tidak apa. Dari siapa?” tanya Zack.

“Seorang staf dari GR8 Holdings.” jawab Anna.

“Oh? Mungkin itu balasan dari lamaran magangku. Nanti aku cek.” balas Zack.

“Magang? Di perusahaan kakekmu sendiri?” tanya Anna.

Zack kebingungan. Setelah Anna mengetahui identitasnya sebagai cucu dari pendiri perusahaan besar yang selama ini dia sembunyikan dari Anna.

“Anna, maaf. Aku tahu hari ini akan terjadi. Tapi apa masalahnya? Aku tetap menjadi pacarmu, dan kamu tetap menjadi pacarku. Tidak ada yang berubah setelah ini. Kita tetap berpacaran seperti biasanya seperti pasangan pada umumnya.” ucap Zack.

“Pasangan pada umumnya? Itu tidak mungkin.” balas Anna.

“Kenapa tidak mungkin?” tanya Zack.

“Karena kita berbeda. Aku hanya gadis biasa dan kamu pangeran kaya. Kisah ini hanya berakhir bahagia di dalam dongeng atau novel roman saja.” jawab Anna.

“Anna, kamu tidak mengerti—”

“Kamu yang tidak mengerti, Zack.”

Anna meninggalkan Zack di kantin dan kembali ke kamar asramanya.

Keesokan harinya, pagi-pagi buta Zack sudah menunggu di depan asrama putri. Menunggu Anna keluar dari sana karena tidak mungkin Zack yang masuk. Bisa-bisa Zack digebuki massal.

“Maafkan aku.” ucap Zack seraya memberikan bunga saat Anna keluar dari asrama.

“Ah, buat kaget saja!” Anna terkejut karena Zack tiba-tiba menghadangnya dengan sebuket bunga.

“Aku hanya tidak ingin kamu merasa terbebani saat berpacaran denganku saja. Sebelum kamu mengetahui siapa aku, hubungan kita selama ini lancar-lancar saja, ’kan? Jadi, anggap saja aku adalah laki-laki biasa sama seperti sebelumnya.” ucap Zack.

“Permintaan maaf diterima.” Anna mengambil bunga pemberian Zack.

“Tapi seharusnya kamu tidak menyembunyikannya dariku. Aku saja sudah jujur padamu tentang latar belakangku. Sudah hampir 4 tahun dan aku baru mengetahui siapa dirimu.” ucap Anna.

“Iya, aku tahu aku salah. Apa kamu lapar? Aku lapar.” balas Zack.

Jakarta, 2021

Setelah menyelesaikan pendidikan magister (S2), Zack kembali ke Jakarta. Kakeknya (Zeruel Smith) sudah tidak sabar menjadikan Zack sebagai penerusnya. Baginya, Zack adalah satu-satunya pewaris tunggal yang pantas dan mampu meneruskan perusahaan GR8 Holdings. Cucu yang dia bangga-banggakan, segala kebutuhan Zack dipenuhi, dan keinginannya dituruti termasuk Zack memutuskan untuk mengambil S2. Padahal kakeknya sudah tidak sabar Zack meneruskan perusahaan saat Zack selesai S1.

Anna tidak pulang bersama Zack, melainkan Anna menyusul sebulan kemudian karena Anna harus mengumpulkan uang untuk kembali dan menyiapkan tempat tinggal sesampainya di Jakarta nanti. Berbeda dengan Zack yang semuanya sudah disiapkan dari jauh hari sebelum kembali. Namun di luar dugaan, Anna bisa pulang lebih cepat karena ada salah satu sponsor di panti asuhan yang bersedia mendanai Anna kembali dan memberikan tempat tinggal di Jakarta.

“SERIUS?! Ok, ok, Anna! Aku akan menjemputmu di bandara nanti.” ucap Zack di telepon setelah mendengar kabar Anna akan segera kembali.

Namun beberapa jam kemudian, Zack mengiriminya pesan.

Zack.

Maaf, Anna. Aku tidak bisa menjemputmu. Aku ada rapat dengan pemegang saham. Namun aku akan mengirim sopirku ke bandara nanti.

Anna bisa mengerti. Laki-laki yang sedang dia kencani sekarang bukan sembarang orang. Apalagi setelah berpulang ke Jakarta, Zack telah diangkat menjadi CEO oleh kakeknya. Zack tengah disibukkan dengan pekerjaannya sebagai CEO yang cukup menyita waktunya.

Anna menyusuri bandara dan menuju pintu keluar dengan mendorong koper.

