Mario Iskandar Hamizan, seorang dokter ganteng dan sangat matang. Ia berusia 46 tahun, namun hingga saat ini ia belum mau meninggalkan masa lajangnya.
Bukan karena dirinya tidak laku, sewaktu ia muda bahkan ia adalah seorang casanova yang kerap berganti wanita. Bermain di ranjang dengan banyak wanita adalah hal yang lumrah baginya. Akan tetapi seluruh cintanya hanya ia persembahkan untuk seorang wanita yang menjadi calon istrinya. Seorang wanita cantik yang selalu ia jaga agar tidak merusaknya hingga mereka nantinya menikah.
Namun semua impiannya harus sirna, saat calon istrinya itu melihat dengan mata kepalanya sendiri saat ia bermain dengan seorang wanita yang adalah rekan kerjanya sendiri. Dan akhirnya, calon istrinya memutuskan pertunangan mereka bahkan yang lebih buruk justru ia menikah dengan pria lain.
Rasa cinta dan hasrat ingin memiliki pada wanita itu membuatnya gelap mata dan berniat untuk memiliki seutuhnya wanita itu dengan cara paksa. Tetapi, ia gagal dan justru ia kehilangan segalanya.
Ia dirawat di Rumah Sakit selama 1 minggu karena babak belur akibat perbuatannya yang mencoba melecehkan mantan tunangannya. Sang ayah dipenjarakan karena melakukan korupsi dan manipulasi dana di rumah sakit tempatnya bekerja yang ternyata adalah milik suami mantan tunangannya. Ia dipecat dari Rumah Sakit dan namanya di black list di rumah sakit manapun di kota itu.
Tak sampai disitu saja kemalangan menimpanya. Sang rekan bermain di ranjangnya kini hamil dan ia mengaku jika janin dalam dirinya adalah anak dari sang ayah yang kini mendekam di dalam penjara. Tak percaya begitu saja, ia meminta tes DNA dan ternyata itu memanglah anak dari sang ayah. Sungguh, ia tak pernah mengira ternyata wanita itu juga bermain ranjang dengan sang ayah selain dengan dirinya. Alangkah bodohnya sang ayah yang bermain wanita tanpa menggunakan pengaman seperti dirinya yang selalu menggunakan pengaman saat bermain ranjang.
Gila... Sungguh gila, kehidupan yang dijalaninya benar-benar ambyar.
Ia akhirnya menyadari semua adalah karma dari perbuatannya. Ia merawat wanita yang tengah mengandung benih ayahnya itu dan memulai hidup baru di luar negri. Ia menjadi dokter juga mendalami pengobatan herbal.
Waktu berlalu, wanita itu pun akhirnya melahirkan seorang bayi yang cantik. Sayangnya, bayi mungil itu harus kehilangan sang ibu yang meninggal saat melahirkannya. Yang lebih menyedihkan lagi adalah sang ayah yang meninggal sebelum melihat bayi cantik itu tumbuh dikarenakan serangan jantung saat di dalam penjara.
Menebus kesalahannya, ia tak lagi bermain wanita. Bahkan kini ia begitu menghormati wanita. Ia khawatir karma justru akan berlaku terhadap sang adik akibat kelakuan buruknya. Maka dari itu, ia berupaya menjaga sang adik dengan baik walaupun ia tak bisa secara langsung menjaganya. Ia pun mengganti nama panggilannya, hingga akhirnya kini ia dikenal sebagai dokter Hamiz.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hamiz baru saja tiba di rumah besarnya, rumah yang ia khusus beli untuk tempat tinggal sang adik. Sementara, ia lebih suka tinggal di apartemennya sendiri. Sesekali, ia mengunjungi rumah itu, hanya untuk melepas kerinduan kepada sang adik.
Ia segera masuk ke dalam rumah, kemudian menuju kamar adik perempuan satu-satunya. Hamiz membuka pintu kamar, suasana kamar yang temaram membuatnya tak bisa melihat dengan jelas.
Ia melangkahkan kaki panjangnya menuju samping tempat tidur. Terlihat sesosok gadis berpiyama meringkuk menyamping tanpa mengenakan selimut.
Hamiz duduk di tepi ranjang, lalu menarik selimut menutupi tubuh gadis itu kemudian membelai rambutnya.
" Maafin kakak ya... Kakak terlalu sering meninggalkanmu tapi percayalah kakak sangat menyayangimu " ucap Hamiz lembut kemudian mengecup pucuk kepala gadis itu.
Trek... Lampu kamar menyala.
" Kak Hamiz ? Kakak ngapain ? " tanya Andara saat menyalakan lampu dan menemukan sang kakak tengah mencium pucuk kepala Kyra.