“Adrianna Gartner?” panggil seorang laki-laki.

Ini pasti sopir yang dikirim Zack. batin Anna.

“Iya.”

“Mari.” Sopir Zack membuka pintu mobil untuk Anna dan membantu memasukkan koper ke dalam bagasi mobil.

Setelah itu Anna dan sopir Zack pergi meninggalkan bandara. Anna memberitahu alamat rumah yang telah dipersiapkan untuknya. Berhubung Anna tidak tahu banyak mengenai jalanan di Jakarta, Anna hanya duduk diam selama di mobil dan mengikuti kemana sopir akan membawanya.

Mobil yang ditumpangi Anna berhenti di sebuah restoran mewah namun sepi. Membuat Anna bertanya-tanya di dalam hatinya.

“Kenapa kita berhenti?” tanya Anna.

“Maaf, Nona. Saya diperintahkan untuk membawa Nona kesini.” jawab sang sopir.

Hm, pasti Zack yang menyuruhnya. Apa dia ingin menyiapkab kejutan untukku? batin Anna dengan penuh percaya diri.

Anna pun berjalan masuk ke restoran tersebut. Sesampainya di dalam, Anna diarahkan ke sebuah meja yang terisi oleh seorang wanita paruh baya.

“Adrianna Gartner? Silahkan duduk.” ucap wanita itu.

Wanita itu bahkan tidak berdiri saat Anna datang.

“Anda siapa, ya?” tanya Anna.

“Anda tidak tahu siapa saya?” balas wanita itu.

Anna menjadi bingung.

“Putra saya tidak pernah menceritakan tentang mamanya kepada anda? Wah, padahal hubungan kalian sudah memasuki tahun ke-enam, ’kan?” ucap wanita itu lagi.

Apa? Jadi wanita ini adalah mamanya Zack?

“Maaf karena tidak mengenali tante. Saya Adriann—”

“Tidak perlu mengenalkan diri. Saya sudah mengetahui semua tentang anda.”

“Oh, baik..”

“Nona Adrianna, apa 6 tahun hidup bersama anak saya membuat anda ketagihan dan tidak bisa jauh dari anak saya sampai mengikutinya kembali ke sini?”

“Ya?"

“Itukah alasan anda kembali ke sini?”

“Maaf.. tapi saya tidak mengerti maksud—"

“Nona Adrianna, apa anda tahu mengapa anak saya tidak bisa menjemput anda?”

“Iya, saya tahu.” Anna mengepalkan tangannya bulat-bulat. Seketika kepercayaan dirinya menghilang saat duduk berhadapan dengan mamanya Zack.

“Karena dia sudah menjadi seorang CEO sekarang. Dia bukan laki-laki mahasiswa yang anda kenal. Anak saya mungkin menyukai anda semasa berkuliah karena membutuhkan teman yang kebetulan dari negara yang sama. Namun ketika dia sudah menjadi CEO, bertemu dengan orang-orang yang berasal dari kalangan yang sama dengannya, dia pasti akan berubah. Hati dan pikirannya pasti berubah. Dia jadi memiliki standar untuk pasangan. Dibandingkan gadis yatim piatu yang dibesarkan di panti asuhan, anak saya pasti memilih wanita yang latar belakangnya jelas, dibesarkan dalam keluarga yang serba ada.”

“Ini cek berisi 200 juta untuk anda. Kalau kurang, bilang saja. Saya bisa memberikan ini tiap bulan untuk anda.” Mamanya Zack menyerahkan sebuah amplop putih untuk Anna dan pergi meninggalkan restoran.

Anna menatap amplop tersebut sejenak, sebelum Anna mengambil amplop itu dan keluar mengejar mamanya Zack.

“Maaf, tante. Tapi tante salah, saya kembali ke sini bukan untuk mengikuti Zack.” ucap Anna.

Bersambung...

Halo semuanya. Terima kasih sudah membaca novel ini. Jangan lupa berikan dukunganmu kepada Author dengan memberikan: like, tips, komentar, dan hadiah vote. Tambahkan novel ini ke favorite kamu agar mengetahui up episode terbaru.

Bantu novel ini masuk ke ranking dengan memberikan like dan komentar agar novel ini semakin dikenal banyak orang🤗❤️ Terima Kasih

Terpopuler

Comments

Asmida

Asmida

sombong skali

2022-10-05

0

Triiyyaazz Ajuach

Triiyyaazz Ajuach

mulai konfliknya ini

2022-08-17

1

Christy Oeki

Christy Oeki

sukses selalu

2022-08-10

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!