" Hah ? Dara kamu kok disitu ? Terus dia siapa ? " tanya Hamiz bingung sembari menelisik gadis yang tertidur di ranjang sang adik.
Disaat yang bersamaan, Kyra membuka matanya. Lalu melihat sosok pria yang ditunggunya sejak tadi.
Kyra mengucek kedua matanya, kemudian setengah terlonjak mendudukkan dirinya.
" Om Doteng " pekik Kyra senang.
" Lho kamu ? " ucap Hamiz seolah tak percaya dengan indra penglihatannya. Hamiz lantas menegakkan dirinya, bangkit dari tepi ranjang berusaha menjauhi Kyra.
Gadis yang tadi siang menyatakan perasaannya secara terang-terangan.
" Akhirnya Om Doteng datang juga... Gak sia-sia Kyra nungguin sampai nginep disini " ujar Kyra dengan senyum yang sangat manis.
Astaga... Kenapa dia lagi ?
batin Hamiz sambil menatap Kyra yang sialnya terlihat sangat cantik meskipun dengan wajah bantalnya.
" Ehem... " Hamiz berdehem, menetralkan suasana canggung yang tercipta.
" Kak Hamiz kapan datang ? " tanya Andara mencoba mengalihkan perhatian sang kakak yang dirasanya terlihat salah tingkah.
" Baru datang, terus mau lihat kamu. Eh, gak tahunya malah dia yang ada di ranjang kamu, kakak pikir itu kamu jadi... " jelas Hamiz sedikit salah tingkah karena kepergok sang adik mencium pucuk kepala Kyra.
" Oh, gitu... " ucap Andara tersenyum tipis. Ia sedikit paham dengan sikap kikuk sang kakak.
" Ini temennya Dara, Kak. Namanya Kyra, sengaja Dara ajak nginep disini buat nemenin Dara " beber Andara kemudian.
" Ah begitu ya... ! Kakak pikir tadi dia itu kamu.. " timpal Hamiz sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.
Hamiz kembali memberikan pengulangan keterangan yang dibalas senyuman oleh Andara namun membuat Kyra mengernyit heran.
" Memangnya Om Doteng tadi ngapain ? " tanya Kyra heran.
" Gak ada... Kalau gitu kakak tinggal dulu ya. Kalian berdua istirahat ! " seru Hamiz kemudian dengan segera angkat kaki dari kamar Andara.
Blug... Pintu kamar tertutup karena Hamiz menutupnya dengan kencang. Ia berusaha menutupi rasa malunya karena sikap bodohnya tadi. Selain itu ada rasa berbeda saat ia bertemu kembali dengan Kyra, gadis yang selalu memanggilnya Om Doteng.
Hamiz berlalu masuk ke dalam kamarnya. Ia membersihkan diri terlebih dahulu, sebelum akhirnya merebahkan diri di atas kasurnya.
Hamiz menutup matanya, namun bayangan Kyra selalu datang dan datang menghampirinya. Hamiz menenggelamkan wajahnya pada bantal yang menjadi alas kepalanya kemudian mengusek-usek wajahnya.
" Hah ! Kenapa jadi mikirin dia sih ? Sadar, Hamiz... Sadar... Dia tuh cuma anak baru gede yang labil " ucap Hamiz merutuki dirinya sendiri yang justru terus memikirkan Kyra.
Sejak pertemuannya dengan Kyra tadi siang, jujur Hamiz selalu memikirkan Kyra. Ia tak tahu mengapa bisa seperti itu, tapi seperti ada magnet yang selalu menarik pikirannya memikirkan Kyra. Gadis cantik, muda dan terbuka. Apalagi, saat ini ia juga mendapati satu kenyataan baru bahwa sang adik merupakan sahabat gadis cantik itu.
Apakah ini pertanda jika pintu hatinya sudah mulai terbuka kembali ? Akankah Kyra berhasil memasuki hatinya dan mengisi kekosongan hatinya selama ini ?
Ya, selama ini hatinya hanya diliputi oleh kehampaan serta rasa bersalah sehingga ia menutup diri dari apa yang dinamakan cinta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Erina Munir
ayolaahh...klo udh insaf mah...ya udh d buka aja pintu hatinya om doteng..
.mumpung ada yg lgi kepincut dama o. doteng...🤣
2024-01-02
1
Erina Munir
oh...bnet ternyata...mbk komala...maaf yaa..soalnya aku blom baca kelanjutannya..maaf ya mbk yg cantik..🙏🙏☺️☺️
2024-01-02
1
Masayu Azizah An-nahid
gmna ya perjuangan mereka secara kn mario ini mantan mamanya sndri😃
2023-09-25
1